Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH BERFIKIR KRITIS PERAWAT TERHADAP KUALITAS

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) DI RS

Oasenea Melliany
Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
Sumatera Utara
E-Mail omelliany@gmail.com

ABSTRAK: Kemampuan berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien,adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
berpikir kritis diantaranya Kondisi fisik, Motivasi, Kecemasan, Kebiasaan, Pengembangan
intelekual, Konsistensi, Perasaan dan Pengalaman. Peningkatan kemampuan berfikir kritis akan
meningkatkan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan. Untuk mengetahui gambaran dan
menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berfikir kritis perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Metode yang digunakan adalah Literature review dengan cara
menganalisis ,eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang
relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis, dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct, Artikel yang
digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan
hasil literature review dapat disimpulkan bahwa, Kemampuan berpikir kritis seseorang dapat
ditunjukkan dengan perilakunya. Seorang perawat akan selalu menggunakan pemikiran untuk
mengumpulkan data dalam membuat suatu keputusan. Perawat yang memiliki kemampuan berpikir
kritis akan mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan prosedur yang
sistematis dan tidak merugikan klien. Hasil penelitian Perkembangan
intelektual ,kepedulian,sikap,dan pengalaman perawat dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit.

Kata Kunci: Kemampuan Berfikir Kritis, Perawat RS, Asuhan Keperawatan.

ABSTRACT: The ability to think critically is an ability that is needed in providing nursing care to
patients, as for several factors that can affect critical thinking including physical conditions,
motivation, anxiety, habits, intellectual development, consistency, feelings and experience. Increased
critical thinking skills will improve quality in providing nursing care. To find out the picture and
analyze the factors that can affect the critical thinking skills of nurses in providing nursing care. The
method used is Literature review where by analyzing, exploring and studying freely on articles,
journals, text books, and e-books that are relevant and focus on clinical learning methods that affect
critical thinking skills, using 3 Pubmed databases, Google Scholar and Science Direct, Articles used
using at least 14 references published in the last ten years. Based on the results of the literature review
it can be concluded that, the ability to think critically a person can be demonstrated by his behavior. A
nurse will always use thought to collect data in making decisions. Nurses who have the ability to think
critically will be able to provide nursing care in accordance with standards and procedures that are
systematic and not detrimental to the client. Research results Intellectual development, care, attitude,
and experience of nurses can improve the ability to think critically in carrying out nursing care in
hospitals.

