DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah disetujui dan diterima sebagai syarat untuk memenuhi tugas
stase keperawatan komunitas Program Studi Profesi Ners di STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta
Mengetahui,
Kepala Kelurahan
NIP: 19730525.199203.1002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Asuhan Keperawatan
Komunitas di RW 12 Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas
keperawatan komunitas yang diterapkan langsung di lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Rumpis, selaku camat di KecamatanUmbulharjo yang telah memberikan
izin melakukan praktek stase komunitas.
2. Bapak Anggit Safrudin, Amd., selaku lurah di Kelurahan Giwangan yang telah
memberikan ijin untuk melakukan praktek stase komunitas.
3. drg. Yunita Haryanti, selaku Kepala Puskesmas Umbulharjo I beserta seluruh
staf dan karyawan.
4. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
5. Ibu Ethic Palupi., S.Kep., Ns., MNS., selaku Ka. Prodi Profesi Ners STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta.
6. Ibu Indrayanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom, selaku koordinator preseptor
praktik stase keperawatan komunitas dan selaku pembimbing akademik yang
selalu membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan laporan.
7. Ibu Hasta Apriani, Amd. Gz., selaku pembimbing klinik dari Puskesmas
Umbulharjo I Yogyakarta yang selalu membimbing dalam penyusunan
laporan. .
8. Bapak Tugiyanto, selaku ketua RW 12 Kelurahan Giwangan Kecamatan
Umbulharjo yang telah memberikan banyak bimbingan pada waktu praktik
stase komunitas.
iii
9. Bapak/Ibu RT 34, 35, dan 36 yang telah banyak membantu dalam pengumpulan
data di RW 12Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
10. Staff perpustakaan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah
menyediakan buku sumber buku yang di terbitkan.
11. Rekan-rekan mahasiswa Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
khususnya ners angkatan IX yang telah bekerja sama dengan baik dalam
penyusunan laporan dan melaksanankan praktik stase komunitas.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu, kami meminta saran dan kritik yang membangun demi perbaikan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Kelompok IV
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1. Tujuan Umum ............................................................................ 2
2. Tujuan Khusus ........................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ............................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 5
A. Teori Keperawatan Komunitas ........................................................ 5
1. Pengertian Keperawatan Komunitas .......................................... 5
2. Falsafah Keperawatan Komunitas ............................................. 5
3. Tujuan Keperawatan Komunitas ................................................ 6
4. Sasaran Keperawatan Komunitas............................................... 7
5. Strategi Keperawatan Komunitas............................................... 9
6. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas .................................. 11
7. Kegiatan Keperawatan Komunitas............................................. 13
8. Tahap Keperawatan Komunitas ................................................. 14
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS .................................... 19
A. Tahap Persiapan ............................................................................... 19
B. Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 19
1. Pengkajian .................................................................................. 19
2. Analisa Data ............................................................................... 39
3. Prioritas Masalah........................................................................ 41
4. Diagnosis Keperawatan Komunitas ........................................... 41
5. Hasil Winshield dan Wawancara ................................................ 42
v
6. Nursing Care Plan ..................................................................... 45
7. Plan of Action............................................................................. 55
8. Implementasi dan Evaluasi ........................................................ 58
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 62
A. TOWS .............................................................................................. 67
B. Kesimpulan Laporan Keluarga dalam 1 RW ................................... 71
C. Tingkat Kemandirian keluarga ......................................................... 71
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 73
A. Kesimpulan ...................................................................................... 73
B. Saran ................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas. Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan,
serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Efendi, 2009). Keperawatan
kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu keperawatan, sosial dan
kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996 dalam
Efendi, 2009).
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek asuhan Keperawatan Komunitas dan
Keluarga, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan
sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapinya sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar
dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
dimiliki masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik Keperawatan Komunitas dan
Keluarga, mahasiswa mampu :
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Membina hubungan baik dengan komunitas dan keluarga yang
dibina dengan mengenal wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta
masalah kesehatan yang sedang dihadapi
3
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan Asuhan
Keperawatan Komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
4
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang di alami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
khususnya di bidang Keperawatan Komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek Keperawatan Komunitas selanjutnya.
4. Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam Keperawatan Komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
5
6
A. Tahap Persiapan
Praktek Stase Keperawatan Komunitas dilaksanakan oleh mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Angkatan IX semester II STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta. Mahasiswa telah diberikan pembekalan
terkait praktek komunitas dan ujian pelaksanaan lokakarya mini. Pada
tanggal 26 Agustus 2019 dilakukan penyerahan mahasiswa dari STIKES
Bethesda Yakkum Yogyakarta kepada BapakRumpisselaku camat
Umbulharjo yang dilakukan oleh Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta di Kecamatan Umbulharjo.
Kegiatan praktek stase komunitas dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus-28
September 2019 di RW 12 Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 27-29 Agustus 2019 melalui
wawancara, observasi dan studi dokumentasi dari data puskesmas dan
data dari RT didapatkan hasil :
a. Data Subjektif
Data subjektif diperoleh melalui wawancara kepada ketua RT dan
RW 12 Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo dengan hasil:
1) Ketua RW 12
Ketua RW mengatakan di balai RW terdapat alat tensi, tetapi
belum ada yang bisa menggunakannya.
2) Ketua RT 34:
Bp. S mengatakan sebagian besar warga RT 34 bekerja dari pagi
sampai sore, banyak lansia yang tidak mengikuti posyandu.
19
20
3) Ketua RT 35:
Bp. J mengatakan mayoritas warga di RT 35 memiliki tekanan
darah tinggi.
4) Ketua RT 36:
Bp. S mengatakan wilayah RT 36 merupakan wilayah
terpanjang, sebagian besar warganya adalah pendatang.
5) Kader
Kader mengatakan bahwa posyandu lansia berjalan tiap dua
bulan sekali namun yang hadir hanya 30-40 lansia dari 60an
lansia.
6) Data dari Puskesmas:
Data yang didapatkan dari puskesmas masalah penyakit tertinggi
adalah hipertensi.
7) Wawancara
Dari hasil wawancara dengan warga, banyak warga yang
mengatakan jarang kontrol tekanan darah, tidak minum obat
hipertensi kalau tidak ada keluhan, dan masih sering
mnegkonsumsi maknanan asin. Beberapa warga mengatakan
jarang berolah raga atau mengikuti senam.
21
b. Data Objektif
1) Data Geografis
a) Kelurahan Giwangan
Kelurahan Giwangan terbagi atas 13 RW 44 RT dengan luas
wilayah 1,26 km2.
2) Data Demografis
Dari hasil pengkajian pada minggu terakhir bulan Agustus 2019
didapatkan data komunitas RW 12 (RT 34, 35, dan 36) dengan
pengelompokan berdasarkan karakteristik sebagai berikut:
a) Karakteristik penduduk berdasarkan umur
Tabel 1.
Distribusi frekuensi karakteristik penduduk berdasarkan umur
No Karakteristik Jumlah Persentase(%)
1. 0 – 5 tahun 29 9.4
2. 6 – 17 tahun 49 15.8
3. 18 – 59 tahun 191 61.6
4. > 60 tahun 41 13.2
Total 310 100
Sumber primer terolah: Agustus 2019
Analisa Data: Tabel 1. Berdasarkan karakteristik umur
didapatkan bahwa usia terbanyak adalah usia dewasa yaitu 18-
59 tahun (61.6%) dan yang paling sedikit adalah usia balita yaitu
0 – 5 tahun (9.4%).
2. Hasil Wawancara
No Hasil
wawancara
Rt 1
Rt2
3. Analisa Data
No. DATA PROBLEM
1. Wawancara: Ketidakefektifa
- Kader mengatakan bahwa sebagian besar warga manajemen
mengalami hipertensi, dan tidak melakukan kesehatan
pengobatan. hipertensi di RW
- Sebagian warga yang menderita hipertensi 12 Kelurahan
mengatakan jarang kontrol tekanan darah Giwangan
- Sebagian warga yang menderita hipertensi
mengatakan tidak minum obat hipertensi kalau
tidak ada keluhan
- Beberapa warga mengatakan jarang berolah raga
atau mengikuti senam
- Sebagian warga yang menderita hipertensi
mengatakan masih sering mengkonsumsi
makanan asin dan berlemak
Observasi:
- Patuh minum obat hanya 3 jiwa
- Warga RW 12 mempunyai jadwal rutin senam
di hari Minggu tetapi sudah beberapa bulan
tidak aktif
Angket:
- Dari hasil pengkajian di RW 12 Kelurahan
Giwangan didapatkan data 6,5% (22 orang)
menderita hipertensi.
- Dari hasil pengkajian terdapat sebanyak 7
KK mengatakan masih sering
mengkonsumsi makanan asin dan
berlemak.
- Dari data Puskesmas Umbulharjo 1 tentang
sepuluh besar penyakit tahun 2019 yang
menduduki peringkat pertama adalah penyakit
hipertensi.
40
Observasi:
- Terdapat alat tensi di balai RW namun belum
pernah terpakai
3. Wawancara: Ketidakefektifan
- Sebagian besar warga mengatakan jarang pemeliharaan
berolah raga kesehatan di RW
- Ibu – ibu mengatakan lebih sering beli di 12 Kelurahan
warung daripada masak sendiri Giwangan
- Warga mengatakan lebih sering makan yang
berlemak dan asin karena menambah nafsu
makan
- Mayoritas warga mengatakan masih
mencampur sampah serta masih menggunakan
tempat sampah terbuka.
Observasi:
- Rumah warga tampak kurang bersih 11,8% (12
KK)
- Pemukiman tempat tinggal dekat pinggir
sungai, pasar, dan Rumah Pemotongan Hewan
(RPH)
- Dari hasil pengamatan masih terdapat tempat
sampah terbuka
Angket:
- Dari hasil pengkajian di RW 12 terdapat 22.5%
atau sebanyak 23 KK adalah perokok aktif.
Sebanyak 16 (70%) dari 23 KK yang merokok
lebih sering merokok di dalam rumah.
- Dari hasil pengkajian di RW 12 didapatkan data
saluran pembuangan air limbah cukup sebesar
7,8 % (8 KK)
4. Prioritas Masalah
Masalah Sifat Masalah Kemungkinan Potensi Menonjolnya Nilai Prioritas
Masalah Dapat Masalah untuk Masalah
Diubah Dicegah
Ketidakefektifan 3 2 3 2 10 I
manajemen kesehatan
hipertensi di RW 12
Kelurahan Giwangan
Defisiensi kesehatan 3 1 2 2 8 II
komunitas di RW 12
Kelurahan Giwangan
Ketidakefektifan 2 1 2 2 7 III
pemeliharaan kesehatan di
RW 12 Kelurahan
Giwangan
41
42
45
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
Observasi: Prevensi Sekunder: Prevensi Sekeunder:
- Patuh minum obat hanya 3 1. Kontrol risiko: 1. Manajemen risiko stroke:
jiwa a. Kenali tanda dan gejala yang a. Identifikasi kesiapan pasien untuk
- Warga RW 12 mempunyai menunjukkan risiko mempelajari gaya hidup yang
jadwal rutin senam di hari b. Identifikasi potensi risiko dimodifikasi (diit, merokok,
Minggu tetapi sudah kesehatan minum minuman beralkohol, dan
beberapa bulan tidak aktif olahraga)
2. Manajemen diri : Hipertensi: b. Instruksikan masyarakat untuk
Angket: a. Mengurangi porsi makanan memonitor tekanan darah dan
- Dari hasil pengkajian di RW b. Membatasi komsumsi kopi denyut jantung secara rutin serta
12 Kelurahan Giwangan c. Strategi mengunakan berolahraga.
didapatkan data 6,5% (22 managemen stres 2. Pengaturan hemodinamik
orang) menderita hipertensi. d. Pengunaaan strategi tidur yang a. Lakukan penilaian komprehensif
- Dari hasil pengkajian cukup terhadap status hemodinamik
terdapat sebanyak 7 KK e. Monitor untuk komplikasi dari (memeriksa TD)
mengatakan masih sering hipertensi b. Berikan pemeriksaan fisik
mengkonsumsi makanan f. Kontak dengan pelayanan berkala pada populasi beresiko
asin dan berlemak. kesehatan (hipertensi)
c. Kurangi kecemasan dengan
- Dari data Puskesmas
3. Pengetahuan: gaya hidup yang memberikan informasi yang
Umbulharjo 1 tentang
sehat akurat pada populasi beresiko
sepuluh besar penyakit
a. Mengatur strategi pola makan d. Arahkan masyarakat mengenai
tahun 2019 yang menduduki
yang sehat pemantauan hemodinamik
peringkat pertama adalah
b. Konsumsi air yang cukup
penyakit hipertensi.
c. Rekomendasi porsi konsumsi
buah-buahan
d. Rekomendasi porsi sayuran
yang dikonsumsi
e. Membatasi konsumsi lemak
dan kolesterol
46
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
f. Mengurangi intake garam
g. Exercise yang teratur
47
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
Prevensi Tersier : Prevensi Tersier:
1. Dukungan sosial meningkat dari 1. Support group
1 (tidak ada/ memadai) 4 a. Tentukan tujuan dan fungsi
(baik/ memadai) kelompok pendukung
a. Keinginan yang adekuat untuk b. Tentukan tempat yang tepat
meminta bantuan orang lain untuk pertemuan kelompok
b. Informasi yang adekuat (posbindu)
disediakan oleh orang lain c. Buat jadwal rutin yang sesuai
c. Dukungan emosional d. Monitor keaktifan setiap peserta
disediakan oleh yang lain dalam kelompok
adekuat
d. Kontak dukungan sosial 2. Manajemen Informasi Rujukan
adekuat a. Identifikasi rekomendasi
penyedia layanan kesehatan
2. Kepuasan klien: Akses pada terkait rujukan yang diperlukan
sumber perawatan b. Tentukan apakah perawatan
a. Tersedianya perawatan yang pendukung yang tepat tersedia di
dibutuhkan komunitas
b. Tersedianya peralatan
kesehatan yang dibutuhkan
untuk perawatan
c. Kepuasan terhadap perawat
sebagai pemberi perawatan
d. Bantuan terhadap akses
penyedia kesehatan
48
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
3. Status Kesehatan diri
a. Menunjukkan aktivitas/
latihan fisik
b. Berat badan dalam rentang
yang diharapkan sesuai
dengan kebutuhan
c. Mampu mengontrol tekanan
darah tinggi
49
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
Wawancara: Defisiensi kesehatan komunitas Prevensi Primer: Prevensi Primer:
- Kader mengatakan bahwa di RW 12 Kelurahan Giwangan Status kesehatan di komunitas: Peningkatan kesehatan komunitas:
posyandu lansia berjalan a. Partisipasi masyarakat dalam a. Identifikasi fokus masalah
namun yang hadir sedikit upaya preventif meningkat kesehatan, kekuatan dan prioritas
- Kader mengatakan b. Masyarakat berpartisipasi dalam bersama dengan partner di
posyandu lansia berjalan dua program pelayanan kesehatan di komunitas (toko masyarakat, kader,
bulan sekali dan hanya komunitas lurah, RW, RT)
dihadiri oleh 30-40 lansia c. Masyarakat patuh terhadap b. Berikan kesempatan untuk berperan
dari 60an lansia standar gaya hidup sehat serta dalam kegiatan komunitas
- Ketua RW mengatakan c. Libatkan dalam diskusi untuk
terdapat alat tensi, tetapi menemukan fokus kesehatan
belum ada yang bisa komunitas dan kembangkan
menggunakannya rencana tindakan
- Kader mengatakan di RW 12 d. Bantu masyarakat dengan
belum ada posbindu pengembangan sumber daya
- Kader mengatakan sudah e. Berikan struktur organisasi melalui
ada program germas tetapi orang yang memiliki kemampuan
antusia masyarakat kurang negosiasi dan komunikasi
f. Bangun komitmen dengan
Observasi: masyarakat melalui demonstrasi
- Terdapat alat tensi di balai bagaimana peran serta akan
RW namun belum pernah mempengaruhi kehidupan individu
terpakai dan peningkatan hasil
g. Kembangkan mekanisme
keterlibatan kelurahan, kecamatan,
bahkan aktivitas nasional yang
berkaitan masalah kesehatan di
masyarakat
50
Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
1. Efektivitas program di 1. Program development
komunitas (2808): (8700)313:
a. Tujuan program konsisten a. Bantu komunitas untuk
dengan pengkajian komunitas mengidentifikasi kebutuhan
b. Peningkatan status kesehatan kesehatan atau masalah yang ada
c. Terdapat penurunan jumlah di komunitas
masyarakat yang berisiko b. Prioritaskan kebutuhan
d. Ada keberlanjutan dari program kesehatan dari hasil identifikasi
masalah
c. Identifikasi pendekatan yang
2. Kontrol risiko komunitas: dibutuhkan
penyakit kronis (2801) d. Monitor kemajuan dari program
a. Provision program edukasi implementasi yang dilakukan
terhadap masalah hipertensi/
penyakit kronis di masyarakat
b. Peran serta populasi target 2. Manajemen Risiko komunitas:
dalam menurunkan program Skrining kesehatan (6520)
penyakit kronis a. Promosikan pelayanan skrining
c. Ketersediaan program kesehatan untuk meningkatkan
pencegahan melalui program kesadaran masyarakat
skrining kesehatan b. Berikan akses yang mudah
d. Ketersediaan program edukasi untuk melakukan skrining baik
manajemen diri untuk waktu maupun tempat
mengatasi penyakit kronis c. Gunakan alat yang valid dan
e. Ketersediaan fasilitas pelayanan reliabel untuk melakukan
kesehatan dan tenaga kesehatan skrining
yang profesional untuk d. Berikan lingkungan yang
mengatasi penyakit kronis nyaman selama melakukan
skrining
51
f. Kepatuhan sesuai standar e. Sampaikan hasil test kepada
nasional untuk mencegah dan klien dan minta klien dan
melakukan manajemen keluarga untuk mengontrol
penyakit kronis secara mandiri
g. Kebijakan publik untuk promosi f. Rujuk ke pelayanan kesehatan
dan pencegahan penyakit kronis jika diperlukan
52
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
Wawancara: Ketidakefektifan pemeliharaan Prevensi Primer: Prevensi Primer:
- Sebagian besar warga kesehatan di RW 12 Kelurahan 1. Gaya hidup sehat 1. Memfasilitasi Pembelajaran
mengatakan jarang berolah Giwangan a. Masyarakat mengetahui tentang a. Berikan edukasi mengenai PHBS
raga gangguan kesehatan yang terjadi b. Buat poster tentang bahaya dan
- Ibu – ibu mengatakan lebih di RW 12 Kelurahan Giwangan larangan merokok
sering beli di warung b. Masyarakat memahami tentang
daripada masak sendiri PHBS
- Warga mengatakan lebih
sering makan yang berlemak Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder:
dan asin karena menambah 1. Kepatuhan Perilaku 1. Manajemen Perilaku
nafsu makan a. Masyarakat mampu melakukan a. Ajak masyarakat untuk
- Mayoritas warga pemeliharaan kesehatan secara mendeklarasikan bebas asap
mengatakan masih berkala rokok dalam rumah.
mencampur sampah serta b. Masyarakat mengikuti b. Libatkan masyarakat untuk turut
masih menggunakan tempat pemeriksaan kesehatan secara mendukung pelaksanaan program
sampah terbuka. berkala PHBS
c. Masyarakat berperan serta
Observasi: dalam program yang
- Rumah warga tampak mendukung PHBS
kurang bersih 11,8% (12
KK)
- Permukiman tempat tinggal
dekat pinggir sungai, pasar,
dan Rumah Pemotongan
Hewan (RPH)
- Dari hasil pengamatan masih
terdapat tempat sampah
terbuka
53
DATA DIAGNOSIS (NANDA) NOC NIC
Angket:
- Dari hasil pengkajian di RW
12 terdapat 22.5% atau
sebanyak 23 KK adalah
perokok aktif. Sebanyak 16
(70%) dari 23 KK yang
merokok lebih sering
merokok di dalam rumah.
- Dari hasil pengkajian di RW
12 didapatkan data saluran
pembuangan air limbah
cukup sebesar 7,8 % (8 KK)
54
8. Plan Of Action
No Masalah Tujuan Sasaran Strategi Rencana Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
Kesehatan Intervensi Kegiatan Dana Jawab
1 Ketidakefektif Meningkatkan Semua 1. Promosi 1. Penyuluhan Sabtu, 7 Rumah RT Leaflet Mascot
an manajemen kemandirian warga kesehatan tentang diet Sep 2019 Bp. Mahasiswa Bp.Suparta
kesehatan masyarakat di RW 12 2. Pemberday hipertensi Suparta
hipertensi dan wilayah RW Kelurahan aan dan diabetes (RT 34)
diabetes 12 Kelurahan Giwangan (Empower mellitus
mellitus di Giwangan ment) Sabtu, 7 Rumah RT Leaflet Dedi
RW 12 dalam Sep 2019 Bp. Mahasiswa Bp.Tugiyanto
Keluarahan menolong Tugiyanto
Giwangan dirinya sendiri (RT 35)
agar tidak
terjadi Senin, 9 Balai RW Karang Leaflet Desi
komplikasi Sep 2019 12 Taruna Sdr. Nurudin
dari hipertensi Mahasiswa
55
No Masalah Tujuan Sasaran Strategi Rencana Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
Kesehatan Intervensi Kegiatan Dana Jawab
2 Defisiensi Meningkatkan Kader dan 1. Pemberday Pelatihan Kader Selasa, Balai RW Mahasiswa Sphygno Titis
kesehatan peran serta karang aan dan karang 17 Sep 12 manomet Ibu.Indah
komunitas di masyarakat taruna 2. Kemiteraan taruna tentang 2019 er
RW 12 wilayah RW pengukuran Alat ukur
Kelurahan 12 Kelurahan Hipertensi, DM, Easy
Giwangan Giwangan Asam Urat Touch
terhadap
peningkatan
pola hidup
sehat yang
terintegrasi
dengan
program
puskesmas
3 Ketidakefektif Meningkatkan Semua 1. Promosi 1. Penyuluhan Jumat, 20 Balai RW Ibu Indah LCD Inka
an kemandirian warga kesehatan pembuatan Sep 2019 12 Mahasiswa Ibu.Tanti
pemeliharaan masyarakat di RW 12 2. Kemitraan pupuk
kesehatan di wilayah RW kompos
RW 12 12 Kelurahan organik
Kelurahan Giwangan tentang
Giwangan dalam memilih
mengubah sampah
gaya hidup
atau perilaku 2. Penempelan
untuk stiker Senin, 23 Rumah Mahasiswa Stiker Mursiah
memperbaiki tentang Sep 2019 warga RW
status bahaya dan 12
kesehatan
56
No Masalah Tujuan Sasaran Strategi Rencana Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
Kesehatan Intervensi Kegiatan Dana Jawab
larangan
merokok
57
9. Implementasi dan Evaluasi
Analisis
No. Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Pendukung Penghambat
1. Penyuluhan diit hipertensi dan
DM:
a. RT 34 a. Ada 17 peserta Media berupa leaflet Masih banyak warga Kerjasama dnegan kader
yang hadir. 24% berisi materi sudah yang kurang dan karang taruna untuk
peserta aktif disiapkan mahasiswa. berpartisipasi mengajarkan tentang diit
bertanya terkait mengikuti kegiatan hipertensi dan DM pada
materi penyuluhan. warga yang belum ikut
penyuluhan berpartisipaso.
b. RT 35 b. Ada 28 peserta
yang hadir. 18%
peserta aktif
bertanya
c. RT 36 c. Ada 11 peserta
yang hadir. 27%
peserta aktif
bertanya
d. Karang taruna d. Ada 19 peserta
yang hadir. 21%
peserta bertanya
terkait materi
penyuluhan
58
Analisis
No. Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Pendukung Penghambat
2. Senam anti hipertensi dan DM Pelaksanaan senam Media disediakan Lansia tidak dapat Kerjasama dengan
anti hipertensi sudah oleh mahasiswa menunggu lama untuk kader untuk
dilakukan bersamaan berupa laptop, mengikuti senam mengajarkan senam
dengan kegiatan speaker saat kepada para lansia
penyuluhan deteksi pelaksanaan setiap posyandu
din stroke yang senam.
diikuti oleh Lansia Video dibuat oleh
dan Kader (jumlah mahasiswa
peserta 19 orang)
3. Penyuluhan deteksi dini stroke Ada 19 peserta Sarana dan Kurangnya Pemeriksaan tekanan
dan skrinning tekanan darah yang hadir dan prasarana tempat pengetahuan dan darah pada saat
antusias dalam penyuluhan terlatihnya kader kegiatan senam dua
mengikuti tersedia oleh RW. dalam minggu sekali.
penyuluhan. 53% Media penkes menggunakan alat Pelaporan hasil
peserta mampu disediakan oleh pengukuran tekanan skrining tekanan darah
menjelaskan mahasiswa yaitu darah ke Puskesmas untuk
kembali laptop dan materi Kurangnya peran dapat ditindak lanjuti
pengertian stroke, penkes motivator kader dengan pengobatan.
42% peserta menggunakan dalam memotivasi
mampu leaflet. warga untuk rutin
menyebutkan Tersedianya alat kontrol tekanan
kembali tanda dan pengukuran darah
gejala stroke, 32% tekanan darah di Kurangnya
peserta mampu Posyandu balai pengetahuan kader
menjelaskan RW 12 tentang komplikasi
singkat cara Adanya kader dari hipertensi dan
mendeteksi dini posyandu untuk cara mendeteksinya
posyandu lansia dengan cepat
59
Analisis
No. Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Pendukung Penghambat
stroke dengan
metode FAST.
Hasil skrining
yang telah
dilakukan
ditemukan 44%
dari total peserta
yang hadir
tekanan darah
lebih dari
140/80mmHg.
4. Pelatihan kader Hasil pelatihan kader Peralatan yang Dari 19 undangan Sertifikat yang
yang diundang diperlukan pada yang hadir hanya 8 diberikan dari kegiatan
Sudah dilakukan posyandu telah kader (42%). pelatihan kader
pelatihan kader tersedia: seperti Belum ada alat diharapkan menjadi
tentang pengukuran tensi, timbangan. untuk mengukur bentuk bukti telah
tekanan darah dengan gula darah dan mengikuti pelatihan
tensi manual, asam urat kader posyandu
pengukuran gula Melakukan kerjasama
darah, asam urat, BB, dengan Puskesmas
TB, dan lingkar perut. Gondokusman II
terhadap tenaga
kesehatan yang ada di
RT untuk menjadi
tenaga kader sehingga
dapat melaksanakan
kegiatan tugas meja 3
dan 4.
