A. Pengkajian Data
a. Data Subjektif :
Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada mamma dan kadang-kadang timbul
nyeri serta perasaan takut atau cemas.
b. Data Objektif :
Karsinoma mamma terdapat adanya borok atau nodul-nodul yang mengeras serta bau
tidak enak yang menyengat.
Klien tampak enggan bergaul dan berinteraksi dengan klien lain.
Klien terlihat sedih dan sering melamun.
Observasi gejala kardinal : tensi, nadi suhu dan pernafasan.
Klien sering memegangi payudara dan wajah tampak menyeringan.
INTERVENSI
1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas.
Rasional: Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan.
2) Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan
musik atau nonton TV.
Rasional: Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari
rasa nyeri.
3) Anjurkan dan ajarkan klien untuk tarik nafas dalam dalam jika gejala nyeri timbul
Rasional: Tarik nafas dalam dalam dapat merileksasikan klien sehingga dapat
mengurangi nyeri.
4) Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
Rasional: Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan
ansietas
5) Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan
keluarga tentang cara menghadapinya
Rasional: Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah
menyebabkan komplikasi.
DP 2: Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang
berhubungan dengan kanker.
HYD: Klien tidak mengalami gangguan nutrisi dalam waktu 5 hari yang ditandai dengan :
1. Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda
malnutrisi
2. Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
3. Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya
INTERVENSI:
1) Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya.
Rasional: Memberikan informasi tentang status gizi klien.
2) Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat badan.
Rasional: Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien.
3) Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan pembesaran kelenjar parotis.
Rasional: Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk.
4) Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake cairan yang
adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien.
Rasional: Kalori merupakan sumber energi.
5) Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu
manis, berlemak dan pedas.
Rasional: Mencegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan
penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatkan
ansietas.
6) Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman atau
keluarga.
Rasional: Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri.
7) Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan.
Rasional: Untuk menimbulkan perasaan ingin makan/membangkitkan selera makan.
8) Amati studi laboraturium seperti total limposit, serum transferin dan albumin
Rasional: Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat
perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien.
DP 3: Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal.
HYD: Klien tidak mengalami kekurangan cairan dalam waktu 3 hari yang ditandai dengan :
Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal, membran mukosa
normal, turgor kulit bagus, capilarry refill normal, urine output normal.
INTERVENSI
1) Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti emesis, diare,
drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam.
Rasional: Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia.
2) Timbang berat badan jika diperlukan.
Rasional: Dengan memonitor berat badan dapat diketahui bila ada ketidakseimbangan
cairan.
3) Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral, capilarry refil.
Rasional: Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi
dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi.
4) Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan pada klien.
Rasional: Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya
hipovolemia.
5) Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari sesuai kebutuhan individu.
Rasional: Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
1) Identifikasi pengaruh dari budaya , agama, ras, jenis kelamin dan umur klien dalam
gambaran tubuh.
Rasional: Budaya , agama, ras, jenis kelamin, dan usia mempengaruhi persepsi positif
dan negative dari gambaran tubuh.
2) Monitor apakah klien dapat melihat perubahan pada bagian tubuhnya
Rasional: Klien tidak sanggup melihat perubahan bagian tubuhnya mungkin
mengindikasi bahwa dia memiliki perasaan negative tentang perubahan tersebut.
3) Membantu klien untuk mendiskusikan penyebab perubahan yang disebabkan karena
penyakit atau pembedahan sebagaimana mestinya.
Rasional: Klien yang mengalami penyebab perubahan karena penyakit atau pembedahan
mungkin akan menjadi enggan untuk mengungkapkan perasaannya.
4) Membantu klien untuk menentukan perubahan yang nyata dari tingkat fungsi tubuh.
Rasional: Klien mungkin tidak dapat menentukan secara realistis kenyataan perubahan
fungsi tubuh karena adanya kegagalan perubahan
5) Bantu klien untuk mediskusikan penyebab stress yang mempengaruhi gambaran tubuh
Rasional: Penyebab stress mempengaruhi gambaran tubuh mungkin merupakan kondisin
bawaan, kecelakaan, penyakit atau pembedahan