Keywords: Critical Thinking Ability, Hospital Nurse, Nursing Care


PENDAHULUAN keperawatan diantaranya percaya diri,
berfikir mendalam, keadilan, tanggung
Latar Belakang jawab dan akuntabilitas, mengambil
resiko, disiplin, kegigihan, kreatif, rasa
Berpikir kritis sangatlah penting
ingin tahu, integritas dan randah hati,
dalam pendidikan keperawatan karna
dimana karakteristik tersebut dapat dilihat
merupakan suatu komponen yang
dari sikap dalam memberikan asuhan
penting dari akuntabilitas profesional dan
keperawatan dari keterlibatan, kedewasaan
asuhan keperawatan berkualitas. Di tingkat
untuk mengontrol emosi dan inovasi.
internasional kecenderungan untuk
memberikan pelayanan berfokus pada Perawat merupakan komponen
pasien (patient centered care), keamanan yang sangat penting dalam sebuah Rumah
dan kenyamanan, dan dilandasi perbaikan Sakit karna penjalin kontak pertama
mutu pelayanan di rumah sakit. Mutu dengan pasien terutama pada pasien rawat
dalam asuhan keperawatan menjadi alat inap di rumah sakit tersebut, tugas utama
utama menjaga kepercayaan pelanggan perawat adalah memberikan asuhan
pelayanan. keperawatan diantaranya pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi sampai
Asuhan keperawatan bermutu
dengan evaluasi,yang mana askep inilah
dilakukan dengan meningkatkan
yang akan menjadi landasan perawat
kemampuan berpikir kritis perawat dalam
dalam melakukan tugasnya di Rumah
melakukan proses keperawatan. Pelayanan
Sakit.Perawat juga sebagai praktisi yang
keperawatan didasarkan pada pendekatan
memiliki pendidikan dan diharapkan
pengambilan keputusan yang dapat
memiliki kemampuan intelektual untuk
ditingkatkan dengan berpikir
menggunakan pemikiran yang rasional
kritis.Pengambilan keputusan oleh seorang
atau berfikir kritis dalam
perawat sangat penting dilakukan dalam
mempertimbangkan setiap pengambilan
asuhan keperawatan, karena merupakan
keputusan dan informasi tentang kondisi
salah satu metode ilmiah dalam
masing masing pasien.dan juga berfikir
menyelesaikan masalah klien. Berfikir
kritis dapat menetukan relevansi, makna
kritis dalam menghadapi setiap masalah
dan interelasi dari data pasien untuk
dan pengalaman baru menghadapi pasien,
memilih dan menetapkan asuhan
Adapun beberapa karakteristik berfikir
keperawatan yang tepat untuk pasien.
kritis yang harus dimiliki oleh seorang
perawat dalam memberikan asuhan
Metode Penelitian disimpulkan bahwa, Kemampuan berpikir
kritis seseorang dapat ditunjukkan dengan
Metode yang digunakan adalah
perilakunya. Dan juga seseorang yang
Literature review dimana dengan cara
mempunyai kemampuan berpikir kritis
menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas
yang baik akan tahu bagaimana
pada artikel, jurnal, text book, maupun e-
berperilaku yang baik sehingga dapat
book yang relevan dan berfokus pada
memberikan gambaran tentang hal apa saja
metode pembelajaran klinik yang
yang dilakukan untuk meningkatkan
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis.
kemampuannya dalam berpikir, Orang
Adapun artikel yang digunakan pada
yang memiliki kemampuan berpikir kritis
literature review ini adalah artikel yang
baik juga akan jujur dalam memberikan
didapatkan dengan menggunakan 3
asuhan keparawatan kepada pasien dengan
database Pubmed, Google Scholar dan
tujuan untuk menanamkan kepercayaan.
Science Direct dengan memasukkan kata
kunci ” Kemampuan Berfikir Kritis”, Seorang perawat akan selalu

“Perawat RS”, “Asuhan Keperawatan”. menggunakan pemikiran yang digunakan

Artikel yang digunakan minimal untuk mengumpulkan data dan membuat

menggunakan 14 referensi yang keputusan. Perawat yang memiliki

diterbitkan sepuluh tahun terakhir. kemampuan berpikir kritis yang baik akan
mampu memberikan asuhan keperawatan
Hasil Penelitian sesuai dengan standar tindakan dan
prosedurnya mulai dari pengkajian sampai
Berdasarkan hasil pencarian
dengan evaluasi keperawatan. Selain itu
literatur didapatkan metode pembelajaran
perawat juga akan bisa menerima masukan
yang dapat meningkatkan kemampuan
dan kritis baik dari pasien maupun rekan
berpikir kritis dalam mengambil keputusan
kerjanya dalam rangka meningkatkan
bagi perawat di Rumah Sakit dalam
kemampuannya sebagai perawat
memberikan asuhan keperawatan.Dalam
professional.Demikian juga tinjauan
literature review tersebut penelitian ini
literature ini dapat menjadi dasar dalam
mendapatkan hasil bahwa untuk
berpikir kritis bagi seorang perawat di
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
rumah sakit pada saat memberikan asuhan
dapat dilakukan dengan metode
keperawatan.
menganalisis maupun mengeksplorasi
referensi yang telah disesuaikan dengan PEMBAHASAN
pengkajian. yang mana hasilnya dapat
Pentingnya berfikir kritis bagi seorang profesional dan salah satu penentu kualitas
perawat dalam memberikan asuhan asuhan keperawatan. Perawat yang
keperawatan. memiliki kemampuan berpikir kritis akan

Menurut Carole Wade & Carol menunjukkan sikap percaya diri,

Tavris (2015) Berfikir kritis adalah berpandangan konseptual, kreatif,

kemampuan dan kesediaan seseorang fleksibel, rasa ingin tahu, berpikiran

untuk menilai berbagai pernyataan dan terbuka, tekun dan reflektif, Jadi berpikir

mengambil suatu keputusan ,yang kritis merupakan kompetensi yang perlu

didasarkan pada alasan dan fakta yang dimiliki oleh perawat agar mampu

memiliki dukungan yang baik,bukan memberikan asuhan keperawatan yang

berdasarkan emosi atau anekdot. Berpikir berkualitas karena berpikir kritis sangat

kritis penting dilakukan oleh perawat berkaitan dengan pengambilan keputusan

sebelum mengambil keputusan dalam dan penilaian klinis yang tepat.

memberikan asuhan keperawatan. Asuhan Pembelajaran sepanjang hayat bagi

keperawatan merupakan satu metode perawat merupakan sarana dalam

ilmiah dalam penyelesaian masalah klien. pengembangan berfikir kritis serta

Kemampuan perawat mengidentifikasi perluasan tentang praktik keperawatan

masalah klien dan memilih solusi yang tepat dalam memberikan asuhan

intervensi yang tepat tidak lepas dari keperawatan kepada pasien.

kemampuan perawat berpikir kritis, yaitu Faktor yang mempengaruhi penerapan


kemampuan perawat menggali alasan berpikir kritis dalam pelaksanakan asuhan
berdasarkan evidence base dari setiap keperawatan.
problem dan solusi yang teridentifikasi.
Hasil penelitian hubungan faktor-
Perawat melakukan pengambilan
faktor dengan penerapan berpikir kritis
keputusan dalam setiap tindakan,
dalam melaksanakan asuhan keperawatan
sementara itu perawat juga merencanakan
adalah hubungan yang bermakna antara
dan memberikan asuhan kepada klien.
faktor motivasi, faktor kecemasan, faktor
Efektifitas dan ketepatan perkembangan intelektual dan faktor
pengambilan keputusan membutuhkan pengalaman dengan cara penerapan
kemahiran dalam mengumpulkan data dan berpikir kritis dalam melaksanakan asuhan
keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis keperawatan. Namun ada pula beberapa
dalam keperawatan merupakan komponen faktor yang tidak ada hubungan yang
yang sangat penting dari akuntabilitas signifikan akan tetapi juga dapat
mempengaruhi kemampuan berfikir kritis jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
diantaranya faktor kondisi fisik, faktor lama bekerja, kepemilikan sertifikat,
perasaan, faktor kebiasaan, dan faktor kecerdasan emosional, cemas dan motivasi
konsistensi dalam melaksanakan asuhan tidak mempunyai hubungan dengan
keperawatan. kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan
hasil tersebut dapat diupayakan untuk
Masa kerja seseorang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
mempengaruhi kemampuan kritis
dengan mengadopsi pola penggunaan
seseorang karna dengan lamanya dia
pembelajaran yang lebih menekankan
bekerja maka akan banyak pula
kepada diskusi kasus, ronde bersama, dan
pengalaman kerja yang akan
pendekatan kasus untuk mengembangkan
didapatkannya dan mampu memperbaiki
kemampuan klinis dan kemampuan
tindakan yang belum sesuai di masa yang
berpikir kritis.
akan datang ,sehingga sangat
membantunya dalam menghadapi Di tingkat internasional muncul
berbagai kendala kerja yang dihadapinya kecenderungan untuk menggambarkan
dengan memberikan respon cepat dan pelayanan yang berfokus pada pasien
tanggap, bahkan pengalaman ini dapat (patient centered care), keamanan dan
mengasah kemampuan berpikir kritis kenyamanan, dan juga dilandasi pada
dalam bekerja dengan masalah klinik yang perbaikan mutu pelayanan yang diberikan
sudah pernah dialaminya dan juga oleh perawat. Rumah sakit sesuai Standar
memberikannya kesempatan untuk Akreditasi Berdasarkan Nasional Versi
membiasakan menerapkan 2012 sebagai provider pelayanan harus
keterampilannya, sehingga berpikir kritis merubah paradigma dari model tradisional
terbiasa rutin dilakukan (Sutriyanti, dkk. asuhan pasien yang menempatkan dokter
2019) sebagai captain of the ship yang
implikasinya menimbulkan sikap otorite
Gambaran berfikir kritis perawat dalam
diantara tim medis lainnya, Sehingga
memberikan asuhan keperawatan di rumah
dirubah menjadi konsep pelayanan
sakit.
modern yang menempatkan pasien sebagai
Hasil penelitian menunjukkan pusat asuhan.
bahwasanya kemampuan berfikir kritis
Konsep ini meletakkan semua
tersebut hanya dipengaruhi kompetensi
profesi pemberi asuhan (dokter, perawat,
dan kemampuan berpikir kritis sedangkan
apoteker, gizi dan profesi lainnya) berada
di sekitar pasien, dengan kompetensi yang haruslah dapat memberikan jalan keluar
memadai, sama pentingnya pada ataupun solusi terhadap masalah tersebut
kontribusi profesinya, tugas mandiri, maka dari itu memecahkan masalah
delegatif, kolaboratif, merupakan model dengan berfikir kritis perawat akan mampu
tim interdisiplin menjadi tren global dalam mengambil keputusan dengan logis tanpa
pelayanan di rumah sakit. merugikan klien (Bambang Sudono,dkk,
2017)
Perawat merupakan sumber daya manusia
terpenting yang harus siap melakukan Berpikir Kritis dengan Kepedulian (Caring)
asuhan keperawatan di rumah sakit karena Perawat dalam Melaksanakan Asuhan

selain jumlahnya yang dominan (55-65%) Keperawatan di RS

juga merupakan profesi yang memberikan Kemampuan dalam memberikan


pelayanan yang konstan dan terus menerus asuhan keperawatan kepedulian (caring)
secara holistic selama 24 jam kepada dipengaruhi oleh kemampuan dalam
pasien setiap hari. Oleh karena itu mengekspresikan diri. Caring ini tidak
pelayanan keperawatan sebagai bagian hanya berfokus pada aktivitas yang
integral dari pelayanan kesehatan jelas dilakukan perawat pada saat melaksanakan
mempunyai kontribusi yang sangat fungsi keperawatannya, namun lebih pada
menentukan kualitas pelayanan di rumah itu dimana perawat harus mampu
sakit.Sehingga setiap upaya untuk memberikan rasa nyaman , damai, ikhlas,
meningkatkan kualitas pelayanan rumah dan tulus kepada setiap klien yang berada
sakit harus juga disertai upaya untuk dirumah sakit sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan mempercepat proses penyembuhannya.
keperawatan. Namiun, pelayanan yang diberikan

Berpikir menjadi bagian tak perawat kepada pasien saat ini masih

terpisahkan dari asuhan keperawatan yang dirasa kurang memuaskan, karna

dilakukan oleh perawat. Selain menjadi disebabkan kurang nya rasa kepedulian

komponen yang penting dalam dan rasa kasih sayang perawat dalam

keperawatan, berpikir kritis juga menjadi memberikan asuhan kepada klien.. Hal ini

tema yang penting dalam pelayanan dapat diketahui berdasarkan penelitian

keperawatan dikarenakan semakin yang dilakukan Prabowo S.B., dkk (2014)

kompleksnya masalah yang dihadapi yang dilaksanakan di RSU dr.H.Koesnadi

maka pengambilan keputusan klinis dalam Bondowoso yang menunjukkan hasil 50%

pemberian pelayanan keperawatan


perawat kurang caring terhadap lien di Tinjauan dalam literature review
rumah sakit. penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
perkembangan intelektual ,kepedulian ,
Perawat yang sudah caring akan
sikap ,dan pengalaman perawat dapat
memberikan dampak positif kepada pasien
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
sehingga pasien merasa puas, pasien
dalam melaksanakan asuhan keperawatan
merasa dihargai dan pasien merasa aman
di Rumah Sakit.
ketika dirawat oleh perawat, sedangkan
jika perawat tidak caring kepada klien Adapun faktor yang dapat
maka akan berdampak negatif sehingga mempengaruhi berfikir kritis diantaranya,
pasien akan merasa takut dirawat oleh lama masa kerja, motivasi, perkembangan
perawat, merasa tidak diperdulikan dan intelektual, kebiasaan dan pengalaman
juga akan memperlambat proses perawat dalam melaksanakan asuhan
penyembuhan. keperawatan kepada pasien.
Perkembangan intelektual perawat dapat
Perawat dalam melakukan proses
meningkatkan berpikir kritis yang paling
keperawatan kepada pasien diwajibkan
dominan dalam melaksanakan asuhan
memiliki harus memiliki kemampuan
keperawatan. Perkembangan intelektual
berpikir kritis yang baik dan juga harus
perawatan didapatkan dengan cara
mampu menyelesaikan masalah dengan
pendidikan formal maupun informal
mengambil keputusan secara sistematis.
seperti pelatihan kompetensi berpikir kritis
Sehingga perawat yang memiki
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
kemampuan dalam berpikir kritis dapat
mengambil keputusan yang tepat dan dapat Dalam meningkatkan kualitas
berpartisipasi dalam meningkatkan asuhan keperawatan maka seorang
perilaku dan sikap dalam meberikan perawat haruslah mampu berfikir kritis
asuhan keperawatan.( Octy Rezkya R, dkk. dalam setiap pengambilan keputusan
2019) maupun dalam setiap tindakan yang
dilakukan di Rumah Sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Bono, E.D. (2007). Revolusi


PENUTUP
Berpikir.Bandung:Mizan Media
Kesimpulan dan Saran Utama
Deniati,K.,Anugrahwati,R.,Suminarti,T. berhubungan dengan pengambilan
(2018).Pengaruh berpikir kritis keputusan perawat dalam ketepatan
terhadap perkembangan triase di kota Padang .2(01)
kemampuan perawat pelaksana
Patmawati,T.A.,Saleh,A.,Syahrul,S.
dalam melakukan asuhan
(2018).Efektivitas metode
keperawatan di rumah sakit
pembelajaran klinik terhadap
Hermina Bekasi Tahun
kemampuan berpikir kritis dan
2016.12(01),21-25
kepercayaan diri mahasiswa
Efendi,N.F.(2015).Pendidikan dalam keperawatan.3(02),88-94
keperawatan.Surabaya:Salemba
Puspitaningrum,I.,Hartiti,T.
Medika
(2017).Pengembangan Keprofesian
Erita.,Mahendra,D.(2017).Dampak caring Berkelanjutan .Jogjakarta:Deepubli
preseptor dan metode dalam sh
meningkatkan percaya diri perawat
Quinn,V.(2018).Critical Thinking in
baru di RSU UKI Jakarta.5(02),69-
Young Minds.New York,Routledge
87
Ramadhian,O.R.,Siregar,T.
Fathi, A., & Simamora, R. H. ( 2019,
(2019).Hubungan berpikir kritis
March). Investigating nurses’
dengan kepedulian (caring)
coping strategies in their workplace
perawat dalam melaksanakan
as an indicator of quality of nurses’
asuhan keperawatan di RSUD kota
life in Indonesia: a preliminary
Depok.15(02),148-160
study. In IOP Conference Series:
Earth and Environmental Science Sudono,B.,Setya,D.,Atiningtyas.
(Vol. 248, No. 1, p.012031). IOP (2017).Gambaran kemampuan
Publishing. berpikir kritis perawat primer
dalam pelaksanaan asuhan
Galaresa,A.V.,Sundari,S.
keperawatan di rumah sakit islam
(2019).Pengunaan metode simulasi
Surakarta.10(01),79-106
dalam peingkatan Critical
Supartini,Y.(2004).Konsep dasar
thinking.5(01),17-25
keperawatan anak.Jakarta:EGC
Khairina,I.,Malini,H.,Huriani,E.
Sutriyanti,Y.,Mulyadi.(2019).Analisi
(2018).Faktor faktor yang
faktor faktor yang mempengaruhi
penerapan berpikir kritis perawat
dalam melaksanakan Asuhan
keperawata di rumah
sakit.1(01),21-32

Wade,C.,Tavris,C.
(2015).Psikologi.California:Erlang
ga

Anda mungkin juga menyukai