60
Analisis
No. Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Pendukung Penghambat
5. Penyuluhan pemilahan sampah Ada 34 peserta yang Narasumber yang Mayoritas peserta yang Melakukan kerjasama
datang mengikuti mengisi kegiatan hadir adalah lansia dengan petugas lingkungan
penyuluhan. penyuluhan yaitu dari sehingga pendengaran hidup untuk memotivasi
47% peserta mampu dinas lingkungan dan pemahaman warga RW 12 untuk ikut
menyebutkan hidup tentang materi serta dalam pelaksanaan
kembali jenis penyuluhan kurang. bank sampah.
sampah, 35% peserta
mampu menyebutkan
penanganan sampah
saat ini, 18% peserta
mampu menjelaskan
hal-hal negatif yang
ditimbulkan oleh
sampah, 26% peserta
mampu menjelaskan
cara mengurangi
sampah, 29% peserta
mampu menyebutkan
cara memilah sampah
dengan 4 layak.
6. Pembuatan stiker bebas asap Pembuatan stikes Media disediakan Tidak ada Kerjasama dengan
rokok sudah dilakukan oleh oleh mahasiswa pengurus RT dan
mahasiswa STIKES Kader agar dapat
Bethesda Yakkum mensosialisasikan
Yogyakarta dan stiker serta isi dari
diserahkan kepada stiker saat ada
pengurus RT dan pertemuan di Balai RT
Kader untuk dipasang atau RW
di tiap rumah warga.
61
Analisis
No. Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Pendukung Penghambat
7. Pemaparan program KTAR Kegiatan deklarasi Poster tidak Undangan yang Penempelan stiker tidak
dihadiri oleh tokoh merokok di hadir hanya 50% merokok di dalam rumah
masyarakat: Bapak dalam rumah saja pada tiap rumah warga.
Lurah Giwangan, Stiker tidak Perwakilan dari Kerjasama dengan Ketua
Ketua RW 12, Ketua merokok di pihak puskesmas RT untuk sosialisasi terkait
RT 34, 35, dan 36, dalam rumah yang tidak hadir. stiker tidak merokok di
perwakilan warga, dalam rumah.
serta perwakilan dari
karang taruna.
62
BAB IV
PEMBAHASAN
62
63
1. Tingginya angka hipertensi pada usia 1. Tingginya angka hipertensi pada usia
dewasa tua dewasa tua
Hipertensi tidak terkontrol, risiko Terjangkaunya layanan kesehatan oleh
terjadi stroke, penyakit jantung, dan pelayanan kesehatan sekitar RW 12
gagal ginjal Adanya kader posyandu lansia RW 12
Hipertensi berpotensi menurunkan Adanya fasilitas BPJS
angka kualitas hidup lansia Program kegiatan senam setiap hari
minggu
Adanya 2 posyandu di RW 12
2. Pengelolaan sampah belum baik 2. Pengelolaan sampah rumah tangga belum
Potensi menimbulkan sarang baik
penyakit Adanya Bank sampah yang dilakukan
Mengurangi keindahan lingkungan tiap 1 bulan 1 kali.
dan mengganggu kenyamanan Adanya bak sampah yang sudah di
sediakan per RT
67
WEAKNESS 1. Pemberian edukasi tentang hipertensi 1. Pemanfaatan kartu KIS
dan stroke 2. Pemanfaatan layanan kesehatan
1. Tingginya angka hipertensi pada 2. Mengadakan pelatihan senam anti sekitar
usia dewasa tua hipertensi 3. Meningkatkan peran motivator kader
Angka kejadian hipertensi 3. Screening tekanan darah pada lansia posyandu lansia
sebanyak 22 orang (6,5%). 4. Sosialisasi program kesehatan lansia
Kurangnya kesadaran untuk
memeriksakan diri ke
puskesmas
Konsumsi makanan asin
Tidak teratur minum obat
Warga jarang melakukan
olahraga
2. Pengelolaan sampah belum baik Pengadaan penyuluhan tentang Kooardinasi dengan puskesmas dan dinas
Dari hasil pengkajian sebagian pemilahan sampah bekerja sama dengan lingkungan hidup terkait masalah sampah di
warga menggunakan tempat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) RW I2
sampah terbuka. Penyegaran kegiatan Bank sampah
Sebagian besar warga tidak
memisah sampah organic dan
non organic.
Tempat sampah yang
disediakan dari RT belum
digunakan secara maksimal dan
belum di pisah antara sampah
organic dan non organic.
Bank sampah di RW 12 sudah
berjalan selama 5 tahun namun
nasabahnya hanya sebanyak 18
orang.
68
Pemukiman di RW 12 dekat
pinggir sungai, pasar dan RPH
Masih terdapat warga yang
membuang sampah dengan cara
di bakar.
3. Kebiasaan merokok didalam rumah 1. Pengadaan deklarasi tidak merokok 1. Koordinasi dengan puskesmas terkait
Dari hasil pengkajian wrga di dalam rumah. kebiasaan merokok di dalam rumah di
sebanyak 22,5 % masih 2. Pembagian stiker larangan merokok RW 12.
merokok didalam rumah di dalam rumah
Rendahnya kesadaran warga 3. Pemaparan kawasan bebas asap
tentang bahaya merokok rokok
69
2. Pengelolaan belum baik Pengadaan Bank sampah secara rutin Anjuran warga menggunakan tempat
Adanya fasilitas SPAL setiap 1 bulan sekali. sampah tertutup
Pemilahan sampah plastic, Anjuran warga memilah sampah organic
kertas dan logam saat dan non organik
kegiatan bank sampah
Hasil pengkajian sebanyak
99% warga membuang
sampah pada tempatnya.
3. Kebiasaan merokok didalam 1. Pemantauan tidak merokok dalam 1. Ajuran tidak merokok dalam rumah.
rumah rumah oleh RT/RW 2. Anjuran pada warga untuk merokok
Ada 2 penampungan tempat pada tempat yang tepat seperti tidak
sampah besar dekat dengan balita, anak kecil dan
Pengambilan sampah oleh wanita hamil.
dinas lingkungan hidup kota
Yogyakarta
Tidak ada warga yang
membakar sampah disekitar
rumah
70
71
1. Menerima petugas
kesehatan
2. Menerima Yankes sesuai
rencana
3. Menyatakan masalah
kesehatan secara benar
4. Memanfaatkan faskes
sesuai anjuran
5. Melaksanakan
perawatan sederhana
sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan
pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan
promotif secara aktif
A. Kesimpulan
Praktik Klinik Keperawatan Stase Komunitas dilaksanakan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Angkatan IX STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta, di RW 12 Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo
Kota Yogyakarta pada tanggal 28 Agustus 2019 sampai dengan 28 September
2019. Kegiatan ini merupakan suatu program untuk mengaplikasikan konsep-
konsep keperawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses
asuhan keperawatan komunitas sebagai suatu pendekatan ilmiah. Pelaksanaan
praktik stase keperawatan komunitas tersebut menerapkan konsep proses
keperawatan yaitu: pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan, intervensi,
dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar keberhasilan praktik
klinik stase keperawatan komuinitas yang dialkukan oleh mahasiswa
mempunyai keberhasilan dibuktikan dengan tingkat kehadiran masyarakat dan
antusias warga terhadap dari setiap kegiatan yang diadakan .
73
74
warga. Selain itu penyediaan tempat Balai RW sebagai Posko mahasiswa dan
bimbingan dari STIKES Bethesda Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain, kurang adanya
keterlibatan pelaku usaha di lingkungan RW 12 terhadap upaya peningkatan
kesehatan warga. Kondisi sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang
sangat bervariasi, adanya beberapa warga yang kurang kooperatif terhadap
program pemberdayaan kesehatan masyarakat.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta
a. Kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat seperti kegiatan senam
anti hipertensi dan diabetes mellitus, posyandu balita dan lansia,
pelatihan kader posyandu RW 12 dapat dipantau secara terus-menerus
dengan kerjasama para kader .
b. Adanya anggaran dari puskesmas terkait dengan pengadaan peralatan di
Posyandu.
75
c. Perlu adanya kalibrasi peralatan seperti tensi dan timbangan berat badan
di Posyandu
d. Tambahkan kunjungan rumah rutin pada kelom risiko dan rentan.
2. Bagi RW 12 Kelurahan Giwangan
Kegiatan-kegiatan yang sudah dilatihkan, diajarkan dan disosialisasikan
dapat didukung dan dipantau pelaksanaanya seperti kegiatan senam,
posyandu dan support kader serta pelaksanaan kegiatan posyandu lansia dan
balita diadakan dengan sistem 5 meja.
3. Bagi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Praktik kerja lapangan di Kelurahan Giwangan dapat dilanjutkan oleh adik
tingkat.
4. Mahasiswa Praktikan Ners
Praktik klinik lapangan di RW 12 dapat dijadikan sebagai bentuk
pengalaman dan pembelajaran aplikasi dari teori yang didapat di kampus
dengan kondisi riil masyarakat setempat.
i
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, F., & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.