KEPERAWATAN DASAR
“Mengidentifikasi berbagai alat yang dipergunakan dalam
Tindakan keperawatan”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Anah Sasmita, S.Kp., M.Kes
DISUSUN OLEH:
Karina Laksmita Aurillia Putri
P1732012019
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berjudul “Menentukan Kebutuhan
Nutrisi pada Diri Sendiri dan Membuat contoh Menu Makan dalam Seminggu”.
Penulisan makalah ini saya lakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Gizi dan Diet Saya menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini,
banyak pihak
yang turut membantu dan mendukung. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman seperjuangan, dan semua
pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam penyelesaian makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang hendak
memperdalam pemahaman tentang peran teknologi informasi dalam era digitalisasi.
Akhir kata, saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................0
PENDAHULUAN...................................................................................................0
Latar Belakang.....................................................................................................0
Rumusan Masalah................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
Pengertian Bahan Logam dan Fungsinya beserta Contohnya..............................2
Pengertian bahan dari kaca atau gelas dan fungsinya beserta contohnya............6
Pengertian bahan dari plastik dan fungsinya beserta contohnya..........................9
Pengertian bahan dari karet dan fungsinya beserta contohnya...........................13
Pengertian bahan dari linen dan fungsinya beserta contohnya...........................17
Pengertian bahan fiber optik dan fungsinya.......................................................22
BAB III..................................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................27
Kesimpulan.........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Tujuan mengidentifikasi berbagai alat yang digunakan dalam
tindakan keperawatan adalah untuk memastikan keselamatan, kualitas
pelayanan, mencegah kontaminasi, meningkatkan efisiensi operasional,
dan memperkuat pendidikan serta pelatihan bagi perawat. Dengan
mengidentifikasi alat-alat yang digunakan, perawat dapat memastikan
bahwa mereka menggunakan alat yang tepat sesuai dengan prosedur dan
standar keamanan yang ditetapkan. Hal ini mengurangi risiko kesalahan
penggunaan alat yang dapat membahayakan pasien. Juga dapat melakukan
tindakan keperawatan dengan efektif dan efisien.
Pengetahuan tentang alat-alat yang digunakan memungkinkan
perawat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberikan
hasil yang optimal bagi pasien. Penggunaan dengan benar untuk
mengurangi risiko penularan penyakit. Hal ini membantu mereka untuk
memahami fungsi, penggunaan, dan perawatan alat dengan baik sehingga
mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam praktik sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASA
N
2
Berikut adalah beberapa contoh bahan logam di rumah sakit:
1. Stetoskop 4. Spekulum
Digunakan untuk Digunakan untuk
mendengarkan suara memeriksa atau
internal tubuh seperti memperluas saluran tubuh
detak jantung, seperti saluran
pernapasan, dan aliran reproduksi.
darah.
5. Scalpel
Digunakan untuk
membuat sayatan selama
2. Sphygmomanometer prosedur medis atau
(Tekanan Darah) Alat pembedahan.
untuk mengukur
tekanan darah
6. Guntings
Ada berbagai jenis
gunting keperawatan yang
terbuat dari logam seperti
3. Termometer gunting bekas, gunting
Terdapat termometer pembengkakan, dan
klasik yang terbuat dari gunting jaringan.
logam untuk mengukur
suhu tubuh.
7. Forceps
Digunakan untuk
menggenggam atau
memegang benda selama
3
prosedur medis atau
pembedahan.
11. Pinset
Digunakan untuk
8. Lancet memegang benda kecil,
Digunakan untuk membersihkan luka, atau
mengambil sampel darah melakukan prosedur
untuk uji laboratorium kebersihan.
atau monitoring glukosa
darah.
9. Needle Holder
Digunakan untuk
memegang jarum selama
prosedur penusukan atau
penyuntikan.
13. Trocar
Digunakan dalam
prosedur pembedahan
untuk memasukkan atau
menarik cairan dari tubuh.
10. Hemostat
Digunakan untuk
mengontrol perdarahan
dengan menjepit
pembuluh darah atau
jaringan.
4
14. Dental Instruments area bedah selama
Termasuk alat-alat operasi.
seperti spatula gigi,
penjepit, dan elevator gigi
yang digunakan dalam
praktek kedokteran gigi.
18. Rongeur
Digunakan untuk
memotong dan
menghapus tulang atau
jaringan keras lainnya
selama prosedur bedah.
15. Orthopedic Instruments
Termasuk alat-alat
seperti osteotomi,
retractors, dan forceps
yang digunakan dalam
operasi ortopedi.
19. Curette
Digunakan untuk
mengorek atau
membersihkan jaringan
atau benda asing dari
permukaan dalam tubuh.
16. Endoscopic
Instruments
Termasuk alat-alat
seperti endoskop dan tang
yang digunakan dalam
prosedur endoskopi.
5
telah terkontaminasi
darah, kotoran, atau
cairan tubuh lainnya saat
melakukan tindakan
medis.
2.2 Pengertian bahan dari kaca atau gelas dan fungsinya beserta contohnya
Bahan dari kaca adalah material yang terbuat dari campuran utama silika
atau pasir, soda, dan kapur yang dicairkan pada suhu tinggi dan kemudian
didinginkan menjadi bentuk padat transparan atau tembus cahaya. Kaca
memiliki sifat yang unik seperti transparansi, kekuatan, ketahanan terhadap
korosi, dan kemampuan untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk yang
berbeda.
Beberapa fungsi bahan kaca pada alat medis termasuk:
1. Transparansi
Kaca memiliki sifat transparan yang memungkinkannya digunakan
dalam pembuatan alat medis seperti tabung reaksi, botol obat, atau
alat- alat laboratorium lainnya. Transparansi ini memungkinkan
pengguna untuk melihat dan memantau sampel atau zat yang ada di
dalamnya tanpa perlu membuka atau mengganggu konten di dalamnya.
2. Ketahanan Terhadap Korosi
Bahan kaca memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dari
bahan kimia, sehingga cocok digunakan untuk menyimpan zat-zat
kimia atau cairan medis yang bersifat korosif. Hal ini membuatnya
menjadi pilihan yang aman dan tahan lama untuk berbagai aplikasi
6
medis.
7
3. Kemurnian
Kaca memiliki kemurnian yang tinggi, yang menjadikannya bahan
yang ideal untuk penggunaan dalam berbagai proses laboratorium atau
analisis medis. Kekurangan kotoran atau kontaminasi dari bahan kaca
membantu menjaga keakuratan dan kebersihan dalam prosedur medis.
4. Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi
Beberapa jenis kaca memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu
tinggi, sehingga dapat digunakan dalam proses sterilisasi atau
autoclaving tanpa risiko pecah atau deformasi. Ini membuatnya cocok
untuk penggunaan dalam alat-alat medis yang harus disterilkan
sebelum digunakan.
5. Kemudahan Dibersihkan
Kaca memiliki permukaan yang halus dan tidak berpori, sehingga
mudah dibersihkan dan disterilkan. Ini menjadikannya bahan yang
higienis dan cocok untuk penggunaan dalam alat medis yang
memerlukan sanitasi yang ketat.
6. Kekerasan dan Kekuatan
Meskipun lebih rapuh daripada logam atau plastik, kaca memiliki
kekerasan yang cukup untuk banyak aplikasi medis, seperti tabung reaksi
atau botol obat. Kekuatan ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam
situasi di mana kejernihan visual dan ketahanan terhadap korosi
diperlukan.
Berikut adalah beberapa contoh bahan kaca/gelas di rumah sakit:
1. Tabung Reaksi
digunakan dalam
laboratorium medis
untuk mencampur,
memanaskan, atau
menguji berbagai
zat.
5. Beaker digunakan
untuk mengukur 8. Microscope Slides
volume zat cair dalam digunakan untuk
jumlah yang lebih menyiapkan sampel
besar daripada cawan untuk pemeriksaan
piala. mikroskopis.
6. Alat Distilasi
termasuk alat-alat
seperti labu alas
bulat, kondensor, dan 9. Bottles and Vials
labu alas rata, digunakan untuk
digunakan untuk menyimpan berbagai
memisahkan zat-zat zat kimia atau larutan.
dalam
campuran berdasarkan
perbedaan titik
didihnya.
7. Petridish digunakan
untuk menumbuhkan
kultur
9
bibir yang dilengkapi
dengan piringan
logam untuk
menghindari
tumpahan saat
menuangkan.
11. Kuvet
Spektrofotometer
digunakan untuk
mengukur absorbansi
atau transmisi cahaya
pada berbagai panjang
gelombang.
