Mahasiswamampu
memahami dan
melakukan
anamnesa dan
pemeriksaan fisik
REVIEW…
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN DALAM TUBUH
Rasa lapar dikendalikan oleh sistem syaraf yang berpusat pada hipotalamus,
ada dua teori mengenai timbulnya rasa lapar, yaitu:
Rasa haus akan muncul bila cairan dalam tubuh menjadi kental. Hal ini akan
menyebabkan osmoreseptor pada hipotalamus terangsang sehingga timbul
rasa ingin minum (haus).
Gangguan Klinis Pada Sistem Pencernaan
Manusia
2) Parotitis
Yaitu infeksi pada kelenjar parotis yang dikenal dengan penyakit gondongan. Hal ini
diakibatkan oleh sejenis virus yang ditularkan melalui percikan ludah. Penyakit ini biasanya
sering terjadi pada anak-anak usia 5 - 15 tahun.
3) Xerostomia
Kelainan akibat kurangnya produksi air ludah (saliva) yang sangat sedikit, sehingga
mengakibatkan proses pencernaan di dalam mulut terganggu.
Lanjutan..
4) . Gastritis
Yaitu kelainan klinis akibat adanya suatu peradangan akut dan kronis pada lapisan mukosa
lambung yang disebabkan oleh masuknya makanan yang tercemar oleh mikroba dan akibat
produksi asam lambung yang berlebihan.
5) Hepatitis (liver)
Yaitu kelainan klinis pada organ hati yang terjadi akibat infeksi virus. Berdasarkan tingkat
virulensinya dikenal adanya hepatitis A, B dan hepatitis Non A dan Non B.
6) Diare
Yaitu kelainan klinis karena adanya iritasi pada dinding kolon yang disebabkan infeksi bakteri
seperti Shygella disentriae. Di samping itu dapat disebabkan karena tekanan psikis, seperti
stress, gelisah, gizi yang buruk, zat-zat beracun, dan bahan makanan yang menyebabkan
iritasi dinding usus, seperti cuka, dan sambel. Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu
cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air.
Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan
tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama
menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
lanjutan……
7) Sembelit (konstipasi)
Salah satu gejala kelainan klinis yang biasanya ditandai dengan susah buang air besar. Hal ini disebabkan
karena kolon (usus besar) mengabsorsi air dari sisa makanan secara berlebihan, sehingga terbentuk feses
yang padat, keras dan kering serta susah dikeluarkan. Sembelit juga bisa diakibatkan oleh kurang
mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat, banyak mengkonsumsi daging, tekanan psikis
seperti stress, rasa cemas, gelisah, takut
9) Ambaein (hemoroid)
Yaitu kelainan klinis akibat pelebaran pembuluh vena pada bagian anus. Biasanya terjadi pada orang-orang
yang cenderung terlalu lama duduk terus menerus, atau pada orang yang sering menderita sembelit.
TERIMA KASIH……
PENGKAJIAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
1) Keluhan Utama
KETIDAKNYAMANAN
KEMBUNG DAN SENDAWA ABDOMEN
Akumulasi gas di dalam saluran Ketidaknyamanan pada abdomen secara
lazim berhubngan dengan gangguan saraf
gastrointestinal dapat lambung dan gangguan saluran
mengakibatkan sendawa yaitu gastrointestinal atau bagian lain tubuh.
Makanan berlemak cenderung menyebabkan
pengeluaran gas dari lambung ketidaknyamanan karena lemak tetap berada
melalui mulut (flatulens) yaitu di bawah lambung lebih lama dari protein
atau karbohidrat. Sayuran kasar dan makanan
pengeluaran gas dari rektm. yang sangat berbumbu dapat juga
Sendawa terjadi jika menelan mengakibatkan penyakit berat.
udara dimana cepat dikeluarkan Ketidaknyamanan atau distress abdomen
bagian atas yang berhubungan dengan
bila mencapai lambung. Biasanya, makanan yang merupakan keluhan utama
gas di usus halus melewati kolon dari pasien dengan disfungsi gastrointestinal.
Dasar distress gerakan abdomen ini
dan di keluarkan. Pasien sering merupakan gerakan peristaltic lambung
mengeluh kembung, distensi, atau pasien sendiri. Defekasi dapat atau tidak
dapat menghilangkan nyeri.
merasa penuh dengan gas.
Keluhan..
DIARE KONSTIPASI
Diare adalah peningkatan keenceran dan Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang sulit atau
frekuensi feses. Diare dapat terjadi akibat jarang. Frekuensi defekasi berbeda-beda setiap orang
adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap di sehingga definisi ini bersifat subjektif dan dianggap
sebagai penurunan relative jumlah buang air besar pada
dalam feses, yang disebut diare osmotic, atau seseorang. Defekasi dapat menjadi sulit apabila feses
karena iritasi saluran cerna. Penyebab tersering mengeras dan kompak. Hal ini terjadi apabila individu
iritasi adalah infeksi virus atau bakteri di usus mengalami dehidrasi atau apabila tindakan BAB ditunda
halus distal atau usus besar. Iritasi usus oleh sehingga memungkinkan lebih banyak air yang terserap
suatu pathogen mempengaruhi lapisan mukosa keluar sewaktu feses berada di usus besar.diet berserat
tinggi mempertahankan kelembaban feses dengan cara
usus sehingga terjadi peningkatan produk-produk menarik air secara osmosis ke dalam feses dan dengan
sekretorik termasuk mucus. Iritasi oleh mikroba merangsang peristaltic kolon melalui peregangan. Dengan
jga mempengaruhi lapisan otot sehingga terjadi demikian, orang yang makan makanan rendah serat atau
peningkatan motilitas. Peningkatan motilitas makananan yang sangat dimurnikan beresiko lebih besar
menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang mengalami konstipasi. Olah raga mendorong defekasi
karena waktu yang tersedia untuk penyerapan dengan merangsang saluran GE secara fisik. Dengan
demikian, orang yang sehari-harinya jarang bergerak
zat-zat tersebut di kolon berkuran. Individu yang berisiko tinggi mengalami konstipasi.
mengalami diare berat dapat meninggal akibat
syok hipovolemik dan kelainan elektrolit.
RIWAYAT KESEHATAN
Setiap keluhan utama harus ditanyakan pada pasien sejelas jelasnya dan semuanya
di masukkan diriwayat penyakit sekarang. Pasien diminta untuk menjelaskan
keluhannya dari gejala awal sampai sekarang.
Tanyakan apakah pada setiap keluhan utama yang terjadi memberikan dampak
terhadap intaik nutrisi, berapa lama dan apakah terdapat perubahan berat badan?
Pengkajian dilakukan untuk memberi kemudahan pada perawat untuk
merencanakan intervensi dalam pemenuhan nutrisi yang tepat sesuai kondisi
pasien. Tanyakan pada pasien apakah baru-baru ini mendapat tablet atau obat-
obatan yang sering kali dijelaskan warna atau ukurannya dari pada nama dan
dosisnya. Kemudian pasien diminta untuk memperlihatkan semua tablet-tablet jika
membawanya dan catat semuanya. Masalah ini menjadi petunjuk yang bermanfaat
melengkapi pengkajian.
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pengkajian kesehatan masa lalu bertujuan untuk menggali berbagai kondisi yang memberikan
berbagai kondisi saat ini. Perawat mengkaji riwayat MRS (masuk rumah sakit) dan penyakit
berat yang pernah diderita, penggunaan obat2 dan adanya alergi.
Riwayat alergi
Perawat mengkaji adanya alergi terhadap beberapa komponen makanan atau agen obat pada
masa lalu dan bagai mana pengaruh dari alergi tersebut, apakah memberikan dampak terjadinya
diare atau konstipasi.
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
PERKUSI AUSKULTASI
PALPASI
INSPEKSI
Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan seksama dinding abdomen. Yang perlu diperhatikan adalah:
Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman), elastisitasnya (menurun pada orang tua dan dehidrasi), kering
(dehidrasi), lembab (asites), dan adanya bekas-bekas garukan (penyakit ginjal kronik, ikterus obstruktif), jaringan parut
(tentukan lokasinya), striae (gravidarum/ cushing syndrome), pelebaran pembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior &
kolateral pada hipertensi portal).
Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung).
Simetrisitas; perhatikan adanya benjolan local (hernia, hepatomegali, splenomegali, kista ovarii, hidronefrosis).Gerakan
dinding abdomen pada peritonitis terbatas.
Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apa atau tumor apa.
Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus, tampak pada dinding abdomen dan bentuk usus juga
tampak (darm-contour).
Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering memberikan gambaran pulsasi di daerah epigastrium dan
umbilical.
Perhatikan juga gerakan pasien:
Pasien sering merubah posisi → adanya obstruksi usus. Pasien sering menghindari gerakan → adanya iritasi peritoneum
generalisata. Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang/ relaksasi → adanya peritonitis.
Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur pada saat nyeri → adanya pankreatitis parah.
AUSKULTASI
Kegunaan auskultasi ialah untuk mendengarkan
suara peristaltic usus dan bising pembuluh darah.
Dilakukan selama 2-3 menit.
Mendengarkan suara peristaltik usus.
Diafragma stetoskop diletakkan pada dinding
abdomen, lalu dipindahkan keseluruh bagian
abdomen. Suara peristaltic usus terjadi akibat
adanya gerakan cairan dan udara dalam usus.
Frekuensi normal berkisar 5-34 kali/ menit.
1. Bila terdapat obstruksi usus, peristaltik
meningkat disertai rasa sakit (borborigmi).
2. Bila obstruksi makin berat, abdomen tampak
membesar dan tegang, peristaltik lebih tinggi
seperti dentingan keeping uang logam
(metallic-sound).
3. Bila terjadi peritonitis, peristaltik usus akan
melemah, frekuensinya lambat, bahkan
sampai hilang.
4. Suara usus terdengar tidak ada
5. Hipoaktif/sangat lambat ( misalnya sekali
dalam 1 menit )