DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK A
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK A
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan seminar jurnal “Pemberian Senam Lansia Pada Lansia Dengan Nyeri
Lutut dan Pengaruh Senam Tera Terhadap Nyeri Sendi Lutut Di Posyandu Lansia
Usia 60-69 Tahun Kakak Tua Rw 08 Kelurahan Tandes Surabaya” telah diteliti
dan disetujui oleh preceptor.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
Lansia Pada Lansia Dengan Nyeri Lutut dan Pengaruh Senam Tera Terhadap
Nyeri Sendi Lutut Di Posyandu Lansia Usia 60-69 Tahun Kakak Tua Rw 08
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
1. Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN, selaku Ketua STIKES Bethesda
YAKKUM Yogyakarta.
5. Seluruh staf dan karyawan BPSTW Budi Luhur yang turut membantu
penyusunan makalah.
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Hal
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Profil BPSTW..................................................................... 1
C. Fenomena ............................................................................. 9
BAB II PEMBAHASAN
A. Jurnal Utama......................................................................... 10
B. Jurnal Pembanding ..............................................................
11
A. Pembahasan Jurnal............................................................... 12
B. Analisa Jurnal .......................................................................
13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 19
B. Saran....................................................................................... 19
.
DAFTAR PUSTAKA 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Profil BPSTW
Badan Panti Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Yogyakarta adalah Panti
Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi
lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam
kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang
berada di luar panti. BPSTW sebagai lembaga pelayanan sosial lanjut usia
berbasis Panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai
sumberdaya perlu mengembangkan diri menjadi Institusi yang progresif
dan terbuka untuk mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia
yang terus meningkat.
1
2
KEPALA BALAI
Gatot Yulianto, SH
PENGELOLA PERLIND.
ANALISI PERENC. PROG DAN SOSIAL
ANGGARAN
1. Drs. A. Ashawi DOKTER MUDA
Bowo Mursito, S. KM 2. Wiwin Aziz Arifah,
A. MK -
3. Parjiyono
PENGELOLA ADMINISTRASI KEPEG
Dra. Yanti Sukristiyanti
PRAMU BAKTI
PERAWAT
1. Widraningsih
PEMELIHARA SARANA DAN 2. Tatik Rumiyati
PRASARANA 3. Fajar Krismawati 1. Erna Sulistiyono
1. Alip 4. Fitri Nuryani 2. Muh. Fathoni
2. Surana 5. Yukesti 3. Usi Tety Wu
4. Nurul
PENGELOLA BARANG
1. Eriyanto, SH
2. Harwanta
BENDAHARA
Siti Nugraha Purwaningsih
PENGADMINISTRASI KEUANGAN
Naning Nurhandayani
Adapun sarana yang ada di BPSTW Yogyakarta dapat dilihat pada tabel
berikut: sarana di BPSTW Yogyakarta Unit Abiyasa dan unit Budi Luhur
BPSTW Yogyakarta
No Unit Unit Budi Jumlah
Sarana
Abiyoso Luhur
1. Kendaraan roda empat: 1 buah 1 buah 2 buah
- Ambulans
- Mobil kijang
(kendaraan dinas
kepala BPSTW)
2. Kendaraan roda dua 3 buah 3 buah 6 buah
6
BPSTW Yogyakarta
No Unit Unit Budi Jumlah
Sarana
Abiyoso Luhur
3. Komputer 5 buah 5 buah 10 buah
4. Laptop 1 buah 1 buah 2 buah
5. AC 4 buah 1 buah 5 buah
6. Kasur busa dan dipan 160 buah 120 buah 280 buah
7. Weater 12 unit 9 unit 21 unit
8. Kulkas 6 buah 3 buah 9 buah
9. Pesawat telephone 1 buah 1 buah 2 buah
10. Air phone 1 unit 8 1 unit 5 2 unit 13
saluran saluran saluran
11. Faxmile 1 buah 1 buah 2 buah
12. LCD 1 - 1 buah
13. Gamelan 1 buah 1 buah 2 buah
14. Kursi malas 10 buah 4 buah 14 buah
15. Meja makan 15 buah 10 buah 25 buah
16. Meja tamu 20 buah 15 buah 35 buah
6. Kegiatan Pelayanan
a. Program rutin (reguler) dan program layanan khusus (kontribusi) serta
tetirah
1) Pemenuhan kebutuhan makanan harian untuk klien reguler dan
pelayanan khusus serta tetirah.
2) Pemberian bimbingan sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial.
3) Pemberian bimbingan fisik berupa kegiatan senam bugar lansia
yang dilakukan setiap hari kecuali pada hari jumat dan minggu.
4) Bimbingan psikologi dilakukan sabtu minggu sekali atau sesuai
dengan kebutuhan klien.
8
C. Fenomena
Hasil dari pengkajian yang didapatkan pada hari Senin tanggal 12 Agustus
2019 terdapat 11 Lansia di Wisma A (Anggrek), 8 diantaranya
mengatakan mengalami nyeri sendi terutama pada lutut seperti Ny. L
mengatakan nyeri pada kaki bagian lutut ke bawah. Ny. K mengatakan
lututnya pernah nyeri. Ny S juga mengatakan nyeri pada lutut.
10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jurnal Utama
ABSTRAK
salah satunya pada sendi lutut. Nyeri lutut merupakan suatu upaya untuk
lansia pada lansia dengan nyeri lutut untuk mengurangi nyeri lutut.manfaat
kuantitatif dengan jenis eksperimental dan design one group pre-post test
design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia baik pria maupun
Instrumen atau alat yang digunakan berupa skala nyeri VAS atau
pagi hari sebelum sarapan selama kurang lebih 15-45 menit. Penelitian ini
bahwa senam lansia ini efektif mengatasi nyeri lutut pada lansia di Unit
B. Jurnal Pembanding
ABSTRAK
Proses menua merupakan sepanjang hidup yang tidak bisa dihindari, tidak
dapat menyebabkan ausnya tulang rawan bergeser, yang pada akhirya akan
menimbulkan nyeri sendi pada lutut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
lansia usia 60-69 tahun Kakak Tua Kelurahan Tandes Surabaya. Metode
perhitungan uji “t” p = 0,00 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa senam tera
Kata kunci: senam tera, nyeri sendi lutut, lansia, Skala WOMAC.
BAB III
ANALISA JURNAL
A. PEMBAHASAN JURNAL
Pada bab ini akan dibahas jurnal sesuai dengan analisis PICO dan akan
dilampirkan jurnal dengan judul: “Pemberian Senam Lansia Pada Lansia
Dengan Nyeri Lutut dan Pengaruh Senam Tera Terhadap Nyeri Sendi Lutut Di
Posyandu Lansia Usia 60-69 Tahun Kakak Tua Rw 08 Kelurahan Tandes
Surabaya”.
B. ANALISA JURNAL
Jurnal utama: Pemberian Senam Lansia Pada Lansia Dengan Nyeri Lutut
Jurnal pembanding: Pengaruh Senam Tera Terhadap Nyeri Sendi Lutut Di
Posyandu Lansia Usia 60-69 Tahun Kakak Tua Rw 08 Kelurahan Tandes
Surabaya
13
14
Jurnal II:
Menua merupakan sepanjang hidup yang tidak bisa
dihindari, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu melainkan dimulai sejak permulaan
kehidupan. Bertambahnya usia maka kerja sendi pun
akan bertambah, terutama pada sendi-sendi seperti
sendi lutut. Hal tersebut dapat menyebabkan ausnya
tulang rawan bergeser, yang pada akhirya akan
menimbulkan nyeri sendi pada lutut. Berdasarkan
hasil observasi peneliti di posyandu lansia kakak tua
rw 8 Kelurahan Tandes Surabaya bahwa populasi
sebanyak 65 lansia kebanyakan penyakit yang
diderita oleh para lansia ialah nyeri sendi lutut,
sampel yang digunakan 26 lansia. Masalah umum
yang sering saya temui pada usia lanjut selain di
posyandu lansia kakak tua ialah rasa nyeri pada
persendian karena diumurnya yang tidak lagi muda,
akan tetapi mereka hanya menganggap sepele,
mereka tidak memperhatikan gaya hidupnya.
Crithikal Thinking
Proses menua merupakan sepanjang hidup yang
tidak bisa dihindari, Semua makhluk hidup memiliki
15
Critical thinking:
Senam tera merupakan salah satu bentuk latihan
ringan yang digunakan untuk melatih otot dan
persendian selain itu gerakan didalamnya ringan
dilakukan dan tidak membahayakan para lansia.
Senam tera berfungsi untuk mengurangi rasa
nyeripada sendi, mengurangi stres, mengurangi
ketergantungan susah tidur (Naryadi, 2012).
3 Comparace YA Jurnal I:
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan rancangan penelitian
eksperiment dan desain one group pre test-post test.
Penelitian ini juga melibatkan 15 lansia yang
dijadikan responden sesuai dengan kriteria inklusif,
ekslusi dan bersedia menjadi responden dan
menandatangani surat persetujuan. Pengambilan
sampel sesuai dengan syarat penelitian untuk
eksperimen.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Februari
2012 hingga maret 2012 di Unit Rehabilitasi Sosial
“Margo Mukti” kabupaten Rembang.
Critical thinking:
Pada senam lansia ini diketahui bahwa responden
mengalami nyeri sendi dari sebelum diberikan
intervensi.
Hasil penelitian pengukuran skala nyeri sesudah
diberikan terapi senam lansia ini sesuai dengan teori
yang telah disampaikan bahwa senam lansia
meningkatkan kemampuan otot sendi. Kemampuan
otot sendi apabila sering dilatih atau digerakan maka
cairan sinovial pada sendi akan meningkat. Cairan
sinovial ini berfungsi sebagai pelumas dalam sendi
dan juga mengurangi resiko cidera sendi pada lansia
(Taslim, 2011).
Jurnal II:
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiment
17
Critical thinking:
Senama tera tidak hanya berfungsi untuk
mengurangi rasa nyeri pada sendi akan tetapi senam
tera memiliki pengaruh besar terhadap mengurangi
tingkat stress, mengingkatkan sistem pernafasan,
memperkuat ketahanan jantung dan memperlancar
peredaran darah serta mengurangi ketergantungan
susah tidur.
4 Outcome YA Jurnal I:
Hasil penelitian sesudah dilakukan terapi senam
lansia menunjukkan bahwa sebesar 86,7% lansia
memiliki skala nyeri 0 atau tidak nyeri dan 13,33%
lansia mempunyai skala nyeri 1 atau skala nyeri
ringagn. Hasil Uji Statistik Wilcoxon diperoleh nilai
p-value 0,001 yang berarti sig<ɑ=(0,05). Nilai
Signifikansi 0,001 < 0,05 artinya hipotesa diterima
yaitu pemberian terapi senam lansia efektif
mengatasi nyeri lutut pada lansia.
Critical thinking:
Senam lansia dapat melatih kemampuan otot sendi.
Kemampuan otot apabila semakin sering dilatih
maka cairan sinovial akan meningkat atau
bertambah yang berarti penambahan cairan sinovial
pada sendi dapat mengurangi resiko cidera pada
lansia dan mencegah timbulnya nyeri lutut pada
lansia (Taslim, 2011)
Jurnal II:
Berdasarkan hasil Paired Samples Test didapatkan
hasil nilai Sig. Sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh senam tera
terhadap nyeri sendi lutut yang signifikan.
18
Critical thinking:
Senam tera merupakan suatu latihan yang melatih
fisik dan mental, yang memudahkan gerakan-
gerakan anggota tubuh dengan satu teknik irama
pernafasan, persendian dan peregangan melalui
pemusatan pemikiran dan dilakukan secara
beraturan, serasi, benar dan berkesinambungan,
selain itu senam tera juga dapat memperbaiki dan
meningkatkan kondisi serta fungsi jantung dan
peredaran darah serta mengontrol hipertensi (Senam
Tera Indonesia, 2008).
BAB IV
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Pendidikan
Sebagai reverensi untuk pemberian intervensi atau timdakan kepada
lansia terutama yang mengalami nyeri sendi.
2. Balai Pelayangan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
Selalu meningkatakan motivasi kepada lansia untuk terus mengikuti
senam lansia yang bertujuan untuk melatih kemampuan otot sendi dan
mampu mengurangi nyeri sendi pada lansia.
19
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia.
Martono, Hadi. 2008. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri Ilmu Kesehatan Usia
Indonesia.
Maryam, Siti S.Kp dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.
Naryadi dkk. 2012. Senam Tera Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Senam Tera Indonesia. 2008. Rangkuman Pemahaman dan Manfaat Senam Tera
Jawa Timur.
20