Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN PRAKTIK

MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP PKU MUHAMMADIYAH
PAMOTAN
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Klinik Management Keperawatan

Disusun Oleh

KELOMPOK 5

1. Naimatul Farida (920173034)


2. Hendri Murdiyastuti (920173020)
3. Puput Puji Rahayu (920173038)
4. Novita Eka Mufarrochah (920173083)
5. Eva Elya Fauzyiah (920173064)
6. Ike Dwi Lestyani (920173070)
7. Cici Alvita (920173104)
8. Daimatun Ni’mah (920173107)
9. Hanifatun Najibah (920173114)
10. Siti Shofiana (920173146)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi robbil’alamin Puji Syukur Kehadiran Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang mengantarkan kita
kedepan pintu gerbang perubahan nyata, sang edukator sejati yang telah mengajarkan kita bahwa
hidup adalah perjuangan, sehingga kami dalam penulisan ini dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Management Keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada bapak/ibu
selaku dosen pembimbing dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan
sehingga saran dan kritik diharapkan untuk menambah wawasan kami.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kekurangan atau
kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.

Rembang, 10 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I .................................................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................................
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .................................................................................................
C. TUJUAN ................................................................................................................................................
D. PRAKTIAN (KELOMPOK, NAMA) ..........................................................................................................
BAB II ................................................................................................................................................................
A. GAMBARAN UMUM KLINIK .................................................................................................................
B. UNSUR INPUT (PASIEN, MAHASISWA PRAKTIKAN & 5M) ...................................................................
C. UNSUR PROSES ....................................................................................................................................
D. UNSUR OUTPUT ...................................................................................................................................
BAB III ...............................................................................................................................................................
A. PERMASALAHAN ..................................................................................................................................
B. RENCANA KEGIATAN ............................................................................................................................
BAB IV...............................................................................................................................................................
A. PELAKSANAAN .....................................................................................................................................
B. EVALUASI .............................................................................................................................................
C. FAKTOR KESULITAN DAN PENDUKUNG YANG DIALAMI OLEH MAHASISWA SELAMA
PELAKSANAAN PRAKTEK ..............................................................................................................................
BAB V................................................................................................................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................................
B. SARAN ..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan
dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas pelayanan di Rumah Sakit,
Puskesmas, Klinik, dll. Keberadaan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam situasi yang komplek selain 24 jam secara berkesinambungan melibatkan klien,
keluarga, maupun tenaga kesehatan yang lain.
Hubber (2010) mengatakan pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan,
sedangkan menurut Gillies (2012) sekitar 40% -60% pelayanan rumah sakit adalah
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu pengelolaan pelayanan keperawatan harus
mendapatkan perhatian yang lebih dan menyeluruh karena pelayanan keperawatan sangat
menentukan baik buruknya citra rumah sakit, puskesmas, klinik, dll.
Nursallam (2011) mengatakan untuk mewujudkan pelayanan kegawatan yang
berkualitas sesuai dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses menejemen,
yang suatu pendekatan dinamis dan pro aktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi.
Manajemen tersebut mencakup kegiatan planing, organizing, actuating, controling
(POAC) terhadap staff, sarana dan pra saranan dalam mencapai tujuan organisasi.
Menejemen Keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai
tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawtan. Menejemen
keperawatan dapat didefinisikan sebagai proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen keperawatan
memahami dan memfasilitasi pekerjaan perwatan pelaksanaan serta mengelola kegiatan
keperawatan. Sebagaimana proses keperwatan terdiri dari atas pengumpulan data,
identifikasi maslah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Nursallam,2011).
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekushussan terhadap mayoritas
tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih
rumit dibandingkan dengan proses keperawatan. Konsep yang harus dikuasi adalah konsep
tentang pengelolaan bahan, konsep manejement keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
secara operasional, khususnya dalam pelaksana model asuhan keperawatan
(Nursallam,2015).
Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada tanggal 5 – 10 April 2021 di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan didapatkan bahwa sistem manajemen
dalam keperawatan profesional sudah dilaksnakan namun masih belum optimal.
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Praktik Stase Management Keperawatan Ini Dilaksanakan Pada Tanggal 05-10
April 2021 Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus mampu melakukan pengkajian
manajemen keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
dan mampu berkontribusi pelaksanaan pelayanan keperawatan di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik management keperawatan, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Kudus mampu:
a. Melaksanakan pengkajian di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan
c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diruangan dalam bentuk:
1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan professional
di ruangan antara lain:
a) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan
b) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan
professional diruangan
c) Mampu mengembangkan sistem informasi manajeman keperawatan
dirungan dalam menerapkan model praktek keperawatan professional
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek keperawatan
professional
b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model praktek
keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim di ruang model praktek
keperawatan professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan komunikasi efektif antara lain :
1. Supervisi Keperawatan
2. Dokumentasi Keperawatan
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan model
praktek keperawatan professional antara lain :
a) Mampu memperhitungkan (BOR: bed occupancy rate), yaitu pemakaian
tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b) Mampu menghitung Kejadian cedera
c) Mampu melakukan Survey masalah baru
D. PRAKTIAN (KELOMPOK, NAMA)
1. Naimatul Farida (920173034)
2. Hendri Murdiyastuti (920173020)
3. Puput Puji Rahayu (920173038)
4. Novita Eka Mufarrochah (920173083)
5. Eva Elya Fauzyiah (920173064)
6. Ike Dwi Lestyani (920173070)
7. Cici Alvita (920173104)
8. Daimatun Ni’mah (920173107)
9. Hanifatun Najibah (920173114)
10. Siti Shofiana (920173146)
BAB II
GAMBARAN UMUM KLINIK & HASIL KAJIAN

A. GAMBARAN UMUM KLINIK


1. Klinik
a. Profil Klinik
Nama : Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Pamotan
Alamat : Jl. Raya Pamotan Lasem Km 2 RT 004/ RW002 Pamotan
Telepon : (0295) 4552667
Bidang Usaha : Pelayanan Kesehatan
Pemilik Klinik : Dr. H.Imam Mujiyono
Diresmikan : Tahun 2017
Kepemilikian : Pribadi
Jumlah SDM : Data tahun 2020
- Dokter umum 3 orang
- Dokter Spisialig Gigi 1 Orang
- Perawat 7 orang
- Bidan 3 orang
- 2 apoteker
- 1 analis Kesehatan
c. Gambaran Klinik

d. Sejarah Berdiri
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan didirikan oleh Dr.
H.Imam Mujiyono pada Tahun 2017 sampai sekarang. Dengan Jumlah SDM pada
data tahun 2020 yaitu Dokter umum 3 orang, Dokter Spisialig Gigi 1 Orang,
Perawat 7 orang, Bidan 3 orang, 2 apoteker, 1 analis Kesehatan
e. Visi
Menghadap ridha Allah, Melayani sepehuh hati
f. Misi
1. Memberikan pelayanan Kesehatan bermutu berontasi pada kecepatan
ketepatan keselamatan dan kenyamanan derdasarkan etika dan
professionalism.
2. Menuingkatkan sumber daya yang berkualitas dan kompeten.
3. Menjadi bagian integral jaringan Kesehatan internasional.
g. Motto
-
h. Falsafah Keperawatan
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhana bio-psiko-sosial-spiritual
unik.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan suku, bagsa, agama/ kepercayaan
da statusnya disetiap tempat pelayanan kesehatan.
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga.
4. Dalam memberikann asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien/ keluarga.
i. Medical Service
1) Pelayanan medis
a) Medical Check up
b) Dokter umum
c) Dokter spesialis
2) Pelayanan penunjang
a) Patologi klinik
b) Radiologi
c) Farmasi
i. Fasilitas
a. Rawat Jalan
Klinik Umum Klinik Spesialis Kandungan

Klinik Spesialis Anak Klinik Spesialis Mata

b. Rawat Inap
Ruang Syafa dan Marwa
2. Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan merupakan ruang
perawatan yang melayani pasien umum, meliputi laki-laki dan perempuan, semua jenis
penyakit. Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan merupakan
klinik rawat jalan dan rawat inap . Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan memiliki 24 kamar perawatan di rawat inap , yang setiap kamarnya terdiri
dari 2, 4, 6 tempat tidur. dan di bagian rawat jalan terdiri dari 1 ruang poliklinik umum,
Poli mata, UGD. dan Ketenagaan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan meliputi 1 orang pemilik klinik, 3 dokter umum, 1 dokter spesialis gigi, 1
dokter spesialis obstetri dan ginekologi,7 orang perawat, 2 orang bidan, 2 apoteker, dan
1 analis Kesehatan.
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan memilik beberapa ruang
yaitu :
1) Ruang I : Ruang Pendaftaran
2) Ruang II : Ruang Tindakan (rawat inap)
3) Ruang III : Ruang Tindakan (poliklinik rawat jalan)
4) Ruang IV : Ruang Radiologi
5) Ruang V : Ruang Apotek
6) Ruang VI : Ruang Perawat
7) Ruang VII : Ruang IGD
B. UNSUR INPUT (PASIEN, MAHASISWA PRAKTIKAN & 5M)
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan, dll
Kajian Teori
a. Man / Ketenagaan
Pada suatu pelayanan profesioal jumlah tenaga yang diperukan tergantung
pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan paien. Klasifikasi derajat
ketergantungan pasien di bagi menjadi 3 yaitu : perawatan minimal memerlukan
waktu 1-2 jam/ 24 jam , perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam /24
jam , perawatan maksimal atau total memerluka waktu 5-6 jam / 24 jam
(Swanburg, 2010).
Dalam penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga kesehatan di rumah
sakit/ klinik di dapatkan jumlah tenaga yang dibutukan pada
pagi,siang,sore,malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien.
b. Money
1) Prosedur pengangguran
Suatu pusat biaya adalah bidang tertentu yang di tunjuk bertanggung gugat
untuk baik pengeluaran belanja langsung atau tidak langsung. Suatu divisi
keperawatan adalah pusat biaya, pusat seperti juga setiap unitnya, setiap
klinik departemen pengembangan staf, lingkungan bedah, dan bagian lain
dengan misi keperawatan dimana perawat memberikan pelayanan pada klien.
Setiap pusat biaya mempunyai manager, yang disebut manager pusat biaya
untuk mengidentiifikasi peralatan dan program yang perlu untuk
mempertahankan kemajuan dalam tingkat teknologi saat ini di tingkat unit.
Dalam pusat biaya, biaya yang dianggarkan di pecah pecah menjadi sub kode.
Departemen pengembangan staf dapat menjadi pusat penghasil pendapatan
(masukan). Anggaran untuk setiap bidang pendapatan harus dievaluasi secara
terpisah untuk menunjukan biaya persus pendpatan (Sitorus, 2010).
2) Tahapan-tahapan untuk anggaran menurut Sitorus (2010) :
a) Tahapan formulasi
Selama periode tersebut prosedur ini digunakan untuk mendapatkan
perkiraan adana yang diperlukan, dana yang tersedia, pengeluaran dan
pendapatan. prosdur ini dan instruksi untuk melakukannya harus di
komunikasikan pada administrator keperawatan dan unit atau
managerpusat biaya melalui kantor anggaran.
b) Tahap tinjauan dan pembuatan
Tinjauan dan pembuatan adalah proses pengembangan anggaran
yang menempatkan semua bagian bersama untuk pembuktian yang
menempatkan semua bagian bersama untuk pembuktian tentan anggaran
akhir. Bila manager pusat biaya menunjukkan anggaran mereka pada
dewan anggaran rumah sakit, eksekutif perawat kepala aka
mengkonsuldasikan kedalam anggaran organisasi oleh kantor anggaran.
c) Tahapan pelaksanaan
Pelaksanaan anggara mencakup evaluasi dan pengarahan. Anggaran
dilaksanakan oleh administrator dan manager perawat ang
merencanakannya.
c. Material
Manajemen fasilitas adalah suatu program lengkap yang direncanakan
untuk menjamin lingkungan yang aman bagi pasien, staf dan pengunjung.
Biasanya departemen tehnik memikul tanggung jawab yang besar dlam
menejemen fasilitas, akan tetapi tidak bisa di abaikn pentingnya kontribusidan
kerjasama dengan fungsional yang lain.trmasuk layanan lingkungan dan
keselamatan serta keamanan (Rosmary, 2010).
d. Metode
Model yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan sehari – hari
adalah dengan menggunakan metode tim pada pagi hari dan fungsional, untuk
dinas siang dan dinas malam perawat yang bertugas menjalankan asuhan
keperawatan secara menyeluruh (memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
klient), mulai pengkajian sampai evaluasi dalam pemberian pelayanan kesehatan,
belum ditemukan pembagian peran, tugas dan wewenang dengan jelas, terdapat
konflik peran/peran ganda bagi perawat (Nurssalam, 2013).
e. Mesin
Rumah sakit / puskesmas / klinik menghabiskan sejumlah besar uang untuk
perlengkapan yang sangat canggih yang digunakan untuk diagnose dan
pengobatan bermacam macam gangguan kesehaan. Biasanya perlengkapan ini
meliputi instrument instrument seperti piranti pencitraan, monitor fisiologis,
peralatan bedah listrik, spektrofometer, defribillator, respirator, dan penganalisa
darah otomatis. Karena akurasi, presisi, dan kehandalan perlengkapan ini sangat
penting, maka semua rumah sakit/ klinik/ puskesmas mempunyai program
manajemen perlengkapan biomedis dari jenis tertentu. Pada rumah sakit yang
kecil, program ini mungkin berbentuk layanan kontrak dengan para pabrik,
dengan organisasi pemeliharaan perlengkapan medis luar, atau organisasi layanan
bersama. Pada fasilitas yang sangat besar, semuanya kecuali peralatan pencitraan
dengan teknis mutakhir, bias di pelihara oleh staf dalam. Pada rumah sakit/ klinik/
puskesmas yang berukuran sedang, pemelihara dalam menjadi semakin lazim
sebab biaya kontrak layanan terus meningkat. Harus diingat bahwa rumah sakit
di haruskan mempunyai program manajemen perlengkapan biomedis yang
lengkap untuk lulus akreditasi dari the joint commission (Nurssalam, 2013).

Kajian Data:
a. Pasien
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan sebagai klinik pribadi
untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam dan luar wilayah Pamotan dan
sekitarnya. Jumlah pasien yang datang di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan dari bulan januari sampai maret 2021 berjumlah 256 pasien
rawat jalan/rawat inap.

Tabel.1 Jumlah Pasien Datang


Periode Januari – Maret 2021
No Bulan Jumlah
1 Januari 121
2 Februari 70
3 Maret 65
Jumlah 256
Analisis
Dari data diatas terdapat jumlah pasien yang datang di Klinik Prtama PKU
Muhammadiyan Pamotan sebanyak 256 pasien.
b. Jumlah Penyakit Terbanyak
Tabel.2 4 Besar Kasus Penyakit Yang Ada Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyan Pamotan
No. Nama Penyakit Jumlah
1. Abdominal Pain 30
2. Febris 19
3. Diare Akut 6
4. Cefalgia 5
5. Inpartu 5
6. Dyspepsia 4
7. CHF 2
8. Hemiparesis 2
9. Placenta Previa 2
10. Abdominal Imcomplate 1

Analisis
Dari tabel di atas rata-rata jumlah pasien di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan pamotan periode Januari – Maret 2021 sebanyak 10 kasus
penyakit terbanyak di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
berdasarkan Laporan Tahunan Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan 2021 dari bulan Januari – Maret adalah 76 Pasien Rawat Inap.
c. Demografi
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan tidak mempunyai
struktur dan distribusi penduduk untuk di jadikan pemerataan wilayah suatu demografi
d. Asal Rujukan
Tidak ada
2. Mahasiswa Praktik (jumlah, institusi, lama, dll)
Sebelumnya di Klinik Pratama Sejarah berdiri belum pernah ada mahasiswa yang
praktek di Klinik tersebut.
Tabel.3 Data Mahasiswa Praktek Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyan Pamotan
Periode April 2021
No Nama Institusi Lama Jumlah
Praktek Mahasiswa
(Hari)
1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 7 Hari 10 Orang
KUDUS

Analisis
Berdasarkan hasil kajian data, Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan selama ini belum pernah digunakan untuk lahan praktik mahasiswa S1 dan
D3 keperawatan. Pada data diatas terlihat baru digunakan untuk lahan praktik
Mahasiswa yaitu Mahasiswa S1 Keperawatan dari Universitas Muhammadiyah Kudus
dengan jumlah 10 orang dengan lama praktik 7 hari.
b. Ketenagaan (Kualitas dan Kuantitas)
• Kualitas
Salah satu indikator keberhasilan Klinik dalam memberikan pelayanan
kesehatan ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan yang
baik di dukung oleh pelayanan yang meningkat dan sebagai pengobatan rujukan
terakhir.
Tabel.4 Jumlah SDM Klinik Pratama Rawat Inap
PKU Muhammadiyah Pamotan
No Kategori Tenaga Jumlah Keterangan
1 i. Dokter Jumlah dokter
- Dokter Umum 3 umum dan dokter
- Dokter Spesialis 2 spesialis di Klinik
ii. Keperawatan Pratama Rawat
- D3 Keperawatan 7 Inap PKU
iii. Kebidanan Muhammadiyah
- D3 Kebidan Pamotan dapat di
iv. Farmasi hitung dengan
- S1 Farmasi pasti disetiap
v. Analis Kesehatan waktunya karena
- D3 Analis jumlah dokter
Kesehatan disesuaikan
dengan kasus yang
terjadi.

Analisis
Berdasarkan kajian data diatas dapat dilihat bahwa kualitas tenaga keperawatan di
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan Pamotan berdasarkan
tingkat pendidikan kurang memadai karena tidak ada bagian administrasinya.
• Kuantitas
Penetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu proses membuat
perencanaan untuk menentukan berapa banyak tenaga yang dibutuhkan dan
dengan kriteria seperti apa pada suatu unit untuk setiap shiftnya. Untuk penetapan
ini ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli. Selain untuk menetapkan
rumus ini juga dapat digunakan untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga
yang ada saat ini cukup, kurang atau berlebih. Kebutuhan tenaga perawat secara
kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut:
Tenaga Perawat (TP) = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/tahun jumlah hari
kerja perawat/tahun x jam kerja perawat/hari
Atau

Tenaga Perawat (TP) = A x B x 365

(365 - C) x jam kerja/hari

Keterangan :

A : Jam efektif 9 jam waktu perawatan yang dibutuhkan pasien/hari


B : Rata-rata jumlah pasien per hari / BOR x jumlah tempat tidur

C : Jumlah hari libur, 365 = jumlah hari kerja dalam 1 tahun

c. Sumber Dana
Pendapatan yang ada di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
pamotan bisa dikatakan sudah makmisal dikarenakan sumber dana yang diperoleh dari
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan itu hasil sumber
dana mandiri yang didapatkan dari pasien. Jika klinik tersebut ramai maka gaji perawat
besar dan sebaliknya jika klinik sepi maka gaji perawat menurun.
d. Fasilitas/Alat/Bahan dan Obat-obatan
Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan peralatan
sebagai faktor pendukung dan penunjang terlaksananya pelayanan keperawatan.
Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan adalah semua bentuk alat kesehatan
yang dipergunakan dalam melaksanakan tindakan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatan, sehingga diperoleh tujuan keperawatan yang efisien
dan efektif.
Tabel.5 Jumlah Tempat Tidur Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyah Pamotan
Kondisi
Jumlah Bad Keterangan
Baik Rusak

24 24 - Baik dan Layak


Digunakan

Analisis:
Dari data di atas jumlah tempat tidur di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan 24 buah dengan kondisi baik dan layak digunakan.
Tabel. 6 Daftar Alat Medis

No Nama Alat Jumlah Kondisi


Baik Buruk

1 Termometer 5 5

2 Tensi 3 3

3 Timbangan 3 3

4 EKG 1 1

5 Serilisator 1 1

6 Regulator O2 2 2

7 Nebul 3 3

8 Kursi Roda 3 3

9 Standar infus 15 15

10 Pispot 22 22

11 Tabung O2 4 4

12 Tempat Penyimpanan Obat 1 1


(Alat Pendingin Obat)

Analisis
Dari tabel di atas Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Pamotan sudah memiliki kelengkapan alat medis sudah sesuai dengan standart
Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
e. Metode/ Standar/ Pedoman/ Prosedur tetap
Dari observasi dan wawancara di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan Pamotan terkait fasilitas, alat, bahan, dan obat-obatan sudah lengkap
berdasarkan standar klinik rawat jalan pada umumnya.
f. Mesin
Mesin merupakan suatu fasilitas kesehatan yang dapat menunjang tindakan
keperawatan.
Tabel. 7 Daftar Mesin Yang Ada Di Klinik Pratama
PKU Muhammadiyah Pamotan
No Nama Alat Jumlah Keterangan

1 EKG 1 Ada

2 Rontgen 1 Ada

3 USG 1 Ada

Analisis
Dari data di atas, ada dua daftar mesin yang ada di Klinik PKU Muhammadiyah
Pamotan yaitu 2 EKG 1 rontgen dan 1 USG
C. UNSUR PROSES
1. Proses Asuhan Keperawatan
Kajian Teori
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat
bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan
berfokus pasa klien, berorentasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan (Hidayat, 2012).
Menurut Hidayat, 2012 sebuah metode ilmiah, proses keperawatan terdiri atas
serangkaian langkah atau tahap-tahap tertentu yang terdiri dari 5 tahap yang harus
dilakukan, yaitu:
1) Pengkajian
2) Perumusan Diagnosis
3) Perencanaan Tindakan (Intervensi)
4) Implementasi
5) Evaluasi

Kajian Data
Proses asuhan keperawatan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan menggunakan SOAP yang didalamnya terdiri dari pengkajian, diagnosa dan
intervensi.

Analisis

Dari perbandingan kajian teori dan kajian data di atas memilikiperbedaan karena
klinik tersebut merupakan klinik rawat jalan

2. Proses manajemen pelayanan /operasional keperawatan


Kajian Teori
a. Planning/ Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu cara atau metode yang digunakan untuk
memperbaiki atau meningkatkan suatu kegiatan. Dengan merencanakan diharapkan
hasil akhir dapat terwujud dan tidak melenceng dari harapan awal. Perencanaan
yang baik sangat bermanfaat untuk mempercepat proses mendapatkan hasil yang
diinginkan (Nurssalam, 2013).
Model perencanaan menurut Swanburg, (2010) meliputi:
1. Reactive planning, yaitu tak ada perencanaan, manajer langsung melakukan
tindakan begitu menemukan masalah. Perubahan yang terjadi tidak pasti
karena dipengaruhi oleh masalah dan kondisi yang ada.
2. Inactive planning, yaitu perencanaan sudah dibuat sejalan dengan masalah
yang muncul (telah ada bayangan atau perencanaan tetapi dalam
pelaksanaannya dilakukan sejalan dengan pekembangan masalah).
3. Preactive planning, yaitu penyusunan perencanaan dengan mengetahui
rencana ke depan pencapaian target yang sudah pasti (sudah jelas dan tidak
berubah). Ciri dari perencanaan ini adalah tujuan yang akan dicapai jelas,
terdapat pembatasan waktu perencanaan berlangsung, terdapat indikator
pencapaian target, risiko, dan ketidakpastian jelas.
4. Proactive planning, yaitu pembuatan perencanaan dengan memperhatikan
masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Masa lalu digunakan sebagai
pengalaman untuk menyusun perencanaan sekarang dan masa depan, masa
sekarang sebagai pelaksanaan perencanaan, dan masa depan merupakan
perencanaan yang disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan perencanaan
masa lalu dan sekarang.
Perencaan meliputi:
a. Jangka pendek (target waktu dalam minggu/ bulan)
Dalam bidang keperawatan perencanaan berfungsi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dalam merawat pasien sehingga pasien menjadi puas dan
dapat memperbaiki pandangan masyarakat terhadap perawat. Perencanaan
digolongkan sebagai konseptual yang mencakup unsur pokok (strategis) dan
operasional.
b. Jangka menengah (periode dalam satu tahun)
Meliputi pengaturan dinas, perbaikan peralatan/service, permintaan
perlengkapan rutin/barang habis pakai
c. Jangka panjang (untuk tahun mendatang)
Meliputi pengembangan SDM baik perawat maupun non perawat,
penambahan peralatan, penambahan jumlah tenaga, cuti tahunan dan
sebagainya.
Kajian Data
Tabel. 8 Kajian Planning Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan
Dilakukan
No Dokumen Keterangan
Standar Ya Tidak Metode

1. Pembuatan Studi Ada Pembuatan


jadwal dinas dokumentasi & jadwal dinas
wawancara dibuat oleh
penanggung
jawab

2. Perencanaan Wawancara Tidak ada


Koordinasi

3. Perencanaan Wawancara Ada


tahunan karu: dan studi
pengajuan Dukumentasi
Peralatan
perencanaan
Pengembanga
nstaf dan

kebutuhan
tenaga
Analisis:
Dari data diatas menunjukan Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan menggunakan perencanaan jangka pendek dan jangka pajang, karena klinik
tersebut merupakan klinik rawat jalan dan rawat inap
a. Organization/ Organisasi
Kajian Teori
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pengertian secara
statis dan pengertian secara dinamis. Jika dilihat secara statis, organisasi merupakan
wadah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan secara
dinamis, organisasi merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kinerja yang teratur
dan simetris untuk mencapai tujuan tertentu (Nurssalam, 2013).
Setiap organisasi kemungkinan mempunyai prinsip- prinsip dalam menjalankan
tugasnya, prinsip-prinsip organisasi antara lain :
a. Tujuan yang jelas ( clear objective )
b. Pertanggungjawaban ( responsibility)
c. Pembagian kerja (devision of work)
d. Rentang kendali ( span of control)
e. Fungsionalisasi (funcionalization)
f. Fleksible / kelenturan (flexibility)
g. Keseimbangan (balance)
Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu system (struktur,
proses, nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menmdukung pemberian
asuhan keperawatan. MPKP terdiri dari elemen subsistem yaitu:
a. Nilai-nilai professional atau inti MPKP
b. Pendekatan management
c. Metode pemberian asuhan keperawatan
d. Hubungan profesional
e. System kompensasi dan penghargaan
Dalam sistem pemberian asuhan keperawatan delivery system, ada beberapa teori
mengenai metode asuhan keperawatan. Adapun metode dalam asuhan keperawatan
metode tim, kasus, fungsional dan keperawatan primer.
Kajian Data

PEMILIK

Dr.H.IMAM MIJIYONO

Dr. PENANGGUNG JAWAB

INSTALASI RAWAT INTALASI FARMASI INTALASI RAWAT


JALAN INAP

REKAM MEDIS KASIR ADMINISTRASI

Analisis
Dari data diatas struktur organisasi di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan sudah dibuat dengan tersruktur.
b. Actuating/Penggerak
Kajian Teori
Menurut Nurssalam, (2013) pengarahan yaitu perencanaan dalam bentuk tindakan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya. Istilah lain
yang di gunakan sebagai padanan pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan.
Apapun istilah yang di gunakan pada akhirnya akan bermuara pada “melaksanakan”
kegiatan yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengarahan, pekerjaan di uraikan
dalam tugas tugas yang mampu kelola, jika perlu di lakukan pendelegasian. Untuk
memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleg staf, seorang manajer harus melakukan
upaya upaya sebagai berikut:
a. Menciptakan iklim motivasi
b. Mengelola waktu secara efisien
c. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang terbaik
d. Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
e. Melaksanakan system pendelegasian dan supervise
f. Negosiasi.
Kajian Data
Tabel. 9 Kajian Data Actuating Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
1 Pengarahan ✓ Wawancara
2 Orientasi Staff ✓ Wawancara
Orientasi
3 ✓ Wawancara
Mahasiswa Praktik

Pemilik klinik
Memberi Motivasi maupun anggota
4 ✓ Wawancara
Pada Anggota yang lain saling
memberi motivasi

Menyelesaikan
5 ✓ Diskusi
Konflik
Pengadaan
Mengupayakan
peralatan dan
pengadaan
6 ✓ Observasi obat-obatan
peralatan dan obat-
dilakukan oleh
obatan
penanggungjawab
Analisis
Dari data diatas kajian data actuating di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan dilakukan oleh pemilik dan penanggungjawab.
c. Controlling / Pengawasan
Kajian Teori
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan /
pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan, kebijakan, tujuan, dan sasaran
yang sudah ditentukan sebelumnya. Melalui supervise, menurut Nurssalam, (2013):
1. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang
ada saat itu juga
2. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua Tim. Membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan (di dokumentasikan), mendengar laporan ketua Tim
tentang pelaksanaan tugas.
3. Evaluasi merupakan upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
4. Audit keperawatan dilakukan untuk keperluan mengevaluasi hasil kerja diperlukan
terlebih dahulu persiapan:
1) Standar operasional prosedur
2) Standar / pedoman diagnosis dan terapi
3) Indicator penilaian penampilan
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan fungsi terakhir dari proses
manajemen. Ada 3 macam pengawasan yaitu :
a. Pengendalian pendahuluan, yaitu pengendalian ini dipusatkan pada permasalahan
pencegahan timbulnya penyimpangan-penyimpangan dari bawahan terhadap
kinerja pemberi pelayanan keperawatan, baik sumber daya, SDM, bahan/alat
maupun dana.
b. Concurent control, pengendalian ini berlangsung saat pekerjaan berlangsung
guna memastikan sasaran tercapai
c. Feedback control. Pengendalian ini untuk mengontrol terhadap hasil dari
pekerjaan yang telah diselesaikan, jika ada penyimpangan akan merupakan
pelajaran untuk aktifitas yang sama di masa yang akan dating.
Kajian Data
Tabel. 10 Kajian Data Controlling Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan
Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Pengawasan Pengawasan
1 langsung melalui ✓ Wawancara dilakukan saat
lisan pagi dan sore
Pengawasan
langsung melalui
2 ✓ Wawancara
laporan langsung
secara lisan
Pengawasan
3 langsung melalui ✓ Wawancara
laporan tertulis
Pengawasan yang
dilakukan oleh Pemilik klinik
penanggung jawab: dan penanggung
-Mengecek peralatan jawab sering
4 yang ada di klinik ✓ Observasi melakukan
-Mengecek obat- pengecekan
obatan yang tersedia yang ada di
-Menilai mahasiswa klinik
praktikan
Analisis
Dari data di atas pemilik klinik dan penanggung jawab selalu melakukan pengawasan
di klinik.
3. Proses Manajemen Bimbingan PKK Bagi Mahasiswa Praktikan
Kajian Teori
Pendidikan dan praktek keperawatan profesional merupakan aspek yang tidak
dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon perawat profesional secara komprehensif
dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pengetahuan yang telah didapat dari
pendidikan, baik di kelas perkuliahan maupun di laboratorium akan digunakan pada
situasi nyata dilapangan/klinik, sehingga keselarasan antara pendidikan dan praktek klinik
keperawatan (PKK) sangatlah penting.
Praktek keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung
jawabnya.
Adapun tujuan dari bimbingan klinik di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan terbagi antara tujuan umun dan tujuan khusus yaitu :
Umum: Terselenggaranya program bimbingan PKK yang bermutu tinggi bagi perawat dan
semua peserta didik keperawatan, sesuai peran dan fungsi visi dan misi di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
Khusus : Setiap pembimbing PKK dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi sebagai pembimbing praktek klinik
keperawatan. Setiap peserta didik dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi peserta didik. Terselenggaranya program
bimbingan PKK yang baik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Asmadi, 2010).
a. Planning
KajianTeori
Institusi pendidikan mengirim proposal, surat izin dan buku panduan ke pemilik Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan satu minggu sebelum
pelaksanaan Praktek Klinik Keperawatan (PKK), kemudian pemilik Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan acuan praktek lengkap meliputi :
daftar kelompok, kompetensi yang harus dicapai, jadwal praktek, daftar hadir, daftar
nilai/evaluasi, dan lain-lain kepada pemilik dan penanggung jawab PKK di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan yang akan dipakai sebagai lahan
praktek selama satu minggu. Penentuan lokasi praktek didapatkan dari survey mahasiswa
praktik sendiri (Nurssalam, 2012).
Kajian Data

Tabel. 11 Kajian Planning Proses Bimbingan PKK

Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Pemberitahuan dari
institusi kelahan
praktik sebelum
1 praktik dengan ✓ Wawancara
mengirim proposal,
surat izin, buku
panduan
Penentuan lokasi
praktik sesuai
2 ✓ Wawancara
dengan kompetensi
yang ingin dicapai
Penerimaan dan
3 ✓ Wawancara
orientasi mahasiswa

4 Orientasi ✓ Wawancara

5 Pembimbing PKK ✓ Wawancara

Analisis:
Planing proses bimbingan PKK di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah
Pamotan pamotan berjalan dengan baik. Pemberitahuan dari institusi melalui bsurat resmi
yang di kirim ke Klinik PKU Muhammadiyah Pamotan. Lokasi penempatan praktik
disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai dan karakteristik klinik yan akan di
tempati. Mahasiswa yang akan praktik di trima dan di orientasikan oleh pemilik Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan sekaligus pembimbing PKK.
b. Organizing
KajianTeori

1. Penerimaan : Setelah Institusi Pendidikan menyerahkan pelaksanaan PKK kepada


bagian Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan selanjutnya
menentukan jadwal kegiatan orientasi peserta didik PKK.
2. Orientas: Peserta didik diorientasikan secara bersama-sama dalam kelompok besar ke
seluruh ruangan perawatan tempat praktikan akan melaksanakan praktek klinik
keperawatan dengan mendapat penjelasan dari pembimbing klinik. Institusi Pendidikan
menjelaskan rencana pelaksanaan PKK peserta didik kepada pembimbing klinik.
3. Bimbingan: Bimbingan dilakukan oleh pembimbing klinik. Pembimbing klinik adalah
seorang tenaga perawat yang profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
membimbing secara langsung peserta didik (Nurssalam, 2012).
Dalam proses bimbingan pembimbing klinik menurut Nursslam, (2012):
a) Melakukan kerjasama dengan pembimbing akademik dalam rangka kelancaran
pelaksanaan bimbingan PKK sesuai dengan metode yang telah ditentukan.
b) Mengikuti kegiatan bimbingan sesuai dengan metode yang telah ditentukan.
c) Memotivasi minat dan semangat belajar untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik.
d) Memantau pelaksanaan praktek yang meliputi kemampuan, ketaatan serta
memberikan teguran bila terjadi pelanggaran.
e) Mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam rangka pencapaian target
kompetensi yang diharapkan.
f) Mengesahkan pencapaian target kompetensi peserta didik
4. Metode Bimbingan: Diskusi dan tugas laporan kelompok dilakukan peserta didik
dengan pembimbing klinik.
5. Penugasan Peserta Didik: Tugas laporan kelompok dan tugas individu.
6. Jadwal Dinas : Mengikuti dinas seuai jadwal,memberitahu pembimbing klinik apabila
izin.
7. Proses bimbingan: Mengikuti dan aktif dalam proses bimbingan, menjalin kerjasama
yang baik dengan perawat yang ada di klinik, meminta oengesahan target kompetensi
pada pembimbing.
Kajian Data
Pengorganisasian telah dilakukan ketika peserta didik datang untuk melakukan praktik.
Kegiatan ini dimulai dengan serah terima peserta didik dari institusi pendidikan ke pihak
klinik sebagai lahan praktik. Setelah serah terima peserta didik diorientasikan yang terdiri
dari orientasi ruangan, staff, pasien, alat-alat, kasus-kasus yang banyak ditemukan dan yang
ada saat ini. Mahasiswa melaksanakan praktik setelah melaksanakan orientasi.

Tabel. 12 Kajian Organizing Proses Bimbingan PKK


Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Adanya serah terma
1 ✓ Wawancara
peserta didik
Penetapan
pembimbing PKK
2 ✓ Wawancara
sesuai kriteria yang
ditetapkan
Penjelasan
3 ✓ Wawancara
pelaksanaan PKK
Wawancara
Pemberian jadwal
4 ✓ dan
dinas
observasi
Adanya proses
bimbingan dari
5 pembimbing PKK ✓ Wawancara
sesuai dengan
ketentuan
Analisis
Pengorganisasian bimbingan PKK dapat dikatakan sangat baik jika sudah dapat
terlaksana dengan dari masing-masing standar mulai dari serah terima peserta didik,
penetapan pembimbing sesuai kriteria, penjelasan pelaksanaan PKK, pembagian jadwal
dians, dan adanya proses bimbingan dari pembimbing PKK.
c. Actuanting
KajianTeori
Menurut Bakri, (2011) pengarahan dilakukan sesuai dengan metode bimbingan yang
ditetapkan. Metode bimbingan antara lain :
• Pre-post conference
Dilakukan oleh peserta didik, pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
• Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik keperawatan yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mentransfer dan mempraktekkan
pengetahuan yang didapat dikelas dan dilaboratorium dengan kunjungan secara
langsung kepada pasien. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilakukan oleh perawat dan melibatkan
klien untuk membantu dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh Primary Nurse dan atau konselor, kepala ruangan, Associate
Nurse yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lain. Ronde
keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik keperawatan yang memberi
kesempatan kepada peserta untuk mentransfer dan mempraktekkan pengetahuan yang
didapat dengan kunjungan secara langsung pada klien secara keseluruhan.
• Bed side teaching
Bed site teaching adalah bentuk bimbingan yang dilaksanakan oleh pembimbing
klinik disamping pasien. Bedside teaching melibatkan hal bagaimana melakukan
suatu prosedur atau penugasan, bagaimana menggunakan peralatan atau berinteraksi
dengan kilen atau orang lain. Metode ini digunakan jika peserta didik akan dihadapkan
pada masalah yang kompleks atau memerlukan keterampilan lanjut sehingga resiko
yang membahayakan klien dapat dihindari, monitoring kehadiran dan kompetensi
peserta didik, bimbingan pelaksanaan tindakan perawatan, diskusi dan laporan individu.
KajianData
Dalam kelancaran pelaksanaan bimbingan PKK di klinik, peran pembimbing klinik
sangat besar. Pada saat dilakukan survey mengenai pelaksanaan bimbingan PKK, di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan pamotan sedang tidak ada mahasiswa
praktikan dari institusi lain sehingga saat survey data diperoleh dari pemilik klinik serta
perawat yang ada di klinik tersebut.
Tabel. 13 Kajian Actuating Proses Bimbingan PKK

Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Melalui buku
Monitoring
1 ✓ Wawancara kehadiran
kehadiran
praktikan
Monitoring
2 kompetensi peserta ✓ Wawancara
didik
Diskusi dan
Bimbingan tugas
pelaksanaan kelompok
tindakan perawatan: maupun
3 -Diskusi ✓ Wawancara individu oleh
-Laporan tugas mahasiswa
individu dan dilakukan saat
kelompok ada waktu
luang

Analisis
Pelaksanaan actuating bimbingan PKK didapatkan hasil baik, sehingga tidak ada
masalah klinik tersebut.
d. Controlling
KajianTeori
Controling yang dilakukan oleh pembimbing ruangan tarhadap praktikan bimbingan PKK
dilakukan melalui: Tata tertib, observasi, reward dan punishment (Nurssalam, 2012).
KajianData
Di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan, tempat praktikan
melaksanakan bimbingan PKK controling dilakukan oleh pemilik klinik dibantu oleh
penanggung jawab atau pun perawat yang bertugas pada saat itu dengan mengobservasi
kehadiran, jadwal dinas, keaktifan dari praktikan selama bimbingan PKK berlangsung dan
ketercapaian target kompetensi. Sebelum proses bimbingan PKK, mahasiswa dijelaskan
tentang tata tertib yang berlaku di ruangan tempat pelaksanaan bimbingan PKK dan
memeriksa kelengkapan tugas kelompok dan individu.
Tabel. 14 Kajian Contrilling Proses Bimbingan PKK

Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Monitor pelaksanaan
dinas peserta didik:
1 ✓ Wawancara
-Tata tertib
-Observasi/survay
Mengetahui
permasalahan
2 ✓ Wawancara
manajemen kelolaan
pesrta didik
Mengecek
dokumentasi di
3 permasalahan ✓ Wawancara
manajemen kelolaan
pesrta didik
Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik klinik didapatkan hasil bahwa
pelaksanaan contrilling terhadap kegiatan bimbingan PKK berjalan dengan sangat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa standar controlling dalam proses bimbingan PKK sudah
sepenuhnya di terapkan di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan dari
pemantauan dinas peserta didik, mengetahui permasalahan manajemen kelolaan pesrta
didik, dan mengecek dokumentasi di permasalahan manajemen kelolaan pesrta didik.
D. UNSUR OUTPUT
1. Efisiensi ruang rawat, hasil evaluasi penerapan SAK
Kajian Teori
Menurut Nurssalam, (2013) mutu pelayanan meliputi 4 (empat) indicator mutu
pelayanan kesehatan yaitu BOR, AVLOS, TOI dan BTO.
a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka Penggunaan Tempat Tidur)
BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit,dll. Standar internasional BOR dianggap
baik adalah 80-90% sedangkan standar nasional BOR adalah 60-85%.
b. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata Lamanya Pasien Di Rawat)
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator ini disamping
memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnose tertentu yang dijadikan tracer (yang
perlu pengamatan lebih lanjut). AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
c. TOI (Turn Over Interval = Tempat Tidur Tidak Terisi)
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat di isi
ke saat terisi berikutnya. Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3
hari.
d. BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur)
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa
kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu
tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (9-10 x/3 bulan)
Kajian Data
Di PKU Muhammadiiyah pamotan terdapat pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
dengan jumlah 24 bad yang masih digunakan. jumlah pasien selama bulan januari-maret
2021 berjumlah 256.
Tabel. 15 Kajian Efesiensi Ruang Rawat

Dilakukan
No Standart Metode Keterangan
Ya Tidak
Rata-rata lumayan
pasien dirawat
dari bulan
1 AVLOS ✓ Wawancara januaribwejumlah
3 hari, bulan
februari-maret 2
hari
Angka peggunaan
tempat tidur
pasien rawat iap
pada bulan januari
2 BOR ✓ Wawancara berjumah 16,3 %
Bulan februari
berjumlah 10,4%
dan bulan maret
berjumlah 8,73 %
Jumlah angka
perputara tempat
tidur pada bulan
januari berjumlah
3 BTO ✓ Wawancara 2 kali, bulan
februari berjumlah
1 kali dan pada
bulan maret
berjumlah 1 kali
Jumlah tempat
4 TOI ✓ Wawancara
tidur yang tidak
terisi pada bulan
januari -maret
adalah 0,0017

Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai klinik didapatkan hasil bahwa AVLOS,
BTO, TOI, BOR berjumlah:
AVLOS (Bulan Januari - Maret)
121
= 2,52 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 3 ℎ𝑎𝑟𝑖
40
70
= 2,25 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
31
65
= 1,96 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
33

BOR (Bulan Januari - Maret)


121
× 100% = 16,3%
24×31
70
× 100% = 10,4%
24×28
65
× 100% = 8,73%
24×31

TOI (Bulan Januari - Maret)


(24×31)−121
48 (24×31)−121
(744)−121
48 (744)−121
623
35×712−121
623
= 0,017
35×591

BTO (Bulan Januari - Maret)


48
= 2 𝐾𝑎𝑙𝑖
24
33
= 1,37 𝐾𝑎𝑙𝑖
24
31
= 1,29 𝐾𝑎𝑙𝑖
24
g) Hasil Evaluasi Penerapan SAK
Dokumentasi keperawatan adalah system pencatatan kegiatan sekaligus pelaporan
semua asuhan keperawatan sehingga terwujud data yang lengkap, nyata dan tercatat
bukan hanya tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Dokumentasi keperawatan
merupakan suatu upaya untuk membina dan mempertahankan akuntabilitas perawat
dan keperawatan. Tujuan dari adanya dokumentasi keperawatan adalah sebagai berikut
:
a. Sebagai media komunikasi
b. Sebagai sarana pendidikan
c. Sebagai perhitungan biaya
d. Sebagai evaluasi perencanaan perawatan pasien
e. Sebagai jaminan mutu pelayanan
f. Sebagai dokumen yang sah
g. Sebagai data penelitian
Aspek-aspek penting dalam dokumentasi keperawatan :
a. Keakuratan data
b. Breavity (ringkas)
c. Legibility (mudah dibaca)
Komponen dokumentasi keperawatan :
1) Pengkajian, meliputi : pengumpulan data dan pengorganisasian data. Pengumpulan
data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan penunjang.
2) Diagnosa keperawatan : menggambarkan masalah pasien baik actual maupun
potensial berdasarkan hasil pengkajian data
3) Rencana keperawatan : menentukan prioritas, tujuan, kemungkinan pemecahan,
metode pendekatan pemecahan masalah
4) Implementasi / tindakan : pemberian tindakan / asuhan keperawatan
5) Evaluasi : memeriksa kembali hasil pengkajian awal dan intervensi awal untuk
mengidentifikasi masalah dan rencana keperawatan pasien termasuk strategi
keperawatan yang telah diberikan untuk memecahkan masalah pasien
Catatan asuhan keperawatan : pencatatan merupakan data tertulis tentang kesehatan
pasien dan perkembangan pasien selama dalam pemberian asuhan keperawatan (Bakri,
2010).
a. Kepuasaan pasien
Kualitas suatu pelayanan dapat diukur dari tingkat kepuasaan pengguna
pelayanan tersebut. Semakin tinggi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan rumah sakit, maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan rumah sakit
tersebut. Instumen yang digunakan adalah instrument tingkat kepuasan pasien yang
berjumlah 22 pernyataan dan terdiri dari 5 komponen kepuasan.
b. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang baik mengacu pada standar asuhan
keperawatan yang telah ditetapkan.
h) Hasil evaluasi bimbingan PKK (dari Pembimbing PKK/Peserta didik)
Pendidikan dan praktek keperawatan profesional merupakan aspek yang tidak
dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon perawat profesional secara
komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pengetahuan yang telah
didapat dari pendidikan, baik di kelas perkuliahan maupun di laboratorium akan
digunakan pada situasi nyata dilapangan/klinik, sehingga keselarasan antara
pendidikan dan praktek klinik keperawatan (PKK) sangatlah penting.
Praktek keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawabnya, (Nurssalam, 2010).
Adapun tujuan dari bimbingan klinik terbagi antara tujuan umun dan tujuan
khusus yaitu :
a. Umum :
Terselenggaranya program bimbingan PKK yang bermutu tinggi bagi
perawat dan semua peserta didik keperawatan.
b. Khusus :
Setiap pembimbing PKK dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya
dengan jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi sebagai pembimbing
praktek klinik keperawatan.
Setiap peserta didik dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi peserta didik.
Terselenggaranya program bimbingan PKK yang baik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.
Kajian Data
1. Planning
Hasil evaluasi dari planning di Klinik Pratama Rawat Inap PKU
Muhammadiyah Pamotan sudah baik dibuktikan dengan pemberitahuan dari
institusi ke lahan praktik sebelum praktik dengan mengirim proposal, surat izin,
buku panduan. Penentuan lokasi praktik sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai, penerimaan dan orientasi mahasiswa. Semua planning tersebut sudah
dilakukan dengan cara wawancara.
2. Organizing
Hasil evaluasi dari organizing sudah dilakukan dengan observasi dan
wawancara dengan dibuktikan dengan adanya serah terima dari peserta didik,
penetapan pembibing PKK sesuai kriteria yang ditetapkan,penjelasan pelaksanaan
PKK, pemberian jadwal dinas, dan adanya proses bimbingan dari pembimbing
PKK sesuai dengan ketentuan
3. Actuating
Hasil evaluasi dari actuating sudah dilakukan dengan baik di Klinik Pratama
Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan dengan monitoring kehadiran,
monitoring kompetensi peserta didik, bimbingan pelaksanaan tindakan perawatan
meliputi diskusi, laporan tugas individu dan keleompok.
4. Controlling
Hasil evaluasi dari controlling sudah dilakukan dengan baik dan berjalan
dengan lancar di Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan
dengan dilakukannya monitor pelaksanaan dinas peserta didik meliputi tata tertib
dan observasi atau survey. Mengetahui permasalahan manajemen kelolaan peserta
didik, mengecek dokumentasi di permasalahan manajemen kelolaan pesrta didik.
Analisis
Data hasil evaluasi bimbingan PKK yang ada di klinik tersebut meliputi planning,
organizing, actuating, controlling sudah di terapkan dan dilaksanakan di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan.
i) Kepuasan kerja karyawan

Kajian Teori
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap
pekerjaannya. Definisi ini mengandung pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan
kerja merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan
dan terpisahkan satusama lain (discrete job elements). Kepuasan kerja mempunyai
konsekuensi langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas kerja organisasi.
Kepuasan kerja karyawan yang rendah menjadi penyebab menurunnya kondisi kerja,
kinerja dan kualitas produksi dalam berorganisasi. Kepuasan kerja penting untuk
aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah
mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi (Sitorus,
2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam rangka peningkatan
kinerjanya menurut Nurssalam, (2010) yaitu:
a. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat,
dan keterampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik
sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis
pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi. Jenis pekerjaan, pengaturan
waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu
penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.
d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya. Namun,
upah atau gaji yang besar tidak selalu bisa menjamin kepuasaan kerja karyawan.
Kajian Data
Dari hasil wawancara kepada perawat. Berikut hasil wawancara di Klinik
Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan

Tabel. 15 Hasil Wawancara Kepuasan Kerja Perawat


Faktor Kepuasan
No Kesimpulan
Psikologi Sosial Fisik Finansial
1 Perawat Adanya timbal Perawat Gaji
merasakan balik yang mengeluh dirasakan
kenyamanan dan positif baik kondisi sesuai
menikmati dari sesama ruangan dengan
bekerja di Klinik profesi, yang terlalu beban kerja
Pratama Rawat maupun sempit. Hal perawat
Inap PKU dengan ini
Muhammadiyah berbeda mengakibatk
Pamotan, profesi. an kurang
pekerjaan sesuai Sehingga leluasa
dengan bakat. perawat dalam
Hal ini membuat merasakan melakukan
perawat merasa kenyamanan aktivitas
percaya diri dan saat bekerja. pelayanan
minat yang tinggi Prinsip yang kesehatan
untuk diterapkan di pada pasien
memberikan Klinik
pelayanan yang Pratama
maksimal pada Rawat Inap
pasien. PKU
Muhammadiy
ah Pamotan
adalah prinsip
kekuluargaan.
2 Perawat Perawatan Perawat Perawat
menyatakan mengatakan mengatakan mengatakan
nyaman saat tidak ada suadah gaji sudah
bekerja, sikap kendala nyaman cukup dan
terhadap dengan rekan dengan gaji tersebut
kerjaannya baik- kerja sesama Klinik tergantung
baik saja dan profesi, dan Pratama dengan
tidak ada dengan profesi Rawat Inap kliniknya.
kendala. Perawat lain saat PKU
mengatakan berkomunikas Muhammadi
menikmati i dan dalam yah Pamotan
pekerjaannya proses tidak ada
memberikan keluhan
pelayanan dengan
kesehatan keadaan
tidak ruangan,
mengalami pertukaran
kendala udara, suhu,
apapun dan
pencahayaan
ruangan
sudah baik.
Perawat
mengatakan
sudah
nyaman
dengan
jadwal,
pengaturan
kerja,
perlengkapa
n kerja dan
waktu
istirahat

Analisis
Berdasarkan data yang didapatkan, secara keseluruhan perawat mengatakan
kepuasan dengan pekerjaan, serta memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya.
Perawatan mengatakan menikmati pekerjaannya.
Interaksi antar perawat maupun pegawai lainnya sudah baik dan berjalan lancar,
komunikasi sudah terjalin dengan baik antara dokter dan perawat. Perawat yang
jaga dinas pagi biasanya hanya 2 orang sedangkan pada sore hari biasayan sekitar 3 -5
orang.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. PERMASALAHAN
1. Intervensi Masalah
Presentase proses asuhan keperawatan di Ruang rawat inap Klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan di dapat data analisis sebagai berikut. Diagnosa dan
intervensi keperawatan secara umum belum berdasarkan NANDA NIC NOC.
Perencanaan sudah di tetapkan sesuai dengan diagnosa yang di tetapkan maksimal
1x24 jam, namun rencana tersebut belum mampu mengukur sejauh mana masalah
terselesaikan. Observasi terhadap tindakan yang dilakukan,rata-rata penilaian tindakan
sebesar 85% hal tersebut menunjukan hasil yang kurang maksimal.
2. Prioritas masalah
a. Pembuangan sampah infeksius dan non infeksius kurang memadai (belum
dibedakan warna tempatnya anatara kuning (infeksius) dan hitam (non infeksius)
belum ada kotak savety box di UGD untuk pembuangan benda tajam)
b. Sasaran keselamatan pasien belum terpenuhi
c. Kurangnya karyawan di klinik pratama PKU Muhammadiyah Pamotan, sehingga
sistem kerja karyawan kurang terstruktur dan masih banyak yang merangkap
pekerjaan (multitalent)
d. Pengorganisasinya sudah ada, tetapi belum terkoordinir dengan baik
e. Rekap standar Asuhan Keperawatan belum terkoordinir dengan baik.

B. RENCANA KEGIATAN
Ora
Waktu
Pokok Uraian Penanggun ng
No Masalah Tujuan Sasaran Target pelaksana
kegiatan kegiatan gjawab terk
an
ait
1. pembuangan Perencanaan Memberika Supaya Manager Penamba Selama Sri
sampah penambahan n masukan diklinik pelayana han praktik 5- Handayani
infeksius dan savety box kepada pratama pku n klinik plastic 10 april
non infeksius dan klinik agar muhammadiy sampah 2021
kurang membedakan secepatnya ah pamotan infeksius
memadai sampah memberikan pembuangan (warna
(belum infeksius penambaha sampahnya kuning)
dibedakan berwarna n savety box dapat
warna kuning dan dibedakan
tempatnya memberikan antara
anatara plastic sampah
kuning sampah infeksius dan
(infeksius) kuning pada non infeksius
dan hitam sampah
(non infeksius
infeksius)
belum ada
kotak savety
box di UGD
untuk
pembuangan
benda tajam)

2. sasaran Perencanaan Member Supaya di Manajer Peningka Selama


keselamatan peningkatan masukan klinik pelayana tan safety praktik 5-
pasien belum pasien safety kepada pratama pku n klinik patient 10 april
terpenuhi klinik agar muhammadiy 2021
secepatnya ah pamotan
meningkatk savety patient
an safety nya dapat
patien ditingkatkan.
3. Kurangnya Penambahan Member Agar SDM Manager Penamba 5-10 April
SDM SDM di masukan diklinik klinik han SDM 2021
klinik kepada terpenuhi
pratama PKU manager sesuai dengan
Muhammadi klinik agar profesi
yah Pamotan menambahk
an SDM
yang kurang
di klinik dan
menempatk
an sesuai
profesinya
,masing-
masing
4. Pengorganisa Pengkoordina Memberika Agar Manager Pengkoo 5-10 april
sian sian n masukan organisasi klinik rdinir 2021
karyawan organisasi kepada karyawan struktur
karywan manager dapat organisas
klinik agar terkoordinir i
organisasi dengan baik karyawa
karyawan n
dapat
terkoordinas
i dengan
baik
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN

Faktor Faktor
No Masalah Program Sasaran Waktu Evaluasi Penghambat
Pendukung

1 Proses Edukasi Kepala Jum’at, Pengecek Adanya Tidak ada


Perencana kepada Ruang 9 April an pada Dukungan faktor
a Asuhan Kepala Kepera 2021 lembar dari Kepala penghambat
Keperawa Ruang watan Asuhan Ruang
tan pasien Keperawa Keperawa Keperawatan
tan, tan
pemberia Pasien.
n Lembar
intervensi
Keperawa
tan.

2 Kurang Edukasi Kepala Jum’at, Menanya Adanya Tidak ada


Maksimal kepada Ruang 9April kan dukungan faktor
nya Kepala Kepera 2021 kembali dari Kepala penghambat
Pelaksana Ruang watan kepada Kepala
an Tugas Keperawa Kepala Ruang
Kepala tan Ruang Keperawatan
Ruang tentang Keperawa
pelimpaha tan
n tugas tentang
Kepala Pengganti
Ruang Kepala
ruang
sementara
B. EVALUASI
No Program Sebelum Sesudah
1. Edukasi kepada Kepala Pada asuhan keperawatan klien Setelah dilakukan
Ruang Keperawatan, bagian intervensi hanya di tulis edukasi kepala ruang
pemberian Lembar dengan kurang lengkap. keperawatan dapat
intervensi Keperawatan. memahami tentang
standar asuhan
keperawatan.

2. Edukasi kepada Kepala Selama observasi mahasiswa Setelah dilakukan


Ruang Keperawatan melakukan proses observasi, edukasi kepala ruang
tentang pelimpahan tugas Kepala ruang diketahui keperawatan
Kepala Ruang. melakukan cuti kehamilan, tetapi mengetahui tentang
tidak ada pelimpahan tugas pentingnya meeting
kepada tim keperawatan pagi, hal ini berkaitan
sehingga tugas seperti meeting dengan kelancaran
pagi tidak dilakukan di Klinik kegiatan keperawatan di
Pratama Rawat Inap PKU Klinik Pratama Rawat
Muhammadiyah Pamotan . Inap Muhammadiyah
Pamotan.

C. FAKTOR KESULITAN DAN PENDUKUNG YANG DIALAMI OLEH


MAHASISWA SELAMA PELAKSANAAN PRAKTEK
Masalah Rencana Tindak Lanjut Penanggung jawab
1. Proses Perencanaa Manager / pemilik klinik dapat Direktur klinik dan semua
Asuhan Keperawatan merubah pelayanan khususnya pegawai klinik
pasien dalam perencanaan keperawatan.

Kurang Maksimalnya Manager / pemilik klinik dapat Direktur dan semua pegawai
Pelaksanaan Tugas melimpahkan tugas kepala klinik
Kepala Ruang ruangan sementara kepada
perawat yang berkompeten.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio psikososial dan spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga dan
masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data hasil kajian terdapat masalah mengenai man / tenaga keperawatan
di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Pamotan kurang Kurangnya karyawan di klinik
pratama PKU Muhammadiyah Pamotan, sehingga sistem kerja karyawan kurang
terstruktur dan masih banyak yang merangkap pekerjaan (multitalent).

B. SARAN
1. Institusi pendidikan
Diharapkan makalah ini dapat menjadi pedoman atau masukan dalam penelitian
kesehatan dan pengembangan mata kuliah manajemen keperawatan sebagai
bimbingan terhadap mahasiswa yang berkecimpungan di bidang keperawatan
khususnya untuk program studi profesi ners fakultas kesehatan.
2. Klinik
Diharapkan pengguna format catatan perencanaan harian perawat pelaksanaan,
dapat menjadi acuan/perbandingan dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi
pelayanan klinik.
3. Perawat / pegawai
Diharapkan dengan adanya format catatan perencanaan harian perawat pelaksana,
perawat tidak lagi menggunakan buku catatan pribadi tetapi dapat menggunakan
format yang telah tersedia untuk keseragaman dan kemudahan dalam pencatatan
rencana harian.
4. Mahasiswa
Setelah menyelesaikan praktikum manajemen keperawatan, diharapkan mahasiswa
sudah mampu melakukan pengumpulan data dengan metode 5 M (Man, method,
money, dan machine) serta mampu menerapkan proses manajemen keperawatan
(planning, organizing, actuating, dan controlling ). serta menjadi change agent dalam
penerapan format catatan harian perawat pelaksana.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2011. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.


Bakri, M. H. (2010). Manajemen keperawatan (konsep dan aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Hidayat, A. A. A. (2010). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Nursalam. 2012. Menejemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, ed.
1. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2013. Menejemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, ed.
2. Jakarta: Salemba Medika.
Rosmary, Mc. Mohan. 2010. Menejemen Pelayanan Kesehatan Primer. EGC: Jakarta.
Sitorus, R. Yulia. 2008. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit; Penataan
Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Swanburg, R. 2010. Kepemimpinan dan Menejemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
RENCANA HARIAN KEPALA RUANG

Kelompok : Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan

Tanggal : 7 April 2021

Ruang : Rawat Inap Syafa Marwa

Jumlah Pasien : 4 Orang

Jumlah perawat : 2 Orang

Waktu Kegiatan Keterangan


10 menit Operan Baik
Pre converence (Jika jumlah tim lebih dari 1
orang mengecek SDM dan sarana prasarana
10 menit Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan Baik
kondisi,dll)
15 menit Melakukan interaksi dengan pasien baru atau Baik
pasien yang memrlukan perhatian khusus
15 menit Melakukan supervise pada perawat primer atau Baik
perawat palaksana
Perawat 1 : Cici Alvita
Tindakan Pada Tn. D
TTV :
TD: 100/60 mmHg
RR : 24x/ menit
N : 82x/ menit
S : 37,5 °C
Pemberian obat :
• Inj. Cefotaxime 3x750
• Inj. Lantus 1x 10 unit
• Inj. Valisanbe ½ A
• Oral Norages 3x1

10 menit Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat Baik


terstruktur/ insidentil

Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,


lingkungan yang belum teratasi, ishoma.
15 menit Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan Baik
asuhan keperawatan untuk sore, malam dan esok
hari sesuai tingkat ketergantungan pasien.
Mengobservasi post converence
10 menit Operan Baik
TABEL RENCANA HARIAN KETUA TIM

Kelompok : Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Pamotan

Tanggal : 3 April 2021

Jumlah Perawat : 3 Orang

Jumlah Pasien : 3 Pasien

Ruang : Rawat Inap Syafa Marwa

Waktu Kegiatan keterangan


14.00 - Operan baik
- Pre comperence (jika jumlah anggota tim lebih dari 1 orang)
Membimbing pasien makan dan minum serta minum obat
dengan tepat waktu.
15.00 Pasien 1 : Tn M baik
Tindakan
Pemeriksaan pasien
KU : nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah 1x , pusing (+),
panas (+) , batuk seminggu
TTV : TD 110/70 mmhg, spo: 89% nadi : 80 x/mnt , RR:
20x/mnt s: 38,1 c
Terapi pemberian obat
Obat oral
- Cefadro x 1 kapsul 500 mg 3x1
- Copartein 3x1
- Ondansentron tablet 4mg 3x1
- Oflaxacin 400mg 2x1
- Metaformin 500mg 3x1

Injeki
- Ratinidine 2x1 ampul (50mg)
1 cc = 25mg
1 ampul = 50 mg
Pasien 2 : Tn.D
Tindakan
Pemeriksaan pasien
KU : lemas dan lemah (+), tidak bisa berjalan sejak 1 bulan ,
demam hilang timbul , mual (+), batuk (+)
TTV : TD: 100/60mmhg, spo : 89% , s: 38c ,n:92x/mnt
Terapi pemberian obat
Obat oral
- Norages 3x1 syrup
Injeksi
- Inj cefotaxim 3x750mg
- Inj lantus 1x10 tablet
- Inj valisante ½ tablet

Pasien 3 : Ny M
Tindakan
Pemeriksaan pasien
KU : Diare, mual muntah (+), lemas (+)
TTV : TD 90/60 mmhg s: 37,5c n;80x/mnt
Terapi pemberian obat
Obat oral
- Suprabiotik
- Paracetamol 3x1
- Trifadium 3x1
- Non diatab 3x2 tablet
15.30 Supervial perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan kebutuhan) Baik
Perawat 1 : Daimatun nikmah
(Penerimaan pasien)

Perawat 2 : Eva elya f


( Pemeriksaan pasien)
( Pemberian obat)

Perawat 3 : Hanifatun najibah


( Edukasi perencanaan pasien pulang)
16.00 Memimpin terapi akvitivas kelompok Baik
Pasien 1 : Tn.M (pemantauan ttv)
Pasien 2 : Tn.D (pemantauan ttv)
Pasien 3 : Ny.M (pemantauan laborat)
17.00 Membimbing pola makan dan memberi obat pasien Baik
18.00 Pas conference dan pendokumentasian asuhan keperawatan
sesuai sop dengan perawat yang jaga diruangan tersebut
21.00 operan Baik
JURNAL HARIAN HARIAN PERAWAT PRIMER

A. PENGERTIAN
perawat primer merupakan metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab pwnuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit atau klinik. metode ini ditadai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan untuk
memperencanakan , melakukan dan kordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat.

B. MANAJEMEN KASUS
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat dinas.
pasien akan dirawat pleh perawat yang berbeda untuk setiap sift dan tidak ada jaminan
bahwa pasien akan dirawat oleh oleh orang yang sama pada hari berikutntnya. metode
penegasankaus boleh di terapkan pada satu pasien. satu perawat dalam hal ini umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat untuk keperawatan kasus seperti isolasi, intensive care.

C. KELEBIHAN DAN KELEMHAN PERAWAT PRIMER


Kelebihan
1. bersifat kontinuitas dan komprehensif
2. mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memmuginkan
pengembanhan diri
3. keuntungan antara lain pasien, perawat, dokter, rumah sakit ayau klinik
Kelemahan

hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadai dengan kriteria asertif, self direaktin, kemampuan mengambil keputusan yang
tepat, menguasai keperawatan klinik, akintable serta mampu berkolaborasi dengan
berbagai disiplin

D. PERAN PERAWAT PRIMER


1. Menerima dan mengkaji kebutuhan pasien secara lomprehensif
2. membuat perencanaan askep
3. mengadakan Tindakan kolaborasi
4. memimpin timbang terima
5. memimpin ronde keperawatan
6. mengevaluasi pemberian askep
7. bertanggung jawab atas pasien
8. memberi petunjuk jika pasien akan pulang
9. mengisi resume keperawatan

E. RESUME HARIAN PERAWAT PRIMER


Nama :
jml perawat :
ruangan :
jumlah :
tanggal :

waktu kegiatan Keterangan


08.00 Operan, pre conferen • sudah dilakukan Tindakan
(merencanakan kegiatan asuhan operan dan perawat associated
keperawatan dengan tim I) dinas malam kepada perawat
primer pagi
• sudah dilakukan rencana
asuhan keperawatan
09.00 Melaksanakan asuhan keperawatan • sudah dilakukan ssusilasi
keperawatan 1 pasien Tn.A
Melakukan evaluasi keperawatan • evaluasi dilakukan pada setiap
10.30
asuhan keperawatan pasien
11.00 Menentuka Kembali asuhan • asuhan keperawatan sudah
keperawatan berdasarkan analisis dilakukan dengan melihat
tanda dan gejala dan
pengangkatan diagnosa secara
tepat
11.15 Melakukan pengkajian terhadap • Pasien baru sudah dilengkapi
pasien baru dan melengkapi pengkajian serta diperhatian
pengkajian yang sudah dilakukan terapi lanjutan dan tanpa
perawat PA malam hari pemngawasan kasus
11.30 Megecek ststus yang akan • status pasien dalam keadaan
dievaluasi pada setiap tim baik
12.00 Melakukan bimbingan dan evaluasi • Bimbingan dan evaluasi
pada PA dan implementasi dilakukan pada PA Tindakan
Tindakan keperawatan akakah keperawatan 90% suda sesusi
sudah sesuai dengan SOP SOP
12.30 Monitor dokumentasi yang • setiap Tindakan sudah
dilakukan PA (Post Conference) dilakukan pencatatan
13.00 operaan • PP sudah melakukan operan
terkait program terapy
Tindakan keperawatan kepeda
PA dinas siang
PENERIMAAN PASIEN BARU

1. PROLOG
Pada hari senin jam 13.45 WIB seluruh perawat meliputi perawat primer dan kepala ruangan
keperawatan yang sedang bertugas shift siang berkumpul di Nurse Station untuk melakukan
penerimaan pasien baru.

2. SESI I SEBELUM PASIEN DATANG


Perawat asosieated menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan menyiapkan penerimaan
pasien baru menyiapkan nursing kit, dan menyiapkan format pengkajian.

3. SESI II NURSE STATION


1. Pasien dating diruangan diterima oleh kepala ruang keperawatan . kepala ruang
memperkenalkan diri, termasuk perawat primer dan associated.
Kepala ruang, “Selamat siang pak, Saya Novita Eka Mufarrochah sebagai kepala ruang
dibantu oleh perawat ima,ifah, dan eva yang akan merawat bapak.
2. Perawat primer yang diberi delegasi oleh kepala ruang memberikan informasi tentang
segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan pasien mulai dari tempat pengambilan
obat, nurse station, dokter yang merawat, kamar mandi dan lain-lain.
Perawat Primer :
1. Dokter, kepala ruangan dan perawat yang bertanggung jawab atau akan merawat klien.
Perawat Primer : “ Ibu/ Bapak yang bertanggung jawab pada orang tua Ibu/Bapak adalah
Dr. Imam Mujiyono”.
2. Letak kamar, ruang perawat dan ruang konsultasi dokter.
PerawatPrimer : Bapak/ Ibu, nanti kalua ada apa-apa pada Tn.D bisa panggil Kami di
ruang ini, Kami akan membantu Tn.D dan akan stanbay diruangan ini”.
➢ Jam Berkunjung
Senin s/d Minggu
Perawat Primer : “ Ibu/Bapak nanti berkunjungnya bergantian ya, dan untuk jam
berkunjung Senin s/d Minggu pukul 16.00-17.00 WIB.
➢ Persyaratan menunggu apabila diperlukan
Penunggu adalah keluarga terdekat (agar memberikan rasa nyaman pada pasien)
dan masing-masing pasien hanya boleh dua penunggu.
➢ Administrasi ruangan yang perlu diketahui
• Sentralisasi obat
• Tata cara pembayaran jasa klinik
Perawat Primer: “ Bapak/Ibu obat-obatan pasien nanti dikelola oleh farmasi (apoteker)
kita ada ruangan apotik yang nanti diberikan oleh pihak perawat”.
3. Perawat menanyakan Kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan misal
mengenai tata tertib pengunjung.
Perawat primer: “ Dari penjelasan saya tadi apakah ada yang belum dimengerti, bisa Bapak/
Ibu tanyakan”.
4. Apabila pasien dan keluarga telah memahami apa yang dijelaskan oleh perawat, keluarga
pasien diminta menandatangani lembar pasien baru.
Perawat Primer : “ Bapak/Ibu ini ada lembar persetujuan yang harus Bapak/Ibu Tanda
tangani sebagai penanggung jawab dan bukti bahwa penanggung jawab setuju pasien
dilakukan perawatan di ruang rawat inap”.
5. Perawat primer menunjukkan kamar/tempat tidur klien dan mengantar pasien ketempat
yang telah ditetapkan. Perawat associated dengan karyawan lain memindahkan pasien
ketempat tidur (apabila pasien dating dengan kursi roda), dan berikan posisi yang paling
nyaman.
Perawat primer: “ Bapak/Ibu ini ruangan yang akan ditempati Tn.D selama dirawat disini
dan itu kamar mandi pasien, nanti kalua pasien ingin BAK dan BAB bisa ambil pispot
dikamat mandi situ”.
6. Perawat mempersilahkan keluarga lain menunggu diluar.
Perawat Primer : “ Kami akan melakukan tindakan pada Tn.D untuk sementara selain
penunggu bisa ditunggu diluar”.
7. Perawat primer dan associated melaksanakan pemeriksaan tanda-tanda vital.
8. Perawat menyiapkan tindakan penunjang dan melakukan program selanjutnya.
9. Konfirmasi diet penyakit ke instalasi gizi
10. Terminasi
“ Baik, Bapak/Ibu sebelum saya Kembali, apa ada yang ditanyakan? Atau mungkin jika
memerlukan bantuan hubungi kami di ruang perawat”.
“ Terimakasih”.
4. EPILOG
Kembali ke nurse station, mendokumentasikan semua penjelasan tentang penerimaan pasien
baru.
PERENCANAAN RONDE KEPERAWATAN
PADA TN. M DENGAN TB PULMO
DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP PKU MUHAMMADIYAH
PAMOTAN
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Klinik Management Keperawatan

Disusun Oleh

KELOMPOK 5

1) Naimatul Farida (920173034)


2) Hendri Murdiyastuti (920173020)
3) Puput Puji Rahayu (920173038)
4) Novita Eka Mufarrochah (920173083)
5) Eva Elya Fauzyiah (920173064)
6) Ike Dwi Lestyani (920173070)
7) Cici Alvita (920173104)
8) Daimatun Ni’mah (920173107)
9) Hanifatun Najibah (920173114)
10) Siti Shofiana (920173146)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021
PERENCANAAN RONDE KEPERAWATAN

A. Topik : Perawatan Klien dengan Diagnosa TB Pulmo


B. Sasaran : Tn. M
C. Waktu : Pukul 13.00 WIB
D. Hari / Tanggal : Rabu, 07 April 2021
E. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi. Tekanan
darah dalam rentang normal, keadaan baik, tidak mual, tidak muntah, tidak sesak nafas,
batuk berkurang, suhu dalam batas normal yaitu 36,5 °C – 37,5 °C.
2. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis
2) Mnumbuhkan cara berpikir tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien
3) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
4) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
5) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
F. Sasaran
Klien Tn. M usia 59 tahun yang dirawat di ruang rawat inap syafa marwa dengan diagnosa
TB Pulmo.
G. Materi
1. Teori perawatan TB Pumo
2. Masalah – masalah keperawatan yang muncul pada klien atau penderita TB Pulmo
H. Metode
1. Diskusi
2. Bed side teaching
I. Media
Leaflet
J. Proses Ronde
NO. TAHAP WAKTU PENANGGUNGJAWAB
1. Pra Ronde • Kepala Ruangan
• Menentukan kasus dan topik • Ketua TIM
• Menentukan tim ronde • Perawat 1
• Informed consent • Perawat 2
• Membuat pra planning • Perawat 3
10 menit
• Diskusi • Fisioterapi
• Mencari sumber literatur • Ahli Gizi
• Dokter
• Farmasist
• Konselor
2. Ronde
• Penyampaian masalah
• Diskusi 15 menit Semua anggota kelompok
• Validitas data ke pasien dan
keluarga
3. Post Ronde
• Evaluasi pelaksanaan ronde 3 menit Semua anggota kelompok
revisi dan perbaikan
K. Alur Ronde

Tahap Pra PP
Ronde

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien :

• Informed concent
• Hasil Pengkajian / validasi data

• Apa masalah dan Diagnosis Keperawatan :


Tahap Pelaksanaan Pengkajian ( Bersihan Jalan Nafas tidak efektif,
di Nurse station Masalah gangguan pertukan gas,rasa nyaman nyeri,
Hipertermi )
• Data yang mendukung :
( Pernyataan pasien, keluhan batuk dan
sudah lama, batuk berdahak, muntah
darah, sesak nafas, nyeri dada, demam S :
38°C, nafsu makan menurun, pasien kurang
teratur minum obat )
• Intervensi yang sudah dilakukan :
a. Memonitor TTV
b. Melakukan advise dokter
c. Kolaborasi dengan farmasist
• Apa hambatan yang ditemukan ?
( Suhu badan masih 38 °C, nafsu makan
berkurang, kurang teratur minum obat )

Tahap Ronde di Bed Validasi data


Pasien

Diskusi PP, KARU, Perawat, Ahli Gizi, Fisioterapi,


Dokter, Farmasist, Konseor

Tahap Pasca Ronde Lanjutkan diskusi di Nurse Station

Simpulan dan rekomendasi masalah

Aplikasi hasil analisis dan diskusi

Masalah teratasi sebagian


L. Peserta Ronde
1. Kepala Ruangan : Siti Shofiana
2. Ketua TIM : Novita Eka Mufarrochah
3. Perawat 1 : Hanifatun Najibah
4. Perawat 2 : Daimatun Ni’mah
5. Perawat 3 : Eva Elya Fauziyah
6. Ahli Gizi : Ike Dwi Lestyani
7. Konselor : Hendri Murdiyastuti
8. Fisioterapi : Naimatul Farida
9. Apoteker : Puput Puji Rahayu
10. Doter : Cici Alvita
M. Evaluasi
1. Persiapan
➢ Penetapan pasien sudah mengikuti aturan rode keperawatan yaitu pasien
dengan TB Pulmo. Dengan keadaan demam S : 38°C, batuk berdahak, nafsu
makan berkurang.
➢ Pemberian informed concent sesuai prosedur
➢ Validasi data menggunakan Rekam Medis dn Wawancara kembali kepada
pasien sesuai prosedur
2. Proses
a. Penentuan masalah dan Diagnosis keperawatan dapat ditemukan diantaranya
1) Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
2) Gangguan pertukan gas
3) Rasa nyaman nyeri
4) Hipertermi
b. Data yang mendukung tersedia berupa
Pernyataan pasien, keluhan batuk dan sudah lama, batuk berdahak, muntah darah,
sesak nafas, nyeri dada, demam S : 38°C, nafsu makan menurun, pasien kurang
teratur minum obat.
c. Terdapat Intervensi tambahan dari mahasiswa
1) Memberikan informasi mengenai penyakit
2) Memberikan informasi mengenai diet
3) Memberikan informasi mengenai pola aktivitas pasien
3. Hasil
1) Pasien sudah dapat beraktivitas turun dari tempat tidur dan toileting.
2) Suhu badan pasien sudah normal yaitu S : 36,5 °C.
3) Pasien mengerti mengenai diet makanan untuk penyakitnya
4) Pasien mengerti mengenai pola aktivitas yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai