Anda di halaman 1dari 9

Proses Keperawatan Dan Berpikir Kritis

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Dosen : Ns.Cut Maria Veriana, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Alya Fonna

Nim :1420122007

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAHAKARYA ACEH

TAHUN AJARAN 2023/2024


PROSES BERPIKIR KRITIS : MODEL BERPIKIR KRITIS
DALAM PROSES KEPERAWATAN

Miftahul Jannah/ 181101006

miftahuljannahkasyi@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Berpikir kritis merupakan suatu konsep dasar yang terdiri dari proses mental
seseorang untuk memperoleh suatu informasi agar proses keperawatan berjalan dengan lancar.
Dalam proses keperawatan berpikirkritis penting, maka dari itu agar perawat dapat berpikir
kritis harus mempunyai pengetahuan mengenai hal tersebut, salah satunya yaitu model berpikir
kritis harus dipelajari dan diterapkan. Tujuan: Untuk menjelaskan bagaimana cara
mengaplikasikan model berpikir kritis.Metode: Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah
Literature review, dengan menganalisis, eksplorasi, kajian bebas pada artikel, jurnal, text book,
maupun e-book yang releven dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis mahasiswa keperawatan. Artikel yang digunakan
pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan memuat 3 database Pubmed,
Geogle Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal 14 referensi yang
diterbitkan. Hasil: Berdasarkan hasil literature review dapat disimpulkan bahwa, kemampuan
mahasiswa menerapkan model berpikir kritis tergantung perilaku mahasiswa untuk mencari
informasi mengenai hal tersebut. Karena dalam proses keperawatan sangat perlu mahasiswa
mengetahui dan menerapkan model dari berpikir kritis. Kesimpulan: Hasildari pengkajian
menggunakan metode literature review bahwa berpikir kritis penting dalam proses dan asuhan
keperawatan, dengan mempelajari dan menerapkan model berpikir kritis hal itu dapat
mahasiswa aplikasikan pada tindakan di rumah sakit.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Model Bepikir Kritis, Proses Keperawatan.
PENDAHULUAN yang akan dilakukan akan tidak cepat
selesai. Karena berpikir kritis tersebut
Latar Belakang
adalah suatu proses yang statis, tetapi
Berpikir adalah sebuah proses yang selalu berubah seiring berjalannya
dimana berjalan dengan cara waktu secara konstan dan dinamis
berkelanjutan yang memperoleh setiap harinya atau setiap waktu. Oleh
informasi melalui pikiran dan persepsi karena itu tindakan keperawatan sangan
yang masuk akal. Sedangkan berpikir membutuhkan yang namanya proses
kritis adalah suatu konsep dasar terdiri berpikir kritis.Pemikir kritis dalam
dari proses mental seseorang untuk tindakan keperawatan merupakan
memperoleh suatu informasi. Konsep seseorang yang mempunyai
tersebut berkaitan dengan proses belajar skillpengetahuan untuk menganalisis,
dan kritis itu sendiri berbagai menerapkan standar, mencari informasi,
tanggapan, selain itu hasil dari berpikir menggunakan alasan rasional, dan
kritis didapatkan dari suatu hasil memprediksi yang akan terjadi.
pengamatan, pengalaman, akal sehat,
Meskipun demikian tidak semua
atau komunikasi. Berpikir kritis dalam
mahasiswa keperawatan atau kesehatan
keperawatan merupakan suatu upaya
lainnya dapat berpikir kritis, hal tersebut
bagaimana perawat bisa berpikir secara
disebabkan karena beberapa faktor
sistematis dan mengaplikasikan
seperti pada penelitian Shea &
standard intelectual untuk menganalisis
Bidjerano (2009) menyatakan faktor
proses berpikir. Berpikir kritis bagi
penting dalam pengembangan
seorang perawat sangatlah penting
pemikiran kritis tergantung pada tingkat
untuk mempertanggungjawabkan
kenyamanan mahasiswa dan agar
profesionalisme. (Deswani. 2010)
instruktur dapat mengembangkan hal
Berpikir ktitis sangat penting untuk tersebut maka dosen atau instruktur
melakukan suatu praktik keparawatan yang terlibat harus membantu
yang disiplin, berkompeten, dan aman. mahasiswa mendapatkan kenyamanan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya dan kepercayaan diri dalam melakukan
harus memiliki banyak pengetahuan kegiatan untuk mengembangkan bakat
apabila seorang perawat tidak bisa yang dimiliki mahasiswa. Oleh karena
untuk berpikir kritis maka suatu tugas itu, lingkungan belajar juga sangat
mempengaruhi pengembangan kritis serta bagaimana cara mempelajari
kemampuan berpikir kritis seorang dan menggunakan model berpikir kritis
mahasiswa. Dalam penerapan tersebut.
pembelajaran berpikir kritis mahasiswa
harus mampu mengetahui model dari
berpikir kritis tersebut. Karena seorang METODE PENULISAN
perawat dikatakan dapat berpikir kritis
Metode yang digunakan dalam kajian
adalah apabila perawat tersebut dapat
ini adalah Literature review. Metode ini
menggunakan dan memahami semua
menganalisis, eksplorasi dan kajian
model berpikir kritis dalam
bebas pada artikel, jurnal, text book,
keperawatan.
maupun e-book yang releven dan
Pada penelitian Kataoka-Yahiro dan berfokus pada metode pembelajaran
Saylor (1994). Beliau mengembangkan klinik yang mempengaruhi kemampuan
sebuah model berpikir kritis bagi berpikir kritis mahasiswa keperawatan.
penilaian keperawatan. Model ini Adapun artikel yang digunakan pada
mendefinisikan hasil dari berpikir kritis literature review ini adalah artikel yang
sebagai penilaian keperawatan dengan didapatkan dengan memuat 3 database
mengidentifikasi tiga tingkatan berpikir Pubmed, Geogle Scholar dan Science
kritis dalam keperawatan yaitu tingkat Direct dengan memasukkan kata kunci
dasar, kompleks, dan komitmen. Dan “Kemampuan Berpikir kritis”, “Model
banyak pendapat dan penelitian lainnya Berpikir Kritis”, “Proses Keperawatan”.
mengenai bagaimana seorang Artikel yang digunakan minimal
mahasiswa dapat mengaplikasikan menggunakan 14 referensi yang
model dari berpikir kritis. diterbitkan sepuluh tahun terakhir.

TUJUAN

Tujuan dari pembuatan kajian ini adalah HASIL


untuk menjelaskan serta
Berdasarkan hasil pencarian literature
memberitahukan kepada mahasiswa
didapatkan model berpikir kritis yang
keperawatan bagaimana cara berpikir
dapat meningkatkan kemampuan
kritis yang benar dengan
mahasiswa untuk berpikir kritis dalam
mengaplikasikan model dari berpikir
mengambil keputusan dalam melakukan kritis yang mengarahkan perawat untuk
tindakan. Dalam literature membuat rencana tindakan agar proses
reviewtersebut kajian atau penulisan ini keperawatan aman dan efektif.
mendapatkan hasil bahwa untuk Demikian juga dengan menganalisis
meningkatkan kesadaran mahasiswa hasil dari literature review juga bisa
agar menerapkan model berpikir kritis menjadi dasar dari bagaimana seorang
dapat dilakukan dengan metode mahasiswa keperawatan menerapkan
menganalisis maupun mengeksplorasi model berpikir kritis saat melakukan
referensi yang telah disesuaikan dengan tindakan. Dan mahasiswa dapat
penulisan ini. Dimana hasilnya dapat memberikan asuhan keperawatan
disimpulkan bahwa, kemampuan dengan baik kepada pasiennya nanti.
mahasiswa untuk mengimplementasikan
model dari berpikir kritis dapat
ditunjukkan dengan perilakunya dan PEMBAHASAN
bagaimana mahasiswa sikap mahasiswa
Menurut Potter & Perry, (2009) model
tersebut. Seseorang yang dapat berpikir
berpikir kritis dapat mengembangkan
kritis dengan baik pasti mengetahui
penilaian keperawatan. Model ini
bagaimana menerapkan model dari
mendefinisikan hasil dari berpikir kritis
berpikir kritis tersebut agar pada saat
sebagai berikut:
melakukan tindakan dapat dilakukan
dengan tepat. Mahasiswa yang bisa Tingkatan berpikir kritis dalam
menerapkan model tersebut pasti proses keperawatan.
mengetahui bagaimana cara Kataoka-Yahiro dan saylor (1994)
meningkatkan berpikir kritis dalam mengidentifikasi tiga tingkatan berpikir
proses keperawatan. kritis dalam keperawatan yaitu tingkat
Dengan mempelajari model dari dasar, kompleks, dan komitmen.
berpikir kritis mahasiswa juga dapat Pada tingkat dasar mahasiswa
merancang untuk penilaian keperawatan mempunyai kewenangan untuk
di tingkat pelayanan, pengelola, dan menjawab setiap masalah dengan benar.
pendidikan. Ketika seorang perawat Model ini harus berdasarkan pada
berada di pelayanan, model ini pemikiran berdasarkan kenyataan yang
mengemukakan 5 komponen berpikir terjadi dengan berpegang pada berbagai
aturan atau prinsip yang berlaku. Ketika Pengetahuan dasar spesifik, komponen
seorang mahasiswa keperawatan orang pertama dari model berpikir kritis
baru yang belum berpengalaman di adalah pengetahuan dasar perawat yang
pelayanan, berpikir kritisnya dalam spesifik dalam keperawatan yang mana
melakukan asuhan keperawatan sangat pengetahuan dasar tersebut meliputi
terbatas. Oleh karena itu, ia harus suatu teori atau informasi dari suatu
belajar pada perawat senior bagaimana ilmu pengetahuan yang meliputi
mengimplementasikan model kemanusiaan, dan ilmu-ilmu
keperawatan. keperawatan dasar. Pengetahuan ini
didapatkan mahasiswa keperawatan
Pada tingkat kompleks, mahasiswa akan
melalui jenjang pendidikan yang diikuti.
lebih mengakui banyaknya perbedaan
pandangan dan persepsi. Pengalaman Pengalaman, kompenen kedua dari
dapat membantu seorang perawat dalam model berpikir kritis yaitu pengalaman.
proses keperawatan dan menambahkan Pengalaman seorang mahasiswa disaat
pengetahuan perawat. Untuk melihat dinas di rumah sakit dari pengalaman
bagaimana tindakan keperawatan tersebut mahasiswa dapat memperbaiki
mempunyai keuntungan bagi klien, kedepannya agar model dari berpikir
perawat dapat mulai mencoba berbagai kritis lebih diterapkan. Pengalaman ini
alternative dari model berpikir kritis ini. juga merupakan hasil interaksi antara
individu melalui alat indranya dan
Pada tingkat komitmen, mahasiswa
stimulus yang berasal dari berbagai
keperawatan sudah memilih tindakan
sumber belajar.
apa yang akan dilakukan berdasarkan
hasil identifikasi dari berbagai Kompetensi, menurut Kepmendiknas
alternative pada tingkat kompleks. No. 045/U/2002, kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas dan penuh
Komponen dari model berpikir kritis
tanggung jawab yang dimiliki
dalam keperawatan
mahasiswa sebagai syarat untuk
Komponen berpikir kritis meliputi dianggap mampu oleh masyarakat
pengetahuan dasar yang spesifik, dalam melaksanakan tugas-tugas di
pengalaman, dan kompetensi. bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi
merupakan kemampuan yang dimiliki
seorang perawat untuk melakukan
tindakan sangat penting, oleh katerana pengetahuan yang dimaksud
itu mahasiswa harus bisa berpikir kritis harus dipelajari dan disimpan
dan menerapkan model dari berpikir dalam pikiran sehingga dalam
kritis tersebut. melakukan suatu tindakan
seorang perawat dalam memberi
Model T.H.I.N.K (Total Recall,
pertolongan kepada pasien
Habits, Inquiry, New Ideas And
dengan langsung menerapkan
Creativity, Knowing How You
model dari berpikir kritis ini.
Think)dalam Proses Keperawatan.
b. Kebiasaan (H)
Model ini dikemukan oleh Rubenfeld & Pada komponen yang kedua ini
Scheffer (2006). Model ini menjelaskan menjelaskan tentang kebiasaan.
tentang berpikir kritis itu merupakan Kebiasaan yang dimaksud disini
komponen dari beberapa kegiatan adalah pendekatan berpikir yang
berpikir yang mengenai dengan konteks sering kali diulang sehingga
situasi ketika proses berpikir kritis itu menjadi sifat alami yang kedua.
terjadi. Berpikir kritis adalah proses Kebiasaan ini biasanya
keperawatan yang jauh dari berpikir menghasilkan cara-cara yang
lurus-lurus saja. Walaupun berpikir dapat diterima dalam melakukan
kritis itu terdengar mudah untuk segala hal terutama di rumah
dilaksanakan namun apabila tidak sakit.
memenuhi komponen berikut ini tidak c. Penyelidikan (I)
akan terlaksana, komponennya adalah Dan yang terakhir adalam
antara lain : penulisan, yang dimaksud

a. Ingtan Total (T) penyelidikan adalah memeriksa

Ingatan total ini merupakan isu secara sangat mendetail dan

mengingat beberapa fakta atau mempertanyakan isu yang

sebaliknya dengan sepenuhnya mungkin segala tempat dengan

dan bagaimana cara untuk jelas. Penyelidikan imi juga

menemukannya ketika merupakan memeriksa jenis

dibutuhkan. Ingatan total ini bepikir yang sangat penting

sangat berpengaruh untuk untuk kita mencapai

mengasah pengatuhuan, kesimpulan.


PENUTUP
Kesimpulan
Dalam proses keperawatan ada yang
namanya berpikir kritis. Berpikir kritis
ini adalah suatu konsep dasar dari
keperawatan yang digunakan untuk
mendapat informasi baik spontan
maupun tidak. Berpikir kritis sangatlah
penting dalam proses keperawatan,
walupun demikian tidak semua perawat
dapat berpikir kritis. Untuk dapat
melakukan hal tersebut seorang perawat
harus mengetahui apa itu berpikir kritis
terlebih dahulu dan model-model yang
dapat digunakan untuk berpikir kritis.

Saran
Bagimahasiswa keperawatan
diharapkan mengembangkan dan
mengimplementasikan model dari
berpikir kritis, karena berpikir kritis
tersebut sangatlah penting dikuasai oleh
seorang perawat kelak.

DAFTAR PUSTAKA

Bono, E. D. (2007). Revolusi Berpikir. Bandung: Mizan Media Utama (MMU).

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Pubsdik SDM Kesehatan.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.

Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019, March). Investigating Nurses' Coping Strategies In Their
Workplace As An Indicator Of Quality Of Nurses' Lifein Indonesia: A Preliminary Study. .
In IOP Conferance Series: Earth and Inviromental Science, 248.
Galaresa, A. V., & Sundari, S. (2019). Penggunaan Metode Simulasi dalam Peningkatan Critical
Thinking: Literature Reviev. ISSN, 1-25.

Galaresa, A. V., & Sundari, S. (2019). Penggunaan Metode Simulasi dalam Peningkatan Critical
Thinking: Literature Review. ISSN, 5, 1-25.

Kozier, Erb, Berman, & Synder. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.

Maryam, S., Pudiati, Gustiani, & Reanah, E. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia dan Berpikir
Kritis dalam Keperawatan . Jakarta: Trans Info Media.

Maryam, S., Setiawati, S., & Ekasari, M. F. (2008). Buku Ajar Berpikir Kritis dalam Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMP. Journal Pendidikan, 3, 155-158.

Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (n.d.). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Sisa.

Potter, & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Rubenfeld, M. G. (2007). Berpikir Kritis dalam Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Rubenfeld, M. G. (2010). Berpikir Kritis Untuk Perawat Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta:
EGC.

Satwika, Y. W., Laksmita, H., & Khoirunnisa, R. N. (2018). Penerapan Model Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan , 3, 7-12. doi:http://dx.doi.org/10.26740/ip.v3nl.p7-12

Syafei, I. (2015). Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kritis Siswa . Jurnal Ilmiah Psikologi, 2, 133-140.

Syafei, I. (n.d.). Pengembangan.

Terry, C. L., & Weaver, A. (2013). Keperawatan Kritis. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Anda mungkin juga menyukai