Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO

Perawat M baru diangkat menjadi kepala ruangan instalasi bedah di sebuah


Rumah sakit. Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala ruangan, Perawat M
mencoba gaya kepemimpinan Laissez Faire. Perawat M berupaya menjalankan
tugasnya sebaik mungkin karena ia ingin berperan sebagai change agent, namun baru
1 bulan memimpin ia mulai menghadapi permasalahan yang berdatangan. Banyak
komplain pasien dan keluarga mengenai layanan perawat yang kurang memuaskan,
perawat jutek dan kurang komunikatif dan sarana sarana yang tidak memadai.
Komplain-komplain dari pasien dan keluarga pasien terus berdatangan menuntut
kualitas pelayanan keperawatan yang berkualitas. Perawat M berusaha
mengklarifikasi komplain tersebut pada perawat di ruangan, ia mendapatkan
informasi bahwa beban kerja perawat di ruangan sangat tinggi. Sebanyak 75%
perawat memiliki pengalaman kerja kurang dari 3 tahun. Komunikasi staf dan
pemimpin juga belum berjalan dengan baik. Uraian tugas sudah ada, tapi belum
dilaksanakan sesuai dengan perannya masing-masing. Metode penugasan tiap-tiap
ruang adalah metode penugasan fungsional.

NASKAH ROLEPLAY MANAJEMEN KONFLIK

Kepala Ruangan : Okta Nugroho (04021381722045)


Ketua Tim 1 : Nurjanah (04021381722051)
Ketua Tim 2 : Izzah Khoirunissa (04021381722047)
Perawat 1 : Dewi Monica Putri (04021381722049)
Perawat 2 : Yuniar Ayu Lestari (04021381722044)
Perawat 3 : Elita Meliana Sary (04021381722052)
Perawat 4 : Zawickha Puspa Gita (04021381722050)
Perawat 5 : Ahmad Rizki (04021381722046)
Perawat 6 : Dwi Nur Ariyanto (04021381722043)
Perawat 7 : Adhawiyah Aziza (04021381722048)
Di sebuah Rumah Sakit Surya Kencana di Ruang Penyakit Dalam kelas 3 yang
terdiri dari 30 bed , pasien pria 12 orang dan pasien wanita 14 orang. Terdapat pasien
yang minimal care 5 orang, intermediate 14 orang dan total care 7 orang.
Terdapat pasien dengan penyakit gangguan sistem pernafasan dan
membutuhkan perawatan intermediate care. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan
ternyata pasien tersebut menderita BTA positif. Pasien seharusnya di pindahkan ke
ruang isolasi tetapi di ruangan tersebut penuh. Karena kejadian ini sudah berulang
beberapa kali maka diadakan rapat ruangan untuk memecahkan masalah ini agar
tidak terulang kembali.

Diruang Perawat.
Perawat 1 : Bu, pasien bernama Tn. X telah keluar hasil pemeriksaan
Radiologi dan laboratorium ternyata pasien ini positif TBC paru
dengan BTA positif, menurut ibu bagaimana ? soalnya ruangan
isolasi sudah penuh.
Ketua Tim 1 : Oh gitu yah, boleh saya lihat hasil pemeriksaannya ? kalau gitu
nanti saya bicarakan dengan kepala ruangan

Ketua Tim I menghampiri ruang kepala ruangan


Ketua Tim 1 : (mengetuk pintu) Assalammualaikum wr. wb
Kepala Ruangan : Waalaikumsalam, Masuk... Silahkan Duduk, ada apa ?
Ketua Tim 1 : Terimakasih Bu, begini Bu pasien bernama Tn. X sudah ada hasil
pemeriksaannya dan hasilnya pasien positif TBC paru dengan BTA
positif, sedangkan Ruang Isolasi sudah penuh. Bagaimana pendapat
Bapak mengenai hal ini karena sudah sering terjadi kasus seperti
ini ?
Kepala Ruangan : Oh Begitu, Yasudah untuk sementara diruangan itu saja dulu,
karena tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang Isolasi.
Ketua Tim 1 : Baik Bu, terimakasih. Assalammualaikum wr. wb
Kepala Ruangan : Ya, Waalaikumsalam wr. Wb

Ketua Tim meninggalkan ruangan.....


