Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan

Komunitas Populasi Penyakit


Kronik
Kelompok 8 :
Ira maulida
Marwati
Nanda safrida
Radhi saputra
Definisi Penyakit Kronis

Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif


yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu
yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan.
Penyakit kronis dapat bersifat menular dan tidak
menular. Penyakit kronis yang tidak menular atau
PTM merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang, penyakit tersebut juga
berkembang lambat dan memiliki durasi yang lama
(Nies& McEwen, 2016).
Etiologi Penyakit Kronis

Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok


usia, tingkat sosial ekonomi, dan budaya. Penyakit
kronis cenderung menyebabkan kerusakan yang
bersifat permanen yang memperlihatkan adanya
penurunan atau menghilangnya suatu kemampuan
untuk menjalankan berbagai fungsi, terutama
muskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
Fase Penyakit Kronis

Menurut Smeltzer & Bare (2010)

Fase pra-trajectory
Fase trajectory
Fase stabil
Fase tidak stabil
Fase akut
Fase krisis
Fase pulih
Fase penurunan
Fase kematian
Tanda dan Gejala

Karakteristik penyakit kronis adalah penyebabnya


yang tidak pasti, memiliki faktor risiko yang multiple,
membutuhkan durasi yang lama, menyebabkan
kerusakan fungsi atau ketidakmampuan, dan tidak
dapat disembuhkan secara sempurna (Smeltzer &
Bare, 2010).
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes
melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45 % laki-
laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus
tersebut sebanyak 150 orang (50 %) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90
orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes
Melitus dengan tipe IDDM 25% sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105
orang, dan DM dengan gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional
sebanyak 30 orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya. Asuhan keperawatan ini
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : pengkajian status
kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa keperawatan, dan perencanaan
keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader kesehatan, tokoh
masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut
Pengkajian
Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner
meliputi : data inti dan data sub sistem.
1. Data Inti komunitas
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b) Batas wilayah/wilayah
c) Keadaan tanah menurut pemanfaatannya

2. Data sub sistem


a) Data lingkungan fisik
b) Fasilitas umum dan kesehatan
c) Ekonomi
d) Keamanan dan transpotasi
e) Politik dan pemerintahan
Analisa Data
No Pengelompokan Data Etiologi Masalah
1
Ds  : Ketidakpatuhan akan diet Ketidakpatuhan berhubungan

Dari hasil wawancara di dapat dan kurang pajanan dari dengan perilaku masyarakat
tingkat pendidikan ada 50% warga petugas kesehatan yang tidak taat dan hambatan

yang tidak patuh menjalankan diet hubungan klien dengan


penyedia layanan kesehatan di
Do:
RT 3 RW 5 kelurahan Margo
- kebiasaan masyarakat makan Rukun
makanan yang manis sebanyak 210
orang (70%)

- penyuluhan kader dari masyarakat


dan petugas kesehatan dari
puskesmas jarang ada
2
Ds: Kurangnya Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan pada penderita
Dari hasil wawancara didapat jumlah pengetahuan penderita ganggren Di RT 3 RW 5
penderita DM 300 orang DM tentang kelurahan Margo Rukun
pencegahan terjadinya
Do:
luka ganggren
-jumlah penderita DM dengan ganggren
sebanyak 30%  (90 orang)

-distribusi penderita DM berdasarkan


tingkat pendidikan formal

SD                     :45% (135 orang)

SLTP                 :30% (90 orang)

SLTA                :20% (60 orang)

Perguruan tinggi:5%(15 orang)


- sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check up secara
rutin

- kebiasaan sehari hari penderita DM yang setiap saat memakai


alas kaki sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar rumah 75 orang
(25%) dan jarang memakai 180 orang (60%)

3 Ds  : Pengetahuan Defisiensi Pengetahuan


yang kurang berhubungan dengan
Dari hasil wawancara di dapat tingkat pendidikan ada 50% warga
yang tidak patuh menjalankan diet Ketidakpatuhan  terhadap
diet Di RT 3 RW 5
Do  :
kelurahan Margo Rukun
- data menyebutkan bahwa tingkat pendidikan SD sebanyak 135
orang (45%)

- penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas kesehatan dari


puskesmas jarang ada

- kebiasaan masyarakat makan makanan yang manis sebanyak 210


orang (70%)
Prioritas Masalah
Diagnosa Keterangan Jumlah Urutan
1 sangat rendah 4 tinggi
2 rendah 5 sangat tinggi Nilai
3 cukup
Ketidakpatuhan A = Tingkat resiko kejadian 3
berhubungan B = Tingkat resiko permasalahan 3
dengan perilaku
masyarakat yang C = Potensial untuk ditangani dengan 3
tidak taat dan penkes
34 1
hambatan D = minat masyarakat 3
hubungan klien E = Kemungkinan Masalah teratasi 2
dengan penyedia
layanan kesehata n F = hub. dengan program pemerintah 1
di RT 3 RW 5 G = Ruang 4
kelurahan Margo
H = waktu 3
Rukun
I = fasilitas kesehatan 3
J = biaya 3
K = sumber daya/tenaga 2
L = sesuai peran perawat CHN 4
Diagnosa Keterangan Jumlah Urutan

1 sangat rendah 4 tinggi Nilai


2 rendah 5 sangat tinggi
3 cukup
Defisiensi A = Tingkat resiko kejadian 3
Pengetahuan
berhubungan B = Tingkat resiko permasalahan 3
dengan C = Potensial untuk ditangani dengan 1
Ketidakpatuhan penkes
 terhadap diet Di 30
D = minat masyarakat 1
RT 3 RW 5 2
kelurahan E = Kemungkinan Masalah teratasi 2
Margo Rukun
F = hub. dengan program pemerintah 4
G = Ruang 3
H = waktu 2
I = fasilitas kesehatan 2
J = biaya 3
K = sumber daya/tenaga 3
L = sesuai peran perawat CHN 3
Diagnosa Keterangan Jumlah Urutan
1 sangat rendah 4 tinggi Nilai
2 rendah 5 sangat tinggi
3 cukup
Ketidakefektifan A = Tingkat resiko kejadian 3
Manajemen B = Tingkat resiko permasalahan 2
Kesehatan pada
penderita C = Potensial untuk ditangani dengan 1
ganggren Di RT 3 penkes
RW 5 kelurahan D = minat masyarakat 3 23 3
Margo Rukun E = Kemungkinan Masalah teratasi 3
F = hub. dengan program pemerintah 1
G = Ruang 2
H = waktu 2
I = fasilitas kesehatan 1
J = biaya 1
K = sumber daya/tenaga 2
L = sesuai peran perawat CHN 2
Diagnosa
Diagnosis Keperawatan NOC NIC
Data
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi

Ds  : Preventif Primer


00079 Ketidakpatuhan Preventif primer
Dari hasil wawancara di 1622 Perilaku Patuh: 1020
dapat tingkat pendidikan Diet yang   Penahapan diet
ada 50% warga yang tidak disarankan
5510 Pendidikan
patuh menjalankan diet 1603 Perilaku
pencarian   kesehatan
kesehatan  
Do:    
- kebiasaan masyarakat Preventif   Preventif sekunder
makan makanan yang 1634 Sekunder 5614 Pengajaran :
manis sebanyak 210 orang Perilaku Skrining  
(70%) Kesehatan Pribadi 6520 peresepan diet
-penyuluhan kader dari 1627 Perilaku
masyarakat dan petugas mengurangi berat
  Skrining kesehatan
kesehatan dari puskesmas badan
jarang ada
Defisiensi Preventif Primer Preventif Primer
Ds  : Pengetahuan 1602 Pendidikan
Dari hasil wawancara di 00126 Perilaku 5566
Orang Tua :
dapat tingkat pendidikan Peningkatan 5614
  Keluarga yang
ada 50% warga yang
tidak patuh menjalankan 1606 Kesehatan Membesarkan
diet   Anak
Partisipasi dalam 5240
  Pengajaran :
Do  : 3102 keputusan Peresepan Diet
4470
- data menyebutkan   perawatan  
bahwa tingkat pendidikan
SD sebanyak 135 orang Kesehatan
Preventif
(45%) Manajenem Diri:
- penyuluhan kader dari
Sekunder
masyarakat dan petugas Penyakit Kronik Konseling
kesehatan dari Bantuan
puskesmas jarang ada Modifikasi Diri
- kebiasaan masyarakat Preventif Sekunder
makan makanan yang -------
manis sebanyak 210
orang (70%)
Ds: 00078 Ketidakefektifan Preventif Primer Preventif Primer
Fasilitasi
1820 Pengetahuan: 5520 pembelajaran
Dari hasil wawancara Manajemen
Manajemen  
didapat jumlah Kesehatan Bantuan
penderita DM 300 3102 Diabetes 4470 Modifikasi diri
Manajemen Diri:  
orang
Penyakit Kronik
Do: 5602 Preventif
Sekunder
Pengajaran :
-jumlah penderita DM Preventif Proses penyakit
dengan ganggren 1619 5618 Pengaajaran :
Sekunder
Prosedur/
sebanyak 30%  (90 Manajemen Diri: Perawatan
orang) 1842 Diabetes 4360 Modifikasi
perilaku
- distribusi penderita Pengetahuan:
DM berdasarkan Manajemen
tingkat pendidikan Infeksi

formal
SD      :45% (135 orang)

SLTP   :30% (90 orang)

SLTA   :20% (60 orang)

Perguruan tinggi : 5%

(15 orang)

-sebanyak 210 orang (70%)


penderita DM tidak check up
secara rutin

- kebiasaan sehari hari


penderita DM yang setiap
saat memakai alas kaki
sebanyak 45 orang
(15%),saat dilauar rumah 75
orang (25%) dan jarang
memakai 180 orang (60%)
Teurimong geunaseh 

Anda mungkin juga menyukai