Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integra


l yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Sel
ain itu, pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya m
utu dan citra institusi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan mempunyai posisi
yang sangat strategis dalam menentukan mutu karena jumlah perawat terbanyak dari
profesi lain dan paling lama kontak dengan klien, sehingga keperawatan adalah ujung
tombak pelayanan kesehatan dan sering digunakan sebagai indikator pelayanan keseh
atan yang bermutu, serta berperan dalam menentukan tingkat kepuasan klien (Priyant
o, 2009). Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar ya
kni 40% dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di rumah s
akit, 28% di puskesmas dan selebihnya 7% di sarana kesehatan lainnya (PPNI, 2005).
Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit merupakan sistem pen
gelolaan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien agar menjadi berdayagun
a dan berhasil guna. Sistem pengelolaan ini akan berhasil apabila seseorang perawat y
ang memiliki tanggung jawab mengelola mempunyai pengetahuan tentang manajeme
n keperawatan dan kemampuan memimpin orang lain di samping pengetahuan dan ke
terampilan klinis yang harus dikuasainya pula. Asuhan keperawatan yang bermutu da
pat dicapai jika pelaksanaan asuhan keperawatan dipersepsikan sebagai suatu kehorm
atan yang dimiliki oleh perawat dalam memperlihatkan haknya untuk memberikan as
uhan yang manusiawi, aman, serta sesuai dengan standar dan etika profesi keperawata
n yang berkesinambungan dan terdiri dari kegiatan pengkajian, perencanaan, impleme
ntasi rencana, dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan. Perawat sebag
ai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan yang profesional haruslah memili
ki kinerja, keterampilan, sosialisasi, dan mampu bekerja sama dalam satu tim secara u
tuh dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain kemampuan,
kepribadian dan minat kerja, kejelasan peran seorang pekerja, serta tingkat
motivasi pekerja (Nurachmah, 2001).
Keperawatan sebagai profesi dimanifestasikan melalui praktik profesi yang di
atur dalam suatu ketetapan hukum, yaitu Kepmenkes No.1239/Menkes/2001 tentang
Registrasi dan praktik Keperawatan (revisi Kepmenkes No.647/Menkes/2000), sehing
ga diharapkan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat terjamin melalui akunt
abilitas perawat dan praktik keperawatan sesuai dengan wewenang yang dimiliki, bai
k secara mandiri maupun kolaborasi. Semua itu dapat dilaksanakan karena perawat m
emiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari praktik profesionalnya. Perawat se
bagai tenaga profesional bertanggungjawab dan berwenang memberikan pelayanan k
eperawatan secara mandiri, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang ses
uai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkungan praktik dan wewena
ng perawat. Saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik, bermutu dan bi
aya terjangkau. Sementara masalah lain dibidang kesehatan yang dihadapi perawat ko
munitas semakin banyak dan kompleks. Sehingga perawat harus memiliki kemampua
n dalam menganalisis penyebab masalah.  Perawat juga perlu mempertimbangkan fak
tor-faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, antara lain ling
kungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Harlley (1997) mengemukakan, perawat adalah seseorang yang berperan dala
m merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injur
i, dan proses penuaan, sedangkan menurut Permenkes Ri No 1239 Th 2001 Perawat a
dalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik dalam maupun diluar
negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perawat adalah se
seorang yang memiliki kemampuan dan wewenang melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan memperoleh ilmu itu melalui pendidikan kepe
rawatan (Kozir, 1995).
Dengan latar belakang ini kita merasa perlu untuk meningkatkan motivasi
kerja perawat untuk menjadi profesional sehingga dapat membantu dan memberikan
dampak yang positif untuk membantu menyelesaikan masalah masalah, untuk
meningkatkan motivasi perawat.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apa itu motivasi?
b) Apa itu motivasi menurut Maslow?
c) Bagaimana motivasi menjadi perawat profesional menurut teori Maslow
1.3. Tujuan
a) Untuk mengetahui motivasi.
b) Untuk mengetahui motivasi menurut Maslow.
c) Untuk mengetahui bagaimana motivasi menjadi perawat profesional menurut
teori Maslow
1.4. Manfaat
a) Dapat memperoleh pengertian motivasi.
b) Dapat memperoleh motivasi menurut Maslow.
c) Dapat memperoleh bagaimana menjadi perawat profesional menurut teori
Maslow

Anda mungkin juga menyukai