Anda di halaman 1dari 5

LTM Keperawatan Maternitas

Nisrina Ulfah (1906428455)

Mahasiswa S1 Ekstensi 2019 FIK-UI


Email: nisrina_sanis21@yahoo.com

Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Laki-laki Eksternal

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, uretra dan skrotum (kantung zakar).

A. Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang
berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat
pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi.

Penis terbagi menjadi radix, corpus, dan glans penis. Penis terdiri dari 3 massa silindris
yaitu dua corpora cavernosa yang dipisahkan oleh septum dan terletak di dorsal serta satu
corpus spongiosum yang mengelilingi uretra dan terletak di ventral. Glans penis adalah
ujung terminal dari corpus spongiosum yang membesar dan menutupi ujung bebas kedua
corpora cavernosa penis. Preputium adalah lipatan kulit yang retraktil pada glans penis
yang akan dipotong dalam sirkumsisi.
B. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang terdiri dari mukosa membrane dengan muskulus
yang berbentuk spinkter pada bagian bawah dari kandung kemih. Pada vesikouretra
junction terdapat penebalan dari muskulus detrusor yang disebut internal urethral
sphincter (involuntary). Sedangkan eksternal urethral sphincter (voluntary) dibentuk oleh
muskulus skeletal yang mengelilingi uretra melalui diafragma urogenital. Dindingnya
terdiri dari tiga lapisan yaitu: epitel transional, columnair pseudostratified dan squamous
stratified. Letak uretra di atas dari orivisium internal uretra pada kandung kemih dan
terbentang sepanjang 1,5 inchi ( 3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria.
Uretra pria dibagi atas :
1. Uretra Posterior, dibagi menjadi:
a. Pars prostatika : dengan panjang sekitar 2,5 cm, berjalan melalui kelenjar prostate.
Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
b. Pars membranacea : dengan panjang sekitar 2 cm, berjalan melalui diafragma
urogenital antara prostate dan penis, di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis
2. Uretra Anterior, dibagi menjadi:
a. Pars bulbaris : terletak di proksimal,merupakan bagian uretra yang melewati bulbus
penis.
b. Pars pendulum /cavernosa/spongiosa: dengan panjang sekitar 15 cm, berjalan
melalui penis (berfungsi juga sebagai transport semen).
c. Pars glandis: bagian uretra di gland penis. Uretra ini sangat pendek dan epitelnya
sangat berupa squamosa ( squamous compleks noncornificatum)

Uretra berfungsi untuk transport urine dari kandung kemih ke meatus eksterna, uretra
merupakan sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kemih hingga lubang
air.(Pearce,1999).
C. Skrotum
Skrotum adalah kantung kulit yang menggantung di luar rongga perut, antara kaki dan
dorsal penis. Terdiri dari 2 kantung yang masing-masing diisi oleh testis, epididimis, dan
bagian caudal funiculus spermaticus. Dalam kondisi normal, suhu skrotum 3°C lebih
rendah dari suhu tubuh agar dapat memproduksi sperma yang sehat.

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah
zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Fungsi skrotum
adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8C lebih
dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan
adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh
untuk memanasi.
Ada beberapa mekanisme untuk mempertahankan suhu testis:
1. Terdapatnya kelenjar keringat
2. Terdapatnya pleksus pampiniform berupa anyarnan-anyaman vena dari testis
3. Terdapatnya otot dartos berupa otot-otot halus

Dinding skrotum terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

1. Bagian luar yaitu berupa kulit tipis relative tanpa bulu, mengandung kelenjar keringat
2. Tunika dartos : bagian yang melekat pada kulit yaitu berupa otot-otot halus
3. Lapisan jaringan keringat
4. Membran serous merupakan dasar dari dinding skrotum
Daftar Pustaka

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D. (2005). Buku ajar Keperawatan Maternitas : Edisi
4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai