Anda di halaman 1dari 5

,TRIAGE OLEH DR ADI

TRIAGE ADALAH dari kata trier = to sort=memilah-milah adalah cara pemilihan penderita berdasarkan
kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia

Baron dominiq  jenderal napoleon Bonaparte

# seleksi penderita berdasarkan

1. Kebutuhan terapi: melihat ABCD tanpa melihat sarana


2. Jumlah penderita : berdasarkan berat ringan penderita yang kemungkinan hidupnya lebih besar,,
lebih menengok pada sarana dan tenaga

#2 JENIS KEADAAN TRIAGE BISA TERJADI

1. Jumlah penderita dan beratnya luka tidak melampaui kemampuan RS -> penderita dengan
masalah Gadar (gawat darurat) dan multi trauma dilayani dulu (GADAR SEHARI-HARI)
2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampau kemampuan RSpenderita dengan kemampuan
survival yang terbesar, serta membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenga paling sedikit
(GADAR BENCANA)

#TRIAGE YANG TIDAK TEPAT

1. Under Triage : pengiriman penderita cedera berat dikirim pada pusat trauma layanan rendah
mortalitas / morbiditas
Missal : puskesmas maesan EDH .. harus dilakukan dekompresi
2. Over Triage : Pengiriman penderita ringan ke pusar layanan trauma dengan kemampuan tinggi
 menghambat layanan penderita yang lebih berat

Cara triage yang sempurna belum ada sampai saat ini … Missal : RTS (dewasa), PTS (anak)

#TUJUAN TRIAGE

Mengidentifikasi korban yang perlu segera dikirim ke RS dan yang dapat ditunda kemudian

TRIAGE LAPANGAN DILAKUKAN DALAM 3 TINGKAT : Triage di tempat (triage1:triage di tempat


bencana), Triage medic (triage dua), Triage evakuasi (triage tiga)

Triage dapat dilakukan di rumah sakit maupun di lapangan

Digunakan dalam kegawatdaruratan sehari-hari (SPGDT-S) dan dapat diekskalasikan untuk musibah
masal dan bencana (SPGDT-B)

SPGDT
1. SPGDT-S (sehari-hari)
Adalah rangkaian upaya pelayanan GD yang saling terkait yang dilaksanakan ditingkat pra RS –
diRS-antar RS dan terjalin dalam suatu systempasien survive
2. SPGDT-B ( dalam keadaan bencana)
Adalah kerja sama antar unit pelayanan pra RS dan RS dalam bentuk pelayanan GD terpadu
sebgaai peningkatan atau eskalasi kegiatan pelayanan sehari-hari menolong korban sebnyak
banayaknya

#EMERGENCY OPERATION SYSTEM


1. Pre hospital care
2. Hospital care
3. REFERRAL SYSTEM (Intra Hospital)

SPGDTS
SEHARI-HARI EKSKALASAI>> MASAL. KLB>> BENCANA  SISTEM PELAYANANAN KESEHATAN GAWAT
DARURAT TERPADU BENCANA

Gawat darurat : kondisi mengancam jiwa membutuhkan penanganan segera dan bila tidak segera
ditangani bias mengancam jiwa atau menyebabkan kecacatan.

Terpadu : keterlibatan satu organ dengan organ lain dan terkait dalam suatu sistem

Awam umum dan khusus (polisi, pemadam kebakaran, tentara dll)  petugas ambulance(Puskesmas)
dokter/ perawat dokter spesialis (RS Kelas C DAN B/A)

Public Savety Center :: 118….Harus memakai ambulance emergency..

PROSES TRANSPOT, SDM, PROSES KOMUNIKASI ( terpadu/ dalm satu system)

SPGDT B

Musibah massal jumlahnya relative tergantung jumlah SDM, fasilitas ..

Bencana menurut DEPKES RI : peristiwa atau rangkaian yang disebabkan oleh alam atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda , kerusakan sarana umum serta
menimbulkan gangguan kehiduopan masyarakat dan pembangunan nasional yang mememrlukan
pertolongan secara khusus

Dampak bencana thd kesehatan masyarakat : korban missal (mati, luka atau sakit), kepanikan, neurosis
(penyakit jiwa), diskoordinasi, rusaknya sarana kesehatan, lumpuhnya yankes, konsentrasi
massa/pengungsi, masalah pangan dan gizi, masalah air bersih, masalah sanitasi lingkungan, pnyakit
menular menigkat, kelangkaan SDM kesehatan, PTSD

BENCANA  ALAM (gempa bumi, tsunami, banjir bandang), TEKNOLOGI (missal pesawat jatuh, kapal
terancam tenggelam, kebakaran), TERORIS INTERNASIONAL( terorganisir oleh sekelompok orang,
menyebabkan banyak korban, kebiasaan/pola yang tidak terprediksi, banyak korban yang tidak perlu)

ORGANISASI NASIONAL PB

Presiden RIKemenko Kesra  Kemenkes/ BNPB/Kementerian lain Dinkes Prov/ BPBD Dinkes
kab.kota/BPBD kab.kota

PPKK ???

#Proses Penanganan Korban Masal

1. Rescue (Penyelematan segera)


2. Triage
3. Life Support
4. Evacuation
5. Definitive Care

#AKTIVASI TIM YANG DIPERLUKAN PADA PENANGANAN KORBAN MASAL

1. Tim Medis di Lapangan (Emergency mobile team)


- Di area musibah
- Di area triase
- Di area rawat sementra
2. Tim Evakuasi ambulance crew harus terlatih dengan alat emergency di ambulance
3. Tim Medis di RS
- Tim pelayanan medis ( UGD, OK, HCU/ICU. R rawat, R. Jenazah)
- Tim Penunjang (farmasi, lab, rontgen, gizi, admin, keamanan, humas)

#PEMBAGIAN AREA BENCANA (DEPKES)

1. Lingkar 1 (lokasi bencana)  pertolongan pertama, triase, perkiraan aman/tidak


2. Lingkar 2 (sekitar bencana) bantuan pelayanan kesehatan
3. Lingkar 3 (Disekitar lingkar 2)  bantuan medic dan evakuasi

Zonasi

1. Zona Merah ( area penyelamatan) : tim rescue, polisi(pengamanan), Tim medis (aman atau
tidak)
--keluarkan korban (missal pemadam kebakaran), pengamanan ( menghindarkan korban lebih
banyak, untuk kepentingan penyidikan ),
2. Zona KUNING (area pertolongan medis ) lokasi pos lpanagan
--pos medis lapangan (pengaturan korban di area musibah, triase dan rawat stabilisai, kom dgn
pos medis lanjutan), Triase Medik, Area penampuangan korban dan area rawat sementara
(rterbagi rawat merah, hijau, kuning), Transportasi (dengan triase evakuasi)
3. Zona Hijau (area penunjang)  media massa, tunggu keluarga, relawan
--tim pendukung, logistic, pemberian informasi ( media massa, keluarga, mast), Relawan,
penampungan korban sementara korban tidak GD

#TIPE TRIAGE

1. SINGLE PATIENT TRIAGE


Untuk 1 pasien, fase pra RS atau RS
Menggolongkan pasien dalam
- Emergency : tindakan sudah dilakukan pada fase pra RS atau evakuasi eg : cedera berat, IMA,
Gangguan airway, syk anafilaktik
- Urgent : pasien stabil dapat memburuk bila tidak dapat ditanggulangi dalam beberapa jam
eg : cedera spinal, stroke, apendicitis
- Non urgent/Delay : pasien dapat berjalan, hemodinamik stabil dengan cedera nyata, laserasi
kulit, kontusi abrasi, fratkure tulang pendek dan sendi, demam
2. SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT
Memungkinkan melakukan triage dalam waktu 60 detik/lebih cepat dengan mengevaluasi
- Respirasi (A, B)
- Perfusi (C
- Status Mental (D)

START
Awal : panggil semua korban yang dapat berjalan, perintahkan pergi ke suatu tempat, semua korban ini
dapat kartu hijau

1. AIRWAY : pasien tidak bernafas,, bebaskan jalan nafas. Neck collartidak bernafas : HITAM
Kembali bernafas ke tahap berikutnya
2. BREATHING : Nafas Spontan
 30 menit : Merah bila <30 ke tahap berikutnya
3. SIRKULASI
Capillary Refill Time > 2 drtik : merah, bila <2 detik ke tahap berikutnya.. tidak dapat dinilai, raba
nadi a. radialis.. nadi tak teraba 80 mmHg
4. KESADARAN/DISABILITY : Dapat mengikuti perintah :kuning.. tidak dapat mengikuti perintah
:Merah

Jangan lupa melakukan triage ulang untuk tag hijau..

SKALA PRIORITAS MENURUT START


1. Merah : Prioritas Pertama  Gangguan ABC
2. Kuning : Prioritas Sedang : Tanpa gangguan ABC tapi bias memburuk perlahan
3. Hijau : Prioritas Rendah : Luka ringan
4. Hitam  Bukan Prioritas : Meninggal

KLASIFIKASI TRIAGE :
1. Hijau : Penderita luka ringan
2. Kuning : Luka berat, tidak mengancam nyawa
3. Merah: Luka Berat, gangguan ABC, mengancam nyawa.
4. Hitam : Meninggal

Triage korban sangat banyak dilakukan secara simultan, tentukan tempat masing2 kategori

Missal : hijau : kantin, musholla, tempat parkIr, Kuning : poliklinik, Merah : UGD

Di LAPANGAN : Simultan, missal bom bali dilakukan disamping jalan pada kedua ujung jalan, bila
tabrakan kereta api ( triage di samping kanan kiri kereta api)

SAVE ( SECONDARY ASSESMENT OF VICTIM END POINT)

Metode triage yang sangat membantu di lapangan, jumlah pasien banyak, saranan minimum, jauh dari
fasilitas RS definitive

KATEGORI TRIAGE SAVE :

1. Korban yang akan mati apapun dilakukan


2. Korban yang akan hidup apapun yang dilakukan
3. Korban yang akan mendapatkan keuntungan dengan tindakan yang dilakukan, dengan sarana
terbatas di lapangan
 Berdasarkan statistic dan pengalaman penolong

Contoh SAVE :

1. Korban 1 : pneumothoraks terbuka, korban 2 pneumothoraks dengan ceddera lain


Dalam kondisi ini : korban 2 ( chest tube), korban 1 (pasang plastic pada luka dengan plester 3
sisi
2. Pasien yang mendapatkan keuntungan terbesar jika di operasi lebih cepat  prioritas untuk
medevac (medical evacuation)

ADA TRAUMA SCORE !!! ada pernafasan rata2, tekanan darah sistolik, nilai konversi GCS,

TRIAGE PADA ANAK

Korban anak harus dikeluarkan dari tempat bencana dan sedapat mungkin tidak dipisahkan dari ibunya.

Ada pediatric trauma score juga.. baca yaa

Ada berat badan, airway, tekanan darah sistolik, tingkat kesadaram, patah tulang, kulit lalu dijumlah
dengan klasifikasi nilai +2, +1, -1

ARUS PELAYANAN KORBAN DI LAPANGAN

Prinsip satu arah tidak bersilang dengan aturan 3 T : TAG/TRIASE- TREAT-TRANSFER

TRANSPORTASI PASIEN GAWAT DARURAT PRA RUMAH SAKIT

 Ambulans emergency
 Ambulance transportasi
 Kereta Jenazah

1. Memprioritaskan pasien gawat darurat yang memerlukan pelayanan RS dengan segera


2. Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD (mampu melakukan life support,
mengawasi stabilitas korban)
3. Dilengakapi fasilitas life support (ABC problem)
4. Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan berikan info kedarangan dan kasusnya,
melaporkan perkembangan keadaan pasien bila perlu)

TRANSPORTASI PASIEN TIDAK GAWAT DARURAT

1. Pasien tidak dalam keadaan Gawat Darurat / tidak perlu pertolongan segera, dapat dievakuasi
tanpa menggunakan ambulans, digunakan kendaraan tergantung fasilitas transport tersedia.
Tujuan ke tempat penampungan yang ditentukan
2. Korban meninggal dievakuasi ke RS dengan fasilitas forensic, sebaiknya menggunakan dengan
kendaraan jenazah atau bila tidak memungkinkan dapat digunakan kendaraan yang tersedia
(sebaiknya menggunakan ktg jenazah)

REFERRAL SYSTEM

- Penanganan pasien juga tergantung dari system rujukan, jeajring kerjasama yang baik
( agood networking) harus disiapkan
- System rujukan diperlukan bila penanganan pertama kekurangan peralatan atau
keterbatasan kemampuan dokter atau perawat

KOMUNIKASI PENANGANAN BENCANA

Peralatan : telepon, radio komunikasi, fax dll

Jarring komunikasi

1. Komunikasi penyampaian informasi


2. Komunikasi pendukung (admin-log)
3. Komunikasi pengendalian operasi/pelayanan medis

KEBIJAKAN KOMUNIKASI

- Diperlukan jejaring konunikasi untuk penyampaian informasi , komunikasi koordinasi,


komunikasi pengendalian operasional, komunikasi pendukung
- Diperlukan penentuan alat komunikasi yang ditetapkan bersama. Telpon (no khusus, mudah
diingat(, fax/email. Radio komunikasi ( radio medic, kerjasama dengan radio amatir, radio
pol/TNI dll)

Diperlukan ketentuan tentang SOP komunikasi, penggunaan kode yang disepakati

METODE TRANSPORTASI (ANGKAT DAN ANGKUT)

Transportasi penderita

Definisi : suatu proses usaha memindahkan dari satu tempat ke tempat lain tanpa ataupun
menggunakan bantuan alat

Memindahkan penderita gawat darurat dengan aman tanpa memperberat keadaan penderita (hindari
cedera sekunder)

Satu penolong  sadar dan mampu berjalan cara human cruth (dipapah)
 sadar dan tidak mampu berjalan  1. Cara pick a back, cara drag
tidak sadar  cara cradle atau drag
Dua penolong sadar dan mampu berjalanan  human crutch
sadar dan tidak mampu berjalanantwo handed seat
tidak sadar  the force and aft carry 2. Stretcher
LOG ROLLING
Upaya untuk memutar tubuh korban dengan beberapa penolong secara serempak dan bersamaan

Anda mungkin juga menyukai