Kepribadian Melalui Pengembangan Mental dan Misi keguruan
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
SERLIN SUPRATNO 22022092 ANDRI INDRAWAN 22022090 HIJRAH 220220982 NURFADILA SAEHO 22022056 Kompetensi Kepribadian Guru Kompetensi berasal dari bahasa Inggris “competence” yang berarti kecakapan dan kemampuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu. Jika kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini erat kaitannya dengan kepemilikan pengetahuan, kecakapan atau keterampilan guru. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kepribadian adalah sebagai sifat hakiki yang tercermin pada seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang atau bangsa lain. Sedangkan dalam tinjauan psikologi, kepribadian adalah susunan atau kesatuan antara aspek perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan aspek perilaku (perbuatan nyata) Kompetensi Kepribadian adalah semua keterampilan yang ada, pengetahuan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melaksanakan perbuatan-perbuatan yang bersifat kognitif, memiliki sifat efektif dan psikomotorik dengan baik. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: capaian Kompetensi Kepribadian guru adalah ia mampu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Komponen-komponen Kompetensi Kepribadian Guru Adapun aspek-aspek atau komponen-komponen kompetensi kepribadian guru meliputi hal-hal sebagai berikut: Mengembangkan kepribadian. Berinteraksi atau berkomunikasi: berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan profesional dan berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan. Melaksanakan bimbingan penyuluhan: membimbing siswa yang mengalami kesulitan dan membimbing siswa yang memerlukan bimbingan khusus atau berkelainan. Melaksanakan administrasi sekolah: mengenal administrasi kegiatan sekolah dan melaksanakan kegiatan administrasi sekolah. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran: mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah dan melaksanakan penelitian sederhana. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kompetensi Kepribadian Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal, yaitu: Umur atau kematangan sesorang. Konformisme semakin besar dengan bertambahnya usia. Status ekonomi akan mempengaruhi kepribadian, karena bila seseorang memiliki status ekonomi yang mapan maka rasa nyaman dan percaya diri akan tumbuh. Motivasi diri. Adanya dorongan untuk memiliki status seperti inilah yang akan menyebabkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di dalam lingkungan sosial. Keadaan keluarga dan lingkungan. Suasana rumah yang sangat tidak menyenangkan dan tekanan dari orang tua akan membentuk sebuah karakter individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pendidikan. Pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam interaksi teman sebaya karena orang yang berpendidikan tinggi mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, yang mendukung dalam pergaulannya. Pentingnya Kompetensi Kepribadian guru haruslah berusaha untuk tampil menyenangkan peserta didik, agar dapat mendorong mereka untuk belajar. Guru harus berani tampil beda, karena dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengemban fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa digugu (dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. TERIMA KASIH