Berpikir kritis merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan pengetahuan
mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan. Dengan adanya sikap berpikir kritis mempermudah mahasiswa keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan tujuan dilakukan tinjauan literatur ini adalah untuk menukur tingkat berpikir kritis mahasiswa. Metode penelitian yang dilakkan adalah literature review dengan menggunakan jurnal dan buku yang berhubungan dengan materi ini. Hasil dari penelitin ini ditemukan berbagai macam metode yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan dari penelitian ditemukan pengaruh yang didapatkan dari metode peningkatan kemampuan bepikir kritis. Meskipun dalam pengamalannya masih belum didapatkan hasil yang maksimal dari metode-metode yang telah ditemukan.
Kata kunci : Berpikir kritis, metode berpikir kritis, asuhan keperawatan
Latar Belakang Menurut Carlos(2014),
Ludenberg & Kim (2016) ,Dalam dunia Berpikir kritis merupakan keperawatan berpikir kritis merupakan komponen yang sangat penting dalam komponen yang penting dari meningkatkan pengetahuan yang akuntabilitas dan profesional dan dimiliki mahasiswa. Dengan adanya asuhan keperawatan yang berkualitas. sikap berpikir kritis mahasiswa akan Mahasiwa keerawatan harus mampu mampu melakukan pengambilan mengasah kemampuan berpikir kritis keputusan dengan baik dan benar. agar dapat membuat keputusan yang Terutama bagi mahasiswa jurusan cerdas mengenai perencanaan dan keperawatan, berpikir kritis sangat pengelolaan mengingat pentingnya hal dibutuhkan dalam melakukan tersebut dalam pembuatan keputusan, interpretensi atau asuhan keperawatan problem solving dan clinical judgment, kepada pasien. Karena dengan berpikir sedangkan kepercayaan diri kritis maka asuhan yang akan diberikan mempengaruhi hampir setiap aspek menjadi benar dan tindakan yang kehidupan individu, dari dilakukan tidak mengalami kesalahan. kemampuanindividu untuk berpikir optimis dan bertahan melalui kesulitan, tergantung pada tingkat kenyamanan serta pengembangan rasa percaya diri mahasiswa dan agar instruktur dapat adalah komponen utama pengambilan mengembangkan hal tersebut maka keputusan yang benar dalam konteks instruktur harus membantu mahasiswa klinis. mendapatkan kenyamanan dan kepercayaan diri dalam melakukan Menurut ahli Beyer (1995) kegiatan untuk mengembangkan menawarkan definisi yang paling keterampilan. Oleh karena itu, sederhana: “Berpikir kritis berarti lingkungan belajar dapat mempengaruhi membuat penilaian-penilaian yang pengembangan kemampuan berpikir masuk akal”. Beyer memandang kritis dan harus dieksplorasi lebih berpikir kritis sebagai menggunakan lanjut. Pada penelitian Purvis (2009) criteria untuk menilai kualitas sesuatu, yang mewawancarai dan dari kegiatan yang paling sederhana mengidentifikasi mahasiswa seperti kegiatan normal sehari-hari keperawatan didapatkan bahwa metode sampai menyusun kesimpulan dari ujian atau metode penilaian sebuah tulisan yang digunakan mempengaruhi pengembangan seseorang untuk mengevaluasi validitas keterampilan berpikir kritis mereka. sesuatu (pernyataan-pernyataan, ide-ide, Dalam keperawatan, berpikir argumen-argumen, penelitian, dan kritis merupakan komponen esensial lain-lain). Berpikir kritis penting dari akuntabilitas profesional dan sebagai alat inkuiri. Berpikir kritis asuhan keperawatan. Perawat diminta merupakan suatu kekuatan serta untuk bisa beripikir kritis dengan sumber tenaga dalam kehidupan menggunakan pengetahuan menganai bermasyarakat dan personal seseorang ilmu keperawatannya secara Walaupun berpikir kritis dan menyeluruh agar bisa memberikan kepercayaan diri sangan penting, perawatan yang efektif. (Billings.2009). banyak mahasiswa tidak dapat Berpikir kritis merupakan pengujian melakukan keduanya. Hal ini rasional terhadap ide, pengaruh, asumsi, disebabkan oleh beberapa faktor seperti prinsip, argumen, kesimpulan, pada penelitian Shea& Bidjerano (2009) isu,pernyataan, keyakunan, dan aktivitas menyatakan bahwa faktor penting (Bandman dan Bandman,1988). dalam pengembangan pemikiran kritis Berpikir kritis bukan suatu Metode yang digunakan dalam proses yang statis, akan tetapi berpikir kajian ini merupakan literature review kritis merupakan proses yang selalu yaitu dengan menganalsis jurnal yang berubah secara konstan dan dinamis relevan dan sesuai dengan cara dalam setiap hari atau setiap waktu. peningkatan kemampuan berpikir kritis Sehingga untuk bisa meningkatnya mahasiswa. Dalam penelitian jenis ini, kemampuan berpikir kritis diperlukan dikaji pengetahuan, gagasan, atau metode atau cara. Berpikir kritis temuan yang terdapat di dalam menuntut individu untuk berusaha, literature sehingga memberikan memiliki rasa peduli tentang informasi teoritis dan ilmiah terkait keakurasian, kemauan, dan sikap tidak peningkatan kemampuan berpikit kritis mudah menyerah ketika menghadapi mahasiwa. Adapun data yang digunakan tugas yang sulit. Demikian pula dalam penelitian ini merupakan data menurutFisher (2010)dari orang yang dari hasil pecarian di dalam jurnal yang berpikir kritis ini diperlukan adanya berkaitan dengan peningkatan suatu sikap keterbukaan terhadap ide- kemampuan berpikir kritis mahasiswa ide baru. Memang hal ini bukan sesuatu dalam asuhan keperawatan. yang mudah, namun harus dan tetap Hasil dilaksanakan dalam upaya Berdasarkan hasil pencarian literatur mengembangkan kemampuan berpikir . ( literature riview) didapatkan metode Tujuan yang dapat meningkatkan kemampuan Penelitian ini bertujuan untuk berpikir kritis mahasiswa keperawatan mengetahui tingkat kemampuan sebagai berikut: berpikir kritis mahasiswa terkhusus Pendekatan Inquiry/ Discovery mahasiswa keperawatan dalam Menurut Sagala (2010) merupakan mengambil keputusan untuk pendekatan yang memerlukan proses memberikan asuhan keperawatan mental seperti : mengamati, mengukur, kepada pasien dan bertujuan untuk menggolongkan, menjelaskan, mengetahui pengaruh berpikir kritis menduga dan mengambil kesimpulan. terhadap kemampuan perawat dalam Pendekatan inquiry merupakan asuhan keperawatan. pendekatan mengajar yang berusaha Metode untuk meningkatkan berpikir kritis. Keterampilan tersebut sebagai langkah mahasiswa untuk bisa mempelajari awal menuju untuk meningkatan lebih baik lagi mengenai pelajaran yang kemampuan berpikir kritis, telah diberikan. Dalam penelitian pada Menurut Sagala (2010), " jurnal euclid dilakukan penelitian dan pendekatan pembelajaran merupakan hasil dari penelitian tersebut jalan yang akan ditempuh oleh guru dan mrngatakan bahwa dengan melakukan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran pendekatan inquity/ instruksional untuk suatu satuan discovey tingkat berpikir kritis siswa instruksional tertentu. Melalui menjadi lebih meningkat dibandingkan pendekatan pembelajaran ini dapat dengan metode pembelajaran biasa. melatih sikap kreatif mahasiswa dalam Simulasi memecahkan masalah yang dihadapi Metode simulasi diyakini dapat karena pendekatan ini mengajarkan meningkatkan kemampuan berpikir mengenai cara berpikir ilmiah. kritis mahasiswa. Selain itu, metode Menurut Sudjana (2009:155), ada simulasi ini juga dapat meningkatkan lima tahapan yang ditempuh dalam rasa percaya diri mahasiwa. Pada melaksanakan pendekatan inquiry/ penelitian yang dilakukan oleh Mc discovery yakni : Cabe, Gilmartin, & Goldsamt (2016) Perumusan masalah untuk yang menyatakan bahwa terjadi dipecahkan siswa dalam menetapkan peningkatan signifikan secara jawaban sementara atau lebih dikenal keseluruhan pada kepercayaan diri dengan istilah hipotesis, mahasiswa sehingga hal tersebut dapat Siswa mencari informasi, data, dan menjadi dukungan untuk model fakta yang diperlukan untuk menjawab pembelajaran klinis yang menggunakan permasalahan/hipotesis, metode simulasi untuk menggantikan Menarik kesimpulan jawaban atau metode tradisional. Namun metode ini generalisasi dalam situasi baru. tidak sepenuhnya dapat meningkatkan Pendekatan inquiry/ discovery dapat kemapuan berpikir kritis tanpa adanya meningkatkan kemampuan mahasiswa pengasahan yang lebih mendalam lagi. dan dapat membiasakan mahasiwa Dalam penelitian yang terdapat pada untuk mengasah kemampuannya. jurnal penelitian keperawatan vol.5 Dengan ini juga dapat membiasakan tahun 2019 diantara 10 artikel yang telah direview hanya 4 dari artikel kelompok kontrol (P=0,791). tersebut yang menyatakan bahwa Johannsson and Wertenberger (1996) metode simulasi dapat meningkatkan Kompleksitas yang terlibat dalam kemampuan berpikir kritis mahasiswa. menilai kemampuan berpikir kritis tidak (Kaddoura, 2010; Schubert, 2012; membuat pengembangan instrumen Weatherspoon et al., 2015 Mai et menjadi tugas yang mudah, PBDS al.,2018) . Di Kaddoura (2010) bukanlah alat yang sempurna untuk [ CITATION abd17 \l 1057 ] , menggunakan menilai pemikiran kritis. desain penelitian Exploratory Pemberian tugas descriptive pada 10 lulusan S1 yang Metode pemberian tugas adalah barusaja lulus menerima pelatihan metode yang digunakan denan simulasi menggunakan simulasi klinik memberikan tugas kepada mahasiswa dan dari kesepuluh respon dan sehingga dapat meningkatkan melaporkan bahwa pelatihan simulasi kemampuan berpikir kritis mahasiwa bermanfaat untuk pengembangan dengan cara membaca buku untuk bisa kemampuan berpikir kritis mereka yang menemukan jawaban dari tugas yang khususnya di ICU. diberikan kepada mahasiswa tersebut. Enam penelitian melaporkan tidak ada Menurut Roestiyah(2012: 132) teknik peningkatan signifikan pada berpikir pemberian tugas memiliki tujuan agar kritis (Brown and Chronister, 2009; mahasiswa dapar menghasilkan hasil Johannsson and Werten berger, 1996; belajar yang lebih mantap, karena siswa Maneval et al., 2012; Shin et al., 2015; melaksanakan latihan-latihan selama Shinnick and Woo, 2013; Sullivan- melakukan tugas, sehingga pengalaman Mann et al., 2009). Brown and siswa dalam mempelajari sesuatu Chronister, (2009) meneliti efek dari menjadi lebih terintegrasi . Sementara program pembelajaran simulasi yang itu Sudjana (2010: 81) mengungkapkan dimasukkan ke dalam kursus bahwa metode tugas belajar dan resitasi keperawatan elektrokardiogram pada merangsang anak untuk aktif belajar mahasiswa keperawatan S1. Para baik secara individual maupun secara peneliti tidak dapat menemukan kelompok. Berdasarkan beberapa perbedaan yang signifikan antara skor pendapat di atas dapat diungkapkan pemikiran kritis intervensi dan bahwa metode pemberian tugas merupakan salah satu metode dengan kesehatan dengan kasus masing-masing. bertujuan agar anak didik dapat belajar Di awal sesi mahasiswa diberikan dari tugas-tugas yang diberikan oleh informasi terkait pasien meliputi status guru. Pada penelitian ini tugas-tugas kesehatan pasien yang termasuk data yang diberikan bertujuan untuk dapat penilaian fisik, perintah penyedia mengembangkan kemampuan berpikir layanan kesehatan, hasil laboratorium, kritis mahasiswa dan hasil akhirnya hasil x-ray, dan obat-obatan. Kelompok juga dapat mengembangkan intervensi mendapatkan metode kemampuan mencipta suatu hal. pembelajaran ronde keperawatan untuk Metode Ronde mendiskusikan dan memecahkan Menurut penelitian Sherrill masalah terkait kasus yang mereka (2012) bahwa metode ronde dapatkan sedangkan kelompok kontrol keperawatan adalah cara yang tidak mendapatkan metode sederhana, mudah, dan menyenangkan pembelajaran tambahan dalam untuk melibatkan setiap mahasiswa dan memecahkan kasus. Kemampuan mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa diukur dengan penalaran kritis dalam mempraktikkan Critical Thinking Assesment sebelum pelayanan keperawatan terbaik. Ini juga dan sesudah intevensi dilakukan dan memberikan kesempatan melakukan hasilnya menunjukkan bahwa skor pembimbingan yang bagus untuk pihak kemampuan berpikir kritis mahasiswa institusi yang memungkinkan pada kelompok intervensi lebih tinggi pengembangan keterampilan mengajar dibandingkan dengan kelompok kontrol, mereka. Pada penelitian Mann (2012) meskipun secara statisitik tidak juga didapatkan bahwa kemampuan menunjukaan perbedaan yang signifikan berpikir kritis mahasiswa meningkat antara skor kemampuan berpikir kritis setelah terpapar dengan metode ronde sebelum dan sesudah di masing-masing keperawatan. Dalam penelitian didalam kelompok. Namun, skor untuk sesi jurnal keperawatan muhammadiyah 3 kedua menunjukkan peningkatan yang (2)2018, mahasiswa dibagi ke dalam lebih besar dalam keterampilan berpikir kelompok intervensi dan kelompok kritis untuk kelompok intervensi kontrol. Mahasiswa diminta untuk Pembahasan menyelesaikan dilema pelayanan Potter dan perry 2009 meningkat saat faktor seperti latihan menyatakan berpikir kritis sebagai berulang dan latihan simulasi hadir keterampilan menemukan (Carlos etal.,2014). masalah,menentukan piligan dan Bagi seorang perawat kemampuan melakukan suatu tindakan yang tepat. berpikir kritis sangt diperlukan untuk Secara keseluruhan keterampilan yang mengambil keputusan dalam pemberian dimaksud dalam pendapat tersebut asuhan keperawatan kepada klien. bukan hanya mengenai keterampilan Dengan pemberian asuhan keperawatan kognitif saja akan tetapi semua jenis yang baik maka pasien tersebut akan keterampilan yang dapat mengasah cepat sembuh. Tanner (2000) kemampuan dari mahasiswa tersebut. mengemukakan bahwa salah satu tujuan Suarsana dan mahayukti (2013) yang mengharuskan dikembangkannya keterampilan berpikir kritis adalah sifat berpikir kritis adalah untuk keterampilan mengidentifikasi masalah pengembangan kualitas pelayanan yang relevan, mengenali keterbatasan, kesehatan termasuk didalamnya asihan asumsi-asumsi atau kekhususan yang keperawatan. Perawat bertanggung berkaitan dengan prosedur yang jawab dalam meningkatkan kualitas digunakan, dan menentukan jawaban pelayanan kesehatan dengan yang rasional. memberikan asuhan keperawatan yang Menurut Gaberson & Oermann, (2010) baik. pemikiran kritis memungkinkan Dengan adanya keterampilan dalam perawat membuat penilaian yang berpikir kritis dapat memberikan beralasan dan terinformasi dalam setting pandangan yang luas dan dapat praktik dan memutuskan apa yang harus memberikan solusi yang tepat dalam dilakukan dalam situasi tertentu. pemberian asuhan keperawatan. Begitupun dengan kepercayaan diri Pada masa sekarang ini banyak merupakan komponen utama tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan yang benar meningkatkan kemampuan bepikir kritis dalam konteks klinis dan untuk proses dan kepercayaan diri mahasiswa penilaian terkait. Berbagai penelitian keperawatan khususnya di lingkungan menunjukkan bahwa kepercayaan diri klinik, oleh karena itu keberhasilan untuk bereaksi terhadap situasi darurat dalam mengajar membutuhkan strategi mahasiswa sehingga hal tersebut dapat kreatif dan inovatif. menjadi dukungan untuk model Berdasarkan hasil literature review pembelajaran klinis yang menggunakan didapatkan metode pmbelajaran yang metode simulasi untuk menggantikan dapat meningkatkan kemampuan metode tradisional. berpikir kritis mahasiswa yaitu Metode pemberian tugas adalah Pendekatan Inquiry/ Discover, simulasi, metode yang digunakan denan pemberian tugas dan metode ronde. memberikan tugas kepada mahasiswa Pendekatan discovery sehingga dapat meningkatkan merupakan pendekatan mengajar yang kemampuan berpikir kritis mahasiwa memerlukan proses mental dalam dengan cara membaca buku untuk bisa pengaplikasiannya seperti : mengamati, menemukan jawaban dari tugas yang mengukur, menggolongkan, menduga, diberikan kepada mahasiswa tersebut. menjelaskan, dan mengambil Metode Ronde menurut kesimpulan. Sedangkan pendekatan penelitian Sherrill (2012) bahwa metode inquiry merupakan pendekatan ronde keperawatan adalah cara yang pengajaran yang berusaha meletakkan sederhana, mudah, dan menyenangkan dasar dan mengembangkan cara berpikir untuk melibatkan setiap mahasiswa dan ilmiah. Keterampilan tersebut mengembangkan keterampilan merupakan langkah awal menuju penalaran kritis dalam mempraktikkan peningkatan kemampuan berpikir kritis, pelayanan keperawatan terbaik. Ini juga (Sagala (2010)). memberikan kesempatan melakukan Metode simulasi diyakini dapat pembimbingan yang bagus untuk pihak meningkatkan kemampuan berpikir institusi yang memungkinkan kritis mahasiswa. Selain itu, metode pengembangan keterampilan mengajar simulasi ini juga dapat meningkatkan mereka. Pada penelitian Mann (2012) rasa percaya diri mahasiwa. Pada juga didapatkan bahwa kemampuan penelitian yang dilakukan oleh Mc berpikir kritis mahasiswa meningkat Cabe, Gilmartin, & Goldsamt (2016) setelah terpapar dengan metode ronde yang menyatakan bahwa terjadi keperawatan. peningkatan signifikan secara Kesimpulan keseluruhan pada kepercayaan diri Dari hasil penelitian yang telah Deswani. (2009). Keperawatan dan dilakukan, untuk dapat meningkatkan berpikir kritis. Jakarta: salemba keterampilan berpikir kritis mahasiswa medika. dalam asuhan keperawatan diperlukan Fathi, a., & simamora, r. H. (2019, metode yang tepat. Selain itu, untuk march). Investigating nurses' mendapatkan hasil yang maksimal dari coping strategies in their kemampuan berpikir kritis diperlukan workplace as an indicator of adanya sikap kepercayaan diri yang quality of nurses' life in tinggi. Namun hal yang menjadi indonesia: a preliminary study. landasan dari peningkatan kemampuan In iop conference series: earth berpikit kritis mahasiswa diperlukan and environmental science , adanya kemauan dalam mengasah 012-031. kemampuan berpikir kritisnya. Referensi Galaresa, a. V., & sundar. (2019).
Abdullah, a. A., & suhartini. (2017). Penggunaan metode simulasi
Meningkatkan kemampuan dalam peningkatan critical
berpikir kritis melalui thinking. Jurnal penelitian
pembelajaran statistika keperawatan , 5, 17-25.
berbasis pendidikan politik di Indriatie. (2013). Berfikir kritis dalam
lingkungan sekolah. Jurnal proses keperawatan. Vi, 89-93. gantang , II, 1-9 Maizal, a. (2017). Penggunaan metode Ahmatika, d. Peningkatan kemampuan simulasi dalam peningkatan berpikir kritis siswa dengan critical thinking . pendekatan inquiry/discovery. Jurnal Mulyaningsih. (2013). Peningkatan
euclid , 3, 394-405. kemampuan berpikir kritis
perawat. Jurnal managemen Aprisunandi. (2011, juli). Penggunaan keperawatan , 1. metode simulasi dalam peningkatan critical thingking. Mustafa, m. (2016). Keterampilan berpikir kritis mahasiswa/mahasiswi yang menyertai ekspedidi pendakian islam surakarta. Ilmu gunung di mayasia. Xii, 183- keperawatan , 10. 196. Sulistyowati, r. (2012). Meningkatkan Patmawati, t. A., saleh, a., & syahrul, s. kemampuan berpikir kritis (2018). Efektifitas metode mahasiswa pada mata kuliah pembelajaran klinik terhadap salesmanship melalui metode. kemampuan berpikir kritis dan Berpikir kritis . kepercayaan diri. Kepeawatan muhammadiyah , 3, 88-94.
Putri, a. A. (2017). Upaya peningkatan
kemepuan berpikir kritis dan kreatifitas mahasiswa dalam pembelajaran matematika. Skripsi.
Rosdahl, c. B. (2014). Buku ajar
keperawatan dasar (10 ed.). (e. A. Mardella, & d. Yulianti, penerj.) Jakarta: egc.
Rusyana, a. (2013). Pengaruh
kemampuan berpikir logis, berpikir kritis, dan berpikir kreatif terhadap pemahaman zoologi invertebrata. Wahana pendidikan , 113-121.
Sudono, b., & dkk. (2017). Gambarab
kemampuan berpikir kritis perawat primer dalam pelaksanaann asuhan keperawatan di rumah sakit