Disusun Oleh :
Nim :1420122007
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
miftahuljannahkasyi@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang: Berpikir kritis merupakan suatu konsep dasar yang terdiri dari proses mental
seseorang untuk memperoleh suatu informasi agar proses keperawatan berjalan dengan lancar.
Dalam proses keperawatan berpikirkritis penting, maka dari itu agar perawat dapat berpikir
kritis harus mempunyai pengetahuan mengenai hal tersebut, salah satunya yaitu model berpikir
kritis harus dipelajari dan diterapkan. Tujuan: Untuk menjelaskan bagaimana cara
mengaplikasikan model berpikir kritis.Metode: Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah
Literature review, dengan menganalisis, eksplorasi, kajian bebas pada artikel, jurnal, text book,
maupun e-book yang releven dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis mahasiswa keperawatan. Artikel yang digunakan
pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan memuat 3 database Pubmed,
Geogle Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal 14 referensi yang
diterbitkan. Hasil: Berdasarkan hasil literature review dapat disimpulkan bahwa, kemampuan
mahasiswa menerapkan model berpikir kritis tergantung perilaku mahasiswa untuk mencari
informasi mengenai hal tersebut. Karena dalam proses keperawatan sangat perlu mahasiswa
mengetahui dan menerapkan model dari berpikir kritis. Kesimpulan: Hasildari pengkajian
menggunakan metode literature review bahwa berpikir kritis penting dalam proses dan asuhan
keperawatan, dengan mempelajari dan menerapkan model berpikir kritis hal itu dapat
mahasiswa aplikasikan pada tindakan di rumah sakit.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Model Bepikir Kritis, Proses Keperawatan.
PENDAHULUAN yang akan dilakukan akan tidak cepat
selesai. Karena berpikir kritis tersebut
Latar Belakang
adalah suatu proses yang statis, tetapi
Berpikir adalah sebuah proses yang selalu berubah seiring berjalannya
dimana berjalan dengan cara waktu secara konstan dan dinamis
berkelanjutan yang memperoleh setiap harinya atau setiap waktu. Oleh
informasi melalui pikiran dan persepsi karena itu tindakan keperawatan sangan
yang masuk akal. Sedangkan berpikir membutuhkan yang namanya proses
kritis adalah suatu konsep dasar terdiri berpikir kritis.Pemikir kritis dalam
dari proses mental seseorang untuk tindakan keperawatan merupakan
memperoleh suatu informasi. Konsep seseorang yang mempunyai
tersebut berkaitan dengan proses belajar skillpengetahuan untuk menganalisis,
dan kritis itu sendiri berbagai menerapkan standar, mencari informasi,
tanggapan, selain itu hasil dari berpikir menggunakan alasan rasional, dan
kritis didapatkan dari suatu hasil memprediksi yang akan terjadi.
pengamatan, pengalaman, akal sehat,
Meskipun demikian tidak semua
atau komunikasi. Berpikir kritis dalam
mahasiswa keperawatan atau kesehatan
keperawatan merupakan suatu upaya
lainnya dapat berpikir kritis, hal tersebut
bagaimana perawat bisa berpikir secara
disebabkan karena beberapa faktor
sistematis dan mengaplikasikan
seperti pada penelitian Shea &
standard intelectual untuk menganalisis
Bidjerano (2009) menyatakan faktor
proses berpikir. Berpikir kritis bagi
penting dalam pengembangan
seorang perawat sangatlah penting
pemikiran kritis tergantung pada tingkat
untuk mempertanggungjawabkan
kenyamanan mahasiswa dan agar
profesionalisme. (Deswani. 2010)
instruktur dapat mengembangkan hal
Berpikir ktitis sangat penting untuk tersebut maka dosen atau instruktur
melakukan suatu praktik keparawatan yang terlibat harus membantu
yang disiplin, berkompeten, dan aman. mahasiswa mendapatkan kenyamanan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya dan kepercayaan diri dalam melakukan
harus memiliki banyak pengetahuan kegiatan untuk mengembangkan bakat
apabila seorang perawat tidak bisa yang dimiliki mahasiswa. Oleh karena
untuk berpikir kritis maka suatu tugas itu, lingkungan belajar juga sangat
mempengaruhi pengembangan kritis serta bagaimana cara mempelajari
kemampuan berpikir kritis seorang dan menggunakan model berpikir kritis
mahasiswa. Dalam penerapan tersebut.
pembelajaran berpikir kritis mahasiswa
harus mampu mengetahui model dari
berpikir kritis tersebut. Karena seorang METODE PENULISAN
perawat dikatakan dapat berpikir kritis
Metode yang digunakan dalam kajian
adalah apabila perawat tersebut dapat
ini adalah Literature review. Metode ini
menggunakan dan memahami semua
menganalisis, eksplorasi dan kajian
model berpikir kritis dalam
bebas pada artikel, jurnal, text book,
keperawatan.
maupun e-book yang releven dan
Pada penelitian Kataoka-Yahiro dan berfokus pada metode pembelajaran
Saylor (1994). Beliau mengembangkan klinik yang mempengaruhi kemampuan
sebuah model berpikir kritis bagi berpikir kritis mahasiswa keperawatan.
penilaian keperawatan. Model ini Adapun artikel yang digunakan pada
mendefinisikan hasil dari berpikir kritis literature review ini adalah artikel yang
sebagai penilaian keperawatan dengan didapatkan dengan memuat 3 database
mengidentifikasi tiga tingkatan berpikir Pubmed, Geogle Scholar dan Science
kritis dalam keperawatan yaitu tingkat Direct dengan memasukkan kata kunci
dasar, kompleks, dan komitmen. Dan “Kemampuan Berpikir kritis”, “Model
banyak pendapat dan penelitian lainnya Berpikir Kritis”, “Proses Keperawatan”.
mengenai bagaimana seorang Artikel yang digunakan minimal
mahasiswa dapat mengaplikasikan menggunakan 14 referensi yang
model dari berpikir kritis. diterbitkan sepuluh tahun terakhir.
TUJUAN
Saran
Bagimahasiswa keperawatan
diharapkan mengembangkan dan
mengimplementasikan model dari
berpikir kritis, karena berpikir kritis
tersebut sangatlah penting dikuasai oleh
seorang perawat kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019, March). Investigating Nurses' Coping Strategies In Their
Workplace As An Indicator Of Quality Of Nurses' Lifein Indonesia: A Preliminary Study. .
In IOP Conferance Series: Earth and Inviromental Science, 248.
Galaresa, A. V., & Sundari, S. (2019). Penggunaan Metode Simulasi dalam Peningkatan Critical
Thinking: Literature Reviev. ISSN, 1-25.
Galaresa, A. V., & Sundari, S. (2019). Penggunaan Metode Simulasi dalam Peningkatan Critical
Thinking: Literature Review. ISSN, 5, 1-25.
Kozier, Erb, Berman, & Synder. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
Maryam, S., Pudiati, Gustiani, & Reanah, E. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia dan Berpikir
Kritis dalam Keperawatan . Jakarta: Trans Info Media.
Maryam, S., Setiawati, S., & Ekasari, M. F. (2008). Buku Ajar Berpikir Kritis dalam Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMP. Journal Pendidikan, 3, 155-158.
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (n.d.). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Sisa.
Potter, & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
Rubenfeld, M. G. (2010). Berpikir Kritis Untuk Perawat Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta:
EGC.
Satwika, Y. W., Laksmita, H., & Khoirunnisa, R. N. (2018). Penerapan Model Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan , 3, 7-12. doi:http://dx.doi.org/10.26740/ip.v3nl.p7-12
Terry, C. L., & Weaver, A. (2013). Keperawatan Kritis. Yogyakarta: Rapha Publishing.