Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERANAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DI RUMAH SAKIT


Erta Iman Jelita Harefa/181101138
ertahrf08@gmail.com

Abstrak
Latar belakang : Peran perawat adalah untuk membantu individu sakit dan sehat dalam kinerja
aktivitas yang menunjang pada kesehatan dan penyembuhan atau pemulihan. Hal ini perawat
harus menjalankan perannya dengan kemampuan berpikir kritis dalam upaya menyelesaikan
masalah dan mengambil keputusan atas permasalahan yang ada di rumah sakit. Berpikir kritis
adalah sebuah proses aktif dan cara berpikir secara teratur atau sistematis dengan memahami
informasi secara mendalam sehingga mendapatkan kebenaran informasi yang disampaikan.
Tujuan : untuk mengetahui dan memberi informasi tentang pengaruh perawat dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis di rumah sakit.
Metode : menggunakan literature review dengan pendekatan jurnal atau artikel, buku dan e-book
yang relevan dan akurat serta berfokus pada pengaruh peranan perawat dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis di rumah sakit. Adapun jurnal atau artikel dan e-book yang digunakan
pada literature review adalah jurnal atau artikel dan e-book yang didapatkan dengan
menggunakan Google Scholar, Portal Garuda, dan Jurnal Keperawatan Indonesia.
Hasil : Berdasarkan pencarian literatur di dapatkan peran perawat dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis di rumah sakit yang terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan, sebagai advokat, sebagai edukator, sebagai kolaborasi, sebagai konsultan, sebagai
peneliti, dan sebagai pembaharu.
Pembahasan: berpikir kritis membantu dalam mengidentifikasi lebih banyak informasi
yang tepat serta menyeleksi secara tepat dan efektif jenis dan tingkatan informasi yang
dibutuhkan. Adapun yang mendefenisikan hal lain yaitu “critical thinking is thinking of
yourself”, artinya berfikir kritis memerlukan usaha yang aktif dalam mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber dan menganalisisnya sebelum memutuskan sesuatu
Penutup : peran perawat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis di rumah sakit
sangatlah berpengaruh antara peran perawat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
kemampuan berpikir kritis dalam peran perawat untuk itu setiap peran perawat sangat penting
dalam berperan dengan tenaga kesehatan lainnya.

Kata kunci : peran perawat, berpikir kritis, rumah sakit


LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang Nomor 38 kemampuan berpikir kritis dalam upaya


Tahun 2014 tentang keperawatan menyelesaikan masalah dan mengambil
dijelaskan bahwa keperawatan adalah keputusan atas permasalahan yang ada di
kegiatan pemberian asuhan keperawatan rumah sakit.
kepada individu, keluarga, kelompok Berpikir kritis adalah sebuah proses aktif
baik dalam keadaan sakit maupun sehat. dan cara berpikir secara teratur atau
Dalam keperawatan terdapat adanya sistematis dengan memahami informasi
perawat yang artinya seseorang yang secara mendalam sehingga mendapatkan
telah lulus pendidikan tinggi kebenaran informasi yang di dapat atau
keperawatan baik di dalam maupun di pendapat yang disampaikan. Dalam
luar negeri yang diakui pemerintah berpikir kritis memuat keterampilan
sesuai dengan ketentuan peraturan menganalisis, keterampilan mensintesis,
perundang – undangan. Dalam hal ini keterampilan mengenal dan
perawat memiliki peran yang sangat memecahkan masalah, serta
penting dan dibutuhkan di rumah sakit keterampilan mengevaluasi atau menilai
untuk memberikan pelayanan kesehatan. (Surya, 2011). Hal ini sangat penting
Peran perawat adalah untuk membantu bagi perawat dalam menjalankan setiap
individu sakit dan sehat dalam kinerja perannya dan juga perlu
aktivitas yang menunjang pada mengembangkan kemampuan berpikir
kesehatan dan penyembuhan atau kritis agar meningkatkan keterampilan
pemulihan. Dalam melaksanakan untuk memberikan pelayanan kesehatan
keperawatan, perawat mempunyai peran yang memuaskan pasien. Agar
yang diantaranya adalah pemberi asuhan peningkatan kemampuan berpikir kritis
keperawatan, sebagai advokat, sebagai dapat tercapai maka seorang perawat
edukator, kolaborasi, konseling, peneliti harus memiliki kepercayaan diri,
dan pengambilan keputusan (Hidayat, keadilan, tanggungjawab dan
2012). Dalam hal ini perawat harus akuntabilitas, serta kreatif dan rendah
menjalankan perannya dengan hati.
TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk kebutuhan kesehatan
mengetahui dan memberi informasi pasien/klien secara holistik dan
tentang pengaruh perawat dalam membuat perencanaan tindakan
meningkatkan kemampuan berpikir yang tepat serta mengevaluasi
kritis di rumah sakit. tingakat perkembangannya.
2. Peran Sebagai Advokat
METODE Peran ini dilakukan perawat

Penulisan ini menggunakan metode dalam melindungi hak-hak klien

literature review dengan pendekatan baik dalam memberikan

jurnal atau artikel, buku dan e-book informasi pasien/klien maupun

yang relevan dan akurat serta berfokus memutuskan persetujuan atas

pada pengaruh peranan perawat dalam tindakan keperawatan yang akan

meningkatkan kemampuan berpikir dilakukan atau diberikan.

kritis di rumah sakit. Adapun jurnal atau 3. Peran Sebagai Edukator

artikel dan e-book yang digunakan pada Peran ini dilakukan untuk

literature review adalah jurnal atau memberikan pemahaman dan

artikel dan e-book yang didapatkan pengetahuan kesehatan terhadap

dengan menggunakan Google Scholar, masalah kesehatan yang dialami

Portal Garuda, dan Jurnal Keperawatan pasien/klien sehingga pendidikan

Indonesia. kesehatan yang telah dilakukan


terjadi perubahan perilaku.

HASIL 4. Peran Sebagai Kolaborasi


Peran ini dilakukan perawat
Berdasarkan hasil pencarian literatur di
untuk mendiskusikan atau
dapatkan peran perawat dalam
menukar pendapat dalam
meningkatkan kemampuan berpikir
menentukan bentuk pelayanan
kritis di rumah sakit sebagai berikut :
yang akan dilakukan agar
1. Peran Sebagai Pemberi Asuhan
menunjang pelayanan kesehatan
Keperawatan
yang lebih baik.
Pada peran pemberi asuhan
keperawatan ini perawat
memfokuskan asuhan pada
5. Peran Sebagai Konsultan pelayanan tapi memberikan dampak
Peran ini memberikan waktu kemajuan di rumah sakit baik itu
untuk berkonsultasi terhadap perkembangan dalam sistem pelayanan
masalah yang dialami oleh maupun dalam penggunaan alat
pasien maupun keluarga dengan kesehatan yang akan berguna dalam
memberikan dukungan menunjang pelayanan kesehatan bagi
psikologis, spiritual, dan sosial. pasien. Dalam mewujudkan hal ini
6. Peran Sebagai Peneliti perawat harus memiliki karakteristik
Peran ini harus dimiliki oleh percaya diri, keadilan, tanggungjawab
setiap perawat dan menjalankan dan akuntabilitas, displin, kreatif,
atau melakukan kajian terhadap integritas, dan rendah hati. Sehingga
isu – isu yang terdapat dalam karakteristik inilah yang akan
keperawatan. mempengaruhi peningkatan kemampuan
7. Peran Sebagai Pembaharu berpikir kritis di rumah sakit. Sebab
Peran ini harus dilakukan oleh setiap tindakan yang akan dilakukan
setiap perawat dalam melakukan perawat akan memberikan dampak
sebuah tindakan dengan terhadap sekelilingnya, untuk itu dalam
mengadakan perencanaan, melakukan tindakan yang akan diberikan
kerjasama dan perubahan yang bagi pasien/klien harus mengikuti
sistematis dan terarah agar dapat prosedur dan peraturan yang ada di
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit serta berpikir secara kritis
kesehatan. dalam menemukan, mengatasi dan
menyelesaikan masalah dari
PEMBAHASAN pasien/klien.

Dalam peran perawat di rumah sakit Stedman dan Adams (2012)

diketahui bahwa perannya sangat mengungkapkan bahwa berpikir kritis

penting dalam memberikan pelayanan membantu kita dalam mengidentifikasi

kesehatan serta meningkatkan mutu lebih banyak informasi yang tepat serta

pelayanan kesehatan yang lebih maju menyeleksi secara tepat dan efektif jenis

dan dapat bersaing dengan rumah sakit dan tingkatan informasi yang

internasional sehingga peran seorang dibutuhkan. Adapun yang

perawat tidak hanya memberikan mendefenisikan hal lain yaitu “critical


thinking is thinking of yourself”, artinya dalam peran perawat untuk itu setiap
berfikir kritis memerlukan usaha yang peran perawat sangat penting dalam
aktif dalam mengumpulkan informasi berperan dengan tenaga kesehatan
dari berbagai sumber dan lainnya. Dalam peran perawat terdapat
menganalisisnya sebelum memutuskan beberapa peran yang terdiri dari peran
sesuatu (Roche, 2015). sebagai pemberi asuhan keperawatan,
Hal ini sangatlah berkesinambungan sebagai advokat, sebagai edukator,
atau saling berpengaruh antara peran sebagai kolaborasi, sebagai konsultan,
perawat dalam meningkatkan sebagai peneliti, dan sebagai pembaharu.
kemampuan berpikir kritis dan Untuk itu buat setiap perawat yang telah
kemampuan berpikir kritis dalam peran lulus perguruan tinggi dan telah di
perawat. Untuk itu dalam menjalankan sahkan serta diakui pemerintah baik
setiap peran perawat harus dalam maupun luar negeri harus
memfokuskan atau memusatkan menjalankan dan melaksanakan setiap
perhatian pada satu masalah utama, peran baik rumah sakit maupun di
mengumpulkan alasan yang baik, masuk puskesmas.
akal, dan mempertimbangkan
lingkungan psikologis, spiritual dan
REFERENSI
sosial, serta mencek kembali informasi
yang ditemukan dan diputuskan. Asmadi. (2008). Konsep Dasar
Sehingga mutu pelayanan kesehatan Keperawatan. Jakarta: EGC.
dapat meningkat dan seorang perawat
Budiono. (2016). Konsep Dasar
dapat mencapai dan menjalankan
Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM
perannya sebagai pembaharu.
Kesehatan.

Deniati, K., Ria A., & Tini S. (2018).


PENUTUP
Pengaruh Berpikir Kritis Terhadap
Hal ini peran perawat dalam
Kemampuan Perawat Pelaksana Dalam
meningkatkan kemampuan berpikir
Melakukan Asuhan Keperawatan Di
kritis di rumah sakit sangatlah
Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun
berpengaruh antara peran perawat dalam
2016. Jurnal Kesehatan Holistik, 21-22.
meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan kemampuan berpikir kritis
Departemen kesehatan RI. (2014). Keperawatan: A Literature Review.
Undang – Undang Nomor 38 Tahun Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,
2014 Tentang Keperawatan. Jakarta: 89, 88-94.
Depkes RI.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Deswani. (2009). Proses Keperawatan Fundamental Keperawatan: Konsep,
dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Proses dan Praktik, Edisi 4 Vol. 1.
Medika. Jakarta: EGC.

Efendi, Ferry. (2008). Pendidikan Priharjo, Robert. (2008). Konsep &


Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Perspektif Praktik Keperawatan
Medika. Profesional. Jakarta: EGC.

Fathi, A., & Simamora, R. H. (2009, Roche, Mary. (2015). Developing


March). Investigating Nurses Coping Children’s Crotical Thinking Through
Strategies in Their Workplace as an Picturebooks. NewYork: Routledge.
Indicator of Quality of Nurses Life in
Sudono DS, Bambang, Dhani Setya A.,
Indonesia: a Preliminary Study. In IOP
Rif Atiningtyas H. (2017). Gambaran
Conference Series: Earth and
Kemampuan Berpikir Kritis Perawat
Environmental Science (Vol. 248, No. 1,
Primer Dalam Pelaksanaan Asuhan
p. 012031). IOP Publishing.
Keperawatan di Rumah Sakit Islam
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan,
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. 79, 79-106.
Jakarta: Salemba Medika.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar
Natalina, Desiani. (2015). Menuju Keperawatan Profesional.
Menumbuhkan Perilaku Berpikir Kritis Jakarta: Trans Info Medika.
Sejak Anak Usia Dini. Tasikmalaya:
UPI.

Patmawati, Try A., Ariyanti S., &


Syahrul S. (2018). Efektivitas Metode
Pembelajaran Klinik Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kepercayaan Diri Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai