2) Satu set saringan No.1 , No., No.3/8, No.4, No.8, No.10, No.30, No.50,
No.100 dan PAN
6) Kuas
4) Perhitungan MHB
1 38 0 0 0 100
2
3
4 19 37 1.85 1.85 98.5
3 1114 55.7
8 9,6 57.575 42.425
.5 25
No.4 4,8 492 24.6 82.175 17.825
201. 10.0
No.8 2,4 92.25 7.75
5 75
1.77
No.10 1,2 35.5 94.025 5.975
5
No.30 0,6 76 3.8 97.825 2.175
No.50 0,3 15 0.75 98.575 1.425
No.10
0,15 12 0.6 99.175 0.825
0
0.82
PAN 16.5 100 0
5
Jumlah 2000 1000 723.5
MHB 7.235
Menurut (SNI-03-1968-1990) untuk agregat normal MHB sekitar5,0-8,0
Sample :
saringan no.1 1/2 =0 gram
saringan no.3/4 =37 gram
saringan no.3/8 =1114.5 gram
saringan no.4 =492 gram
saringan no.8 =201.5 gram
saringan no.10 =35.5 gram
saringan no. 30 =76 gram
saringan no. 50 =15 gram
saringan no.100 =12 gram
pan =16.5 gram
0
saringan no.1 = 2000 x 100% =0 %
37
saringan no.3/4 = 2000 x 100 = 1.85 %
1114.5
saringan no.3/8 = 2000 x 100% = 57.575 %
492
saringan no.4 = 2000 x 100% = 24.6 %
201.5
saringan no.8 = 2000 x 100% = 10.075 %
35.5
x 100
saringan no.10 = 2000 = 1.775 %
76
x 100
saringan no.30 = 2000 = 3.8 %
15
saringan no.50 = 2000 x 100% = 0,75 %
12
saringan no.100 = 2000 x 100% = 0.6 %
16.5
pan = 2000 x 100% = 0.825 %
= 7.235 %
Tabel Nomor Ayakan dan Persen Lolos
Pada Agregat Kasar (Split 1:3)
3
4 19 96.55 98.5 94.025 96.35
3
8 9,6 43.8 42.425 34.4 40.2
120
100
80
20
0
4,8 9,6 19 38
GrafikGaradasi Split Ukuran Maksimum 20 mm (SNI 03-2834-2000)
120
80
120
80
70
Batas Atas Gradasi
60
Split 1:3
Batas Bawah Gradasi
40 40
35
20
10
5
0 0
4,8 9,6 19 38 76
b) Agregat halus
1 38 0 0 0 100
2
3
4 19 0 0 0 100
3
8 9,6 3 0,3 0,3 99,7
x100%
0
saringan no.1 1/2 = 1000 x 100% = 0%
0
saringan no.3/4 = 1000 x 100% = 0%
37
saringan no.3/8 = 1000 x 100% = 3,7%
1114,5
saringan no.4 = 1000 x100% = 111,45 %
492
saringan no.8 = 1000 x100% = 49,2 %
201,5
saringan no.10 = 1000 x100% = 20,15 %
35,5
saringan no.30 = 1000 x100% = 3,55%
76
saringan no.50 = 1000 x100% = 7,6 %
15
saringan no.100 = 1000 x100% = 1,5 %
12
pan = 1000 x 100% = 1,2 %
Sample B2
a) Menghitung berat masing-masing tertahan
saringan no. 1 1/2 =0 gram
saringan no. 3/4 =0 gram
saringan no. 3/8 =2 gram
saringan no. 4 = 14 gram
saringan no. 8 = 28 gram
saringan no. 10 = 16 gram
saringan no.30 = 220 gram
saringan no.50 = 358 gram
saringan no.100 = 304 gram
pan = 58 gram
100%
0
saringan no.1 1/2 = 1000 x100% =0 %
0
saringan no.3/4 = 1000 x 100% =0 %
2
saringan no.3/8 = 1000 x 100% = 0,2 %
14
saringan no.4 = 1000 x 100% = 1,4 %
28
saringan no.8 = 1000 x 100% = 2,8%
16
saringan no.10 = 1000 x 100% = 1,6%
220
saringan no.30 = 1000 x 100% = 22%
358
saringan no.50 = 1000 x 100% = 35,8 %
304
saringan no.100 = 1000 x 100% = 30,4%
58
pan = 1000 x 100% = 5,8%
= 3,728
3
4 19 100 100 100 100
3
8 9,6 98.6 99.7 99.65 99.317
40 43.08
34 30
20 20
15.82 15
10
2.5 5
0 0
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38
Batas Atas Gradasi Pasir Gunung
Batas Bawah Gradasi
DAERAH II
Daerah Gradasi Pasir Agak Kasar
120
DAERAH III
Daerah Gradasi Pasir Agak Halus
120
40 40 43.08
20
15.82
12
10
0 2.5
0
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38
Batas Atas Gradasi Pasir Gunung
Batas Bawah Gradasi
DAERAH IV
Daerah Gradasi Pasir Halus
120
100 100100100100100100100
95 95 100100100100
100100
94.799.32
80 85.68
80 80.72
60
50
40 43.08
20 15 15
15.82
2.5
0 0
III.6.7 Pembahasan
Agregat yang baik harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik,
Agregat yang mempunyai ukuran seragam (sama) akan menghasilkan volume pori
antar butiran menjadi besar.
Sebaliknya agregat yang mempunyai ukuran bervariasi mempunyai volume pori
kecil, dimana butiran kecil mengisi pori diantara butiran besar sehingga pori-porinya
menjadi sedikit (kemampatannya tinggi).
Pada beton, dibutuhkan agregat yang mempunyai kemampatan tinggi sehingga
volume porinya kecil, maka dibutuhkan bahan ikat sedikit( bahan ikat mengisi pori
diantara butiran agregat).
Hal ini menunjukan bahwa agregat yang baik yaitu mempunyai MHB antara 1,5-
3,8 untuk agreagat halus sedangkan MHB untuk agregat kasar berkisaran antara 5,0
8,0. Dari praktikum yang kami lakukan semua agregat yang kami ujikan memenuhi
syarat MHB yang baik dalam pencampuran beton.
Karena semakin banyak agregat halus maupun kasar yang lolos saringan dengan
nomor saringan terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa
lolos ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut.
Sebaliknya jika semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan
kriteria nomor saringan maka kualitas kehalusan agregat tersebut buruk.
Oleh karena itu angka kualitas kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik
buruknya kualitas gradasi agregat ukuran butiran dari agregat, baik agregat Dari
Pengujian Analisa Saringan terhadap Pasir gunung dan split 1:3 sesuai dengan SNI
dan baik dipergunakan sebagai bahan campuran beton .
III.6.8 Kesimpulan
1) MHB agregathalus (pasir gunung Curup) sample B = 3.738 %
2) MHB agregat kasar (split 1:3) sample B = 7.235 %