Anda di halaman 1dari 8

PROSES BERPIKIR KRITIS : MODEL BERPIKIR KRITIS

DALAM PROSES KEPERAWATAN

Miftahul Jannah/ 181101006

miftahuljannahkasyi@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Berpikir kritis merupakan suatu konsep dasar yang terdiri dari proses mental
seseorang untuk memperoleh suatu informasi agar proses keperawatan berjalan dengan lancar.
Dalam proses keperawatan berpikir kritis penting, maka dari itu agar perawat dapat berpikir kritis
harus mempunyai pengetahuan mengenai hal tersebut, salah satunya yaitu model berpikir kritis
harus dipelajari dan diterapkan. Tujuan: Untuk menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan
model berpikir kritis. Metode: Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah Literature review,
dengan menganalisis, eksplorasi, kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang
releven dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis mahasiswa keperawatan. Artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel
yang didapatkan dengan memuat 3 database Pubmed, Geogle Scholar dan Science Direct. Artikel
yang digunakan minimal 14 referensi yang diterbitkan. Hasil: Berdasarkan hasil literature review
dapat disimpulkan bahwa, kemampuan mahasiswa menerapkan model berpikir kritis tergantung
perilaku mahasiswa untuk mencari informasi mengenai hal tersebut. Karena dalam proses
keperawatan sangat perlu mahasiswa mengetahui dan menerapkan model dari berpikir kritis.
Kesimpulan: Hasil dari pengkajian menggunakan metode literature review bahwa berpikir kritis
penting dalam proses dan asuhan keperawatan, dengan mempelajari dan menerapkan model
berpikir kritis hal itu dapat mahasiswa aplikasikan pada tindakan di rumah sakit.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Model Bepikir Kritis, Proses Keperawatan
PENDAHULUAN apabila seorang perawat tidak bisa untuk
berpikir kritis maka suatu tugas yang
Latar Belakang
akan dilakukan akan tidak cepat selesai.
Berpikir adalah sebuah proses yang Karena berpikir kritis tersebut adalah
dimana berjalan dengan cara suatu proses yang statis, tetapi selalu
berkelanjutan yang memperoleh berubah seiring berjalannya waktu
informasi melalui pikiran dan persepsi secara konstan dan dinamis setiap
yang masuk akal. Sedangkan berpikir harinya atau setiap waktu. Oleh karena
kritis adalah suatu konsep dasar terdiri itu tindakan keperawatan sangan
dari proses mental seseorang untuk membutuhkan yang namanya proses
memperoleh suatu informasi. Konsep berpikir kritis. Pemikir kritis dalam
tersebut berkaitan dengan proses belajar tindakan keperawatan merupakan
dan kritis itu sendiri berbagai tanggapan, seseorang yang mempunyai skill
selain itu hasil dari berpikir kritis pengetahuan untuk menganalisis,
didapatkan dari suatu hasil pengamatan, menerapkan standar, mencari informasi,
pengalaman, akal sehat, atau menggunakan alasan rasional, dan
komunikasi. Berpikir kritis dalam memprediksi yang akan terjadi.
keperawatan merupakan suatu upaya
Meskipun demikian tidak semua
bagaimana perawat bisa berpikir secara
mahasiswa keperawatan atau kesehatan
sistematis dan mengaplikasikan
lainnya dapat berpikir kritis, hal tersebut
standard intelectual untuk menganalisis
disebabkan karena beberapa faktor
proses berpikir. Berpikir kritis bagi
seperti pada penelitian Shea &
seorang perawat sangatlah penting untuk
Bidjerano (2009) menyatakan faktor
mempertanggungjawabkan
penting dalam pengembangan pemikiran
profesionalisme. (Deswani. 2010)
kritis tergantung pada tingkat
Berpikir ktitis sangat penting untuk kenyamanan mahasiswa dan agar
melakukan suatu praktik keparawatan instruktur dapat mengembangkan hal
yang disiplin, berkompeten, dan aman. tersebut maka dosen atau instruktur yang
Perawat dalam melaksanakan tugasnya terlibat harus membantu mahasiswa
harus memiliki banyak pengetahuan mendapatkan kenyamanan dan
kepercayaan diri dalam melakukan keperawatan bagaimana cara berpikir
kegiatan untuk mengembangkan bakat kritis yang benar dengan
yang dimiliki mahasiswa. Oleh karena mengaplikasikan model dari berpikir
itu, lingkungan belajar juga sangat kritis serta bagaimana cara mempelajari
mempengaruhi pengembangan dan menggunakan model berpikir kritis
kemampuan berpikir kritis seorang tersebut.
mahasiswa. Dalam penerapan
METODE PENULISAN
pembelajaran berpikir kritis mahasiswa
harus mampu mengetahui model dari Metode yang digunakan dalam kajian ini
berpikir kritis tersebut. Karena seorang adalah Literature review. Metode ini
perawat dikatakan dapat berpikir kritis menganalisis, eksplorasi dan kajian
adalah apabila perawat tersebut dapat bebas pada artikel, jurnal, text book,
menggunakan dan memahami semua maupun e-book yang releven dan
model berpikir kritis dalam keperawatan. berfokus pada metode pembelajaran
klinik yang mempengaruhi kemampuan
Pada penelitian Kataoka-Yahiro dan
berpikir kritis mahasiswa keperawatan.
Saylor (1994). Beliau mengembangkan
Adapun artikel yang digunakan pada
sebuah model berpikir kritis bagi
literature review ini adalah artikel yang
penilaian keperawatan. Model ini
didapatkan dengan memuat 3 database
mendefinisikan hasil dari berpikir kritis
Pubmed, Geogle Scholar dan Science
sebagai penilaian keperawatan dengan
Direct dengan memasukkan kata kunci
mengidentifikasi tiga tingkatan berpikir
“Kemampuan Berpikir kritis”, “Model
kritis dalam keperawatan yaitu tingkat
Berpikir Kritis”, “Proses Keperawatan”.
dasar, kompleks, dan komitmen. Dan
Artikel yang digunakan minimal
banyak pendapat dan penelitian lainnya
menggunakan 14 referensi yang
mengenai bagaimana seorang
diterbitkan sepuluh tahun terakhir.
mahasiswa dapat mengaplikasikan
model dari berpikir kritis.

TUJUAN HASIL

Tujuan dari pembuatan kajian ini adalah Berdasarkan hasil pencarian literature
untuk menjelaskan serta didapatkan model berpikir kritis yang
memberitahukan kepada mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
mahasiswa untuk berpikir kritis dalam komponen berpikir kritis yang
mengambil keputusan dalam melakukan mengarahkan perawat untuk membuat
tindakan. Dalam literature review rencana tindakan agar proses
tersebut kajian atau penulisan ini keperawatan aman dan efektif. Demikian
mendapatkan hasil bahwa untuk juga dengan menganalisis hasil dari
meningkatkan kesadaran mahasiswa literature review juga bisa menjadi dasar
agar menerapkan model berpikir kritis dari bagaimana seorang mahasiswa
dapat dilakukan dengan metode keperawatan menerapkan model berpikir
menganalisis maupun mengeksplorasi kritis saat melakukan tindakan. Dan
referensi yang telah disesuaikan dengan mahasiswa dapat memberikan asuhan
penulisan ini. Dimana hasilnya dapat keperawatan dengan baik kepada
disimpulkan bahwa, kemampuan pasiennya nanti.
mahasiswa untuk mengimplementasikan
PEMBAHASAN
model dari berpikir kritis dapat
ditunjukkan dengan perilakunya dan Menurut Potter & Perry, (2009) model
bagaimana mahasiswa sikap mahasiswa berpikir kritis dapat mengembangkan
tersebut. Seseorang yang dapat berpikir penilaian keperawatan. Model ini
kritis dengan baik pasti mengetahui mendefinisikan hasil dari berpikir kritis
bagaimana menerapkan model dari sebagai berikut:
berpikir kritis tersebut agar pada saat
Tingkatan berpikir kritis dalam
melakukan tindakan dapat dilakukan
proses keperawatan.
dengan tepat. Mahasiswa yang bisa
menerapkan model tersebut pasti Kataoka-Yahiro dan saylor (1994)

mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi tiga tingkatan berpikir

meningkatkan berpikir kritis dalam kritis dalam keperawatan yaitu tingkat

proses keperawatan. dasar, kompleks, dan komitmen.

Dengan mempelajari model dari berpikir Pada tingkat dasar mahasiswa

kritis mahasiswa juga dapat merancang mempunyai kewenangan untuk

untuk penilaian keperawatan di tingkat menjawab setiap masalah dengan benar.

pelayanan, pengelola, dan pendidikan. Model ini harus berdasarkan pada

Ketika seorang perawat berada di pemikiran berdasarkan kenyataan yang


terjadi dengan berpegang pada berbagai
pelayanan, model ini mengemukakan 5
aturan atau prinsip yang berlaku. Ketika Pengetahuan dasar spesifik, komponen
seorang mahasiswa keperawatan orang pertama dari model berpikir kritis adalah
baru yang belum berpengalaman di pengetahuan dasar perawat yang spesifik
pelayanan, berpikir kritisnya dalam dalam keperawatan yang mana
melakukan asuhan keperawatan sangat pengetahuan dasar tersebut meliputi
terbatas. Oleh karena itu, ia harus belajar suatu teori atau informasi dari suatu ilmu
pada perawat senior bagaimana pengetahuan yang meliputi
mengimplementasikan model kemanusiaan, dan ilmu-ilmu
keperawatan. keperawatan dasar. Pengetahuan ini
didapatkan mahasiswa keperawatan
Pada tingkat kompleks, mahasiswa akan
melalui jenjang pendidikan yang diikuti.
lebih mengakui banyaknya perbedaan
pandangan dan persepsi. Pengalaman Pengalaman, kompenen kedua dari
dapat membantu seorang perawat dalam model berpikir kritis yaitu pengalaman.
proses keperawatan dan menambahkan Pengalaman seorang mahasiswa disaat
pengetahuan perawat. Untuk melihat dinas di rumah sakit dari pengalaman
bagaimana tindakan keperawatan tersebut mahasiswa dapat memperbaiki
mempunyai keuntungan bagi klien, kedepannya agar model dari berpikir
perawat dapat mulai mencoba berbagai kritis lebih diterapkan. Pengalaman ini
alternative dari model berpikir kritis ini. juga merupakan hasil interaksi antara
individu melalui alat indranya dan
Pada tingkat komitmen, mahasiswa
stimulus yang berasal dari berbagai
keperawatan sudah memilih tindakan
sumber belajar.
apa yang akan dilakukan berdasarkan
hasil identifikasi dari berbagai Kompetensi, menurut Kepmendiknas
alternative pada tingkat kompleks. No. 045/U/2002, kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas dan penuh
Komponen dari model berpikir kritis
tanggung jawab yang dimiliki
dalam keperawatan
mahasiswa sebagai syarat untuk
Komponen berpikir kritis meliputi dianggap mampu oleh masyarakat dalam
pengetahuan dasar yang spesifik, melaksanakan tugas-tugas di bidang
pengalaman, dan kompetensi. pekerjaan tertentu. Kompetensi
merupakan kemampuan yang dimiliki
seorang perawat untuk melakukan
tindakan sangat penting, oleh katerana pengetahuan yang dimaksud
itu mahasiswa harus bisa berpikir kritis harus dipelajari dan disimpan
dan menerapkan model dari berpikir dalam pikiran sehingga dalam
kritis tersebut. melakukan suatu tindakan
seorang perawat dalam memberi
Model T.H.I.N.K (Total Recall, Habits,
pertolongan kepada pasien
Inquiry, New Ideas And Creativity,
dengan langsung menerapkan
Knowing How You Think) dalam
model dari berpikir kritis ini.
Proses Keperawatan.
b. Kebiasaan (H)
Model ini dikemukan oleh Rubenfeld & Pada komponen yang kedua ini
Scheffer (2006). Model ini menjelaskan menjelaskan tentang kebiasaan.
tentang berpikir kritis itu merupakan Kebiasaan yang dimaksud disini
komponen dari beberapa kegiatan adalah pendekatan berpikir yang
berpikir yang mengenai dengan konteks sering kali diulang sehingga
situasi ketika proses berpikir kritis itu menjadi sifat alami yang kedua.
terjadi. Berpikir kritis adalah proses Kebiasaan ini biasanya
keperawatan yang jauh dari berpikir menghasilkan cara-cara yang
lurus-lurus saja. Walaupun berpikir dapat diterima dalam melakukan
kritis itu terdengar mudah untuk segala hal terutama di rumah
dilaksanakan namun apabila tidak sakit.
memenuhi komponen berikut ini tidak c. Penyelidikan (I)
akan terlaksana, komponennya adalah Dan yang terakhir adalam
antara lain : penulisan, yang dimaksud

a. Ingtan Total (T) penyelidikan adalah memeriksa

Ingatan total ini merupakan isu secara sangat mendetail dan

mengingat beberapa fakta atau mempertanyakan isu yang

sebaliknya dengan sepenuhnya mungkin segala tempat dengan

dan bagaimana cara untuk jelas. Penyelidikan imi juga


menemukannya ketika merupakan memeriksa jenis

dibutuhkan. Ingatan total ini bepikir yang sangat penting

sangat berpengaruh untuk untuk kita mencapai kesimpulan.

mengasah pengatuhuan,
PENUTUP Budiono. (2016). Konsep Dasar

Kesimpulan Keperawatan. Jakarta: Pubsdik

Dalam proses keperawatan ada yang SDM Kesehatan.

namanya berpikir kritis. Berpikir kritis Deswani. (2009). Proses Keperawatan

ini adalah suatu konsep dasar dari dan Berpikir Kritis. Jakarta:

keperawatan yang digunakan untuk Salemba Medika.

mendapat informasi baik spontan Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019,

maupun tidak. Berpikir kritis sangatlah March). Investigating Nurses’

penting dalam proses keperawatan, Coping Strategies In Their

walupun demikian tidak semua perawat Workplace As An Indicator Of

dapat berpikir kritis. Untuk dapat Quality Of Nurses’ Lifein

melakukan hal tersebut seorang perawat Indonesia: A Preliminary Study.

harus mengetahui apa itu berpikir kritis In IOP Conference Series: Earth

terlebih dahulu dan model-model yang and Enviromental Science (Vol

dapat digunakan untuk berpikir kritis. 248, No 1, p. 012031), IOP


Publishing.

Saran Galaresa, A. V., & Sundari, S. (2019).


Penggunaan Metode Simulasi
Bagi mahasiswa keperawatan
dalam Peningkatan Critical
diharapkan mengembangkan dan
Thinking: Literature Review.
mengimplementasikan model dari
ISSN, 5, 1-25.
berpikir kritis, karena berpikir kritis
Kozier, Erb, Berman, & Synder. (2016).
tersebut sangatlah penting dikuasai oleh
Buku Ajar Fundamental
seorang perawat kelak.
Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
Maryam, S. Pudiati, Gustiani, & Reaneh,
DAFTAR PUSTAKA
E. (2012). Kebutuhan Dasar
Manusia dan Berpikir Kritis
Bono, E. D. (2007). Revolusi Berpikir.
dalam Keperawatan. Jakarta:
Bandung: Mizan Media Utama
Trans Info Media.
(MMU).
Maryam, S., Setiawati, S., & Ekasari, M.
F. (2008). Buku Ajar Berpikir
Kritis dalam Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro,
M. (2018). Analisis Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMP.
Journal Pendidikan, 3, 155-158.
Potter, & Perry. (2009). Fundamental
Keperawatan Buku 2 Edisi 7.
Jakarta: Salemba Medika.
Rubenfeld, M. G. (2007). Berpikir Kritis
dalam Keperawatan Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Rubenfeld, M. G. (2010). Berpikir Kritis
Untuk Perawat Strategis
Berbasis Kompetensi. Jakarta:
EGC.
Satwika, Y. W., Laksmita, H., &
Khoirunnisa, R. N. (2018).
Penerapan Model Problem Based
Lerning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa. Journa Pendidikan,
3, 7-12.
Syafei, I. (2015). Pengembangan Model
Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa. Journal
Ilmiah Psikologi, 2, 133-140.
Terry, C. L., & Weaver, A. (2013).
Keperawatan Kritis. Yogyakarta:
Repha Publishing.

Anda mungkin juga menyukai