Di Ruangan Perawat, ketua tim 1 membicarakan dengan perawat mengenai pasien
bernama Tn. X yang didiagnosa menderita TBC paru BTA positif
Ketua Tim 1 : Saya sudah konfirmasi dengan kepala ruangan, menurut kepala
ruangan pasien bernama Tn. X dirawat diruangan itu saja, pasien
dipindahkan apabila ruangan isolasi ada yang kosong.
Perawat 1 : Bagaimana dengan pasien yang berada di ruangan tersebut ?
Perawat 2 : Lalu bagaimana dengan perawat sendiri, sedangkan untuk
penggunaan masker dibatasi yaitu hanya untuk ruangan isolasi saja ?
Perawat 3 : Jadi kalau keputusannya seperti itu maka APD kita harus
ditambah
Ketua Tim 1 : Iya , untuk sementara keputusan ini yang akan kita laksanakan
untuk yang lainnya saya akan konsultasi kembali dengan kepala
ruangan.

Pada saat sedang membicarakan hal itu perawat jaga siang sudah berada diruangan
dan mendengar apa yang dibicarakan dan mereka pun ikut berbicara.
Perawat 4 : Tapi bagaimana apabila Rumah Sakit menolak untuk menambah
jumlah Stok APD kita ?
Perawat 5 : Belum lagi, keluarga pasien yang lain komplain apabila
mengetahui ruangannya disatukan dengan pasien yang memiliki
penyakit menular.
Ketua Tim 2 : iya kan hal ini sedang dibicarakan lagi kepada kepala ruangan, kita
tunggu saja hasilnya.

Diruang kepala ruangan...


Ketua Tim 1 : Assalamualaikum wr. wb
Kepala ruangan : Waalaikumsalam wr. wb silahkan masuk
Ketua Tim 1 : Bu bagaimana masalah pasien yang terkena penyakit TBC ? Pasien
dan keluarganyasudah komplain kalau harus tetap diruangan itu,
mereka takut tertular dan juga perawat-perawat kita sudah komplain
karena APD bagi perawat dibatasi, Mereka takut tertular.
Kepala ruangan : Yasudah jika hal ini menjadi masalah bagi perawat mungkin
baiknya kita adakan rapat saja untuk mencari penyelesaian masalah
ini, mungkin waktunya besok saja agar semua perawat hadir. Kira-
kira jam 12.00 diruang perawat.
Ketua Tim 1 : Baik Buakan saya sampaikan kepada rekan-rekan saya yang lain.

Ketua Tim 1 meninggalkan ruang kepala ruangan dan menghampiri ketua tim 2.
Ketua Tim 1 : Bu kepala ruangan akan mengadakan rapat besok jam 12.00 siang
untuk membahas masalah ini, tolong nanti rekan-rekan yang lain
beri tahu.
Ketua Tim 2 : Iya baik nanti saya akan kasih tau kepada tim saya

Keesokan harinya diruang perawat rapat dimulai....


Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb
Perawat 4 : waalaikumsalamm wr.wb
Kepala ruangan : Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah beresedia
hadir dalam rapat kali ini, hari ini kita akan membahas beberapa hal
mengenai masalah yang perawat sampaikan kepada perawat primer
diantaranya tentang APD dan ruang isolasi. Baiklah kita langsung
saja, disini kita mempunyai pasien yang seharusnya dirawat diruang
isolasi tetapi ruangannya penuh sehingga pasien tersebut masih
dirawat bersama dengan pasien lain yang tidak berpenyakit menular
serta APD yang disediakan pihak rumah sakit terbatas bagi perawat.
Bagaimana pendapat rekan-rekan mengenai masalah ini ? Agar ada
jalan keluar dan tidak ada masalah bagi kita semua.
Perawat 6 : Begini Bu, apakah kasus seperti ini harus selalu dibiarkan dan
pastinya akan berdampak untuk kita semua dan juga para pasien
disini.
Perawat 7 : Iya Bu, jika terus dibiarkan seperti ini BOR rumah sakit akan
semakin turun khususnya di ruang penyakit dalam karena kurangnya
ruangan isolasi
Perawat 3 : Lalu apabila Tn. X di biarkan di ruangan itu, maka APD kita harus
ditambah, masalahnya apakah rumah sakit mengizinkannya ?
Perawat 1 : Terus nanti apabila keluarga pasien yang lain tahu bahwa
keluarganya disatukan dengan pasien yang menderita TBC
bagaimana ?
Perawat 4 : Terus apabila perawat disini tertular bagaimana ?
Ketua Tim 2 : Baik, kita pecahkan bersama-sama, bagaimana baiknya agar tidak
terjadi kesalahpahaman di antara kita. Saya serahkan kepada bapak
bagaimana baiknya.
Kepala Ruangan : Baik, saya tampung pendapat rekan-rekan, terimakasih sudah mau
menyampaikan pendapatnya. Kita akan bahas satu persatu, untuk
masalah APD mungkin saya akan mengajukan kepada pihak rumah
sakit apakah boleh untuk menambah jumlah APD. Untuk pasien
yang disatukan dengan pasien yang terisolasi mungkin kita
menyekat bed dengan bed yang lain, jadi ada salahsatu bed yang
kosong. Untuk keluarga pasien sendiri kita akan bicarakannya
dengan musyawarah agar keluarga pasien menggunakan masker
pada saat berada dalam ruangan.
Perawat 1 : lalu bagaimana jika saat kita memberitahu tentang penggunaan
masker kepada keluarga pasien, dan keluarga pasien bertanya untuk
apa masker itu, kita harus menjawab apa?
Perawat 2 : Nah iya, apabila kita memberitahu kepada keluarga pasien yang
ada di ruangan itu bahwa ada pasien lain yang mempunyai penyakit
menular apa tidak melanggar privasi klien?
Kepala Ruangan : Mungkin ada rekan-rekan disini yang dapat memberikan masukan
untuk mengatasi masalah yang ditanyakan oleh perawat 1 dan 2?
Perawat 6 : kalau masukan dari saya saat kita beritahu saja bahwa penggunaan
masker ini untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial karena
tetapi tidak menuntut kemungkinan bahwa kita tidak tertular
penyakit yang ada di lingkungan ruangan rumah sakit.
Perawat 7 : saya cukup sependapat dengan perawat 6, intinya bagaimana
caranya kita menjelaskan kepada keluarga pasien yang sedang
menunggu bahwa penggunaan masker di lingkup rumah sakit adalah
penting agar tidak terjadi penularan penyakit.
Perawat 4 : tapi kan masalahnya untuk APD sendiri belum ada kejelasan dari
pihak rumah sakit apakah Rumah Sakit bersedia untuk menambah
APD.
Kepala Ruangan : baik, terimakasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan
masukannya. Insya Alloh dari hasil rapat ini saya akan
mengutarakan semua pertanyaan dan keluhan dari apa yang kita
bahas hari ini.
Ketua Tim2 : baiklah, untuk rapat hari ini mungkin kita cukupkan sampai disini,
apabila masih ada pertanyaan maupun keluhan dapat ditampung
dulu dan dapat dibahas di rapat selanjutnya setelah ada keputusan
yang jelas untuk penggunaan APD dari pihak Rumah Sakit.
Kepala Ruangan : untuk rapat selanjutnya nanti saya akan beritahu secepatnya
melewati perawat primer 1. Terimakasih atas waktu luangnya
menghadiri rapat hari ini dan semoga ada titik terang dari masalah
ini.baiklah, saya cukupkan rapat hari ini, wassalamualaikum. wr. wb
Perawat 2 : wa’alaikumsalam. wr. Wb

Setelah kepala ruangan membahas masalah yang sedang terjadi di ruang penyakit
dalam kelas 3 dengan kepala Rumah Sakit, kepala ruang pun memberitahukan kepada
Ketua Tim 1 agar diadakan rapat kembali.
Ketua Tim1 : Bu, tadi kepala ruangan telah membahas masalah yang kemarin
kita bahas dalam rapat bersama kepala Rumah sakit, dan kepala
ruangan meminta hari ini jam 14.00 diadakan rapat yang kedua,
tolong sampaikan kepada semua perawat diruang penyakit dalam
kelas 3.
Ketua Tim 2 : baik bu saya akan informasikan kepada semua perawat yang ada di
ruang penyakit dalam kelas 3 agar menghadiri rapat hari ini.
Saat rapat
Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb
Perawat 1 : waalaikumsalamm wr.wb
Kepala ruangan : terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah beresedia hadir
dalam rapat kedua hari ini, hari ini kita akan membahas dan
memecahkan semua masalah yang telah kita diskusikan saat rapat
kemarin, untuk itu saya persilahkan kepada perawat 6 untuk menjadi
notulen rapat hari ini.
Ketua Tim 1 : terimakasih kepada Bapak kepala ruangan, baiklah mungkin yang
pertama kita bahas masalah APD, bagaimana pak apakah dari pihak
rumah sakit menyetujui tentang penambahan APD terutama masker?
Kepala Ruangan : untuk pihak Rumah Sakit, Alhamdulillah setelah kami berdiskusi
mereka menyetujui penambahan APD karena darurat, tetapi setelah
masalah ini selesai, mungkin peraturan APD bahwa digunakan
hanya di ruang isolasi akan berlaku kembali.
Perawat 2 : nah untuk masalah APD sudah dipecahkan
Perawat 3 : berarti tinggal kita menginformasikan kepada setiap keluarga
pasien agar menggunakan masker selama ada di ruangan rumah
sakit.
Perawat 7 : kalau begitu masalahnya tinggal pasien yang seharusnya diisolasi
tetapi berada di ruang penyakit dalam bagaimana, apakah sudah ada
keputusan dari kepala rumah sakit?
Kepala ruangan : ya masalah itu juga sudah ibu bicarakan, dari pihak rumah sakit
akan memberikan beberapa ruangan tambahan untuk kamar di ruang
isolasi.
Perawat 6 : tetapi untuk penambahan ruangan kan perlu waktu? Sedangkan
pasien yang seharusnya di ruang isolasi masih ada di ruang penyakit
dalam?
Kepala ruangan : ya itu juga sudah saya pikirkan, nanti di ruang penyakit dalam kita
buat sekat untuk pasien yang mengalami penyakit menular untuk
sementara waktu sebelum dibuat ruang isolasi yang baru. Mungkin
kurang efektif, dan cukup sedikit membuat repot perawat, tetapi
dengan cara itu mungkin penyebaran penyakit akan lebih bisa
diminimalisir.
Ketua Tim1 : bagaimana forum? Apakah setuju dengan usulan kepala ruangan,
atau ada sanggahan atau memberi tambahan?
Perawat 2 : kalo saya pribadi setuju karena menurut saya mungkin dengan cara
itu yang paling efektif untuk sementara ini selagi pihak rumah sakit
menyediakan ruangan tambahan untuk ruang isolasi.
Ketua Tim1 : untuk teman-teman yang lain bagaimana?
Perawat 3 : setuju ..
Perawat 7 : baik, telah diputuskan dan ini telah disepakati bersama untuk
masalah ini kita anggap clear. Saya kembalikan kepada kepala
ruangan
Kepala ruangan : terimakasih untuk perawat associate yang telah mengatur jalannya
rapat hari ini, mungkin telah disepakati bersama dan saya anggap
masalah ini clear dan dapat jalan keluarnya. Apabila dari rekan-
rekan sejawat ada ide yang lebih baik bisa langsung bicara dengan
saya.
Perawat 6 : Baik Bu.
Kepala Ruangan :nah sekarang, rekan-rekan bisa kembali untuk menyelesaikan
tugasnya masing-masing.

Setelah ditemukan jalan keluarnya perawat di ruang penyakit dalam pun tidak
khawatir tertular penyakit lagi karena sudah mendapat tambahan APD dari pihak
Rumah Sakit. Sementara itu untuk pasien nya sendiri tetap berada di ruangan biasa
namun disekat, dan keluarga pasien di beritahu untuk mengggunakan masker saat
sedang berkunjung atau menunggu pasien agar tidak tertular penyakit.

Anda mungkin juga menyukai