14. Laboratory Glassware
Kits berbagai set alat
kaca laboratorium
yang terdiri dari
berbagai alat seperti
tabung reaksi, cawan
piala, pipet, dan lain-
lain yang digunakan
dalam berbagai
12. Volumetric Flasks eksperimen dan
digunakan untuk analisis di
mengukur volume laboratorium
cairan dengan
sangat tepat.
1
Jarum suntik dan infus adalah contoh alat medis yang
menggunakan bahan plastik untuk memberikan obat, cairan intravena,
atau nutrisi kepada pasien. Bahan plastik yang digunakan dalam alat
ini harus aman, steril, dan tidak beracun.
2. Pengambilan Sampel
Alat plastik seperti tabung darah, wadah sampel, dan alat
pengambilan darah digunakan untuk mengumpulkan sampel darah,
urin, atau cairan tubuh lainnya untuk diagnosis dan pemantauan
kondisi kesehatan pasien.
3. Diagnostik dan Monitoring
Termometer, tekanan darah, oximeter nadi, dan alat-alat lainnya
yang menggunakan bahan plastik digunakan untuk mengukur dan
memantau parameter kesehatan pasien. Bahan plastik ini harus terbuat
dari bahan yang tahan terhadap cairan tubuh, mudah dibersihkan, dan
steril.
4. Pemeliharaan Hidup
Ventilator, masker oksigen, dan tabung endotrakeal adalah contoh
alat medis plastik yang digunakan untuk membantu pemeliharaan
hidup pasien yang memerlukan bantuan pernapasan atau bantuan
oksigen tambahan.
5. Peralatan Bedah
Alat medis plastik seperti pisau bedah, forceps, dan alat-alat
lainnya digunakan dalam prosedur bedah untuk memberikan presisi
dan kontrol selama operasi. Bahan plastik yang digunakan harus tahan
terhadap tekanan dan panas sterilisasi.
6. Perawatan Luka
Plester luka, drainase luka, dan alat pembalut adalah contoh alat
medis plastik yang digunakan untuk membersihkan, melindungi, dan
mempercepat penyembuhan luka pada pasien.
7. Peralatan Perawatan Diri
Alat bantu pendengaran, alat pembantu penglihatan, dan perangkat
bantu mobilitas adalah contoh alat medis plastik yang dirancang untuk
membantu pasien dalam perawatan diri mereka sehari-hari.
8. Perawatan dan Pengobatan Spesifik
Alat medis plastik juga digunakan dalam berbagai perangkat medis
yang dirancang untuk perawatan dan pengobatan kondisi spesifik,
seperti alat bantu implan ortopedi, alat bantu kardiologi, dan alat
bantu neurologi.
Berikut adalah beberapa contoh bahan plastik di rumah sakit:
1. Cairan Infus jalur masuk cairan
disebut juga melalui pembuluh
dengan vena. Cairan infus
Intravenous Fluid ini ada bermacam
Drops (IVFD), - macam sesuai
diartikan sebagai fungsinya
1
4. Pispot digunakan
untuk pasien
buang air besar
yang tidak bisa ke
kamar mandi
2. Abocath itu
sebenarnya terdiri
dari 2 bagian yang
pertama bagian
5. Urine bag
dalam yang isinya
digunakan untuk
adalah jarum. menampung/mem
jarum ini lebih buang cairan urine
panjang dari
bagian yang luar,
fungsi dari jarum
ini adalah untuk
memasukan
abocath yang
bagian luar yang
6. Masker oksigen
terbuat dari
digunakan untuk
plastik.
membantu
pernapasan atau
transfuse oksigen
.
3. Spuit atau
suntikan ini ada
berbagai ukuran 7. Colostomy bag
dari 1ml - 20 ml adalah alat yang
pun ada untuk digunakan untuk
ukuran jarumnya menampung feses
menyesuaikan / tinja, cairan, gas
dengan ukuran yang keluar dari
spuit. lubang usus
buatan hasil
pembedahan
pengganti rektum
(anus).
1
8. BLOOD LANCET
Merupakan jarum 10. Blood bag Adalah
bekam atau alat alat yang
cek darah yang digunakan untuk
biasa di gunakan menampung darah
sesuai ukuran yang didalamnya
jarum. Jarum sudah terisi
Bekam fungsinya koagulan
untuk mengambil (penghambat
darah kotor dari pembeku darah),
tubuh pasien. terbuat dari
Blood lancet biasa plastik.
digunakan untuk
mengambil darah
untuk dicek.
1
1
13. Spiting mug khusus untuk
adalah penunjang pasien dengan
bila pasien ingin
gangguan
meludah atau
pendengaran. Alat
membuang riak
dan biasanya ini digunakan
tertutup. untuk
memperbesar
suara yang
ditangkap atau
diterima oleh
telinga pasien.
Sehingga dapat
mendengar secara
normal.
14. Alat Bantu
Dengar Alat ini
diciptakan
1
botol infus. Ini membantu dalam menjaga kebersihan dan keamanan isi
dari kontaminasi lingkungan eksternal.
4. Alat-alat Penjepit Karet medis
juga digunakan dalam pembuatan alat-alat penjepit atau
penggenggam, seperti klip pensil bedah atau klip klem jarum. Ini
membantu dalam menjaga kestabilan dan keamanan selama prosedur
medis.
5. Karet untuk Perawatan Gigi Karet medis
juga digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk membuat
karet ortodontik, karet untuk pemasangan bracket gigi, dan sebagainya.
6. Perangkat Pelindung Karet medis
digunakan dalam pembuatan perangkat pelindung seperti
pelindung gigi olahraga atau pelindung telinga untuk mengurangi
risiko cedera selama aktivitas fisik atau prosedur medis
7. Implan Medis
Beberapa jenis karet medis digunakan dalam pembuatan implan
medis, seperti katup jantung atau alat pengganti sendi. Karet medis
yang digunakan untuk tujuan ini harus memenuhi standar
biokompatibilitas yang ketat untuk memastikan tidak adanya reaksi
tubuh yang merugikan.
Karet medis memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi medis,
membantu dalam menyediakan perawatan kesehatan yang efektif, aman,
dan nyaman bagi pasien serta tenaga medis.
Berikut adalah beberapa contoh bahan karet di rumah sakit:
1. Warm Water Zak memompa air susu
(Beld.) Hot Water keluar dari payudara
Botle (Ing.) Botol wanita yang sedang
Panas/ Buli-buli menyusui.
Panas.
Fungsi : untuk
kompres panas
3. Tapelhoed atau
Tapelhoedje (Beld.)
Nipple Shield (Ing.)
Pelindung Puting
2. Bors Pomp (Beld.) Susu
Breast Pump and Fungsi : untuk
relieve (Ing.) melindungi putting
Pompa Susu (Ind.) susu yang lecet pada
Fungsi : untuk waktu menyusui
membantu sehingga si bayi
dapat menghisap air
1
susu melewati alat Urinal male : untuk
tsb. pasien laki-laki
4. Windring (Beld.)
Air Cusion (Ing.)
Urinal female :
Bentuk : berupa alat
untuk pasien wanita
yang terbuat dari
karet berbentuk
lingkaran seperti
ban mobil,
diameter dalam
13,5 cm luar 40 cm 7. Bedpan
Fungsi : sebagai Fungsi : untuk
tempat duduk pada menampung feses
penderita wasir/ ambeien. pada pasien yang
tidak boleh/bisa ke
WC.
5. Colostomy Bag
Fungsi : untuk
menampung feses 8. Gloves (Ing.)
pada pasien setelah Handschoen (Beld.)
operasi colon Sarung Tangan
(pembedahan usus Fungsi : untuk
buatan melalui otot melindungi tangan
dan kulit perut) dari pengaruh
lingkungan
sekeliling
6. Urinal
Fungsi : untuk
menampung urine
pada pasien yang
tidak boleh/bisa ke 9. Cathether
WC. Fungsi : untuk
mengeluarkan/
pengambilan urine
1
Fungsi : untuk
nutrisi/ pemberian
cairan makanan
melalui mulut atau
hidung.
1
16. Injection Needle
(Ing.) Jarum Suntik
Fungsi : untuk
menyuntik
digabungkan
dengan alat suntik
(Spuit = Syringe).
2.5 Pengertian bahan dari linen dan fungsinya beserta contohnya
Bahan dari linen medis adalah kain katun atau serat alami lainnya yang
digunakan dalam pembuatan berbagai produk medis. Linen medis sering kali
terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama, dan mudah dicuci, membuatnya
cocok untuk digunakan dalam lingkungan perawatan kesehatan.
Berikut adalah beberapa fungsi dan penggunaan linen medis dalam
konteks perawatan kesehatan:
1. Pakaian dan Perlengkapan Pasien Linen medis
Digunakan untuk membuat pakaian pasien seperti gaun tidur,
piyama, dan jubah mandi. Selain itu, linen juga digunakan untuk
pembuatan seprai, sarung bantal, dan selimut yang digunakan di
tempat tidur pasien.
2. Kain Pembalut dan Pembalut Kain linen medis
Dapat dijadikan pembalut atau pembalut yang digunakan untuk
menutup luka atau area yang terluka. Linen ini dapat disesuaikan
dengan ukuran yang dibutuhkan dan sering kali lebih ramah
lingkungan daripada pembalut sekali pakai.
3. Kain Pelindung dan Penutup Linen medis
Sering digunakan sebagai pelindung tempat tidur atau meja
operasi, serta penutup alat-alat medis selama prosedur medis. Ini
membantu menjaga kebersihan dan mengurangi risiko kontaminasi
silang antara pasien dan alat.
4. Kain Lap dan Pembungkus Linen medis
Juga digunakan sebagai kain lap atau pembungkus untuk
membersihkan area sekitar luka atau memegang instrumen medis
selama prosedur. Mereka sering kali lebih kuat dan lebih tahan lama
daripada kain biasa.
5. Kain PenyekaKain linen medis
Juga digunakan sebagai kain penyeka untuk membersihkan area
luka, membersihkan peralatan medis, atau menghapus cairan atau
darah selama prosedur medis.
6. Kain Pemegang Linen medis
Juga digunakan sebagai kain pemegang untuk membantu menahan
atau mengangkat pasien saat melakukan perawatan atau perpindahan,
seperti saat mengganti pakaian atau memindahkan pasien dari tempat
tidur ke kursi roda.
1
7. Pembungkus Steril Linen medis
Juga digunakan sebagai pembungkus steril untuk mengemas alat-
alat medis sebelum sterilisasi, seperti instrumen bedah atau bahan
perekat yang akan digunakan dalam prosedur operasi.
Linen medis memiliki beragam fungsi penting dalam lingkungan
perawatan kesehatan, membantu dalam menjaga kebersihan,
kenyamanan, dan keamanan pasien serta tenaga medis. Keunggulan
bahan alami seperti linen juga membuatnya menjadi pilihan yang
populer dalam lingkungan kesehatan.
Berikut adalah beberapa contoh bahan linen di rumah sakit:
1. Autoclave Tape eld.) Ice Bag
Plester ini (Ing.) Eskap
digunakan untuk (Ind.)
mengontrol Fungsi : untuk
keadaan mesin kompres dingin.
sterilisasi yaitu
membedakan alat
yang telah
mengalami
proses sterilisasi
atau belum
dengan adanya
perubahan pada 4. Sprei
warna plester. Bed sheet atau
sprei adalah
kain lembaran
untuk
menutupi kasur.
Biasanya
Bedsheet
2. Sutures Tape
diletakan untuk
Plester yang menutupi kasur
digunakan untuk yang disebut
menutup luka sprei pertama
pada kulit. setelah itu
ada satu
lembaran lagi
untuk menutupi
sprei itu sendiri
yang
berfungsi agar
sprei tetap rapi
3. dan terhindar dari
jsk debu jika
ap tempat tidur tidak
(B digunakan untuk
2
bebe
rapa
lama
.
2
5. Cold Hot Pack
Cold hot pack Skin traction
adalah sebuah kit adalah
kantong perlengkapan
berukuran 4,25” yang digunakan
X 10,5” atau untuk mencegah
kira- kira 10,5 imobilisasi
cm X persendian yang
26 cm, yang terluka atau
berisikan gel meradang, atau
yang membuat pada patah
alat tersebut tulang/ dislokasi
elastic dan tulang.
fleksibel. Dilengkapi
Kegunaannya: dengan
sebagai pengganti Elastik bandage
botol panas dan (ELSET) dan tali
kantung es. untuk
menggantungkan
kaki atau
mengikatkannya
agar tidak
berubah tempat.
Tersedia untuk
dewasa dan anak-
6. Heating Pad anak.
8. Brukband
2
agar dapat lebih gaas pada tubuh
bebas bergerak
kita. Dikenal
tanpa rasa sakit.
sebagai plester
Alat tersebut
yang berpori,
terbuat dari kulit
sapi, ada yang berwarna merah
berkepala dua kecoklatan, dan
dan ada pula agak tebal yaitu
yang hanya Plester ZnO
berkepala satu, sejenis:
sebelah kiri atau Leucoplast,
sebelah kanan Tensoplast,
saja. Band-aid,
9. Pressure Handyplast.
garments
Kegunaannya
adalah untuk
mencegah dan
mengobati bekas
luka yang
menonjol ke luar 11. Medical tape
(hypertrophic
scarring) di
bagian dada dan
perut. Adapula
yang berguna
untuk membantu
rehabilitasi dari
persendian lutut
atau siku Medical ape
sesudahnya adalah plester
pembedahan atau obat, yaitu plester
kecelakaan yang
(cedera). mengandung obat
10. Adhesive tape seperti: Salonpas,
Adhesive Tokuhon,
tape sering Capsicum Plaster
disebut plester (koyok cap cabe).
rol-rolan yang 12. Surgical tape
digunting untuk
dipakai sebagai
penutup luka atau
menempelkan
2
Surgical tape
adalah plester
yang digunakan
dalam
pembedahan
yang tidak Istilah nama
meninggalkan dressing
residu dan tidak sebenarnya
menimbulkan berarti verband
rasa sakit apabila atau perban,
dilepaskan hanya saja yang
setelah menempel digolongkan
dan tidak dalam GAAS ini
menyebabkan yang mempunyai
gatal- gatal serta ukuran pendek,
alergi, seperti: sedangkan pada
MICROPORE, masyarakat
Durapore, umumnya dengan
Transpore, perban adalah
Blenderm. yang panjang.
15. Pembalut elastis
13. Gas Steril (Elastic Bandage)
(Kasa hidrofil Pembalut
steril) elastis dalam
bahasa
Inggrisnya
disebut : Elastic
Bandage.
digunakan untuk
membebat
Gaas steril daerah
atau kasa hydrofil pergelangan dan
steril persendian yang
Kegunaannya mengalami
adalah untuk cedera dalam.
menutupi luka- Cedera yang
luka untuk dimaksud
menghindarkan adalah keseleo,
kontaminasi.Cara terkilir, patah
penggunaannya tulang,
dengan menggun persendian
akan plester terlepas, dsb.
dilekatkan pada
tubuh.
14. Dressing
(penutup luka =
wound dressing)
2
2.6 Pengertian bahan fiber optik dan fungsinya
Fiber optik medis adalah bahan serat optik yang digunakan dalam
peralatan medis untuk mentransmisikan cahaya atau sinyal optik. Fungsinya
meliputi penggunaan dalam endoskopi, pengiriman cahaya untuk visualisasi
dalam prosedur bedah, dan dalam alat diagnostik seperti tomografi koheren
optik (OCT) untuk pemindaian retina mata.
Berikut adalah beberapa contoh bahan fiber optik di rumah sakit:
1. Sigmoidoscope Fiber cahaya dan mendapatkan
Optik Alat ini digunakan gambar yang jelas.
untuk pemeriksaan bagian 3. Otoscope Fiber Optik
bawah usus besar Alat ini digunakan untuk
(sigmoid) dan
menggunakan serat optik
untuk mentransmisikan
cahaya sehingga dokter
dapat melihat kondisi
internal.
memeriksa telinga bagian
dalam, menggunakan
serat optik untuk
membawa cahaya ke
dalam telinga sehingga
2. Endoscope Fiber Optik
Digunakan dalam
prosedur endoskopi,
seperti gastroskopi atau
kolonoskopi, untuk
memeriksa saluran
dokter dapat melihat
pencernaan dengan
kondisi telinga.
menggunakan serat
4. Laryngoscope Fiber Optik
optik untuk Digunakan dalam
mentransmisikan pemeriksaan laring
(tenggorokan) untuk
mendapatkan gambar
2
yang jelas menggunakan pernapasan bagian dalam,
serat termasuk bronkus,
5. Fiber Optic Light Source menggunakan serat optik
Sumber cahaya serat untuk mentransmisikan
optik ini dapat digunakan cahaya dan gambar.
untuk memberikan 9. Fiber Optic Dental
pencahayaan pada Instruments Beberapa
berbagai alat diagnostik instrumen gigi
atau pembedahan, menggunakan serat optik
memastikan visibilitas untuk memberikan
yang baik. pencahayaan yang
optimal selama
6. Fiber Optic Retractors prosedur perawatan gigi.
Alat ini digunakan dalam 10. Fiber Optic Otoscope
pembedahan untuk Digunakan untuk
membantu
mempertahankan area
operasi dengan
memberikan pencahayaan pemeriksaan telinga, serat
yang optimal melalui optik membawa cahaya
serat optik. ke dalam telinga untuk
7. Fiber Optic Surgical memberikan pandangan
Headlights Digunakan yang jelas.
oleh ahli bedah untuk 11. CT adalah singkatan dari
memberikan pencahayaan Computed Tomography,
fokus selama prosedur sedangkan Scan merujuk
bedah menggunakan serat pada foto. Oleh karena
optik coach yang nyaman itu, tujuan utama dari alat
dan ringan. ini adalah untuk
8. Fiber Optic menghasilkan gambar
Bronchoscope Digunakan bagian dalam tubuh
untuk secara lebih komprehensif
pemeriksaan saluran dan akurat. Ini karena
hasil CT-Scan ini berupa
gambar irisan bagian
dalam tubuh.
2
detak jantung secara real-
time. Data yang diperoleh
digunakan untuk
12. Oximeter atau pulse pemantauan kondisi
oximeter, juga dikenal jantung dan deteksi dini
sebagai oksimeter, adalah aritmia atau gangguan
sebuah perangkat jantung lainnya.
berbentuk klip yang
digunakan untuk
mengukur kadar saturasi
oksigen dalam darah dan
denyut nadi
menggunakan sinar
inframerah. Kadar 14. Sistem Pencahayaan
saturasi oksigen untuk Terapi Cahaya pada
memberikan informasi Kecemasan dan
tentang jumlah oksigen Depresi (Light Therapy)
dalam darah, dan Untuk mengurangi gejala
oximeter memungkinkan kecemasan atau depresi
pengguna untuk dengan paparan cahaya
memperoleh informasi yang terkontrol.
tersebut tanpa perlu Cara penggunaan alat :
melakukan pengambilan Lampu dengan serat optik
darah. diposisikan sedekat
mungkin dengan mata
untuk memberikan
paparan cahaya yang
diperlukan, merangsang
reaksi kimia dalam otak
yang dapat
13. Sistem Pemantauan untuk mempengaruhi suasana h
ati.
Pengukuran Suhu Tubuh
(Fiber Optic
Temperature Monitoring)
Untuk pemantauan detak
jantung secara terus-
menerus dan akurat.
Cara penggunaan alat :
Sensor serat optik
ditempatkan pada area
dada untuk mengukur
2
15. Optik Koheren Tomografi sejenis seperti Inkubator
(OCT) Bayi, Lampu Fototerapi
Pemindaian Retina Mata, dan alat alat kesehatan
Diagnostik Glaukoma, lainnya yang berhubungan
Pemantauan Retina Anak- dengan penanganan pada
Anak Prematur, pasien neonatal atau bayi.
Pemantauan Retina fungsi infant warmer
Pasca- Bedah, Pemindaian lainnya juga dapat
Kornea, Pemantauan digunakan untuk
Kesehatan Jaringan Otak, persinggahan sementara
Diagnostik Penyakit bayi - bayi yang
Kardiovaskular, mengalami hipotermia.
Pemindaian Struktur Yaitu kondisi dimana
Kulit dan Jaringan, suhu tubuhnya belum
Pemantauan Tumor Mata mampu menyesuaikan
dan Kanker, Pemantauan dengan lingkungan.
Struktur
Saluran Pencernaan,
Pemantauan Penyakit
Paru-paru, Pemantauan
Pembuluh Darah di Mata.
2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang alat-alat medis dari berbagai
bahan adalah bahwa pengembangan teknologi dalam bidang medis telah
memungkinkan produksi alat-alat medis yang lebih efektif, efisien, dan
terjangkau. Berbagai bahan seperti logam, plastik, kaca, karet, dan lainnya
telah digunakan dalam pembuatan alat-alat medis untuk memenuhi
berbagai kebutuhan klinis. Keunggulan dari masing-masing bahan
memberikan fleksibilitas dalam desain dan fungsionalitas alat-alat medis
tersebut. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti
biokompatibilitas, kekuatan, sterilisasi, dan biodegradabilitas dalam
pemilihan bahan untuk alat-alat medis. Dengan terus berkembangnya
teknologi dan penelitian bahan, diharapkan akan terus ada inovasi dalam
pembuatan alat-alat medis yang dapat meningkatkan kualitas perawatan
kesehatan secara global.
3
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan.
http://regalkes.depkes.go.id/informasi_alkes/PERMENKES No 1191