Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TELAAH KURIKULUM PAI MADRASAH TENTANG MATERI

PELAJARAN FIQIH (KELAS X) MADRASAH

DI SUSUN OLEH:

JESIKA GRACIA PUTRI (22022050)

ROSMA YUMITA (22022063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia -
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Materi Pelajaran Fiqih
(Keles X) Madrasah”. Makalah ini disususn untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Telaah Kurikulum PAI Madrasah”.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para
pembaca. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah proses yang harus dilaksanakan oleh seluruh insan
manusia manakala manusia tersebut ingin menjadi manusia yang mempunyai derajat
dan martabat tinggi di hadapan Allah SWT maupun manusia. Oleh karena itu,
menuntut ilmu menjadi suatu keharusan bagi setiap manusia dari buaian hingga liang
lahat.

Proses belajar mengajar adalah sebuah proses yang selalu dilaksanakan dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga mencapai sesuatu yang telah direncanakan dan
inginkan. Dan dalam mencapai semuanya itu, tentunya seorang pendidik selain hanya
menyampaikan pengetahuan (transfer of knowledge) saja tapi juga harus melakukan
tela’ah/kajian agar dapat mengetahui sejauh mana anak didik itu dapat menerima
pengetahuan yang telah disampaikan. Ilmu fiqih merupakan pedoman bagi umat
manusia dalam persoalan atau masalah hukum dan masalah ibadah bagi umat islam.
Yaitu peraturan-peraturan yang diperuntukkan kepada manusia sekaligus bagaimana
tata cara pelaksanaan atau praktiknya. Ada banyak persoalan yang harus dijawab
mengapa terkadang kita menjumpai seseorang yang menjalankan suatu amalan dalam
pelaksanaannya tidak sama dengan apa yang kita lakukan, padahal sumber atau
pedoman yang dipakai sama, yaitu al-Qur’an dan hadist.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mata pelajaran Fiqih semester I?
2. Bagaimana mata pelajaran Fiqih semester II?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mata pelejaran Fiqih semester I
2. Untuk mengetahui mata pelejaran Fiqih semester II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fiqih Kelas X semester I

BAB 1 IBADAH DAN SYARI’AT


Standar kompetensi:

1. Memahami prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam islam.

Kompetensi dasar:

1. Mengidentifikasi prinsip-prinsip ibadah dalam islam


2. Menjelaskan tujuan (maqashid) syari’at islam
3. Menunjukkan perilaku orang yang berpegang pada prinsip-prinsip dan tujuan
ibadah dan syari’ah.
4. Menerapkan cara berpegang pada prinsip-prinsip dan tujuan ibadah dan syari’ah.

Ringkasan materi:

1. Prinsip ibadah:
a. Hanya allah yang berhak di sembah
b. Melakukan ibadah tanpa perantara (wasilah)
c. Ikhlas sebagai sendi ibadah yang akan diterima di sisi allah
d. Ibadah sesuai dengan tuntutan allah dan rosul-nya.
e. Memelihara keseimbangan dalam beribadah dll.
2. Tujuan syari’ah:
Mewujudkan kemaslahatan umat dan menghilangkan hal-hal yang membuat
madlarat umat (dasar-dasar pembinaan hukum islam: Prof. Dr. Mukhtar yahya).
3. Karakteristik orang yang ahli ibadah:
a. Salimul aqidah (aqidah lurus dan benar)
b. Muraqabatullah (dekat dengan allah)
c. Selalu ingat kepada allah di mana saja (dzikrullah)
d. Meninggalkan perbuatan syirik.
e. Rajin membaca, memahami dan mengamalkan al-qur’an.
f. Shahilul ibadah (ibadah di lakukan dengan benar)
g. Ahlakul karimah.
4. Cara berpegang pada prinsip dan tujuan ibadah:
a. Ibadah dilakukan dengan sungguh-sungguh.
b. Ibadah di orientasikan untuk mendapatkan ridho allah.
c. Menjauhkan sifat riya’ dan takabur.
d. Menggali makna dan hikmah dalam setiap ibadah yang di lakukan.
e. Memenuhi isyarat dan rukun ibadah dll.

BAB 2 ZAKAT

Standar kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang zakat dan hikmahnya.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan ketentuan hukum islam tentang zakat dan hikmahnya.


2. Menjelaskan ketentuan perundang-undangan tentang zakat.
3. Menunjukkan contoh penerapan ketentuan zakat.
4. Menerapkan cara pelaksanaan zakat sesuai ketentuan perundang-undagan.

Ringkasan materi:

1. Hukum zakat hasil perkebunan:


a. 10% untuk tanaman yang di sirami air hujan 5%, jika disirami dengan alat
penyiraman.
b. Zakat peternakan dan perikanan sebesar 2,5%.
c. Zakat saham, industri dan sebagainya 2,5%.
2. Hikmah zakat: sebagai rasa syukur, mensucikan diri, mendidik manusia,
menghapus dosa, melipatgandakan pahala.
3. Ketentuan perundangan diatur dalam uu no. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat. Pokok isinya bahwa pengelolaan zakat dapat dilakukan melalui badan amil
zakat.
4. Cara pelaksanaan: megumpulkan, mengelola, mendisdribusikan dan
mendayagunakan zakat sesuai dengan tuntunan agama islam.

BAB 3 HAJI

Standar Kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang haji dan hikmahnya.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan ketentuan islam tentang haji dan hikmahnya.


2. Menjelaskan ketentuan perundang-undanagan tentang haji.
3. Menunjukkan contoh penerapan ketentuan haji.
4. Mempraktikkan pelaksanaan haji sesuai ketentuan perundang-undagan tentang
haji.

Ringkasan materi:

1. Dalam pelaksanaan haji meliputi: rukun haji, wajib haji, miqot haji, sunnah haji
dan umrah.
2. Hikmah:
a. Meningkatkan taqwa.
b. Mengambil pelajaran dari pelaksanaan ibadah haji.
c. Memelihara kekuatan fisik dan mental.
d. Mempererat ukhuwah islamiah.
e. Membina persatuan dan kesatuan umat islam.
f. Tercipta kerja sama antar umat islam.

BAB 4 QURBAN DAN AQIQAH

Standar Kompetensi:

1. Memahami hikmah qurban dan aqiqah.

Kompetensi Dasar:

1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan qurban dan hikmahnya.


2. Menerapkan cara pelaksanaan qurban.
3. Menjelaskan ketentuan aqiqah dan hikmahnya.
4. Menerapkan cara pelaksanaan aqiqah.

Ringkasan materi:

1. Pelaksanaan qurban: sejak selesai shalat idhul adha sampai selesai.


2. Cara pelaksanaan:
a. Melaksanakan sunnah yang berlaku pada penyembelian biasa.
b. Membaca takbir.
c. Membaca do’a.
d. Orang yang berkurban menyembelih sendiri hewan qurbannya apabila di
wakilkan, di sunatkan dia hadir ketika menyembelihnya.
3. Pelaksanaan aqiqah: hari ke tujuh dari kelahiran atau dapat dilaksanakan kapan
saja selama anak tersebut belum balig.
4. Hikmah qurban dan aqiqah
a) Qurban

Bagi yang berqurban:

 Manambah keimanan dan ketaqwaan kepada allah SWT.


 Sebagai rasa syukur atas nikmat yang di berikan.
Bagi kepentingan umum:

 Memperkokoh tali persaudaraan


 Meningkatkan kesadaran beragama
b) Aqiqah:
 Sebagai rasa syukur pada allah dengan lahirnya seorang anak.
 Menambah kecintaan anak pada orang tua.

BAB 5 PEGERTIAN JENAZAH

Standar kompetensi:

1. Memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.


2. Memperagakan tata cara pengurusan jenazah.

Ringkasan materi:

1. Tata cara pengurusan jenazah:


a) Memandikan jenazah
b) Mengafani jenazah
c) Menshalatkan jenazah
d) Dan menguburkan jenazah
B. Fiqih Kelas X semester II

BAB 1 KONSEP KEPEMILIKAN DAN AKAD

Standar kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang kepemilikan.

Kompetensi dasar:
1. Mengidentifikasi aturan islam tentang kepemilikan.
2. Menjelaskan ketentuan islam tentang aqad.
3. Memperagakan aturan islam tentang kepemilikan dan aqad.

Ringkasan materi:

1. Islam mengakui kepemilikan individu serta membatasi kepemilikan tersebut


dengan mekanisme tertentu dengan cara perampasan.
2. Suatu akad dikatakan sah apabila memenuhi syarat dan rukunnya.
a) Rukun:
 Ada 2 orang atau lebih.
 Sighat
 Ma’qud alaih
b) Syarat:
 Asal-usul wali nikah jelas
 Tidak ada paksaan
3. Sebab-sebab kepemilikan: harta itu umum, atau barang yang dimiliki dengan
melaksanakan akad harta warisan harta hasil pembiakan.
4. Macam kepemilikan: kepemilikan penuh, penuh, materi, kepemilikan privasi,
publik.

BAB 2 JUAL BELI, KHIYAR, MUSAQOH, MUZARO’AH, MUKHABARAH,


SYIRKHAH, MUROBAHAH DAN SALAM

Standar kompetensi:

1. Memahami konsep perekonomian dalam islam dan hikmahnya

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan aturan islam tentang jual beli dan hikmahnya.


2. Menjelaskan aturan islam tentang khiyar.
3. Menjelaskan aturan isalm tentang musaqah, muzaro’ah, dan mukhabarah serta
hikmahnya.
4. Menjelaskan aturan islam tentang syirkah dan hikmahnya.
5. Menjelaskan aturan islam tentang murobahah dan mudharabah.
6. Menerapkan cara jual beli, khiyar, musaqah, muzara,ah, mukhabarah, syirkah,
murobahah, mudharabah, mudharabah, dan salam.

Ringkasan materi:

1. Bentuk jual beli terlarang: barang najis, mengandung unsur riba, mengandung
unsur kesamaran, jual beli bersyarat, mengandung unsur menipu (dilarang karena
menyesatkan).
a) Hikmahnya:
 Masing-masing pihak merasa puas.
 Mendapat rahmat allah SWT.
 Menjauhkan diri dari sikap bathil.
 Manfaat jual beli untuk nafkah keluarga.
2. Dalam jual berlaku prinsip atas dasar suka sama suka (‘an taradlin). Syarat
memberi kesempatan kepada kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli
untuk memilih antar dua kemungkinan yaitu melangsungkan jual beli untuk
mengurungkannya. Tentunya ini kedua belah pihak masih dalam keadaan
mempertimbangkan.
a) Macam-macam khiyar: khiyar syarat. Majlis, aibi.
b) Manfaat:
 sikap berhati-hati dalam berbelanja.
 Adanya khiyar untuk melangsungkan atau mengurungkan jual beli.
 Jual beli akan berlangsung menurut syariat islam.
 Terjadinya keharmonisan antar kehidupan manusia.
3. Musaqoh: paroan kebun-kerja sama antara pemilik kebun dan penggarap, sebagai
kebun itu menghasilkan sesuatu yang menjadi milik kedua belah pihak menurut
perjanjian yang mereks buat.
a) Hikmah: menghilangkan bahaya kefaqiran dan kemiskinan dan dengan dan
dengan demikian terpenuhi segala kekurangan dan kebutuhan.
4. Muzara’ah dan mukhabarah (paroan sawah dan ladang)
a) Muzara’ah bentuk kerjasama yang berlaku pada perkebunan dan benihnya
cukup mahal, sehingga benih-benih dari dari pihak yang punya tanah
(pemilik).
b) Mukhabarah, bentuk kerjasama yang berlaku yang benihnya relatif murah,
benih dari penggarap.
c) akat untuk muzara’ah dibebankan pada penggarap.
d) Hikmah paroan sawa atau ladang:
 pemerataan dan meningkatkan pendapatan para petani.
 manusia dapat berkembang dan kembali menghidupkan tanah-tanah yang
sudah mati.
5. Syirkah adalah suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih dalam
bidang modal dan jasa.
a) Macam-macam syirkah: syirkah inan, syirkah abdan.
b) Hukum syirkah menurut ulama: syirkah inan hukumnya sah sedangkan
syirkah abdan dilarang atau tidak diperbolehkan.
c) Hikmah: Perusahaan atau perdagangan akan lebih pesat dan bertambah maju.
d) Permodalan karena di satukan, akan lebih besar dan berani.
e) Hasil pemikiran dari beberapa orang, kemajuan perusahaan dapat lebih
mantap.
6. Murobahah dalam ba’ial murobahah, penjual harus memberi tahu harga produk
yang dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
Murobahah dapat dilakukanuntuk pembelian dengan sistem pemesanan.
7. Mudharabah merupakan bentuk kerjasama antaradua pihak dimana pihak pertama
menyediakan modal dan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan dibagi
menurut kesepakatandimuka. Kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama
bukan dikarenakan. Kelalaian dari pengelola.
8. Aturan salam (syarat salam):
a) harga dibayar didahulu dimajlis akad.
b) Barang menjadi utang atau tanggungan penjual.
c) Barang di serahkan tepat pada waktunya.
d) Barang jelas ukurannya, dan sifat barang terperinci.
e) Disebutkan tempat menerimanya.

BAB 3 WAKAF, HIBAH, SHADAQAH DAN HADIAH

Standar kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta


hikmahnya.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan ketentuan islam tentang wakaf dan hikmahnya.


2. Menjelaskan ketentuan islam tentang hibah dan hikmahnya.
3. Menjelaskan ketentuan islam tentang shadaqah dan hikmahnya.
4. Menjelaskan ketentuan islam tentang hadiah dan hikmahnya.
5. Menerapkan cara pelaksanaan wakaf, hibah, shadaqah, dan hadiah.

Ringkasan materi:

1. Wakaf: menahan harta atau benda yang dapat di ambil anfaatnya untuk digunakan
bagi kepentingan masyarakat menuju keridhaan allah SWT.
a) Hukumnya sunnah.
b) Hikmah: untuk menghimpun dana bagi kepentingan agama islam.
2. Hibah: memberikan harta dengan tidak ada tukarannya dan tidak ada
penyebabnya.
a) Hukumnya sunnah.
b) Hikmahnya:
 Membantu penerima hibah dari berbagai kesulitan hidup.
 Terhindar dari api neraka.
3. Shadaqoh dan hadiah.
a) Shadaqoh: memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya. Karena mengharapkan
pahala di akhirat.
b) Hadiah: memberikan sesuatu tanpa ada imbalannya dan di bawa ketempat
orang yang akan di beri karena hendak memuliakannya.
c) Hukum shadaqoh sunnah sedangkan hadiah mubah.
d) Hikmah shadaqoh dan hadiah:
 Dapat menolong orang yang membutuhkan dan mempererat silaturrahmi.
 Sebagai obat dari penyakit.
 Memperoleh pahala yang mengalir terus.

BAB 4WAKALA DAN SHULHU

Standar kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang wakala dan shulhu beserta hikmahnya.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan ketentuan islam tentang wakalah dan hikmahnya.


2. Menjelaskan ketentuan islam tentang shulhu dan hikmahnya.
3. Menerangkan cara wakala dan shulhu.

Ringkasan materi:
1. Wakalah: memberi kuasa seseorang atau kelompok untuk bertindak atas nama
yang memberi kuasa (mandat).
2. Hukum: pada dasarnya hukum wakalah adalah mubah, bisa jadi haram kalau yang
dikuasakan itu adalah pekerjaan haram, dan menjadi wajib kalau terpaksa dan
makruh bila pekerjaan itu makruh.
3. Wakalah mempunyai status atau arti: sebai tugas pelaksanaan, penanggung jawab
dll. Hikmah: saling tolong menolong, timbal rasa saayang dan percaya dalam
kehidupan, mempererat tali persaudaraan.
4. Shulhu: akad perjanjian untuk menghilangkan dendam perselisian, permusuhan
atau perbantahan.
5. Hukumnya jaiz(boleh) asalkan tidak menghalalkan barang haram atau
mengharamkan barang halal.
6. Hikmah:
 untuk menjaga dan memecahkan berbagai persoalan
 terpeliharanya persatuan dan kesatuan umat islam.

BAB 5 DHAMAN DAN KAFALAH

Standar kompetensi:

1. Memahami hukum islam tentang dhaman dan kafalah beserta hikmahnya.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan ketentuan islam tentang dhamandan hikmahnya.


2. Menjelaskan ketentuan islam tentang kafalah dan hikmahnya.
3. Menerapkan cara dhaman dan kafalah.

Ringkasan materi:

1. Dhaman(jaminan) menanggung hutang seseorang.


a) Hukumnya: sah, apabila hutang tersebut sudah tetap dan diketahi kadarnya.
b) Syarat dan rukun dhaman:
 Orang yang menjamin, syaratnya baligh, berakal, kehendak sendiri, berhak
membelanjakan harta, mengetahui adanya jaminan.
 Orang yang berhutang, berhak membelanjakan harta.
 Yang berpiutang, diketahui oleh penjamin.
 Utang/ barangnya harus diketahui ukuran, keadaan dan jumlahnya, waktu
dan tetap keadaannya.
 Lafadh syaratnya, mengandung makna jaminan, tidak digantungkan kepada
sesuatu yang lain dan tidak berarti semantara.
2. Kafalah: menanggung/ menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu tuntutan
hukum di pengadilan pada saat dan tepat yang ditentukan.
a) Syarat-syarat kafalah:
 Syarat kafail adalah baligh, berakal, tidak di paksa,orang yang diperbolehkan
menggunakan harta secara hukum.
 Ashiil tidak disyaratkan baligh, berakal, kehadiran dan kerelaannya, tetapi
siapa saja dapat di tanggung.
 Makful lahu disyaratkan dikenal oleh kafiil.
 Makful bihi disyaratkan diketahui jenis, jumlah, kadar/pekerjaan.
b) Hikmah kafalah:
 Adanya unsur-unsur tolong menolong antar sesame
 Orang yang dijamin terhindar dari peresaan malu dan tercela

BAB 6 RIBA, BANK, DAN ASURANSI

Standar kompetensi:

1. Memahami riba, bank dan asuransi.

Kompetensi dasar:

1. Menjelaskan riba dan hikmah larangannya.


2. Menjelaskan praktek dan hukum bank.
3. Menjelaskan praktek dan hukum tabungan.
4. Menganalisis praktek dan hukum asuransi.

Ringkasan materi:

1. Riba: nilai tambahan yang diharamkan dalam urusan pinjam meminjam dimana
salah satu pihak merasa berat dan rugi sedangkan pihak lainnya tanpa menanggung
resiko.
a. Hukum riba: haram
b. Hikmah diharamkannya riba:
 Riba menimbulkan dan menanamkan jiwa permusuhan antar individu.
 Menimbbulkan mental orang yang suka hidup mewah dan boros.
 Menghilangkan faedah berhutang piutang yang menjadi tulang punggung
gotong royong.
2. Hukum bank.

Ada 3 pendapat:Haram,Mubah dan Mutasyabihat.

3. Tabungan (menabung): menabung sebagian penghasilan secara berangsur-angsur


untuk menanggulangi keutuhan di masa mendatang.
4. Asuransi: peserta mengeluarkan dana terbaru atau dana ibadah menjadikan semua
peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain. sistem ini
diatur dengan meniadakan tiga unsur yang masih dipertanyakan yaitu: ketidak
pastian(gharar), judi(maisir) dan riba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari materi yang telah di paparkan diatas dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Dilihat/ di analisis dari segi organisasi.

Dilihat dari seg organisasi dari materi fiqih kelas X semester 1 dan 2 bisa
dikatakan cukup baik, keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Walaupun
ada beberapa kompetensi dasar yang tidak di jelaskan dalam materi tersebut.

2. Analisis psikologi.

Dilihat dari segi psikologi, materi yang di sampaikan sudah mampu diterima anak
usia SMA. Karena dilihat dari segi usia dan perkembangan fikirnya mereka mampu di
ajak untuk berfikir lebih luas tentang materi yang di berikan.

3. Dilihat dari analisis sosial.

Ada yang sebagian materi mampu dilaksanakan anak didik dalam kehidupan
masyarakatnya ada juga sebagian materi yang belum mampu mereka terapkan dalam
kehidupan sosial masyarakat.

4. Analisis materi berdasarkan rana:


a. Dari ranah Kognitif:
Materi Fiqih kelas X semester I:
1. Mengidentifikasi aturan islam tentang kepemilikan.
2. Menjelaskan ketentuan islam tentang akad.
3. Menjelaskan tentang jual beli dan hikmahnya.
4. Menjelaskan khiyar.
5. Menjelaskan musaqah, muzaro’ah dan mukhabarah.
6. Menjelaskan syirkhah.
7. Menjelaskan wakaf.
8. Menjelaskan hibah.
9. Menjelaskan shadaqah.
10. Menjelaskan hadiah.
11. Menjelaskan wakala.
12. Menjelaskan sulhu.
13. Menjelaskan dhaman.
14. Menjelaskan kafalah.
15. Menjelaskan riba, bank dan asuransi.

Materi Fiqih kelas X semester II:

1. Memperagakan aturan islam tentang kepemilikan akad.


2. Menerapkan cara jual beli, khiyar, musaqah, muzara’ah, mukhabarah, syirkah,
murobahah, mudharabah dan salam.
3. Menerapkan cara pelaksanaan wakaf, hibah, shadaqah, dan hadiah.
4. Menerapkan wakala dan sulhu.
5. Menerapkan dhaman dan kafalah.
6. Menerapkan ketentuan islam tentang riba, bank dan asuransi.
DAFTAR PUSTAKA

Tim musyawarah guru PAI Madrasah aliyah kelas X. 2008. Fiqih. Sragen: C.V. Akik
pustaka.

Tim musyawarah guru PAI Madrasah aliyah kelas XI. 2008. Fiqih. Sragen: C.V.
Akik pustaka.

Abd. Rokhim. 2004. Fiqih untuk madrasah aliyah kelas XI. C.V. GANI & SON.

Anda mungkin juga menyukai