MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP PKU MUHAMMADIYAH
PAMOTAN
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Klinik Management Keperawatan
Disusun Oleh
KELOMPOK 5
Alhamdulilahi robbil’alamin Puji Syukur Kehadiran Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang mengantarkan kita
kedepan pintu gerbang perubahan nyata, sang edukator sejati yang telah mengajarkan kita bahwa
hidup adalah perjuangan, sehingga kami dalam penulisan ini dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Management Keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada bapak/ibu
selaku dosen pembimbing dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan
sehingga saran dan kritik diharapkan untuk menambah wawasan kami.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kekurangan atau
kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I .................................................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................................
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .................................................................................................
C. TUJUAN ................................................................................................................................................
D. PRAKTIAN (KELOMPOK, NAMA) ..........................................................................................................
BAB II ................................................................................................................................................................
A. GAMBARAN UMUM KLINIK .................................................................................................................
B. UNSUR INPUT (PASIEN, MAHASISWA PRAKTIKAN & 5M) ...................................................................
C. UNSUR PROSES ....................................................................................................................................
D. UNSUR OUTPUT ...................................................................................................................................
BAB III ...............................................................................................................................................................
A. PERMASALAHAN ..................................................................................................................................
B. RENCANA KEGIATAN ............................................................................................................................
BAB IV...............................................................................................................................................................
A. PELAKSANAAN .....................................................................................................................................
B. EVALUASI .............................................................................................................................................
C. FAKTOR KESULITAN DAN PENDUKUNG YANG DIALAMI OLEH MAHASISWA SELAMA
PELAKSANAAN PRAKTEK ..............................................................................................................................
BAB V................................................................................................................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................................
B. SARAN ..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan
dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas pelayanan di Rumah Sakit,
Puskesmas, Klinik, dll. Keberadaan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam situasi yang komplek selain 24 jam secara berkesinambungan melibatkan klien,
keluarga, maupun tenaga kesehatan yang lain.
Hubber (2010) mengatakan pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan,
sedangkan menurut Gillies (2012) sekitar 40% -60% pelayanan rumah sakit adalah
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu pengelolaan pelayanan keperawatan harus
mendapatkan perhatian yang lebih dan menyeluruh karena pelayanan keperawatan sangat
menentukan baik buruknya citra rumah sakit, puskesmas, klinik, dll.
Nursallam (2011) mengatakan untuk mewujudkan pelayanan kegawatan yang
berkualitas sesuai dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses menejemen,
yang suatu pendekatan dinamis dan pro aktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi.
Manajemen tersebut mencakup kegiatan planing, organizing, actuating, controling
(POAC) terhadap staff, sarana dan pra saranan dalam mencapai tujuan organisasi.
Menejemen Keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai
tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawtan. Menejemen
keperawatan dapat didefinisikan sebagai proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen keperawatan
memahami dan memfasilitasi pekerjaan perwatan pelaksanaan serta mengelola kegiatan
keperawatan. Sebagaimana proses keperwatan terdiri dari atas pengumpulan data,
identifikasi maslah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Nursallam,2011).
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekushussan terhadap mayoritas
tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih
rumit dibandingkan dengan proses keperawatan. Konsep yang harus dikuasi adalah konsep
tentang pengelolaan bahan, konsep manejement keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
secara operasional, khususnya dalam pelaksana model asuhan keperawatan
(Nursallam,2015).
Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada tanggal 5 – 10 April 2021 di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan didapatkan bahwa sistem manajemen
dalam keperawatan profesional sudah dilaksnakan namun masih belum optimal.
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Praktik Stase Management Keperawatan Ini Dilaksanakan Pada Tanggal 05-10
April 2021 Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus mampu melakukan pengkajian
manajemen keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
dan mampu berkontribusi pelaksanaan pelayanan keperawatan di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik management keperawatan, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Kudus mampu:
a. Melaksanakan pengkajian di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan
c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diruangan dalam bentuk:
1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan professional
di ruangan antara lain:
a) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan
b) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan
professional diruangan
c) Mampu mengembangkan sistem informasi manajeman keperawatan
dirungan dalam menerapkan model praktek keperawatan professional
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek keperawatan
professional
b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model praktek
keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim di ruang model praktek
keperawatan professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan komunikasi efektif antara lain :
1. Supervisi Keperawatan
2. Dokumentasi Keperawatan
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan model
praktek keperawatan professional antara lain :
a) Mampu memperhitungkan (BOR: bed occupancy rate), yaitu pemakaian
tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b) Mampu menghitung Kejadian cedera
c) Mampu melakukan Survey masalah baru
D. PRAKTIAN (KELOMPOK, NAMA)
1. Naimatul Farida (920173034)
2. Hendri Murdiyastuti (920173020)
3. Puput Puji Rahayu (920173038)
4. Novita Eka Mufarrochah (920173083)
5. Eva Elya Fauzyiah (920173064)
6. Ike Dwi Lestyani (920173070)
7. Cici Alvita (920173104)
8. Daimatun Ni’mah (920173107)
9. Hanifatun Najibah (920173114)
10. Siti Shofiana (920173146)
BAB II
GAMBARAN UMUM KLINIK & HASIL KAJIAN
d. Sejarah Berdiri
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan didirikan oleh Dr.
H.Imam Mujiyono pada Tahun 2017 sampai sekarang. Dengan Jumlah SDM pada
data tahun 2020 yaitu Dokter umum 3 orang, Dokter Spisialig Gigi 1 Orang,
Perawat 7 orang, Bidan 3 orang, 2 apoteker, 1 analis Kesehatan
e. Visi
Menghadap ridha Allah, Melayani sepehuh hati
f. Misi
1. Memberikan pelayanan Kesehatan bermutu berontasi pada kecepatan
ketepatan keselamatan dan kenyamanan derdasarkan etika dan
professionalism.
2. Menuingkatkan sumber daya yang berkualitas dan kompeten.
3. Menjadi bagian integral jaringan Kesehatan internasional.
g. Motto
-
h. Falsafah Keperawatan
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhana bio-psiko-sosial-spiritual
unik.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan suku, bagsa, agama/ kepercayaan
da statusnya disetiap tempat pelayanan kesehatan.
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga.
4. Dalam memberikann asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien/ keluarga.
i. Medical Service
1) Pelayanan medis
a) Medical Check up
b) Dokter umum
c) Dokter spesialis
2) Pelayanan penunjang
a) Patologi klinik
b) Radiologi
c) Farmasi
i. Fasilitas
a. Rawat Jalan
Klinik Umum Klinik Spesialis Kandungan
b. Rawat Inap
Ruang Syafa dan Marwa
2. Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan merupakan ruang
perawatan yang melayani pasien umum, meliputi laki-laki dan perempuan, semua jenis
penyakit. Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan merupakan
klinik rawat jalan dan rawat inap . Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan memiliki 24 kamar perawatan di rawat inap , yang setiap kamarnya terdiri
dari 2, 4, 6 tempat tidur. dan di bagian rawat jalan terdiri dari 1 ruang poliklinik umum,
Poli mata, UGD. dan Ketenagaan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan meliputi 1 orang pemilik klinik, 3 dokter umum, 1 dokter spesialis gigi, 1
dokter spesialis obstetri dan ginekologi,7 orang perawat, 2 orang bidan, 2 apoteker, dan
1 analis Kesehatan.
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan memilik beberapa ruang
yaitu :
1) Ruang I : Ruang Pendaftaran
2) Ruang II : Ruang Tindakan (rawat inap)
3) Ruang III : Ruang Tindakan (poliklinik rawat jalan)
4) Ruang IV : Ruang Radiologi
5) Ruang V : Ruang Apotek
6) Ruang VI : Ruang Perawat
7) Ruang VII : Ruang IGD
B. UNSUR INPUT (PASIEN, MAHASISWA PRAKTIKAN & 5M)
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan, dll
Kajian Teori
a. Man / Ketenagaan
Pada suatu pelayanan profesioal jumlah tenaga yang diperukan tergantung
pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan paien. Klasifikasi derajat
ketergantungan pasien di bagi menjadi 3 yaitu : perawatan minimal memerlukan
waktu 1-2 jam/ 24 jam , perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam /24
jam , perawatan maksimal atau total memerluka waktu 5-6 jam / 24 jam
(Swanburg, 2010).
Dalam penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga kesehatan di rumah
sakit/ klinik di dapatkan jumlah tenaga yang dibutukan pada
pagi,siang,sore,malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien.
b. Money
1) Prosedur pengangguran
Suatu pusat biaya adalah bidang tertentu yang di tunjuk bertanggung gugat
untuk baik pengeluaran belanja langsung atau tidak langsung. Suatu divisi
keperawatan adalah pusat biaya, pusat seperti juga setiap unitnya, setiap
klinik departemen pengembangan staf, lingkungan bedah, dan bagian lain
dengan misi keperawatan dimana perawat memberikan pelayanan pada klien.
Setiap pusat biaya mempunyai manager, yang disebut manager pusat biaya
untuk mengidentiifikasi peralatan dan program yang perlu untuk
mempertahankan kemajuan dalam tingkat teknologi saat ini di tingkat unit.
Dalam pusat biaya, biaya yang dianggarkan di pecah pecah menjadi sub kode.
Departemen pengembangan staf dapat menjadi pusat penghasil pendapatan
(masukan). Anggaran untuk setiap bidang pendapatan harus dievaluasi secara
terpisah untuk menunjukan biaya persus pendpatan (Sitorus, 2010).
2) Tahapan-tahapan untuk anggaran menurut Sitorus (2010) :
a) Tahapan formulasi
Selama periode tersebut prosedur ini digunakan untuk mendapatkan
perkiraan adana yang diperlukan, dana yang tersedia, pengeluaran dan
pendapatan. prosdur ini dan instruksi untuk melakukannya harus di
komunikasikan pada administrator keperawatan dan unit atau
managerpusat biaya melalui kantor anggaran.
b) Tahap tinjauan dan pembuatan
Tinjauan dan pembuatan adalah proses pengembangan anggaran
yang menempatkan semua bagian bersama untuk pembuktian yang
menempatkan semua bagian bersama untuk pembuktian tentan anggaran
akhir. Bila manager pusat biaya menunjukkan anggaran mereka pada
dewan anggaran rumah sakit, eksekutif perawat kepala aka
mengkonsuldasikan kedalam anggaran organisasi oleh kantor anggaran.
c) Tahapan pelaksanaan
Pelaksanaan anggara mencakup evaluasi dan pengarahan. Anggaran
dilaksanakan oleh administrator dan manager perawat ang
merencanakannya.
c. Material
Manajemen fasilitas adalah suatu program lengkap yang direncanakan
untuk menjamin lingkungan yang aman bagi pasien, staf dan pengunjung.
Biasanya departemen tehnik memikul tanggung jawab yang besar dlam
menejemen fasilitas, akan tetapi tidak bisa di abaikn pentingnya kontribusidan
kerjasama dengan fungsional yang lain.trmasuk layanan lingkungan dan
keselamatan serta keamanan (Rosmary, 2010).
d. Metode
Model yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan sehari – hari
adalah dengan menggunakan metode tim pada pagi hari dan fungsional, untuk
dinas siang dan dinas malam perawat yang bertugas menjalankan asuhan
keperawatan secara menyeluruh (memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
klient), mulai pengkajian sampai evaluasi dalam pemberian pelayanan kesehatan,
belum ditemukan pembagian peran, tugas dan wewenang dengan jelas, terdapat
konflik peran/peran ganda bagi perawat (Nurssalam, 2013).
e. Mesin
Rumah sakit / puskesmas / klinik menghabiskan sejumlah besar uang untuk
perlengkapan yang sangat canggih yang digunakan untuk diagnose dan
pengobatan bermacam macam gangguan kesehaan. Biasanya perlengkapan ini
meliputi instrument instrument seperti piranti pencitraan, monitor fisiologis,
peralatan bedah listrik, spektrofometer, defribillator, respirator, dan penganalisa
darah otomatis. Karena akurasi, presisi, dan kehandalan perlengkapan ini sangat
penting, maka semua rumah sakit/ klinik/ puskesmas mempunyai program
manajemen perlengkapan biomedis dari jenis tertentu. Pada rumah sakit yang
kecil, program ini mungkin berbentuk layanan kontrak dengan para pabrik,
dengan organisasi pemeliharaan perlengkapan medis luar, atau organisasi layanan
bersama. Pada fasilitas yang sangat besar, semuanya kecuali peralatan pencitraan
dengan teknis mutakhir, bias di pelihara oleh staf dalam. Pada rumah sakit/ klinik/
puskesmas yang berukuran sedang, pemelihara dalam menjadi semakin lazim
sebab biaya kontrak layanan terus meningkat. Harus diingat bahwa rumah sakit
di haruskan mempunyai program manajemen perlengkapan biomedis yang
lengkap untuk lulus akreditasi dari the joint commission (Nurssalam, 2013).
Kajian Data:
a. Pasien
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan sebagai klinik pribadi
untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam dan luar wilayah Pamotan dan
sekitarnya. Jumlah pasien yang datang di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan dari bulan januari sampai maret 2021 berjumlah 256 pasien
rawat jalan/rawat inap.
Analisis
Dari tabel di atas rata-rata jumlah pasien di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan pamotan periode Januari – Maret 2021 sebanyak 10 kasus
penyakit terbanyak di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
berdasarkan Laporan Tahunan Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan 2021 dari bulan Januari – Maret adalah 76 Pasien Rawat Inap.
c. Demografi
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan tidak mempunyai
struktur dan distribusi penduduk untuk di jadikan pemerataan wilayah suatu demografi
d. Asal Rujukan
Tidak ada
2. Mahasiswa Praktik (jumlah, institusi, lama, dll)
Sebelumnya di Klinik Pratama Sejarah berdiri belum pernah ada mahasiswa yang
praktek di Klinik tersebut.
Tabel.3 Data Mahasiswa Praktek Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyan Pamotan
Periode April 2021
No Nama Institusi Lama Jumlah
Praktek Mahasiswa
(Hari)
1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 7 Hari 10 Orang
KUDUS
Analisis
Berdasarkan hasil kajian data, Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan selama ini belum pernah digunakan untuk lahan praktik mahasiswa S1 dan
D3 keperawatan. Pada data diatas terlihat baru digunakan untuk lahan praktik
Mahasiswa yaitu Mahasiswa S1 Keperawatan dari Universitas Muhammadiyah Kudus
dengan jumlah 10 orang dengan lama praktik 7 hari.
b. Ketenagaan (Kualitas dan Kuantitas)
• Kualitas
Salah satu indikator keberhasilan Klinik dalam memberikan pelayanan
kesehatan ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan yang
baik di dukung oleh pelayanan yang meningkat dan sebagai pengobatan rujukan
terakhir.
Tabel.4 Jumlah SDM Klinik Pratama Rawat Inap
PKU Muhammadiyah Pamotan
No Kategori Tenaga Jumlah Keterangan
1 i. Dokter Jumlah dokter
- Dokter Umum 3 umum dan dokter
- Dokter Spesialis 2 spesialis di Klinik
ii. Keperawatan Pratama Rawat
- D3 Keperawatan 7 Inap PKU
iii. Kebidanan Muhammadiyah
- D3 Kebidan Pamotan dapat di
iv. Farmasi hitung dengan
- S1 Farmasi pasti disetiap
v. Analis Kesehatan waktunya karena
- D3 Analis jumlah dokter
Kesehatan disesuaikan
dengan kasus yang
terjadi.
Analisis
Berdasarkan kajian data diatas dapat dilihat bahwa kualitas tenaga keperawatan di
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan Pamotan berdasarkan
tingkat pendidikan kurang memadai karena tidak ada bagian administrasinya.
• Kuantitas
Penetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu proses membuat
perencanaan untuk menentukan berapa banyak tenaga yang dibutuhkan dan
dengan kriteria seperti apa pada suatu unit untuk setiap shiftnya. Untuk penetapan
ini ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli. Selain untuk menetapkan
rumus ini juga dapat digunakan untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga
yang ada saat ini cukup, kurang atau berlebih. Kebutuhan tenaga perawat secara
kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut:
Tenaga Perawat (TP) = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/tahun jumlah hari
kerja perawat/tahun x jam kerja perawat/hari
Atau
Keterangan :
c. Sumber Dana
Pendapatan yang ada di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
pamotan bisa dikatakan sudah makmisal dikarenakan sumber dana yang diperoleh dari
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan itu hasil sumber
dana mandiri yang didapatkan dari pasien. Jika klinik tersebut ramai maka gaji perawat
besar dan sebaliknya jika klinik sepi maka gaji perawat menurun.
d. Fasilitas/Alat/Bahan dan Obat-obatan
Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan peralatan
sebagai faktor pendukung dan penunjang terlaksananya pelayanan keperawatan.
Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan adalah semua bentuk alat kesehatan
yang dipergunakan dalam melaksanakan tindakan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatan, sehingga diperoleh tujuan keperawatan yang efisien
dan efektif.
Tabel.5 Jumlah Tempat Tidur Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyah Pamotan
Kondisi
Jumlah Bad Keterangan
Baik Rusak
Analisis:
Dari data di atas jumlah tempat tidur di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan 24 buah dengan kondisi baik dan layak digunakan.
Tabel. 6 Daftar Alat Medis
1 Termometer 5 5
2 Tensi 3 3
3 Timbangan 3 3
4 EKG 1 1
5 Serilisator 1 1
6 Regulator O2 2 2
7 Nebul 3 3
8 Kursi Roda 3 3
9 Standar infus 15 15
10 Pispot 22 22
11 Tabung O2 4 4
Analisis
Dari tabel di atas Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Pamotan sudah memiliki kelengkapan alat medis sudah sesuai dengan standart
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
e. Metode/ Standar/ Pedoman/ Prosedur tetap
Dari observasi dan wawancara di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan Pamotan terkait fasilitas, alat, bahan, dan obat-obatan sudah lengkap
berdasarkan standar klinik rawat jalan pada umumnya.
f. Mesin
Mesin merupakan suatu fasilitas kesehatan yang dapat menunjang tindakan
keperawatan.
Tabel. 7 Daftar Mesin Yang Ada Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyah Pamotan
No Nama Alat Jumlah Keterangan
1 EKG 1 Ada
2 Rontgen 1 Ada
3 USG 1 Ada
Analisis
Dari data di atas, ada dua daftar mesin yang ada di Klinik PKU Muhammadiyah
Pamotan yaitu 2 EKG 1 rontgen dan 1 USG
C. UNSUR PROSES
1. Proses Asuhan Keperawatan
Kajian Teori
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat
bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan
berfokus pasa klien, berorentasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan (Hidayat, 2012).
Menurut Hidayat, 2012 sebuah metode ilmiah, proses keperawatan terdiri atas
serangkaian langkah atau tahap-tahap tertentu yang terdiri dari 5 tahap yang harus
dilakukan, yaitu:
1) Pengkajian
2) Perumusan Diagnosis
3) Perencanaan Tindakan (Intervensi)
4) Implementasi
5) Evaluasi
Kajian Data
Proses asuhan keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan menggunakan SOAP yang didalamnya terdiri dari pengkajian, diagnosa dan
intervensi.
Analisis
Dari perbandingan kajian teori dan kajian data di atas memilikiperbedaan karena
klinik tersebut merupakan klinik rawat jalan
kebutuhan
tenaga
Analisis:
Dari data diatas menunjukan Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan menggunakan perencanaan jangka pendek dan jangka pajang, karena klinik
tersebut merupakan klinik rawat jalan dan rawat inap
a. Organization/ Organisasi
Kajian Teori
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pengertian secara
statis dan pengertian secara dinamis. Jika dilihat secara statis, organisasi merupakan
wadah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan secara
dinamis, organisasi merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kinerja yang teratur
dan simetris untuk mencapai tujuan tertentu (Nurssalam, 2013).
Setiap organisasi kemungkinan mempunyai prinsip- prinsip dalam menjalankan
tugasnya, prinsip-prinsip organisasi antara lain :
a. Tujuan yang jelas ( clear objective )
b. Pertanggungjawaban ( responsibility)
c. Pembagian kerja (devision of work)
d. Rentang kendali ( span of control)
e. Fungsionalisasi (funcionalization)
f. Fleksible / kelenturan (flexibility)
g. Keseimbangan (balance)
Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu system (struktur,
proses, nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menmdukung pemberian
asuhan keperawatan. MPKP terdiri dari elemen subsistem yaitu:
a. Nilai-nilai professional atau inti MPKP
b. Pendekatan management
c. Metode pemberian asuhan keperawatan
d. Hubungan profesional
e. System kompensasi dan penghargaan
Dalam sistem pemberian asuhan keperawatan delivery system, ada beberapa teori
mengenai metode asuhan keperawatan. Adapun metode dalam asuhan keperawatan
metode tim, kasus, fungsional dan keperawatan primer.
Kajian Data
PEMILIK
Dr.H.IMAM MIJIYONO
Analisis
Dari data diatas struktur organisasi di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan sudah dibuat dengan tersruktur.
b. Actuating/Penggerak
Kajian Teori
Menurut Nurssalam, (2013) pengarahan yaitu perencanaan dalam bentuk tindakan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya. Istilah lain
yang di gunakan sebagai padanan pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan.
Apapun istilah yang di gunakan pada akhirnya akan bermuara pada “melaksanakan”
kegiatan yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengarahan, pekerjaan di uraikan
dalam tugas tugas yang mampu kelola, jika perlu di lakukan pendelegasian. Untuk
memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleg staf, seorang manajer harus melakukan
upaya upaya sebagai berikut:
a. Menciptakan iklim motivasi
b. Mengelola waktu secara efisien
c. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang terbaik
d. Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
e. Melaksanakan system pendelegasian dan supervise
f. Negosiasi.
Kajian Data
Tabel. 9 Kajian Data Actuating Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
1 Pengarahan ✓ Wawancara
2 Orientasi Staff ✓ Wawancara
Orientasi
3 ✓ Wawancara
Mahasiswa Praktik
Pemilik klinik
Memberi Motivasi maupun anggota
4 ✓ Wawancara
Pada Anggota yang lain saling
memberi motivasi
Menyelesaikan
5 ✓ Diskusi
Konflik
Pengadaan
Mengupayakan
peralatan dan
pengadaan
6 ✓ Observasi obat-obatan
peralatan dan obat-
dilakukan oleh
obatan
penanggungjawab
Analisis
Dari data diatas kajian data actuating di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan dilakukan oleh pemilik dan penanggungjawab.
c. Controlling / Pengawasan
Kajian Teori
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan /
pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan, kebijakan, tujuan, dan sasaran
yang sudah ditentukan sebelumnya. Melalui supervise, menurut Nurssalam, (2013):
1. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang
ada saat itu juga
2. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua Tim. Membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan (di dokumentasikan), mendengar laporan ketua Tim
tentang pelaksanaan tugas.
3. Evaluasi merupakan upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
4. Audit keperawatan dilakukan untuk keperluan mengevaluasi hasil kerja diperlukan
terlebih dahulu persiapan:
1) Standar operasional prosedur
2) Standar / pedoman diagnosis dan terapi
3) Indicator penilaian penampilan
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan fungsi terakhir dari proses
manajemen. Ada 3 macam pengawasan yaitu :
a. Pengendalian pendahuluan, yaitu pengendalian ini dipusatkan pada permasalahan
pencegahan timbulnya penyimpangan-penyimpangan dari bawahan terhadap
kinerja pemberi pelayanan keperawatan, baik sumber daya, SDM, bahan/alat
maupun dana.
b. Concurent control, pengendalian ini berlangsung saat pekerjaan berlangsung
guna memastikan sasaran tercapai
c. Feedback control. Pengendalian ini untuk mengontrol terhadap hasil dari
pekerjaan yang telah diselesaikan, jika ada penyimpangan akan merupakan
pelajaran untuk aktifitas yang sama di masa yang akan dating.
Kajian Data
Tabel. 10 Kajian Data Controlling Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Pengawasan Pengawasan
1 langsung melalui ✓ Wawancara dilakukan saat
lisan pagi dan sore
Pengawasan
langsung melalui
2 ✓ Wawancara
laporan langsung
secara lisan
Pengawasan
3 langsung melalui ✓ Wawancara
laporan tertulis
Pengawasan yang
dilakukan oleh Pemilik klinik
penanggung jawab: dan penanggung
-Mengecek peralatan jawab sering
4 yang ada di klinik ✓ Observasi melakukan
-Mengecek obat- pengecekan
obatan yang tersedia yang ada di
-Menilai mahasiswa klinik
praktikan
Analisis
Dari data di atas pemilik klinik dan penanggung jawab selalu melakukan pengawasan
di klinik.
3. Proses Manajemen Bimbingan PKK Bagi Mahasiswa Praktikan
Kajian Teori
Pendidikan dan praktek keperawatan profesional merupakan aspek yang tidak
dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon perawat profesional secara komprehensif
dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pengetahuan yang telah didapat dari
pendidikan, baik di kelas perkuliahan maupun di laboratorium akan digunakan pada
situasi nyata dilapangan/klinik, sehingga keselarasan antara pendidikan dan praktek klinik
keperawatan (PKK) sangatlah penting.
Praktek keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung
jawabnya.
Adapun tujuan dari bimbingan klinik di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan terbagi antara tujuan umun dan tujuan khusus yaitu :
Umum: Terselenggaranya program bimbingan PKK yang bermutu tinggi bagi perawat dan
semua peserta didik keperawatan, sesuai peran dan fungsi visi dan misi di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Khusus : Setiap pembimbing PKK dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi sebagai pembimbing praktek klinik
keperawatan. Setiap peserta didik dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi peserta didik. Terselenggaranya program
bimbingan PKK yang baik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Asmadi, 2010).
a. Planning
KajianTeori
Institusi pendidikan mengirim proposal, surat izin dan buku panduan ke pemilik Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan satu minggu sebelum
pelaksanaan Praktek Klinik Keperawatan (PKK), kemudian pemilik Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan acuan praktek lengkap meliputi :
daftar kelompok, kompetensi yang harus dicapai, jadwal praktek, daftar hadir, daftar
nilai/evaluasi, dan lain-lain kepada pemilik dan penanggung jawab PKK di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan yang akan dipakai sebagai lahan
praktek selama satu minggu. Penentuan lokasi praktek didapatkan dari survey mahasiswa
praktik sendiri (Nurssalam, 2012).
Kajian Data
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Pemberitahuan dari
institusi kelahan
praktik sebelum
1 praktik dengan ✓ Wawancara
mengirim proposal,
surat izin, buku
panduan
Penentuan lokasi
praktik sesuai
2 ✓ Wawancara
dengan kompetensi
yang ingin dicapai
Penerimaan dan
3 ✓ Wawancara
orientasi mahasiswa
4 Orientasi ✓ Wawancara
Analisis:
Planing proses bimbingan PKK di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan pamotan berjalan dengan baik. Pemberitahuan dari institusi melalui bsurat resmi
yang di kirim ke Klinik PKU Muhammadiyah Pamotan. Lokasi penempatan praktik
disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai dan karakteristik klinik yan akan di
tempati. Mahasiswa yang akan praktik di trima dan di orientasikan oleh pemilik Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan sekaligus pembimbing PKK.
b. Organizing
KajianTeori
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Melalui buku
Monitoring
1 ✓ Wawancara kehadiran
kehadiran
praktikan
Monitoring
2 kompetensi peserta ✓ Wawancara
didik
Diskusi dan
Bimbingan tugas
pelaksanaan kelompok
tindakan perawatan: maupun
3 -Diskusi ✓ Wawancara individu oleh
-Laporan tugas mahasiswa
individu dan dilakukan saat
kelompok ada waktu
luang
Analisis
Pelaksanaan actuating bimbingan PKK didapatkan hasil baik, sehingga tidak ada
masalah klinik tersebut.
d. Controlling
KajianTeori
Controling yang dilakukan oleh pembimbing ruangan tarhadap praktikan bimbingan PKK
dilakukan melalui: Tata tertib, observasi, reward dan punishment (Nurssalam, 2012).
KajianData
Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan, tempat praktikan
melaksanakan bimbingan PKK controling dilakukan oleh pemilik klinik dibantu oleh
penanggung jawab atau pun perawat yang bertugas pada saat itu dengan mengobservasi
kehadiran, jadwal dinas, keaktifan dari praktikan selama bimbingan PKK berlangsung dan
ketercapaian target kompetensi. Sebelum proses bimbingan PKK, mahasiswa dijelaskan
tentang tata tertib yang berlaku di ruangan tempat pelaksanaan bimbingan PKK dan
memeriksa kelengkapan tugas kelompok dan individu.
Tabel. 14 Kajian Contrilling Proses Bimbingan PKK
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Monitor pelaksanaan
dinas peserta didik:
1 ✓ Wawancara
-Tata tertib
-Observasi/survay
Mengetahui
permasalahan
2 ✓ Wawancara
manajemen kelolaan
pesrta didik
Mengecek
dokumentasi di
3 permasalahan ✓ Wawancara
manajemen kelolaan
pesrta didik
Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik klinik didapatkan hasil bahwa
pelaksanaan contrilling terhadap kegiatan bimbingan PKK berjalan dengan sangat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa standar controlling dalam proses bimbingan PKK sudah
sepenuhnya di terapkan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan dari
pemantauan dinas peserta didik, mengetahui permasalahan manajemen kelolaan pesrta
didik, dan mengecek dokumentasi di permasalahan manajemen kelolaan pesrta didik.
