Anda di halaman 1dari 15

Tata cara persidangan dan

macam macam Rapat di DPR


Hak hak DPR
• 1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada
pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis
serta berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.
• 2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap
suatu kebijakan tertentu pemerintah yang diduga bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
• 3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DR untuk menyatakan pendapat
terhadap kebijakan pemerintah mengenai kejadian yang luar biasa yang
terdapat di dalam negeri disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya
atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk komisi-komisi yang
bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra kerja
Macam macam Rapat di DPR
• Rapat Paripurna(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat anggota yang dipimpin oleh Pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi
dalam melaksanakan tugas dan wewenang DPR.
• Rapat Paripurna Luar Biasa(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat paripurna yang diadakan dalam masa reses, dengan syarat diminta oleh
Presiden dengan persetujuan Pimpinan DPR, dikehendaki oleh Pimpinan DPR
dengan persetujuan Badan Musyawarah atau diusulkan oleh sekurang-kurangnya
13 orang anggota dengan persetujuan Badan Musyawarah.
• Rapat Fraksi(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat anggota fraksi yang dipimpin oleh pimpinan fraksi.
• Rapat Pimpinan DPR(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat pimpinan DPR yang dipimpin oleh Ketua DPR. Dalam keadaan mendesak
apabila ketua DPR berhalangan hadir, Rapat Pimpinan DPR dapat dipimpin oleh
salah seorang wakil ketua DPR yang ditunjuk oleh Ketua DPR.
• Rapat Komisi(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat anggota komisi yang dipimpin oleh Pimpinan Komisi.
• Rapat Badan Musyawarah(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat anggota Bamus dipimpin oleh Pimpinan Bamus(prakteknya adalah
Pimpinan DPR)
• Rapat Gabungan Komisi(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat bersama yang diadakan oleh lebih dari satu komisi, dihadiri oleh anggota
komisi-komisi yang bersangkutan dan dipimpin oleh Pimpinan Rapat Gabungan
Komisi(pimpinan oleh Pimpinan Rapat Gabungan Komisi(pimpinan dipilih
berdasarkan musyawarah).
• Rapat Badan Legislasi(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat anggota badan legislasi yang dipimpin oleh Pimpinan Badan Legislasi.
• Rapat Panitia Anggaran(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat anggota Panitia Anggaran yang dipimpin oleh Pimpinan Panitia Anggaran.
• Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat anggota BKSAP yang dipimpin oleh Pimpinan BKSAP.
• Rapat Badan Urusan Rumah Tangga(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat anggota BURT yang dipimpin oleh Pimpinan BURT.
• Rapat Badan Kehormatan(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat anggota Badan Kehormatan yang dipimpin oleh Pimpinan Badan Kehormatan.
• Rapat Panitia Kerja atau Tim(rapat ini bersifat tertutup)
Rapat anggota Panitia Kerja atau Tim yang dipimpin oleh Pimpinan Panitia Kerja atau Tim.
• Rapat Kerja(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat antara Komisi, Gabungan Komisi, Badan Legislasi, Panitia Anggaran, Panitia Khusus dengan
Pemerintah, dalam hal ini Presiden atau Menteri yang ditunjuk untuk mewakili Presiden, atau
dengan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Daerah(DPD) atas undangan Pimpinan DPR RI. Rapat
ini dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan Gabungan Komisi, Pimpinan Badan Legislasi,
Pimpinan Panitia Anggaran, atau Pimpinan Panitia Khusus.
• Rapat Dengar Pendapat(rapat ini bersifat terbuka)
Rapat antara Komisi, Gabungan Komisi, Badan Legislasi, Panitia Anggaran,
Panitia Khusus dengan Pejabat Pemerintah yang mewakili instansinya, baik
atas undangan Pimpinan DPR RI maupun atas permintaan pejabat
pemerintah dimaksud. Rapat ini dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan
Gabungan Komisi, Pimpina Badan Legislasi, Pimpinan Panitia Anggaran,
atau pimpinan panitia khusus.
• Rapat Dengar Pendapat Umum(rapat ini bersifat terbuka).
Rapat antara Komisi, Gabungan Komisi, Badan legislasi, Panitia Anggaran,
Panitia Khusus dengan perseorangan, kelompok, organisasi, atau badan
swasta, baik atas undangan Pimpinan DPR RI ataupun permintaan yang
bersangkutan. Rapat ini dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan
Gabungan Komisi, Pimpinan Badan Legislasi, Pimpinan Panitia Anggaran,
atau Pimpinan Panitia Khusus,
Sidang Di DPR
• Sidang Pleno
• Sidang Komisi
• Sidang Paripurna
Sidang Di Lembaga Legislatif Mahasiswa
• 1) Sidang Umum
• 2) Sidang Paripurna
• 3) Sidang Pleno
• 4) Sidang Komisi
• 5) Sidang Istimewa
• Sifat Persidangan
• Sidang Tertutup, adalah persidangan yang dilakukan oleh suatu organisasi,
dimana hasil permbicaraan yang dilakukan tersebut bersifat tertutup dan
hanya diketahui oleh Pimpinan atau Anggota Organisasi tersebut dan
pembicaraan tidak boleh diumumkan, kecuali sidang memutuskan untuk
diumumkan seluruhnya atau sebagian
• Sidang Terbuka, adalah persidangan yang dilakukan secara terbuka dengan
mengundang pihak lain yang dipandang memiliki keterkaitan dengan
materi pembicaraan dalam sidang. Pada persidangan ini, hasilnya boleh
diumumkan secara terbuka dan dapat diketahui oleh pihak lain diluar
organisasi tersebut. Oleh karena itu dalam persidangan terbuka pihak-
pihak yang diundang biasanya disebut Undangan atau peninjau.
• Sidang Paripurna, Mengesahkan RUU
• Sidang umum, sidang yang dilakukan pada awal dan akhir masa jabatan
keanggotaan
• Sidang Pleno, Sidang Pleno merupakan sidang rutin yang sering dilaksanakan oleh
oleh suatu organisasi dalam kerangka membahas dan mengambil keputusan yang
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan rutin suatu organisasi.
• Sidang Komisi, Sidang Komisi adalah sidang yang dilakukan internal komisi untuk
membahas masalah-masalah yang terkait dengan fungsi komisi. Waktu
pelaksanaan tugas sidang komisi ditentukan dengan kebijakan internal komisi.
• Sidang Istimewa, Sidang Istimewa merupakan persidangan yang dilakukan oleh
suatu organisasi dalam kerangka pengambilan keputusan yang bersifat mendesak
dan berada dalam keadaan genting
Dasar dan Teknis Persidangan

Perangkat dan kelengkapan sidang


• Palu Sidang, adalah simbolisasi dari jalannya sidang yang dipegang oleh pimpinan
sidang, dengan penggunaan memiliki ketentuan serta aturan dalam
menggunakan pallu tersebut.
• Presidium Sidang, merupakan pimpinan yang mengatur jalan nya persidangan,
presidium terdiri dari presidium (1,2 dan 3) presiduium sendiri biasanya
berjumlah ganjil,
• Draft Persidangan, Draft sidang adalah draft yang berisi permasalahan-
permasalahan dan bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri
dari draft tatib, AD/ART, PPO, GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim
perumus sidang atau panitia khusus
• Konsideran, Lembar konsideran adalah kertas yang berisi lembaran keputusan-
keputusan apa saja yang akan diambil dalam persidangan.
• Peserta Sidang, orang orang hadir dalam suatu forum persidangan,
peserta sidang kemudian di bedakan lagi menjadi ;
• Peserta Penuh
• Peserta Peninjau
• Notulensi, Bertugas untuk mencatat jalannya persidangan. Mencatat
setiap usulan dan keputusan serta merekapitulasi catatan sidang.
Biasa ditugaskan pada presidium sidang III atau petugas khusus.
• Kelengkapan lainya seperti bendera Merah Putih, bendera organisasi
serta beberapa atribut atau hal hal yang menggambarkan identitas
suatu organisasi tersebut.
Istilah – Istilah dalam persidangan
• Mufakat,
• Lobbying,
• Votting
• Skorsing,
• Pending,
• Interupsi ;
• Point Of Previlege (Rehabilitasi),
• Point Of Information (Informasi)
• Point Of Justification (Justifikasi)
• Point Of Clarification (Klarifikasi)
• Point Of Question (Pertanyaan)
• Point Of Order (Order)
• Peninjauan Kembali (PK)
Mekanisme Pengambilan Keputusan

• Musyawarah Mufakat, Pengambilan keputusan berupa kesepakatan


bersama terkait dengan suatu hal.
• Lobbying, suatu mekanisme yang mendudukkan dua belah pihak yang
tidak saling temu dalam pendapatnya untuk berkompromi, dan mekanisme
ini dilakukan apabila musyawarah secara mufakat tidak dapat dicapai serta
adanya dua atau lebih pendapat yang lebih kuat untuk menentukan suatu
hal dalam forum persidangan.
• Voting, mekanisme pengambilan keputusan melalui hak suara dari setiap
peserta sidang dengan mekanisme tertentu berdasarkan ketentuan yang
telah disepakati dalam forum persidangan.
• Peninjauan Kembali (PK), suatu keputusan yang telah ditetapkan di ajukan
untuk dilakukan peninjauan kembali berdasarkan sebab sebab tertentu
dengan rasionalisasi yang jelas.
Penggunaan Palu
Aturan serta makna ketukan palu dalam forum persidangan ;
1 (satu) Kali Ketukan
• Mengesahkan atau mengukuhkan setiap poin – perpoin pembahasan dalam persidangan
• Meninjau kembali suatu keputusan yang terlah di sahkan atau dikukuhkan
2 (dua) Kali Ketukan
• Menetapkan atau membuka (Skorsing atau Pending) dalam forum persidangan
• Pencabutan Penundaan (Skorsing atau Pending) untuk melanjutkan persidangan
• Pergantian pimpinan sidang, dari presidium pertama ke presidium kedua maupun sebaliknya.
3 (tiga) Kali Ketukan
• Membuka Sidang
• Menutup Sidang
• Menetapkan keputusan akhir dari persidangan
Ketukan Berkali – kali tidak ber-aturan,
• Mengendalikan forum untuk menenangkan situasi apabila forum terlihat gaduh, dan sulit untuk
dikondisikan.

Anda mungkin juga menyukai