Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SEBAGAI LANGKAH

MENGAMBIL TINDAKAN KEPERAWATAN

SAMUEL TAMPUBOLON/181101055
13samueltampubolon@gmail.com

Abstrak
Berpikir kritis adalah pola pikir yang esensial dengan menerapkan pengetahuan yang
perawat miliki dalam menentukan tindakan yang baik dan benar bagi penyelesaian
masalah.Berpikir kritis dalam profesi keperawatan digunakan dalam menentukan tindakan yang
dipertimbangkan dengan rasional, benar, dan sesuai dengan tindakan penyembuhan pasien.
Berpikir kritis juga memperimbangkan prifasi, budaya dan agama pasien. Perawat berpikir kritis
memiliki sikap cepat mengambil solusi yang tepat, peduli dengan memberikan kreatifitas yang
mendukung kesembuhan, dan mencerminkan memiliki pengetahuan yang dapat di percaya.
Maka dari situ, mahasiswa dituntut lebih meningkatkan berpikir kritis atas dasar pengetahuan,
kreatifitas, percaya diri dan kepedulian tinggi. TUJUAN untuk meningkatkan pola berpikir
kritis mahasiswa dalam mengambil solusi asuhan keperawatan yang baik dan tepat bagi
kesembuhan pasien. METODE dengan menggunakan metode simulasi, metode ronde, metode
klinis, metode hasil simulasi. HASIL Dengan menggunakan metode tersebut maka mahasiswa
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dalam mengambil solusi terbaik dalam
meningkatkan derajat kesehatan pasien.
Kata kunci: Kreatif, Peduli, Berpengetahuan, Rasional.

Abstract
Critical thinking is an essential mindset by applying the knowledge nurses have in
determining good and correct actions for problem solving. Critical thinking in the nursing
profession is used in determining actions that are considered rationally, correctly, and in
accordance with the patient's healing actions. Critical thinking also considers the patient's
privacy, culture and religion. Critical thinking nurses have the attitude of quickly taking the
right solution, caring by providing creativity that supports healing, and reflecting having
trustworthy knowledge. So from there, students are required to further enhance critical thinking
on the basis of knowledge, creativity, confidence and high concern. PURPOSE to improve
students' critical thinking patterns in taking good and appropriate nursing care solutions for
healing patients. METHODS using simulation methods, round methods, clinical methods,
simulation results methods. RESULTS By using these methods, students can improve their
critical thinking skills in taking the best solutions to improve the patient's health status.
Key words: Creative, Caring, Knowledgeable, Rational

LATAR BELAKANG penyelesaian masalah penunjang

Berpikir kritis sangat penting bagi kesehatan klien/pasien. Kemampuan

seorang perawat sebelum mengambil seorang perawat dalam mengidentifikasi

keputusan dalam pemberian tindakan masalah pasien serta memilih solusi

asuhan keperawatan. Tindakan Asuhan tindakan yang tepat tidak lain dari

keperawatan merupakan langkahdalam kemampuan perawat yang berpikir kritis.

1
Kemampuan perawat dalam berpikir METODE
kritis mampu menggali permasalahan Asuhan keperawatan ditentukan
yang terjadi di pasien berdasarkan sesuai dengan masalah kesehatan dari
masalah dan solusi yang teridentifikasi. pasien tersebut. Diperlukan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis dapat dalam mengidentifikasi dan menentukan
digunakan dalam identifikasi masalah asuhan keperawatan dari masalah
serta penentuan solusi yang tepan sebagai kesehatan pasien. Untuk meningkatkan
tindakan asuhan keperawatan. Berpikir kritis dari seorang perawat
diperlukan metode yang menciptakan
TUJUAN kepercayaan diri dalam melakukan
Pentingnya berpikir kritis dalam tidakan keperawatan. Seperti berikut:
menunjang penentuan asuhan 1. Simulasi
keperawatan yang benar dan mendukung Metode ini menitik beratkan
kesembuhan pasien. Bagian iniharus di meningkatkan pola piker mahasiswa
miliki oleh seorang perawat dalam dalam mengatasi permasalahan sesuai
meningkatkan ke professional dari dengan praktek keperawatan.
tugasnya. Berpikir kritis merupakan pola Simulasi melatih mahasiswa dalam
berpikir kreatif, rasional, sesuai fakta dan berpikir kritis dalam memilih
pengetahuan yang Benar. Dengan jawaban yang benar yang sesuai
digunakannya pola berpokir seperti ini dengan tindakan yang benar.
maka perawat dapat mengambil Penelitian Mc Cabe, Gilmartin, &
keputusan yang benar dan baik dengan Goldsamt (2016) menyatakan,
mempertimbangkan aspek budaya, tradisi simulasi dalam mahasiswa
dan spritual dari pasien. Kemampuan menimbulkan peningkatan terus
berpikir kritis sangat diperlukansaat kita menerus pada kepercayaan diri
diarahlan pada situasi dimana kita mahasiswa. Sehingga hal tersebut
mendapat pasien yang gawat darurat dah dapat menunjang pola piker
harus mendapatkan perawatan cepat. mahasiswa dalam mengambil
Maka di sana lah kita harus berpikir kritis tindakan yang sesuai dengan masalah
dalam mengambil tindakan yang cepat yang terjadi. Dengan adanya simulasi
dan benar. mahasiswa dapat meningkatkan