D. UNSUR OUTPUT
1. Efisiensi ruang rawat, hasil evaluasi penerapan SAK
Kajian Teori
Menurut Nurssalam, (2013) mutu pelayanan meliputi 4 (empat) indicator mutu
pelayanan kesehatan yaitu BOR, AVLOS, TOI dan BTO.
a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka Penggunaan Tempat Tidur)
BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit,dll. Standar internasional BOR dianggap
baik adalah 80-90% sedangkan standar nasional BOR adalah 60-85%.
b. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata Lamanya Pasien Di Rawat)
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator ini disamping
memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnose tertentu yang dijadikan tracer (yang
perlu pengamatan lebih lanjut). AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
c. TOI (Turn Over Interval = Tempat Tidur Tidak Terisi)
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat di isi
ke saat terisi berikutnya. Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3
hari.
d. BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur)
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa
kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu
tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (9-10 x/3 bulan)
Kajian Data
Di PKU Muhammadiiyah pamotan terdapat pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
dengan jumlah 24 bad yang masih digunakan. jumlah pasien selama bulan januari-maret
2021 berjumlah 256.
Tabel. 15 Kajian Efesiensi Ruang Rawat
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Rata-rata lumayan
pasien dirawat
dari bulan
1 AVLOS ✓ Wawancara januaribwejumlah
3 hari, bulan
februari-maret 2
hari
Angka peggunaan
tempat tidur
pasien rawat iap
pada bulan januari
2 BOR ✓ Wawancara berjumah 16,3 %
Bulan februari
berjumlah 10,4%
dan bulan maret
berjumlah 8,73 %
Jumlah angka
perputara tempat
tidur pada bulan
januari berjumlah
3 BTO ✓ Wawancara 2 kali, bulan
februari berjumlah
1 kali dan pada
bulan maret
berjumlah 1 kali
Jumlah tempat
4 TOI ✓ Wawancara
tidur yang tidak
terisi pada bulan
januari -maret
adalah 0,0017
Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai klinik didapatkan hasil bahwa AVLOS,
BTO, TOI, BOR berjumlah:
AVLOS (Bulan Januari - Maret)
121
= 2,52 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 3 ℎ𝑎𝑟𝑖
40
70
= 2,25 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
31
65
= 1,96 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
33
Kajian Teori
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap
pekerjaannya. Definisi ini mengandung pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan
kerja merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan
dan terpisahkan satusama lain (discrete job elements). Kepuasan kerja mempunyai
konsekuensi langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas kerja organisasi.
Kepuasan kerja karyawan yang rendah menjadi penyebab menurunnya kondisi kerja,
kinerja dan kualitas produksi dalam berorganisasi. Kepuasan kerja penting untuk
aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah
mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi (Sitorus,
2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam rangka peningkatan
kinerjanya menurut Nurssalam, (2010) yaitu:
a. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat,
dan keterampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik
sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis
pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi. Jenis pekerjaan, pengaturan
waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu
penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.
d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya. Namun,
upah atau gaji yang besar tidak selalu bisa menjamin kepuasaan kerja karyawan.
Kajian Data
Dari hasil wawancara kepada perawat. Berikut hasil wawancara di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Analisis
Berdasarkan data yang didapatkan, secara keseluruhan perawat mengatakan
kepuasan dengan pekerjaan, serta memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya.
Perawatan mengatakan menikmati pekerjaannya.
Interaksi antar perawat maupun pegawai lainnya sudah baik dan berjalan lancar,
komunikasi sudah terjalin dengan baik antara dokter dan perawat. Perawat yang
jaga dinas pagi biasanya hanya 2 orang sedangkan pada sore hari biasayan sekitar 3 -5
orang.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. PERMASALAHAN
1. Intervensi Masalah
Presentase proses asuhan keperawatan di Ruang rawat inap Klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan di dapat data analisis sebagai berikut. Diagnosa dan
intervensi keperawatan secara umum belum berdasarkan NANDA NIC NOC.
Perencanaan sudah di tetapkan sesuai dengan diagnosa yang di tetapkan maksimal
1x24 jam, namun rencana tersebut belum mampu mengukur sejauh mana masalah
terselesaikan. Observasi terhadap tindakan yang dilakukan,rata-rata penilaian tindakan
sebesar 85% hal tersebut menunjukan hasil yang kurang maksimal.
2. Prioritas masalah
a. Pembuangan sampah infeksius dan non infeksius kurang memadai (belum
dibedakan warna tempatnya anatara kuning (infeksius) dan hitam (non infeksius)
belum ada kotak savety box di UGD untuk pembuangan benda tajam)
b. Sasaran keselamatan pasien belum terpenuhi
c. Kurangnya karyawan di klinik pratama PKU Muhammadiyah Pamotan, sehingga
sistem kerja karyawan kurang terstruktur dan masih banyak yang merangkap
pekerjaan (multitalent)
d. Pengorganisasinya sudah ada, tetapi belum terkoordinir dengan baik
e. Rekap standar Asuhan Keperawatan belum terkoordinir dengan baik.
B. RENCANA KEGIATAN
Ora
Waktu
Pokok Uraian Penanggun ng
No Masalah Tujuan Sasaran Target pelaksana
kegiatan kegiatan gjawab terk
an
ait
1. pembuangan Perencanaan Memberika Supaya Manager Penamba Selama Sri
sampah penambahan n masukan diklinik pelayana han praktik 5- Handayani
infeksius dan savety box kepada pratama pku n klinik plastic 10 april
non infeksius dan klinik agar muhammadiy sampah 2021
kurang membedakan secepatnya ah pamotan infeksius
memadai sampah memberikan pembuangan (warna
(belum infeksius penambaha sampahnya kuning)
dibedakan berwarna n savety box dapat
warna kuning dan dibedakan
tempatnya memberikan antara
anatara plastic sampah
kuning sampah infeksius dan
(infeksius) kuning pada non infeksius
dan hitam sampah
(non infeksius
infeksius)
belum ada
kotak savety
box di UGD
untuk
pembuangan
benda tajam)
A. PELAKSANAAN
Faktor Faktor
No Masalah Program Sasaran Waktu Evaluasi Penghambat
Pendukung
Kurang Maksimalnya Manager / pemilik klinik dapat Direktur dan semua pegawai
Pelaksanaan Tugas melimpahkan tugas kepala klinik
Kepala Ruang ruangan sementara kepada
perawat yang berkompeten.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio psikososial dan spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga dan
masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data hasil kajian terdapat masalah mengenai man / tenaga keperawatan
di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Pamotan kurang Kurangnya karyawan di klinik
pratama PKU Muhammadiyah Pamotan, sehingga sistem kerja karyawan kurang
terstruktur dan masih banyak yang merangkap pekerjaan (multitalent).
B. SARAN
1. Institusi pendidikan
Diharapkan makalah ini dapat menjadi pedoman atau masukan dalam penelitian
kesehatan dan pengembangan mata kuliah manajemen keperawatan sebagai
bimbingan terhadap mahasiswa yang berkecimpungan di bidang keperawatan
khususnya untuk program studi profesi ners fakultas kesehatan.
2. Klinik
Diharapkan pengguna format catatan perencanaan harian perawat pelaksanaan,
dapat menjadi acuan/perbandingan dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi
pelayanan klinik.
3. Perawat / pegawai
Diharapkan dengan adanya format catatan perencanaan harian perawat pelaksana,
perawat tidak lagi menggunakan buku catatan pribadi tetapi dapat menggunakan
format yang telah tersedia untuk keseragaman dan kemudahan dalam pencatatan
rencana harian.
4. Mahasiswa
Setelah menyelesaikan praktikum manajemen keperawatan, diharapkan mahasiswa
sudah mampu melakukan pengumpulan data dengan metode 5 M (Man, method,
money, dan machine) serta mampu menerapkan proses manajemen keperawatan
(planning, organizing, actuating, dan controlling ). serta menjadi change agent dalam
penerapan format catatan harian perawat pelaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Injeki
- Ratinidine 2x1 ampul (50mg)
1 cc = 25mg
1 ampul = 50 mg
Pasien 2 : Tn.D
Tindakan
Pemeriksaan pasien
KU : lemas dan lemah (+), tidak bisa berjalan sejak 1 bulan ,
demam hilang timbul , mual (+), batuk (+)
TTV : TD: 100/60mmhg, spo : 89% , s: 38c ,n:92x/mnt
Terapi pemberian obat
Obat oral
- Norages 3x1 syrup
Injeksi
- Inj cefotaxim 3x750mg
- Inj lantus 1x10 tablet
- Inj valisante ½ tablet
Pasien 3 : Ny M
Tindakan
Pemeriksaan pasien
KU : Diare, mual muntah (+), lemas (+)
TTV : TD 90/60 mmhg s: 37,5c n;80x/mnt
Terapi pemberian obat
Obat oral
- Suprabiotik
- Paracetamol 3x1
- Trifadium 3x1
- Non diatab 3x2 tablet
15.30 Supervial perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan kebutuhan) Baik
Perawat 1 : Daimatun nikmah
(Penerimaan pasien)
A. PENGERTIAN
perawat primer merupakan metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab pwnuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit atau klinik. metode ini ditadai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan untuk
memperencanakan , melakukan dan kordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat.
B. MANAJEMEN KASUS
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat dinas.
pasien akan dirawat pleh perawat yang berbeda untuk setiap sift dan tidak ada jaminan
bahwa pasien akan dirawat oleh oleh orang yang sama pada hari berikutntnya. metode
penegasankaus boleh di terapkan pada satu pasien. satu perawat dalam hal ini umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat untuk keperawatan kasus seperti isolasi, intensive care.
hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadai dengan kriteria asertif, self direaktin, kemampuan mengambil keputusan yang
tepat, menguasai keperawatan klinik, akintable serta mampu berkolaborasi dengan
berbagai disiplin
1. PROLOG
Pada hari senin jam 13.45 WIB seluruh perawat meliputi perawat primer dan kepala ruangan
keperawatan yang sedang bertugas shift siang berkumpul di Nurse Station untuk melakukan
penerimaan pasien baru.
Disusun Oleh
KELOMPOK 5
Tahap Pra PP
Ronde
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
• Informed concent
• Hasil Pengkajian / validasi data