ISU-ISU SEKSUALITAS : Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum bersifat pribadi hanya dikaitkan dengan masalah hubungan antar lawan jenis. APA ITU SEX? BEDAKAH SEX DENGAN SEKSUALITAS? DEFINISI Seksualitas dan sex merupakan hal yang berbeda sex --- kata sex lebih menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi pada laki-laki dan perempuan atau suatu hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual genital). Seksualitas --- memiliki arti yang lebih luas yakni bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi. • Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan. • Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan holistik, semua aspek saling berinteraksi. • Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi, psikologi, sosiologi, kultural dan spiritual. • Perawat harus mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan dalam pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat. • Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender secara kultural, keyakinan tentang orientasi seksual pengaruh sosial dam lingkungan masa lalu dan saat ini mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat. IDENTITAS SEXUAL • Identitas Biologis --- biologis antara pria dan wanita ditentukan pada masa konsepsi. Janin perempuan XX, sedangkan janin laki laki XY (satu dari setiap orang tuanya). • Identitas jender --- merupakan perasaan seseorang tentang jenis kelaminnya, rasa menjadi feminin atau maskulin. • Perilaku peran jender --- adalah bagaimana seseorang berperan sesuai jendernya --- nilai- nilai yang dianut individu dan lingkungannya/kultural. ORIENTASI SEXUAL • Orientasi seksual adalah ketertarikan emosional, atau rasa sayang yang bertahan lama terhadap orang lain. • Sebagian besar orang termasuk heteroseksual yang memiliki ketertarikan hanya dengan lawan jenis • Homoseksual merupakan orang yang mengalami ketertarikan emosional, romantik, seksual, atau rasa sayang pada sejenis Kaum homoseksual disebut gay (bila laki-laki) atau lesbian (perempuan). • biseksual merasa nyaman melakukan hubungan seksual dengan kedua jenis kelamin VARIASI EXPRESI SEKSUAL Transeksual adalah orang yang identitas seksual atau jender nya berlawanan dengan sex biologisnya. Transvetit biasanya adalah pria heteroseksual a secara periodik berpakaian seperti wanita untuk pemuasan pikologis dan seksual. Interseks : orang yang memiliki organ seksual gand (ambiguous) pada saat lahir --- hermaprodit Transeksual preoperatif adalah seseorang yang mengalami konflik antara jender dengan anatominya Transeksual postoperatif adalah orang yang telah menjalani operasi untuk mengubah jendernya PERILAKU SEKSUAL Perilaku seksual merupakan perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku Berfantasi : merupakan perilaku membayangkan dan mengimajinasikan aktivitas seksual yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan erotisme. Pegangan Tangan : Aktivitas ini tidak terlalu menimbulkan rangsangan seksual yang kuat namun biasanya muncul keinginan untuk mencoba aktivitas yang lain. Cium Kering : Berupa sentuhan pipi dengan pipi atau pipi dengan bibir. Cium Basah : Berupa sentuhan bibir ke bibir Meraba : Merupakan kegiatan bagian-bagian sensitif rangsang seksual, seperti leher, breast, paha, alat kelamin dan lain-lain. Berpelukan : Aktivitas ini menimbulkan perasaan tenang, aman, nyaman disertai rangsangan seksual (terutama bila mengenai daerah aerogen/sensitif) Masturbasi (wanita) atau Onani (laki-laki) : perilaku merangsang organ kelamin untuk mendapatkan kepuasan seksual. Oral Seks : merupakan aktivitas seksual dengan cara memaukan alat kelamin ke dalam mulut lawan jenis. Petting : merupakan seluruh aktivitas non intercourse (hingga menempelkan alat kelamin). Intercourse (senggama) : merupakan aktivitas seksual dengan memasukan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin wanita. KESEHATAN SEKSUAL
• Kesehatan seksual didefinisikan sebagai
pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO). • Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural. KARAKTERISTIK KESEHATAN SEKSUAL
Kemampuan mengekspresikan potensi
seksual, dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual. Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan pribadi Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku peran jender Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya Menghargai sistem yang berlaku Mampu membina hubungan bertanggung jawab dengan orang lain FREUD DALAM TEORI PSYCHOSEXUALNYA MEMBAGI PERKEMBANGAN SEKSUAL SESEORANG DALAM BEBERAPA TAHAP, YAITU:
Oral stage (0-1 tahun)
Anal stage (1-3 tahun) Phallic or Oediphal stage (3-6 tahun) Latency stage (6-11 tahun) Puberty (Genital Stage) Adolescence Definisi “seks” secara etimologis •Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat •Suatu kekuatan pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting/naluri • Hospitalisasi : § Kesepian, tidak lagi memiliki privasi, merasa tidak berguna. § Beberapa klien di rumah sakit mungkin dapat berperilaku secara seksual melalui pengucapan kata-kata kotor, mencubit,dll § Klien yang mengalami pembedahan dapat merasa kehilangan harga diri dan perasaan kehilangan yang mencakup maskulinitas dan femininitas. Tahap perkembangan seksual Bayi (0 – 12 bulan ) Penentuan jender laki-laki atau perempuan Pembedaan diri sendiri dengan orang lain secara bertahap Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi perempuan mangalami lubrikasi vagina Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal spontan Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk, membuai) --- senang & nyaman berinteraksi dengan manusia Todler (1-3 tahun ) Identitas jender berkembang secara kontinyu (terus menerus) Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri Mulai menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin sama ,misal berinteraksi dengan boneka, pakaian yang dipakai Pra sekolah (4-5 tahun ) Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan teman bermain Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar Belajar mengendalikan perasaan dan tingkah laku Menyukai orang tua yang berbeda jenis Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang bayi bisa ada Usia sekolah (6-12 tahun • Mempunyai ) identifikasi yang kuat dengan orang tua yang berjenis kelamin sama (misalnya anak perempuan dengan ibu) • Senang berteman dengan sesama jenis • Kesadaran diri meningkat • Mempelajari konsep dan peran jender • Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis • Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang perilaku seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas Remaja (12-18 tahun ) Karakteristik seks mulai berkembang Mulai terjadi menarke Mengembangkan hubungan yang menyenangkan Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya masturbasi Mengidentifikasi orientasi seksual (homoseks / heteroseks) Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani orang tua Dewasa awal (18-40 tahun ) Terjadi aktivitas seksual Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat Beberapa pasangan berbagi tugas : keuangan, pekerjaan rumah tangga Mengalami ancaman terhadap body image akibat penuaan Dewasa tengah (40-65 tahun ) Penurunan produksi hormon Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55 tahun) Laki-laki mengalami klimakterik secara bertahap Mulai memperkokoh stándar moral dan etik Dewasa akhir (65 tahun keatas ) Aktivitas seksual lebih berkurang Sekresi vagina berkurang, payudara mengalami atrofi Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan ejakulasi Siklus respon seksual 1. Desire : fantasi seksual & keinginan utk melakukan kegiatan seksual. 2. Ecitement tubuh memperlihatkan perubahan tanda yang bisa diperhatikan seperti dimulainya ereksi penis, lubrikasi vagina 3. Orgamse : pencapaian klimaks atau puncak dari ketegangan seksual. Yang ditandai dengan kontraksi atau mengejangnya otot- otot tanpa disadari, detak jantung sangat meningkat. Pada laki-laki umumnya disertai dengan ejakulasi 4. Resolution ; relaksasi dan kembali ke keadaan semula sebelum mengalami rangsangan seksual. Ereksi penis kembali mengendur, ereksi klitoris mengendur ke arah normal, lubrikasi berhenti, detak jantung kembali melambat, tubuh menjadi letih dan lemas. Semua kembali ke normal dan seringkali menjadi tidur. RENTANG RESPONS SEKSUAL Respon adaptif ---------Respon maladaptive •Prilaku seksual yang memuaskan dengan menghargai pihak lain •Gangguan prilaku seksual karena kecemasan yang disebabkan oleh penilaian pribadi atau masyarakat •Disfungsi penampilan seksual •Perilaku seksual yang berbahaya, tidak dilakukan ditempat tertutup atau tidak dilakukan antara orang dewasa. Pola Fungsi Seksual Seksual yang Sehat Meliputi : •Bebas dari gangguan fisik maupun psikologis. •Bersikap positif terhadap seksual. •Mempunyai pengetahuan yang akurat tentang seksualitas •Kesesuaian antara jenis kelamin, identitas, dan peran Karakteristik Kesehatan Seks • Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakankekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual. • Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan pribadi • Merupakan hubungan biologis yang paling intim