Anda di halaman 1dari 10

KEWIRAUSAHAAN

JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG KESEHATAN/KEPERAWATAN


: BIDANG PENDIDIKAN

OLEH :

MADE WAHYU RIANTINI


P07120214024
DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2016

JENIS-JENIS WIRAUSAHA DI BIDANG KESEHATAN/KEPERAWATAN :


BIDANG PENDIDIKAN
Kewirausahaan dalam keperawatan biasa disebut dengan nursepreneur
yang terdiri dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah
seorang individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang untuk menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang
diidealkan. Lima ciri entrepeneur unggulan adalah sebagai berikut :
1. Berani mengambil resiko
2. Menyukai tantangan
3. Punya daya tahan yang tinggi
4. Punya visi yang jauh ke depan
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Nursepreneur

merupakan

istilah

baru

dalam

mempopulerkan

entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Khusus


untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk
mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini
diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir menanggulangi
pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar
dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang
kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang
dijalani. Jenis-jenis wirausaha di bidang kesehatan/keperawatan secara dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Bidang pelayanan keperawatan
a. Home Care
b. Konsultan Keperawatan
c. Terapi Komplementer
d. Nursing Care Centre
e. Fisioterapi
f. Klinik Kesehatan Swasta
2. Bidang penelitian
a. Teknik Perawatan Luka

b. Terapi Modalitas
3. Bidang pendidikan
a. Lembaga Pelatihan Baby Sister
b. Pelatihan Perawatan Anak
c. Pelatihan Perawatan Lansia
BIDANG PENDIDIKAN
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti :
A. LEMBAGA PELATIHAN BABY SITTER
Baby sitter merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi
tertentu. Untuk menjadi baby sitter yang berkompeten harus memiliki
kemampuan, sikap dan keterampilan dalam merawat, mengasuh serta
mendidik anak. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa
didapat dengan mudah walaupun seorang wanita memiliki insting tetapi
kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika semuanya tidak
dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Kebutuhan masyarakat akan jasa
perorangan yang melayani rumah tangga tidak akan pernah berhenti karena
hal itu merupakan tuntutan kebutuhan keluarga dalam ikatan rumah tangga
yang berkecukupan di negara berkembang atau dinegara maju di seluruh
dunia, yang senantiasa terikat dengan tata laksana rumah tangga. Keadaan ini
akan memberi manfaat yang sangat besar kepada para pekerja perorangan
yang melayani rumah tangga di Indonesia dan/atau di luar negeri. Dalam
aturan ILO telah diatur dalam Trade Union on Domestic Worker of Report
ofILO Geneva, 100.IV.2A.2011 (pekerjaan yang layak bagi pekerja yang
melayani rumah tangga). Maka dalam rangka peningkatan kualifikasi dan
kualitas tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan, dengan
nilai tawar pada posisi yang benar dalam hirarki bidang pekerjaan bagi
Indonesian domesctic worker of ILO tersebut yang dibutuhkan suatu kerja
sama dan kemitraan yang saling menguntungkan antara pekerja perorangan

yang melayani rumah tangga dengan penggunaannya didalam negeri dan/atau


di luar negeri.
Pelatihan adalah pendidikan dalam jangka waktu pendek yang
dilakukan oleh instruktur secara sistematis dan terorganisasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan individu melalui tugas
dan latihan sehingga pelaksanaan kerja meningkat. Pelatihan ini bertujuan
untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar alumni yang
telah mengikuti pelatihan memiliki kebermanfaatan dalam kecakapan dan
keahlian secara profesional dalam melaksanakan peran dan tugas seorang
Baby Sitter. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan dibandingkan
dengan sebelum mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan akan menambah
pengetahuan dan atau keterampilan peserta dalam bidang-bidang tertentu.
Pengetahuan

dan

keterampilan

pengasuhan

anak

dilakukan

dengan

menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu memberikan


sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk perilaku sosial
pada anak. Dalam mengasuh anak, orang tua/ pengasuh bukan hanya mampu
mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan
membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak.
Upaya peningkatan SDM tenaga Baby Sitter yang memiliki kualitas
terstandar dan kompeten diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam
negeri, regional dan internasional. Oleh karena itu Kursus dan Pelatihan Baby
Sitter sangat dibutuhkan untuk memenuhi kegiatan tersebut di atas.
1.

Tujuan umum
Tujuan umum penyelenggaraan kursus dan pelatihan Baby Sitter yunior ini
adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kegiatan merawat, mengasuh
dan menjaga bayi dengan aman dan bertanggung jawab berdasarkan standar
kesehatan, standar keperawatan bayi di rumah tangga dan standar pendidikan
anak usia dini.

2.

Tujuan Khusus
Secara khusus standar kompetensi lulusan Kursus dan pelatihan Baby Sitter
yunior ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a.

Melaksanakan

serangkaian

tugas

pengasuhan

dan

perawatan sesuai dengan tahapan perkembangan bayi dan standar


perawatan dengan memilih prosedur kerja tertentu berdasarkan
informasi/permintaan dari pengguna jasa
b.

Merawat kebersihan bayi dan lingkungannya dengan


melaksanakan prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, memenuhi
program gizi sehat, menerapkan peraturan K3 dan penyesuaian sikap diri
termasuk bertanggung jawab dalam memelihara kualitas pekerjaan, serta
kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar

c.

Memiliki kemampuan kerja, pengetahuan yang dikuasai


dan kemampuan managerial sesuai dengan level II KKNI

d.

Bekerjasama dengan rekan kerja dan pengguna jasa serta


bertanggung jawab pada pekerjaannya

Sesuai dengan tujuan di atas, keahlian seorang Baby Sitter adalah mampu
merawat, mengasuh dan menjaga bayi sehat sehingga memiliki tumbuh
kembang yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangan bayi. Pelatihan
Baby Sitter Yunior ini dapat diikuti setiap warga negara Indonesia atau setiap
warga negara lain yang bisa berbahasa Indonesia dengan persyaratan
pendidikan minimal SMP/sederajat atau SD/sederajat yang lolos dalam
seleksi yang terstandar dan berusia minimal 18 tahun. Lulusan pelatihan baby
sitter ini diakui setara dengan level II KKNI. Lama Kursus dan pelatihan
Baby Sitter Yunior adalah 200 jam pelajaran @45 menit dengan metode
pembelajaran.
a. Presentasi audio visual
b. Ceramah
c. Demonstrasi/simulasi
d. Pemecahan masalah
e. Praktik
Setiap peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan Baby Sitter Yunior ini,
akan

diberikan

evaluasi

yang

bertujuan

untuk

mengukur

capaian

pembelajaran peserta pelatihan dalam memahami dan mempraktikkan materi


yang sudah diberikan pengajar/instruktur, melalui ujian tertulis dan ujian

praktik.
3.

Uji Kompetensi
Uji kompetensi diperlukan peserta didik dalam rangka mendapat pengakuan
kompetensi bidang tertentu secara nasional. Uji kompetensi diatur dalam
Petunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) Baby Sitter dan Kemdikbud, dilaksanakan di tempat uji
yang disebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi dan
ditetapkan oleh LSK Baby Sitter.

4.

Sertifikasi
Peserta yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti Uji Kompetensi akan
mendapatkan

Sertifikat

Kompetensi.

Blanko

Sertifikat

Kompetensi

diterbitkan oleh Kemdikbud. Pengisian blanko Sertifikat Kompetensi


dilakukan oleh LSK Baby Sitter, maka Sertifikat berlaku sebagai pengakuan
Kompeten di bidang Baby Sitter Yunior.
5.

Profil Lulusan
Terampil membersihkan lingkungan kamar tidur bayi, memelihara kebersihan
tubuh bayi, merawat pakaian dan lena bayi, memberikan ASI melalui botol.
Terampil memberikan makan/minum bayi, menerapkan P3K pada bayi,
mengasuh bayi dan mencegah kecelakaan pada bayi. Wajib berkomunikasi
dan menjalin hubungan kerja dengan pengguna jasa, meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga dan memiliki motivasi dan
etika kerja yang tinggi.

6.

Jabatan Kerja
Lulusan kursus dan pelatihan Baby Sitter ini mendapat sebutan: Baby Sitter
Yunior. Baby Sitter Yunior yang baru lulus dari pelatihan ini, dapat
mengawali karir kerja Baby Sitter Yunior di rumah tangga atau di Tempat
Penitipan Anak (TPA). Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut memungkinan peningkatan kualitas/level
ke Baby Sitter Senior (Level II).

B. PELATIHAN PERAWATAN ANAK


Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan dari masyarakat
tentang kesehatan, maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur keperawatan.
Dengan demikian keberadaan sumber daya manusia yang profesional,
terampil dan bermutu dalam pelayanan keperawatan anak sangatlah
dibutuhkan, maka melalui pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak
akan diajarkan pemahaman

dasar dasar tindakan keperawatan anak,

melakukan suatu tindakan sesuai standar keperawatan anak dan bersifat


komprehensif.
1. Tujuan Pelatihan
a. Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar peserta pelatihan di
bidang keperawatan anak secara komprehensif.
b. Khusus
1) Peserta memahami dasar dasar tindakan keperawatan Anak di
Rumah Sakit.
2) Peserta mampu melakukan ketrampilan sesuai dengan standart
pelayanan keperawatan pada anak.
3) Peserta mampu bekerja dalam tim dan melaksanakan tindakan
tindakan yang biasa dilakukan Ruang Anak.
2. Garis Besar Materi
a. Introduction Keperawatan Anak.
b. Komunikasi Therapeutik.
c. Universal Precaution.
d. Pengendalian Infeksi Nosokomial.
e. Teknik pelaksanaan injeksi yg benar pada anak.
f. Teknik pemberian obat melalui syringe Pump dan Infus Pump.
g. Teknik pemasangan cateter pada anak dan pemantauannya.
h. Teknik pemasangan NG Tube dan pemantauannya.
i. Pelaksanaan Gastric Cooling.
j. Cara pengukuran Antropometri
k. Tehnik Sampling yang benar.
l. Transfusi Komponen darah pada anak.
m. Tatalaksana Prosedur Tindakan kasus Hematologi
n. Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. (IT,
BM,dll).
o. Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. ( IT,
BM, dll )

p. Perawatan pasien anak dengan Pre dan Post pemberian sitostatika pada
anak.
q. Pengenalan tentang obat & tatalaksana pemberian obat sitostatika pada
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.

anak.
Tatalaksana Gangguan Keseimbangan Cairan.
Pemberian Nebulazer pada anak.
Perawatan WSD. & CVP.
Tehnik Pengambilan darah arteri dan vena yang benar.
Perawatan luka bersih.
Tata cara pemasangan Transfusi darah pada anak.
Cara pemberian cairan yang tepat pada anak dengan dehidrasi.

C. PELATIHAN PERAWATAN LANSIA


1. Tujuan Pelatihan
Setelah mengikut program pelatihan ini, peserta pelatihan mampu :
a. Membuat daftar menu
b. Menyiapkan dan memberi makan minum lansia
c. Merapikan Tempat tidur/ kamar tidur lansia.
d. Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
e. Mengurus lingkungan lansia
f. Menjaga/melayani lansia cacat jasmani
g. Menjaga/melayani lansia sakit mental/stres
h. Menjaga/melayani lansia sakit
i. Menjaga/ melayani lansia sehat
j. Menjaga/ melayani lansia berbadan gemuk
k. Menemani lansia
l. Membuat laporan penjagaan/asuhan lansia
m. Memelihara kebersihan lansia
n. Memelihara kesehatan lansia
o. Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
p. Mencegah kecelakaan dan P3K Lansia
q. Membuat catatan kondisi lansia
r. Memoblisasi lansia
s. Membantu lansia gerak badan
t. Memberikan transportasi kepada lansia
u. Melaksanakan program rekreasi bagi lansia
v. Melakukan pendampingan lansia
2. Unit kompetensi yang ditempuh :
Mengembangkan kematangan emosi dan motivasi Kerja
Menerapkan prosedur K3 di rumah tangga
Mengembangkan kerjasama dalam lingkungan rumah tangga
Membuat daftar menu
Menyiapkan dan memberi makan /minum lansia
Merapikan tempat tidur/kamar tidur Lansia
Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia
Mengurus lingkungan lansia

Menjaga /melayani lansia cacat jasmani


Menjaga/melayani lansia sakit mental/stress
Menjaga/melayani lansia sakit
Menjaga/ melayani lansia sehat.
Menjaga/melayani lansia berbadangemuk
Menemani lansia
Membuat laporan penjagaan /asuhan lansia
Memelihara kebersihan lansia.
Memelihara kesehatan lansia
Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu
Mencegah kecelakaan dan P3K lansia
Membuat catatan kondisi lansia
Memobilisasi lansia
Membantu lansia gerak badan
Memberikan transportasi kepada lansia
Melaksanakan program rekreasi bagi lansia
Melakukan pendampingan lansia
Berbicara dengan keluarga lansia/pimpinan panti lansia
menggunakan bahasa asing.
Berkomunikasi di telpon menggunakan bahasa asing.
Menerima tamu menggunakan bahasaasing.
Berbicara di luar rumah menggunakan bahasa asing.
Berkomunikasi dengan lansia meenggunakan bahasa asing.
Membekali diri tentang kondisi dan resiko bahaya
Membekali diri tentang remitansi,dokumen diri tentang perjalanan dan

perjanjian kerja.
Lama Pelatihan : 1600 Jam Pelatihan (@ 45 menit)
Persyaratan peserta pelatihan :
a. Pendidikan : DIII umum/ keperawatan
b. Pelatihan/ Kursus : c. Pengalaman kerja : d. Umur : Minimal 22 tahun
e. Jenis kelamin : Pria / Wanita
f. Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
g. Lulus Medical chek up
h. Tes kemampuan :
1) Lulus Psikotest (Bakat kerja, Minat kerja dan Temperamen kerja)
2) Lulus test masuk program PBK Penjaga lansia (Care giver)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Mia. 2013. Analisis Kompetensi Caretaker Berdasarkan SKKNI pada


Program Pelatihan Perawat Lanjut Usia. (Online). Available :
http://repository.upi.edu/4889/4/S_PKK_0805750_Chapter1.pdf.
Diakses
pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55 WITA
Diklat Keperawatan. 2015. Keterampilan Dasar Keperawatan Anak. (Online).
Available : http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php/2014-11-24-1335-01/diklat-tenaga-keperawatan/92-ketrampilan-dasar-keperawatan-anak.
Diakses pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55 WITA
Direktorat Pembinaan Pelatihan, 2015. Kurikulum Baby Sitter. (Online)
Available
:http://infokursus.net/download/1507151121Kurikulum_Baby_Sitter_jenjan
g3_final_paraf.pdf. Diakses pada tanggal 7 November 2016 pukul 19.55
WITA
Fitrianna, Anna. 2013. Pemanfaatan Hasil Pelatihan Baby Sitter pada
Pelaksanaan
Pengasuh
Bayi.
(Online)
Available
:
http://repository.upi.edu/4895/4/S_PKK_0802623_Chapter1.pdf.
Diakses
pada tanggal 7 November 2016 pukul 21.49 WITA
L.Stockslager, Jaime. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatric. Jakarta : EGC
Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
Rendhut.
2012.
Kewirausahaan.
(Online)
Available
https://www.scribd.com/doc/84101003/nursepreneur-2. Diakses pada
tanggal 07 November 2016 pukul 16.37 Wita
Watson, Roger. 2003. Perawatan pada Lansia. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai