PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
JULIAT
NIM : SNR19214076
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat menempuh Ujian Strata Satu (SI)
pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
JULIAT
NIM : SNR19214076
i
PERSETUJUAN
PROPOSAL/HASIL PENELITIAN
JULIAT
NIM : SNR19214076
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
NIDN 1116108503
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
iii
seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan kepada peneliti
dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
7. Kepada semua sahabat, serta seluruh teman-teman Prodi Non Reguler
Angkatan 2019 STIK Muhammadiyah Pontianak yang namanya tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah memberikan masukan, motivasi dan
bantuan dalam proses menyelesaikan proposal penelitian ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuan,
dukungan, semangat, perhatian, dorongan, doa, kerjasama, dan masukan yang
telah diberikan kepada peneliti.
Demikianlah proposal penelitian ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan sebagai dasar penelitian di waktu yang akan datang.
wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pontianak, April 2021
Juliat
NIM : SNR19214076
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERSETUJUAN....................................................................................................ii
PENGESAHAN.....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1. Tujuan Umum.......................................................................................5
2. Tujuan Khusus......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1. Penderita DM Tipe 2.............................................................................5
2. Institusi Pendidikan Keperawatan.........................................................5
3. Tempat Penelitian..................................................................................6
4. Perawat..................................................................................................6
5. Peneliti Lain..........................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
A. Tinjauan Teori............................................................................................7
1. Coaching...............................................................................................7
2. Diabetes Melitus Tipe 2......................................................................13
3. Kepatuhan Penderita...........................................................................19
B. Keaslian Penelitian..................................................................................26
C. Kerangka Teoritis....................................................................................28
D. Hipotesis..................................................................................................29
BAB III..................................................................................................................30
KERANGKA KONSEP.......................................................................................30
A. Kerangka Konsep.....................................................................................30
B. Desain Penelitian.....................................................................................31
v
C. Populasi dan Sample Penelitian...............................................................31
D. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................33
E. Definisi Operasional................................................................................33
F. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data.........................................................35
G. Prosedur Pengumpulan Data....................................................................37
H. Uji Validitas dan Reabilitas.....................................................................38
I. Rencana Analisa Data..............................................................................39
J. Etika Penelitian........................................................................................41
K. Jadwal Penelitian.....................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang
ditandai dengan manifestasi tingginya kadar gula darah dan biasanya
masyarakat awam menyebutnya dengan nama penyakit kencing manis. Jenis
penyakit DM salah satunya DM tipe 2, yang penyebabnya adalah karena
adanya gangguan hormon insulin yang tidak bekerja dengan maksimal atau
bisa juga disebabkan karena retensi insulin atau dari kedua-duanya
(Musripah & Mulyono, 2020).
Penyakit DM ini merupakan penyebab kematian terbesar nomor tiga di
Indonesia setelah Stroke (21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%)
dengan presentase sebesar 6,7% (Kementerian Kesehatan, 2014). Prevalensi
Diabetes Melitus menurut Provinsi di Indonesia pada tahun 2018,
menunjukkan bahwa prevalensi Diabetes Melitus tertinggi terdapat di
Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 2,6% dan prevalensi terendah terdapat di
Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 0,9%. Prevalensi Diabetes
Melitus di Kalimantan Barat yaitu sebesar 1,6%, sedangkan di Kota
Pontianak menduduki posisi kedua tertinggi untuk angka diabetes mellitus
sebesar 2,01% dengan jumlah 3.611 kasus. (Rikesdas, 2018).
Gejala DM terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu gejala akut dengan
keluhan yang dirasakan pasien biasanya terdiri dari poliphagia (banyak
makan), polidipsia (banyak minum), poliuria (banyak kencing atau sering
kencing di malam hari), nafsu makan bertambah namun berat badan turun
dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), mudah lelah. Gejala yang
kedua yaitu gejala kronik dengan keluhan yaitu kesemutan, kulit terasa panas
atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah
mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyang dan mudah lepas,
kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi, pada
ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau
dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg. (Fatimah, 2015).