antara dua individu yang mempunyai tujuan • Mendapatkan keturunan (reproduksi) • Memenuhi kebutuhan biologis (rekreasi) • Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain • Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta Gangguan fungsi seksual • Disfungsi seksual adalah masalah yang menghalangi seseorang memiliki hasrat seksual atau mendapat kepuasan dalam kegiatan seksual. • Kondisi ini dapat menimpa wanita maupun pria, dan risikonya semakin tinggi seiring pertambahan usia. Disfungsi seksual • Disfungsi seksual terjadi, di mana 43 persen wanita dan 31 persen pria setidaknya pernah merasakan gangguan atau kesulitan dalam aktivitas seksual mereka. • Disfungsi seksual pada wanita meliputi masalah dalam respon seksual, orgasme dan rasa nyeri saat berhubungan seksual. • Disfungsi seksual pada pria menyangkut disfungsi ereksi atau impotensi, gangguan ejakulasi, dan kehilangan gairah seksual. Penyakit seksual Herpes Kelamin •Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex •Tanda-tandanya yang paling jelas adalah lecet, bisul, atau luka di daerah kelamin, namun penyakit ini dapat menjangkiti seseorang tanpa menunjukkan gejala-gejala. •Ditularkan pada kontak kulit dengan kulit, bahkan jika seseorang yang terjangkit tidak menunjukkan peradangan atau lecet. •Bisul juga dapat berkembang, hilang, dan muncul kembali selama orang tersebut, masih memiliki virusnya. •Penyakit ini juga dapat ditularkan ke anak-anak, jika ibunya memiliki virus saat melahirkan, namun kondisi ini jarang terjadi. •Selain gejala fisik, herpes juga menyebabkan tekanan psikologis bagi penderitanya. Penyakit seksual Human papillomavirus (HPV) atau kutil kelamin •Kutil yang berkembang di bagian kelamin disebabkan oleh HPV; •salah satu penyakit yang mudah ditularkan dan salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling serius. •Jika tidak diobati, beberapa bentuk HPV dapat menyebabkan kanker rahim, vulva, vagina, atau penis. •Kutil ini berwarna seperti daging atau kemerahan dapat tumbuh dan berkelompok di sekitar organ seksual; bentuknya seperti kembang kol, baik kecil maupun besar. •Biasanya tidak menyakitkan, namun bisa sangat gatal dan mengeluarkan darah, jika digaruk. •Meskipun penyakit ini lebih dikenal sebagai kutil kelamin, seseorang dapat memiliki HPV di dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala. Penyakit seksual Hepatitis B •adalah penyakit serius yang disebabkan oleh virus yang ditularkan saat berhubungan seksual. •Virus Hepa B menyebar melalui mani atau cairan vagina, yang mirip dengan penularan HIV atau AIDs. Namun, Hepa B lebih mudah menular, namun yang terinfeksi dapat sembuh sepenuhnya, tidak seperti kebanyakan penderita HIV. •Ada kemungkinan ini menjadi masalah yang kronis, terutama jika pembawa virus tidak mencari bantuan dengan cepat atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. •Jika dibiarkan, hepatitis dapat menyebabkan infeksi hati dan sirosis hati, atau pengerasan hati. Penyakit seksual Klamidia •Sebuah penyakit menular seksual yang paling umum, klamidia mudah menyebar karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang dapat terlihat. •Pada kasus yang gejalanya nampak, biasanya muncul keluarnya cairan putih atau kekuningan dari ujung penis, sering buang air kecil, sensasi terbakar, testis yang lembek, dan cairan vagina dengan bau tidak sedap. •Biasanya, hanya dapat diketahui, jika pasien pergi ke ginekolog untuk pemeriksaan rutin dengan uji klamidia. •terutama mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan, untuk melakukan pemeriksaan klamidia, saat pergi ke ginekolog. Penyakit seksual Sifilis •Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang mudah menjangkit dan disebabkan oleh bakteri Treponam pallidum. •penyebaran melalui seks anal dan oral, lebih umum, kontak dengan luka namun, beberapa luka kecil dan tidak terlihat, yang terinfeksi mungkin tidak menyadari bahwa ia menyebarkan penyakit. •Sifilis muncul dalam beberapa tingkatan, pada tingkat awal hanya menyebabkan satu atau dua luka di sekitar kelamin. Tingkat kedua, memunculkan ruam merah pada tangan dan kaki. Tingkat terakhir dapat merusak jantung, otak, saraf dan menyebabkan kematian, jika tidak diobati. Penyakit seksual Gonorea •Gonorea adalah penyakit yang menyebar lewat cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi •Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea, yang tumbuh subur dan berkembang biak di selaput lendir tubuh dan bagian tubuh yang hangat serta lembab, seperti leher rahim, rahim, dan uretra. •Kondisi ini rumit, tanpa menunjukkan gejala sama sekali, tetapi terkait dengan gejala seperti konjungtivitis, vulvitis atau pembengkakan vulva, dan pembengkakan kelenjar di tenggorokan karena oral seks. •Hal ini juga menyebabkan keluarnya cairan ringan, yang seringkali diduga sebagai infeksi jamur. Penyakit seksual HIV atau AIDS •HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang dianggap paling mematikan. •Diketahui sebagai virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang biasanya dikenal sebagai AIDS. •Katarteristiknya adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mampu melindungi diri dari penyakit atau infeksi. •Hal ini membuat pasien sangat rentan terhadap penyakit dan tidak mampu melawan kanker. •Ini juga merupakan penyakit progresif yang akan mempengaruhi seseorang sepanjang hidupnya. Problem seksual termasuk gg fungsi seksual berhubungan dg : 1. Takut efek coitus diskut serangan jantung 2. Spinal card injuri 3. Perubahan neurologi b/d DM 4. Mengatur body image selilat mastektomi 5. Kurang pengetahuan tentang penularan penyakit kelamin 6. Kehamilan dan takut berdampak ke bayi dengan coitus 7. Kebanyakan minum alkohol 8. Takut tidak adekuat penampilan sexualnya 9. Kurang pengetahuan tentang konsepsi 10. Takut hamil dan kurang pengetahuan tentang kontrasepsi 11. Takut adekuatnya vagina lubri cation Asuhan Keperawatan Pengkajian Keperawatan Riwayat seksual •Klien yang menerima perawatan kehamilan, PMS, infertility, kontrasepsi. •Klien yang mengalami disfungsi seksual / problem (impoten, orgasmic dysfuntion, dll) •Klien yang mempunyai penyakit-penyakit yang akan mempengaruhi fungsi seksual(peny.jantung, DM, dll) •Pengkajian seksual mencakup : •o Riwayat Kesehatan seksual •Pertanyaan yang berkaitan dengan seks untuk menentukan apakah klien mempunyai masalah atau kekhawatiran seksual. Merasa malu atau tidak mengetahui bagaimana cara mengajukan pertanyaan seksual secara langsung – pertanyaan isyarat. Pengkajian fisik •Inspeksi dan palpasi Beberapa riwayat kes. yang memerlukan pengkajian fisik misalnya riwayat PMS, infertilitas,kehamilan, adanya sekret yang tdk normal dari genital, perubahan warna pada genital,gangguan fungsi urinaria,dll. •Identifikasi klien yang berisiko Klien yang berisiko mengalami gangguan seksual misalnya: adanya gangguan struktur/fungsi tubuh akibat trauma, kehamilan, setelah melahirkan, abnormalitas anatomi genital •Riwayat penganiayaan seksual, penyalahgunaan seksual Kondisi yang tidak menyenangkan seperti luka bakar, tanda lahir, skar (masektomi) dan adanya ostomi pada tubuh •Terapi medikasi spesifik yang dapat menyebabkan mslh seksual; kurangnya pengetahuan/salah informasi tentang fungsi dan ekspresi seksual •Gangguan aktifitas fisik sementara maupun permanen ; kehilangan pasangan •Konflik nilai-nilai antara kepercayaan pribadi dengan aturan religi DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Perubahan pola seksualits yang berhubungan dengan: ketakutan tentang kehamilan, efek anthipertensif, konflik atau stressor perkawinan, depresi terhadap kematian atau perpisahan dari pasangan. 2. Disfungsi seksual berhubungan dengan: cedra medulla spinalis, penyakit kronis, nyeri, ansietas terkait hospitalisai. 3. Sindrom trauma perkosaan yang berhubungan dengan : ketidakmampuan untuk mendiskusikan pengalaman perkosaan masa lalu. DIAGNOSA KEPERAWATAN 4. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan efek mastektomi atau kolostomi yang baru dilakukan. – Gangguan harga diri yang berhubungan dengan : kerentanan yang dirasakan setelah mengalami serangan infark miokardium, pola penganiayaan ketika masa kecil. – Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan: aktivitas seksual sebelum menikah, penggunaan kontrasepsi . – Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan : aktivtas seksual sebelum menikah, penggunaan kontrasepsi. Perencanaan 1. Eksplorasi pengetahuan pasien tentang seksualitas dan praktik serta prilaku seksual saat ini. 2. Jelaskan pada pasien atau orang terdekat bahwa aktivitas seksual harus di hentikan hanya bila keadaan area parineal mengalami inflamasi atau terdapat fistula atau abses 3. Mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan dan fungsi seksual pria dan wanita 4. Mencapai atau mempertahankan secara biologis dan emosional praktik seksual yang sehat 5. Menetapkan atau mempertahankan kepuasan seksual bagi diri sendiri dan pasangan 6. Mencapai, mempertahankan atau meningkatkan harga diri yang positif dengan mengintegrasikan keyakinan cultural, keagamaan, dan etik 7. Mencapai kembali, mempertahankan, atau mendapatkan fungsi seksual yang mencukupi untuk menghilangkan ansietas.