2
pengetahuan akan tindakan bagi menyatakan bahwa konferensi klinis
sebuah masalah yang akan dihadapi. menjadi carain ovatif dan efektif
untuk meningkatkan pemikiran kritis
2. Metode Ronde mahasiswa keperawatan, pemecahan
Metode ini memba. ntu masalah, dan juga meningkatkan rasa
mahasiswa dengan memberikan percaya diri. Dengan paparan
sebuah kasus permasalahan. Dengan langsung dengan pasien. Mahasiswa
begitu mahasiswa dituntut dapat meningkatkan rasa percaya diri
meningkatkan berpikir kritis dalam dan berpikir kritis dalam memberikan
mengambil tindakan yang baik dalam tindakan yang sesuai dengan tindakan
menyelesaikan kasus yang diberi. keperawatan terbaik terhadap pasien.
Pada penelitian Mann (2012)
menyatakan bahwa kemampuan 4. Hasil Simulasi
berpikir kritis mahasiswa meningkat Metode ini menyatakan hasil dari
setelah mahasiswa dituntut dalam simulasi menentukan pola berpikir
menyelesaikan kasus dengan kritis dari mahasiswa meningkat atau
diberikan permasalahan atau info tidak seauai dengan pembelajaran
yang terjadi terhadap pasien. yang benar. Hasil penelitian Weaver
Sehingga pola piker dari mahasiswa (2015) menyatakan bahwa simulasi
meningkat dalam menghadapi pasien dapat digunakan untuk
kedepan. mengembangkan penilaian klinis
dengan keterampilan berpikir kritis
3. Praktik Klinis dan kepercayaan diri selama proses
Metode ini mengarahkan “debriefing/Tanya jawab”. Hasil
langsung terhadap praktik kerja yang simulasi menunjukan tingkat pola
sesungguhnya dalam mengambil piker yang meningkat atau tidak
pengalaman dan pengetahuan. Dalam meningkat. Sehingga jika tidak
praktik klinis mengarahkan meningkat, maka disitulah mahasiswa
mahasiswa dalam meningkatkan dituntut dalam meningkatkan
pengalaman dan pengetahuan akan pengetahuan ilmu dengan Tanya
paparan praktik langsung dilapangan jawab dalam mengambil tindakan
kerja. Penelitian Scronce (2013) penyelesaian masalah keperawatan.

3
HASIL PEMBAHASAN
Dengan menggunakan metode Pegertian Berpikir Kritis
tersebut maka mahasiswa dapat Berpikir Kritis adalah pengujian
meningkatkan kemampuan berpikir secara rasional terhadap ide-ide,
kritisnya. Dengan metode klinis ini kesimpulan, pendapat, prinsip,pemikiran,
mahasiswa di arahkan memperhatikan masalah, kepercayaan dan tindakan
proses berlangsungnya tugas memberikan (Bandman,1988). Dapat ditangkap bahwa
asuhan keperawatan, yang dimana berpikir kritis merupakan suatu proses
mahasiswa dapat mengamati dan yang menitik beratkan pemikiran dengan
mengambil pengetahuan berpikir kritis pelaksanaan kesimpulan yang sangat
perawat dalam memberi asuhan tepat dalam memberikan solusi dari suatu
keperawatan di rumah sakit. Mahasiswa masalah yang dihadapi. Berpikir kritis
juga diarahkan agar percaya diri dan sangat di tuntut dalam keperawatan.
mengetahui tugasnya sebagai perawat Karena, dalam keperawatan sangat
nanti. Metode simulasi dan hasil simulasi penting untuk menentukan tindakan
mengukur pengetahuan yang di gunakan asuhan keperawatan. Terutama pada
dalam berpikir kritis mahasiawa dalam pelaksanaan tindakan penyelamatan
menentukan solusi yang paling tepat bagi pasien di waktu yang terdesak. Sehingga
asuhan keperawatanyang di beri kepada tidak terjadi hal yang tidak di inginkan
pasien. Metode ronde menciptakan pada keselamatan pasien. Berpikir kritis
kepercayaan diri dalam melatih mendorong seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan yang membuka wawasan dalam menarik
benar sebagai penunjang derajat kesimpulan dari apa tindakan yang harus
kesehatan pasien. Semua metode tersebut di lakukan. Dengan kesimpulan yang
menanamkan pengetahuan, kepercayaan penuh pertimbangan, tepat,cepat dan
diri dan memahami kebiasaan lapangan sesuai dengan penyelesaian masalah.
kerja seorang perawat. Dengan demikian Berpikir kritis dalam menengukan
mahasiswa dapat menambah wawasan tindakan tidak lah sembarangan. Perlu
akan kinerja perawat dan menambahkan ketepatan solusi yang akan di lakukan
berpikir kritis sebagai mencari solusi sesuai dengan prosedurnya. Sehingga
terbaik bagi kinerja memberi asuhan diperlukan pengalaman dan pengetahuan
keperawatan. yang tepat dalam menarik kesimpulan.

4
Mengaplikasikan Berpikir Kritis Seperti, jika sudah menjelang malam
dalam Tindakan Keperawatan perawat mematikan atau membesarkan
Teliti derajad suhu ac demi kenyamanan tidur
Penggunaan berpikir dalam pelaksanaan keluarga pasien.
kegiatan keperawatan membutuhkan
pertimbangan faktor atau dampak jika Manfaat Berfikir Kritis Bagi
dilakukannya asuhan keperawatan yang Keperawatan
mencakup interaksi pasiendan keluarga. 1. Mampu mengambil keputusan
Berpikir kritis seorang perawat harus yang tepat
mampu menyimpulkan tindakan yamg Berpikir kritis berperan dalam
akan dilakukan berdasarkan budaya, mengambil keputusan yang tepat
kepercayaan, dan pola pikir pasien dimana perawat mampu
terhadap asuhan keperawatan yang mengambil kesimpulan setelah
diberikan. identifikasi dari masalah
keperawatan. Tapi tentunya
Kreatif berpikir kritis mengambil
Perawat juga harus berpikir kritis dalam keputusan berdasarkan kepastian
membuat kreatifitas yang dapat dan ketelitian yang benar
mendukung kesembuhan dari pasien. terhadap tindakan yang akan di
Seperti, membuat lingkungan nyaman berikandengan
dan aman yang mendukung kesembuhan mempertimbangkan aspek agama,
pasien. Dengan begitu kesembuhan budaya atau tradisi pasien.
pasien akan meningkat.
2. Mingkatkan Kualitas Diri yang
Peduli Berpikir Kreatif
Seorang perawat yang berpikir kritis Berkreatifitas dalam menciptakan
memiliki rasa peduli dengan kesembuhan suatu hal seperti lingkungan yang
pasien dan juga keluarga dari pasien. menciptalan suasana dalam
Perawat menjalin komunikasi yang baik mendukung proses penyembuhan
dengan keluarga pasien dengan pasien. Sehingga berpikir kritis
memberikan perhatian yang membantu dengan kreatifitas dapat
kesembuhan pasien dan juga keluarga. menunjukan mutu diri yang dapat

5
dipercaya dari masyarakat yang asuhan keperawatan demi keselamatan
merasa nyaman dan aman dalam pasien. Perawat juga sangat dituntut
asuhan keperawatan yang diberi. mengambil keputusan yang baik saat
dalam keadaan darurat. di situ lah
3. Memiliki Jiwa Peduli diperlukan perawat yang berpikir kritis
Berpikir kritis dalam memberikan dengan mengambil keputusan yang cepat,
sikap peduli terhadap tepat dan selamat. berpikir kritis bukan
kesembuhan pasien atau keluarga semata mata hanya berpikir saja tapi
yang menjaga pasien. Dengan tidak mengetahui dampak tindakannya.
rasa peduli dan pengertiandalam Maka perawat juga harus memiliki
memberikan kebutuhan pengetahuan, kepercayaan diri dan
penunjang kenyamanan dan aman pengalaman. Sehingga proses
terhadap pasien dan juga pengambilan keputusan berpikir
keluarga. Sehingga tercipta rasa kritistepat, cepat dan selamat terhadap
persaudaraan yang mempererat masalah pasien.
hubungan pasien dengan perawat.
Dengan kepedulian kita, maka PENUTUP
terbentuk lah kepercayaan Metode pembelajaran yang dapat
pasiendan keluarga pasien disaat diterapkan dalam meningkatkan berpikir
kita memberikan asuhan kritis dan kepercayaan diri antara lain
keperawatan. menggunakan metode klinis, metode
ronde, metode simulasi dan hasil
Karakteristik Berpikir Kritis Perawat simulasi. Maka pada metode klinis dan
Seorang perawat dituntut mampu metode ronde diperlukan pengetahuan
berpikir kritis dalam melakukan tindakan yang baik dalam menangani asuhan
keperawatan. Pengaplikasian berpikir keperawatan. Dan pada metode simulasi
kritis dalam lingkungan praktik menitik dan hasil simulasi akan di uji tingkat
beratkan bahwa perawat harus mampu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa
mengidentifikasidan mengambil keperawatan.
keputusan sebagai solusi terbaik. Perawat
yang berpikir kritisharus mengambil
keputusan yang baik dan sesuai dengan

6
REFERENSI
Aprisunadi. (2011). Hubungan Antara Maftukhin, M. (2013). Keefektifan
Berpikir Kritis PerawatDengan Model Pembelajaran CPS
Kualitas Asuhan Keperawatan di Berbantuan CD Pembelajaran
Unit Perawatan Ortopedi Rumah Terhadap Kemampuan Berfikir
Sakit Umum Pusat Fatmawati Kritis (skripsi). Universitas
Jakarta (Thesis). Fakultas Ilmu Negeri Semarang, Semarang.
Keperawatan Program
Maizar Agil. (2017). Gambaran berpikir
Pascasarjana Magister Ilmu
kritis dalam PROBLEMBASET
Keperawatan Kekhususan
LEARNING (PBL) Mahasiswa
KeperawatanMedikal Bedah
Keperawatan FKIK UIN Syarif
Universitas Indonesia, Depok.
Hidayatullah Jakarta (Skripsi).
Program Studi Ilmu Keperawatan
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
dan Berpikir Kritis. Jakarta:
Kesehatan Universitas Islam
Salemba Medika.
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta.
Fathi, A., & Simamora, R. H. (2019,
March). Investigating nurses'
Patmawati, T, A., Saleh, A., & Syahrul,
coping strategies in their
S. (2018). Efektifitas Metode
workplace as an indicator of
Pembelajaran Klinis Terhadap
quality of nurses' life in Indonesia
Kemampuan Berpikir Kritis dan
: a preliminary study. in IOP
Kepercayaan Diri Mahasiswa
Conference Series : Earth and
Keperawatan. Jurnal
Enviromental Science (Vol. 248,
Keperawatan Muhammadiya, 89-
No. 1, p. 012031). IOP
91. Dari :
Publishing.
http://journal.umsurabaya.ac.id/in
Ficher, A. (2018). Berpikir Kritis:
dex.php/JKM.
Sebagai Pengantar. (Hadinata, B,
Trans). Serabaya: Penerbit
Erlangga. (Original Work
Published 2008).

7
Rubenfeld, & Scheffer. (2006). Berpikir Keperawatan di Rumah Sakit
Kritis dalam Keperawatan. Islam Surakarta. Jurnal Ilmu
Jakarta: EGC. Keperawatan Indonesia, (Vol.
10, 81-82).
Simamora, Roymond, H. (2019).
Menjadi Perawat yang: Sumijatun. (2009). Manajemen
CIH’HUY. Surakarta: CV. Oase Keperawatan Dasar dan
Group. Aplikasi Pengambilan Keputusan
Klinis. Jakarta: TIM.
Sudono, D, S,. Setya, A,. &Atiningtyas,
H. (2017). Gambar Kemampuan Suwarma, Dina Mayadiana. (2019).
BerpikirKritis Perawat Primer Kemampuan Berpikir Kritis.
dalam Pelaksanaan Asuhan Jakarta: Cakrawala Mahakarya.

Anda mungkin juga menyukai