Sejarah Bali mencatat bahwa sejak abad ke-15 sampai abad ke-19
peredaran candu cukup banyak sehingga pemerintahan dan rakyat
menjadi lemah. Tubuh mereka kurus, tidak bersemangat, apatis, dan
kehilangan gairah hidup. Ini menjadi salah satu sebab mudahnya bangsa
Indonesia ditaklukkan oleh Belanda.
Dewasa ini gejala serupa mulai nampak di kalangan anak-anak muda.
Banyak yang mabuk-mabukan dengan minuman keras, bahkan sudah
banyak pula yang kecanduan narkoba. Motivasi melarikan diri ke
pengaruh narkoba banyak, misalnya frustasi karena kegagalan hidup,
beban hidup yang berat, atau melupakan masalah kemelut kehidupan.
Pelarian-pelarian seperti itu tentu saja tidak sehat, bukannya
menyembuhkan malah makin menyengsarakan. Oleh karena itu
pemerintah dan pimpinan-pimpinan umat beragama perlu mengambil
langkah-langkah pencegahan meluasnya penggunaan narkoba yang
menyimpang, dan merehabilitasi penderita korban narkoba.
Mereka yang belum sadar dan tidak tahu perlu dibimbing: Rgveda
VII.56.7:
ACETAYAD ACITO DEVO ARYAH
Bertindaklah bagaikan matahari yang menyebarkan terang: Rgveda
VII.79.2:
JYOTIR YACCHANTI SAVITEVA BAHU
Karena pemerintah dan cendekiawan adalah para pelindung kesucian:
Rgveda X.53.6:
JYOTISMATAH PATHO RAKSA DHIYA KRTAN
Pemerintah berkewajiban:
memelihara kesejahteraan rakyat:
SIVAM PRAJABHYAH (YAYURVEDA XI.28)
membahagiakan rakyat:
PANCA KSITINAM DYUMNAM A BHARA (SAMAVEDA 971)
memakmurkan rakyat:
Upaya pencegahan
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih
ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran
setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang
mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya
mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai
orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktuwaktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya
tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan
dengan baik.
a.
b.
a.
b.
narkoba baik jangka pendek maupun jangka panjang serta kesaksiankesaksian para pengguna narkoba.
Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak
hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini,
sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak terlibat di
dalamnya. Akibat leluasanya penjualan narkoba ini, secara umum
mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas
yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.
Selain itu, Angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba diperkirakan
mencapai 104.000 orang yang berumur 15 tahun dan 263.000 orang yang
berumur 64 tahun. Mereka meninggal akibat mengalami overdosis. Ini
disebabkan adanya salah kaprah mengenai gaya hidup masyarakat
Indonesia khususnya kalangan remaja, jelas Deputi Pencegahan Badan
Narkotika Nasional Yappi Manate.
Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional, jumlah tersangka kasus
narkoba terus meningkat khususnya yang melanda pelajar sekolah dasar.
Tahun 2007, pengguna narkoba pada kalangan pelajar SD mencapai
4.138. Jumlah ini meningkat pada 2011 mencapai 5.087 pelajar SD.
Sedangkan jumlah tersangka kasus narkoba terbanyak dialami kalangan
yang berumur 30 tahun ke atas. Data penelitian BNN selama lima tahun
terakhir, sebanyak 52,2 % manusia Indonesia berumur 30 tahun terjerat
kasus narkoba,
Menurut data dari BNN di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah
usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi
narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena
kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya
mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda,
adalah sebagai berikut:
Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar,
sudah seyogyanya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini
semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak
kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu
sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerakgerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting
adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada
siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya
mereka jalani.
Pendidikan
Pencegahan
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai
orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktuwaktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya
tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
NEGERI ini sudah darurat narkoba. Bukan saja remaja tanggung yang
berurusan dengan narkoba tetapi sudah merambah ke berbagai orang
penting. Anggota DPR, tentara, polisi, pejabat pemerintah bahkan terakhir
bupati yang belum sebulan dilantik ternyata mengidap narkoba. Badan
Narkotika Nasional (BNN) harus bekerja keras untuk meminimalkan
dampak buruk narkoba ini.
Narkotika sendiri sesungguhnya tergolong obat yang bisa menyembuhkan
asal digunakan dengan benar. Narkotika berasal dari kata bahasa Inggris
Narcotics yang berarti obat bius. Dalam bahasa Yunani Narcosis yang
berarti menidurkan atau membiuskan. Narkotika adalah sejenis zat yang
penggunaannya di Indonesia diatur dalam undang-undangdan terkait
dengan kesehatan. Tetapi kalau salah dalam penggunaan akan membawa
efek dan pengaruh tertentu pada tubuh si pemakaidan menimbulkan
halusinasi. Pemakai yang telah kecanduan, bila tidak dicegah dan
direhabilitasisemakin
lama
pemakaiandosisnya
semakin
besar,
dansemakin parah. Pecandu akan berbuat apa saja asal ketagihannya bisa
terpenuhi.
Bahaya narkoba tidak hanya terhadap pribadi si pemakai, melainkan juga
gangguan terhadap masyarakat sekitar, seperti terjadinya berbagai
kecelakaan lalulintas, kejahatan, dan akibat sosial lainnya. Para pecandu
iniadalah orang-orang yang jiwanya rapuhdanlabil. Namun mereka
sepanjang
bukan
sebagai
pengedar
dan
hanya
menjadi
pengguna,tergolongorang sakit yang perlu diobati.
Narkotika yang seharusnya sebagai obat akhirnya menjadi racun yang
membahayakan kehidupan. Narkoba yang penggunaannya khusus di
bidang pengobatan dan penelitian ilmiah di bawah pengawasan dan
tanggung jawab dokter dan apoteker, akhirnya menjadi barang yang
Om Swastyastu.
Narkoba adalah gabungan bahan - bahan atau obat yang berbahaya.
Sedangkan pergaulan bebas adalah interaksi atar manusia yang tidak
teratur serta tidak sesuai adat ketimuran. Sehingga antara narkoba dan
pergaulan bebas mempunyai hubungan yang sangat erat karena
pergaulan bebas adalah salah satu indikator orang menggunakan
Bahaya Narkoba-, Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obatobatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan dengan senyawa
yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Bahaya narkoba
tidak hanya berpengaruh pada fisik saja tetapi bisa mengganggu mental
atau jiwa pecandu narkoba tersebut, oleh karena itulah saya dalam situs
yang ini ingin sekali berbagi pengetahuan tentang bahaya narkoba. Di
samping memberikan informasi-informasi tentang pengobatan herbal
situs ini juga ingin berbagi tentang informasi kesehatan lainnya yang
mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca, seperti informasi tentang
bahaya narkoba yang akan kita bahas sekarang.
BAHAYA NARKOBA BAGI PECANDUNYA
Bahaya
Narkoba-, Bagi
pecandu, bahaya
narkoba tidak
hanya
merugikan masalah fisik saja tetapi akan mengalami gangguan mental
dan kejiwaan. Sebenarnya narkoba ini merupakan senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa digunakan dokter atau rumah sakit untuk
membius pasien yang mau dioperasi atau sebagai obat untuk penyakit
tertentu, tetapi persepsi tersebut disalah artikan akibat penggunaan di
luar fungsinya dan dengan dosis yang di luar ketentuan. Apabila disalah
gunakan, bahaya
narkoba dapat
mempengaruhi
susunan
syaraf,
mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi
akan
Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi
narkoba
melebihi
kemampuan
tubuh
untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Gangguan mental
Depresi berat
2) Kokain
Mudah berkelahi
3) Ganja
Dehidrasi, liver
Skizofrenia
4)Ectasy
Sulit tidur
Dehidrasi
Gangguan liver
5) Shabu-shabu:
Enerjik
Paranoid
Sulit tidur
Sulit berfikir
Banyak bicara
Pendarahan otak
6)Benzodiazepin:
Berjalan sempoyongan
Wajah kemerahan
Mudah marah
Konsentrasi terganggu
Demikian yang dapat saya tulis dalam artikel tentang bahaya narkoba ini,
semoga pembaca dapat lebih memahami akan bahaya narkoba tersebut
dan menjauhinya. Terima kasih atas kunjungannya.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari
penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirataratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur
11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya
narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat
adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan
seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut).
Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama,
meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu
(1) candu,
(2) ganja
(3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong
seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang
atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang
sangat pada tubuh.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali
dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat
penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak
dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada
intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga
jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
dari:
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis
narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak
pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang
kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. '
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika
dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat
yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun
yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau
mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan
pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".
b. Menurut Jenisnya
Opioid:
depresi berat
apatis
rasa lelah berlebihan
malas bergerak
banyak tidur
gugup
gelisah
selalu merasa curiga
denyut jantung bertambah cepat
rasa gembira berlebihan
banyak bicara namun cadel
rasa harga diri meningkat
kejang-kejang
pupil mata mengecil
tekanan darah meningkat
berkeringat dingin
mual hingga muntah
luka pada sekat rongga hidung
kehilangan nafsu makan
turunnya berat badan
Kokain:
denyut jantung bertambah cepat
gelisah
rasa gembira berlebihan
rasa harga diri meningkat
banyak bicara
kejang-kejang
pupil mata melebar
berkeringat dingin
mual hingga muntah
mudah berkelahi
pendarahan pada otak
penyumbatan pembuluh darah
pergerakan mata tidak terkendali
kekakuan otot leher
Ganja:
mata sembab
kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
sering melamun
pendengaran terganggu
selalu tertawa
terkadang cepat marah
tidak bergairah
gelisah
dehidrasi
tulang gigi keropos
liver
saraf otak dan saraf mata rusak
skizofrenia
Ectasy:
enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
berkeringat
sulit tidur
kerusakan saraf otak
dehidrasi
gangguan liver
tulang dan gigi keropos
tidak nafsu makan
saraf mata rusak
Shabu-shabu:
enerjik
paranoid
sulit tidur
sulit berfikir
kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga
merasa sesak nafas
banyak bicara
denyut jantung bertambah cepat
pendarahan otak
shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada
kematian
Benzodiazepin:
berjalan sempoyongan
wajah kemerahan
banyak bicara tapi cadel
mudah marah
konsentrasi terganggu
kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:
a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anakanak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak
dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa
dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend
dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan
remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan
bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba,
para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini
telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara
bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya
mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
E. Penyelesaian atau Solusi
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak
berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian