Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL ILMIAH

"INTEGRITAS KOPETENSI TENAGA KESEHATAN KEPERAWATAN''

KESABARAN”

NAMA : NURLI FAUZAN NI’MAH

NPM : 1914401110018

Pengertian integritas secara umum ialah keberhasilan dalam menyesuaikan diri terhadap
keberhasilan dan kegagalan dalam hidup, sihingga apabila integritas tercapai individu akan dapat
menikmati keuntungan dan merasa bahwa hidup itu bermakna. Misalnya dalam suatu praktek
kesehatan kalau sesorang perawat sudah diragukan integritasnya, berarti perawat tersebut sudah
diragukan kemauannya untuk menjalankan disiplin keperawatan yang ada dan cendrung
melakukan hal hal yang merugikan pasien. Jajaran aparatur kesehatan sangat dituntut untuk
memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Karena masalah urusan kesehatan
sangat berbeda dengan urusan pemerintahan yang lain. Artinya jika urusan lain dapat dikerjakan
pada waktu tertentu, maka urusan kesehatan tidak pernah mengenal waktu karena menyangkut
keselamatan hidup nyawa seseorang.

Integritas Perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini
menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan
kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab
dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak
yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan
kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap,
keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.

Integritas Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya khususnya
selama melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti, klinik atau masyarakat. Meskipun
tidak dalam rangka tugas atau tidak sedang meklaksanakan dinas, perawat dituntut untuk
bertangung jawab dalam tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran
dan fungsi yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut ( Sunaryo, 2002 )

Integritas seorang perawat juga menentukan untuk kesembuhan klien, seperti halnya
“KESABARAN“ karena perawat bekerja menghadapi berbagai macam manusia yang berbeda
karakter, dan kebiasaan, maka perawat harus mampu bersikap sabar dalam menghadapi segala
kondisi dan situasi. Hal ini penting agar perawat dapat menghadapi kesulitan-kesulitan dalam
bekerja yang berasal dari ketersinggungan perasaan oleh orang lain. Sebagai perawat kita harus
memilih yang ramah tamah, penuh dengan kesabaran dan perasaan dengan baik-baik saja yang
tidak di buat- buat. Seperti yang kita lihat saat ini banyak perawat yang tidak ramah dalam
memberikan pelayanan, mereka sering jutek dan tidak mau senyum pada pasien yang terlatihnya.
Kalau begitu sikap perawat terus-terusan maka bagaimana pasien akan pulih dari penyakitnya.
(Soegiarto,1999)

Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan klien menginginkan perawat yang


melayaninya memiliki sikap kesabaran yag tinggi ,baik, murah senyum, mampu berbahasa yang
mudah difahami, serta berkeinginan menolong yang tulus dan mampu menghargai klien dan
pendapatnya. Mereka mengharapkan perawat memiliki pengetahuan yang memadai tantang
kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh
individual klien (Meyers & Gray, 2001). Namun demikian masih banyak ditemukan keluhan
klien tentang perawat yang kurang ramah, kurang tanggap dan kurang kompeten.

Penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien dan pastinya sikp penyabar dalaam melayani klien. Perawat perlu
memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat,
latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan
memiliki wawasan luas (Catalano, 1997).

Perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu


bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada
pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien
(Nila Ismani, 2001).

Komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik
dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien
dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien. Kerjasama, meliputi
sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga
pasien.Tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam
bertindak.selain aspek-aspek diatas, sikap pelaku pelayanan yang baik juga harus cepat, tepat,
aman, ramah tamah, dan nyaman (Hudak & Gallo,2003)

Semakin tinggi pengetahuan dan pendidikan seorang perawat akan lebih cepat dan tanggap akan
kebutuhan bio, psio, sosial dan spiritual bagi pasien maupun keluarga pasien. Sehingga perawat
akan lebih mampu dalam membantu pasien untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari hak-haknya
sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke pengadilan sudah menjadi suatu bagian dari
upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa tersebut (Soetanto, 2003:22)

Harapan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang memuaskan.


Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari hak-haknya
sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke pengadilan sudah menjadi suatu bagian dari
upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa tersebut.

Pelayanan kesehatan dibeberapa rumah sakit belum dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang ideal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kasus yang terjadi
akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga banyak
pasien di Indonesia berobat ke luar negeri

Anda mungkin juga menyukai