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana pengaruh
Coaching Support terhadap tingkat kepatuhan 4 pilar penatalaksanaan pasien
diabetes melitus tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
coaching support terhadap tingkat kepatuhan 4 pilar penatalaksanaan
pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Mengetahui karakteristik(usia, jenis kelamin,pendidikan, lama
menderita DM tipe 2) pasien diabetes mellitus tipe 2 di Klinik Kitamura
Pontianak.
b. Mengetahui tingkat kepatuhan pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Klinik Kitamura Pontianak sebelum dan setelah diberikan coaching
support.
c. Menganalisis pengaruh coaching support terhadap tingkat kepatuhan
pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak.
D. Manfaat Penelitian
1. Penderita DM Tipe 2
Hasil penelitian ini dapat digunakan penderita DM tipe 2 sebagai sumber
pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kepatuhan.
2. Institusi Pendidikan Keperawatan
Hasil peneilitan ini diharapkan dapat memberikan informasi atau
menambah referensi perpustakaan STIK Muhammadiyah Pontianak
tentang Coaching Support terhadap tingkat kepatuahan pasien diabetes
melitus tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak, sehingga dapat memotivasi
pendidik keperawatan untuk menciptakan lulusan perawat yang siap
menghadapi dunia kerja, siap menghadapi tuntutan tugas dan peran
sebagai perawat profesional.
6
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi profesi
kesehatan, khususnya perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan
pada penderita DM tipe 2 khsusunya di Klinik Kitamura Pontianak.
4. Perawat
Hasil penelitian sebagai acuan atau bahan kajian dalam merumuskan
perencanaan asuhan keperawatan sehingga dapat dilakukan tindakan
keperawatan yang sesuai dengan prioritas masalah dan kebutuhan.
5. Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi oleh
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan dengan karakteristik
yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Coaching
a. Definisi Coaching Support
Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dalam konteks
pembinaan untuk meningkatkan kesejahteraan penderita DM, dan untuk
memfasilitasi pencapaian tujuan kesehatan. Pendidikan kesehatan
dilakukan secara kontinu sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
penderita sehingga penderita DM menjadi mandiri. Pembinaan
kesehatan ini dapat dilakukan oleh profesional kesehatan seperti dokter,
dan perawat. (Becker et al, 2013).
Coaching support dikenal sebagai cara baru untuk membantu
penderita DM tipe 2 mengelola penyakit dan kondisi mereka, terutama
yang bersifat kronis. Coaching support yaitu berupa edukasi pada
penderita DM dengan menunjukkan intervensi langsung dan
menawarkan intervensi secara tidak langsung dengan melibatkan peran
serta keluarga.(Thom et al, 2013).
Tujuan dari coaching support berfokus pada peningkatan
kepatuhan penderita DM tipe 2 dengan melibatkan peran serta keluarga.
Pemberian coaching support diawali dengan kontrak dengan keluarga
untuk menetapkan kesepakatan untuk berkomitmen mengubah sudut
pandang yang positif mengenai pengelolaan penyakit DM yang diderita
melalui peningkatan kepatuhan empat pilar penatalaksanaan DM.
( (Vugt et al, 2013).
Health coaching support merupakan penyedia layanan kesehatan
yang dapat membantu penderita DM tipe 2 untuk mengidentifikasi isu-
isu, kepercayaan dan kepedulian yang dapat menghalangi atau
dukungan mengubah gaya hidupnya atau tanggung jawab atas
kesehatan yang terletak di depan bagi penderita itu sendiri.( (Adams et
al, 2013).
7
8
a. Definisi
b. Patofisiologi
Pada diabetes melitus tipe 2, yang ditandai adanya gangguan
sekresi insulin ataupun gangguan kerja insulin (resistensi insulin) pada
organ target terutama hati dan otot. Awalnya resistensi insulin masih
belum menyebabkan diabetes secara klinis karena sel β pankreas masih
14
1) Kelainan genetik
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap
diabetes, karena gen yang mengakibatkan tubuh tak dapat
menghasilkan insulin dengan baik.
2) Usia
15
a. Poliuria
Pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar
glukosa plasma puasa yang normal, atau toleransi glukosa setelah
makan karbohidrat. Jika hiperglikemianya berat dan melebihi
ambang ginjal untuk zat ini, maka timbul glukosuria. Glikosuria ini
16
f. Penatalaksanaan DM Tipe 2
Tujuan pengelolaan DM yaitu menghilangkan gejala/keluhan dan
mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian
darah sebagai tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah
mencegah komplikasi, mikroangiopati dan makroangiopati dengan
tujuan menurunkan mortalitas dan morbiditas. Prinsip pengelolaan DM,
meliputi:
1) Penyuluhan
Tujuan penyuluhan yaitu meningkatkan pengetahuan diabetisi
tentang penyakit dan pengelolaannya dengan tujuan dapat merawat
sendiri sehingga mampu mempertahankan hidup dan mencegah
17
1 Undernutrion <80%
2 Kurus (underweight) BBR <90%
3 Normal (ideal) 4-100
4 Gemuk(overweight) >110%
5 Obesitas, bila BBR > Obesitas Ringan BBR 120-130%
18
a. Definisi
c) Pengetahuan
Penderita dengan kepatuhan rendah adalah mereka yang
tidak teridentifikasi mempunyai gejala sakit. Mereka berfikir
bahwa dirinya sembuh dan sehat sehingga tidak perlu
melakukan kontrol terhadap kesehatannya.
d) Lama menderita dan keparahan penyakit
waktu pasien harus memenuhi nasihat yang diberikan
selama sakit akan mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien
pengobatan yang dijalani. Variabel penyakit seperti tingkat
kaparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi dapat
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pengobatan. Di
Taiwan menunjukkan bahwa pasien dengan komplikasi kronis
lebih rendah tingkat kepatuhannya dibandingkan dengan
pasien komplikasi akut, karena pasien diabetes dengan
komplikasi akut akan selalu berupaya untuk mencegah
komplikasi yang lebih buruk melalui diet yang dilakukan.
23
e) Pendidikan
Sesorang dengan pendidikan tinggi akan mempunyai
kesempatan untuk berperilaku baik. Orang dengan pendidikan
tinggi akan lebih mudah memehami dam mematuhi perilaku
dibandingkan dengan orang dengan tingkat pendidikan rendah.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan atau proses
pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdisi
sendiri. Semakin rendah tingkat pendidikan yang dimiliki
maka akan semakin rendah pula kemampuan yang akan
dimiliki seseorang dalam menyikapi suatu permasalahan.
Seorang pasien diabetes mellitus yang mempunyai latar
belakang pendidikan yang kurang cenderung tidak dapat
menerima perkembangan baru mengenai kesehatannya.
f) Pendapatan
Ada hubungan antara pendapatan dengan kepatuhan dalam
menjalankan diet pada penderita DM. Hal tersebut sesuai
dengan hasil penelitian bahwa penderita DM tipe 2 dengan
pendapatan yang rendah cenderung memiliki kepatuhan yg
rendah pula, hal tersebut dikarenakan orang yang mempunyai
pendapatan rendah mempunyai peluang untuk membeli
makanan sesuai diet diabetes lebih sedikit dibandingkan
dengan yang pendapatannya tinggi.
g) Persepsi
Menurut konsep model kepercayaan kesehatan (Health
Believe Model), persepsi positif dari sesorang merupakan unsur
penting yang membentuk seseorang untuk mengambil tindakan
yng baik dan sesuai untuk menlakukan tindakan pencegahan
atau penyembuhan penyakit. Menunjukkan adanya hubungan
antara persepsi dengan kepatuhan diet pada penderita DM tipe
24
F. Kerangka Teoritis
G. Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara coaching support dapat
meningkatkan kepatuhan pada penderita DM tipe 2 di Klinik Kitamura
Pontianak.
Variabel Terikat :
Variabel Bebas :
Coaching Support Tingkat Kepatuhan 4 pilar
penatalaksanaan Pasien DM
Tipe 2
Skema 3. 1
Variabel penelitian ini menggunakan dua variabel yakni variable independen
dan variabel dependen:
1. Variabel bebas (Independen Variabel)
Variabel yang mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat.
Variabel ini dapat merupakan faktor resiko, predictor, kausa/penyebab
(Saryono & Anggraeni, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
coaching support.
2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Variabel yang dipengaruhi. Variabel tergantung disebut juga kejadian,
luaran, manfaat, efek atau dampak. Variabel tergantung juga disebut
penyakit/Outcome (Saryono & Anggraeni, 2013). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat kepatuhan 4 pilar penatalaksanaan pasien
DM tipe 2.
30
31
H. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pada
penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu
(quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu
kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol (Arikunto, dalam Susanti, R. 2013).
Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test
design, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok
saja yang dipilih secara random dan tidak dilakukan tes kestabilan dan
kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Desain penelitian one
group pre test and post test design ini diukur dengan menggunakan pre test
yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan post test yang dilakukan setelah
diberi perlakuan untuk setiap seri pembelajaran.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Untuk
menghilangkan bias dari hasil penelitian, maka pre test dan post test akan
dilakukan pada setiap seri pembelajaran.
One group pre test-post test design ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3.1 one group pre test-post test design
Pre test Treatment Post Test
T1 X T2
2017). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang
menderita DM tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak.
2. Sampel
a. Besar Sample
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan
populasi karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menghemat biaya, waktu, dan tenaga (Maturoh & Anggita, 2018).
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menderita
DM tipe 2 di Klinik Kitamura Pontianak. Besar sampel dalam
proposal penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebagai
berikut:
N
n=
1+ Ne 2
Keterangan:
N = Jumlah populasi atau jumlah objek yang diamati
n = Jumlah sampel
e = Tingkat taraf kesalahan/ eror yang digunakan pada penelitian ini
5% (0,05).
90
n= 2 = 73 sampel
1+ 90(0,05 )
3. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik
sampling dilakukan agar sampel yang diambil dari populasinya
representatif (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup
untuk mengestimasi populasinya.(Maturoh & Anggita, 2018).
Tekhnik sampling dalam penelitian ini menggunakan non probability
sampling dengan teknik sampling purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2012).
33
Kriteria inklusi :
a. Pasien yang telah dinyatakan positif DM Tipe 2 oleh dokter
b. Tercatat sebagai pasien rawat jalan di Klinik Kitamura Pontianak.
c. Pasien yang tinggal bersama keluarga.
Kriteria eksklusi :
a. Pasien dalam keadaan hamil atau menyusui
b. Pasien yang mengalami kepikunan.
c. Pasien yang tinggal sendiri (tidak hidup bersama keluarga)
J. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dilaksanakan Klinik Kitamura Pontianak, dalam
kurung waktu bulan januari sampai dengan juni 2021
K. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu variabel secara operasional berdasarkan
karakteristk yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau sebuah
fenomena (Hidayat, 2015).
34
34
tahu” dengan jawaban benar mendapat skor 4,16 dan jawaban salah
mendapat skor 0 (Garcia et al., dalam Alvionia, 2019). Interpretasi
skoring tingkat penyerapan edukasi DMT2 dibagi menjadi dua yaitu
“baik” jika total skor 75-100 dan “buruk” jika total skor <75. Skala data
penyerapan edukasi merupakan skala ordinal.
M. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diartikan sebagai teknik untuk
mendapatkan data yang kemudian dianalisis dalam suatu penelitian. Tujuan
dari pengumpulan data adalah untuk menemukan data yang dibutuhkan dalam
tahapan penelitian (Imas Maturoh & Anggita, 2018).
Teknik pengumpulan data dalam proposal penelitian ini meliputi tahap
persiapan dan pelaksanaan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti mengajukan judul proposal kepada dosen pembimbing dan
penguji.
b. Melakukan uji etik di bagian Puslitbang STIK Muhammadiyah
Pontianak.
c. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian di Klinik Kitamura
Pontianak
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Peneliti bertemu dan meminta bantuan kepada kepala klinik kitamura
pontianak yang bertanggung jawab di tempat penelitian untuk
mengumpulkan data pasien DM Tipe 2.
b. Peneliti menemui responden ketempat penelitian sesuai kriteri inklusi
penelitian ini.
c. Memberikan informasi dengan jelas kepada responden terkait
prosedur penelitian ini dan legal etik penelitian ini.
d. Pasien yang bersedia menjadi responden mendatangani lembar
informed consent penelitian.
e. Peneliti memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden untuk
melakukan pre tes.
38
nomor 14 dengan nilai korelasi 0,307 dan nomor 17 memiliki nilai korelasi
-0,349 pada kuesioner dukungan pasangan dan pernyataan nomor 10
dengan nilai korelasi 0,277 untuk pernyataan pada kuesioner kepatuhan
diet. Pernyataan yang tidak valid ini kemudian peneliti modifikasi. Setelah
peneliti modifikasi, dilakukanlah uji validitas isi terhadap kuesioner ini
dengan mengajukan kuesioner ini kepada orang yang ahli dalam bidang
ini. Hasil dari validitas isi ini adalah 1 dari 3 pertanyaan yang tidak valid
dalam kuesioner ini dihilangkan, yaitu pertanyaan nomor 17 pada
kuesioner dukungan pasangan. Jadi, peneliti menggunakan 19 pernyaatan
dalam kuesioner dukungan pasangan dan 10 pernyataan dalam kuesioner
kepatuhan diet ini untuk dijadikan instrumen penelitian.
Penelitian melakukan uji validitas kuesioner pengaturan therapi medis
nutrisi pasien DMT2, kuesioner morisky medication adherence scale 8-
items (MMAS-8), kuesioner Latihan Jasmani pasien DMT2, penyerapan
Edukasi Pasien DMT2 (Kuesioner DKQ-24), di puskesmas pal 3 dengan
jumlah 30 sampel.
2. Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan pada tingkat
kepercayaan dan dapat diandalkan (Arikunto, dalam Delianty, A. P. 2015).
Hal ini berarti sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
dua kali atau lebih dengan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas
menggunakan bantuan software komputer dengan rumus Alpha Cronbach.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach >
0,60 (Hidayat, dalam Delianty, A. P. 2015).
O. Rencana Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Swarjana (2016) terdapat pengelolaan data yang dapat
dilakukan oleh penelitian yaitu :
40
a. Editing
Editing dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data hasil
jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden.
Kemudian dilakukan pengkoreksian apakah kuesioner telah
terjawab dengan lengkap atau belum.
b. Coding
Coding data yaitu memberi kode angka pada kuisioner kepada
jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya. Coding pada penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan kode pada setiap pertanyaan yaitu 1 untuk jawaban
benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Kuesioner yang sudah
diberi kode kemudian dimasukan ke dalam program komputer.
c. Entry data
Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master table atau database computer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau biasa juga
dengan membuat.
d. Cleaning data
Data responden yang telah selesai dimasukkan dilakukan
pengecekkan kembali untuk melihat kemungkinan ada kesalahan
pada saat pengkodean, ketidak lengkapan dan sebagainya.
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini menggunakan uji analisis
deskriptif. Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran
distribusi frekuensi dan presentasi masing-masing variabel yang
diteliti (Notoatmodjo, dalam Alvionia, A. Z 2019). Variabel tersebut
antara lain adalah penyerapan edukasi, pengaturan diet, latihan
jasmani, kepatuhan terapi farmakologis. Analisis univariat juga
dilakukan pada beberapa data subjek penelitian yang didapatkan dari
kuesioner identitas diri, antara lain yaitu jenis kelamin, usia, lama
41
P. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah prosedur perlindungan terhadap responden
dengan menjamin kerahasiaan responden, mencegah responden dari cidera
akibat prosedur penelitian dan mempertahankan kenyamanan responden
selama penelitian. Adapun etika penelitian yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut (Dharma, 2011).
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, bersedia menjadi responden dalam penelitia, menjelaskan
prosedur penelitian, mengetahui dampak penelitian, menjelaskan
42
Q. Jadwal Penelitian
Bulan
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
No Kegiatan
Tahun 2020 Tahun 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 Judul
Bimbingan
penyusunan
2 proposal
3 Ujian Proposal
Revisi
4 Proposal
Pengumpulan
5 Data
Pengolahan
6 data
Sidang Hasil
7 Penelitian
Revisi dan
Pengumpulan
8 Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto, F. 2013. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Cilegon Tahun 2013. Skirpsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.
Ilmah, F., & Rochmah, T. N. (2015). Kepatuhan pasien rawat inap diet diabetes
mellitus berdasarkan teori kepatuhan niven. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, 3(1), 60-69.
Dengan hormat,
Saya Juliat, mahasiswa Program Studi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Muhammadiyah Pontianak bermaksud melakukan penelitian yang berjudul
“COACHING SUPPORT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE 2 KLINIK KITAMURA PONTIANAK”.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh
COACHING SUPPORT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE 2 KLINIK KITAMURA PONTIANAK.
Segala informasi yang diberikan melalui kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti dijamin kerahasiaannya dan peneliti bersedia bertanggung jawab apabila
informasi yang diberikan akan merugikan. Saudara berhak untuk bersedia ataupun
menolak menjadi responden apabila ada pernyataan yang tidak berkenan.
Sehubungan dengan itu, saya memohon kesediaan saudara untuk ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai responden penelitian dengan mengisi
kuisioner yang akan peneliti berikan. Saudara tidak perlu khawatir akan benar
atau salah jawaban yang saudara berikan. Oleh karena itu, berikanlah jawaban
yang jujur sesuai dengan apa yang saudara ketahui dan rasakan. Atas perhatian
dan kesediaan saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Pontianak, April 2021,
Peneliti,
Juliat
NIM : SNR19214076
INFORMED CONSENT
PENELITIAN
Peneliti:
Juliat
NIM : SNR19214076
Setuju
Tanggal :
Nama responden :
Nama saksi :
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama : Juliat
NIM : SNR19214076
Responden
(……………….)
KUESINOER KEPATUHAN MENGANDUNG 4 PILAR
PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS TIPEE 2 (DMT2)
Tanggal :
A. Data Demografi
1. Usia : Tahun
2. Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan :
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan :
PNS/TNI/POLRI Swasta Petani
Pedagang Lain-lain
5. Lama menderita DM
< 5 Tahun > 5 Tahun
B. Penyerapan Edukasi Pasien DMT2 (Kuesioner DKQ-24)
Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan dibawah ini dan pilihlah salah satu
dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
Baik 75-100
Buruk <75
No Pertanyaan Y Tidak
a
1 Saya rutin mengontrol kadar gula darah
kepuskesmas/pelayanan kesehatan yang lain untuk
menentukan kebutuhan diet saya.
2 Saya makan tepat waktu sesuai jadwal yang dianjurkan
oleh dokter atau petugas kesehatan yang lain.
3 Saya makan makanan sesuai anjuran dokter atau petugas
kesehatan yang lain.
4 Setiap hari saya membatasi mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak seperti makanan siap saji, gorengan,
usus dan hati.
5 Setiap hari saya membatasi mengkonsumsi makanan dan
minuman manis/banyak mengandung gula.
6 Setiap hari saya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, seperti telur, daging dan kacang-
kacangan.
7 Saya setiap hari selalu makan sayur dan buah-buahan
sesuai anjuran dokter.
8 Saya membatasi makanan makanan yang asin-asin.
9 Saya memakai gula pengganti seperti jagung pada saat
ingin mengkonsumsi minuman makanan yang manis.
10 Saya selalu melakukan variasi makanan pada jadwal diet
YA = X 1 =
TIDAK = X 0 = +
Total Skor =
Interpretasi =
Interpertasi Skoring Tingkat Kesesuaian Pengaturan TNM Pasien DMT2
B= X 1 =
C= X 0 =
Total Skor = +
Interpretasi =
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakan Bapak/Ibu/Saudara/ terkadang lupa
minum obat diabetes?
2 Selama dua minggu terakhir, adakah Bapak/Ibu
pada suatu hari tidak meminum obat diabetes ?
3 Apakah Bapak/Ibu pernah menguragi atau
menghentikan penggunaan obat tanpa memberi
tahu ke dokter karena merasakan kondisi lebih
buruk/tidak nyaman saat menggunakan obat
diabetes?
4 Saat melakukan perjalanan atau meninggalkan
rumah, apakah Bapak/Ibu terkadang lupa untuk
membawa serta obat diabetes?
5 Apakah Bapak /Ibu kemarin meminum
semua obat diabetes?
6 Saat merasa keadaan membaik, apakah
Bapak/Ibu terkadang memilih untuk berhenti
meminum obat diabets?
7 Sebagian orang merasa tidak nyaman jika harus
meminum obat diabetes setiap hari, apakah
Bapak/Ibu pernah merasa terganggu karena
keadaan seperti itu.?
8 Berapa kali Bapak/Ibu lupa minum obat
diabetes?
a. Tidak pernah
b. Sekali-sekali
c. Terkadang
d. Biasanya
e. Setiap sangat