Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ZAHARA ILMIA SAFITRI

TINGKAT : 2B

Patofisiologi Ibu Post Partum

Ibu dengan persalinan episiotomi disebabkan adanya persalinan yang lama: gawat janin
(janin prematur, letak sungsang, janin besar), tindakan operatif dan gawat ibu (perineum kaku,
riwayat robekan perineum lalu, arkus pubis sempit). Persalinan dengan episiotomi
mengakibatkan terputusnya jaringan yang dapat menyebabkan menekan pembuluh syaraf
sehingga timbul rasa nyeri. Terputusnya jaringan yang dapat menyebabkan resti infeksi apabila
tidak dirawat dengan baik kuman dapat berkembang karena semakin besar mikroorganisme
masuk ke dalam tubuh semakin besar resiko terjadi infeksi.

Ibu dengan persalinan dengan episiotomi setelah persalinan ibu berada dalam masa nifas. Saat
masa nifas ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan fisiologis pada ibu
akan terjadi uterus kontraksi. Kontraksi uterus bisa adekuat dan tidak adekuat. Dikatakan adekuat
apabila kontraksi uterus kuat dimana terjadi adanya perubahan involusi yaitu proses
pengembalian uterus ke dalam bentuk normal yang dapat menyebabkan nyeri/ mules, yang
prosesnya mempengaruhi syaraf pada uterus. Setelah melahirkan ibu mengeluarkan lochea yaitu
merupakan ruptur dari sisa plasenta sehingga pada daerah vital kemungkinan terjadi resiko
kuman mudah berkembang. Dikatakan tidak adekuat dikarenakan kontraksi uterus lemah
akibatnya terjadi perdarahan dan atonia uteri.Perubahan fisiologis dapat mempengaruhi payudara
dimana setelah melahirkan terjadi penurunan hormone progesteron dan estrogen sehingga terjadi
peningkatan hormon prolaktin yang menghasilkan pembentukan ASI dimana ASI keluar untuk
pemenuhan gizi pada bayi, apabila bayi mampu menerima asupan ASI dari ibu maka reflek bayi
baik berarti proses laktasi efektif.sedangkan jika ASI tidak keluar disebabkan kelainan pada bayi
dan ibu yaitu bayi menolak, bibir sumbing, puting lecet, suplai tidak adekuat berarti proses
laktasi tidak efektif.

kondisi setelah melahirkan menyebabkan trauma perineum selama persalinan dan kelahiran,
involusi uterus, proses pengembalian ukuran rahim ke ukuran semula, pembengkakan payudara
dimana alveoli mulai terisi ASI, kekurangan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan,
ketidaktepatan posisi duduk, dan faktor budaya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pasca
partum.

Anda mungkin juga menyukai