Anda di halaman 1dari 32

META‐ANALYSIS OF

ANTIBIOTICS VERSUS APPENDICECTOMY FOR


NON‐PERFORATED ACUTE APPENDICITIS
IDENTITAS JURNAL
▪ Judul artikel : Meta‐analysis of antibiotics versus appendicectomy for
non‐perforated acute appendicitis

▪ Tahun terbit : 2016


▪ Penulis : Sallinen et al
▪ Jurnal : The British Journal of Surgery
ABSTRAK

Latar Belakang
▪ Lebih dari satu abad, apendiktomi telah menjadi tatalaksana pilihan apendisitis
▪ Beberapa penelitian baru telah mengganti pandangan tersebut
▪ Penelitian ini meninjau manfaat dan kerugian terapi antibiotic dibandingkan
apendiktomi pada pasien apendisitis non-perforasi
Metode
▪ Pencarian RCT yang membandingkan antibiotic dengan apendiktomi pada pasien
apendisitis non pefroasi, dinilai dengan pendekatan GRADE
ABSTRAK

Hasil
▪ 5 Penelitian dari 1116 pasien melaporkan:
▪ 4,9% komplikasi dari 510 pasien diberi antibiotic
▪ 8,4% komplikasi dari 489 pasien dilakukan apendiktomi

▪ Komplikasi minor terjadi pada:


▪ 22% dari 510 pasien diberi antibiotic
▪ 12,5% dari 489 pasien dilakukan appendiktomi

▪ Setelah 1 bulan, 47 dari 550 pasien diberi antibiotic melakukan apendiktomi


▪ Dalam 1 tahun, 114 dari 510 pasien di kelompok pasien mengalami kekambuhan
ABSTRAK

Kesimpulan
▪ Pilihan manajemen medis versus bedah dengan apendisitis yang tanpa
komplikasi masih tergantung nilai dan preferensi, dimana decision making
Bersama akan dibutuhkan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
▪ Apendisitis akut adalah indikasi tersering pembedahan abdomen darurat
▪ Sekitar 1 dari 10 individu akan mengalami apendisitis dalam hidupnya
▪ 5-28 persen pasien akan mengalami komplikasi setelah melakukan apendiktomi
▪ Apendiktomi dapat menjadi sumber sepsis pelvis dan menghasilkan mortalitas
tinggi, maka dipertimbangkan wajib dilakukan
▪ Coldrey (1956) menantang paradigma tersebut dimana pasien apendisitis akut
ditangani antibiotic selama lebih dari 24 jam
▪ Walau demikian apendiktomi masih menjadi tatalaksana standar
PENDAHULUAN
▪ Sejumlah review sistematis telah mencoba menerbitkan bukti yang
jelas tetapi masih bertentangan, termasuk dalam definisi outcome
▪ Penelitian ini adalah review sistematik dan meta-analisis yang
meninjau terapi antibiotic dibandingkan apendiktomi pada pasien
dengan apendisitis akut non-perforasi
METODE
METODE
Kelayakan Penelitian
▪ RCT yang membandingkan terapi antibiotic dengan apendiktomi
pada suspek apendisits akut non-perforasi diikutsertakan
▪ Quasi-RCT juga termasuk, tapi hanya di analisis sensitivitas
▪ Penelitian dengan resiko bias sangat tinggi dieklsklusi
Sumber Peneliitan
▪ Database artikel termasuk MEDLINE, Embase, Cochrane
(CENTRAL)
METODE
Pemilihan Penelitian
▪ Dua reviewer menskrining semua judul dan abstrak, menggunakan
form yang telah diteliti secara pilot
▪ Jika perlu dikonsultasiken dengan reviewer ketiga
Ekstraksi Data
▪ Data berikut diambil: Ukuran sampel, peserta, karakteristik regimen
antibiotic, detail pembedahan, dan berbagai outcome
OUTCOME YANG DIKAJI

Komplikasi Mayor Komplikasi Minor


• Perforasi Apendiks • Infeksi luka superfisial
• Infeksi dalam • Diare
• Hernia insisional • Gangguan abdomen
• Obstruksi usus yang melekat • Kekambuhan apendisitis antara 1-1
tahun
• Jumlah apendiktomi dalam 1 tahun
intervensi
• Durasi rawat inap rumah sakit
• Durasi cuti sakit
HASIL PENELITIAN
ALUR
PENELITIAN
PENELITIAN
YANG DIKAJI
PENELITIAN
YANG DIKAJI
PENELITIAN
YANG DIKAJI
RESIKO
BIAS
(+) = Resiko
rendah
(-) = Resiko tinggi
PERBANDINGAN TERAPI ANTIBIOTIK VS ANTIBIOTIK MENURUT “GRADE”
PERBANDINGAN TERAPI ANTIBIOTIK VS ANTIBIOTIK MENURUT “GRADE”
Forest Plot Komplikasi Mayor
▪ Resiko tampak lebih baik pada kelompok antibiotik
▪ Walau demikian, CI masih mengenai angka 1, sehingga masih kurang signifikan (p =
0,16)
Forest Plot Komplikasi Minor
▪ Resiko tampak lebih baik pada kelompok antibiotik
▪ CI masih mengenai angka 1, sehingga masih kurang signifikan (p = 0,20)
Forest Plot Lama rawat Rumah sakit
▪ Lama rawat rumah sakit lebih sebentar pada kelompok apendiktomi
▪ CI)= tidak mengenai angka 1, dan p <0,001
Forest Plot Lama rawat cuti sakit
▪ Lama rawat rumah sakit lebih sebentar pada kelompok apendiktomi
▪ CI)= tidak mengenai angka 1, dan p <0,001
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
▪ Keuntungan dari rejimen antibiotik termasuk:
▪ Tingkat komplikasi utama yang berpotensi lebih rendah (perforasi appendiceal),
▪ Tingkat komplikasi minor yang berpotensi lebih rendah
▪ Cuti sakit yang berpotensi lebih pendek
▪ Tingkat apendisektomi yang lebih rendah pada bulan pertama setelah muncul penyakit.

▪ Keuntungan-keuntungan ini perlu diseimbangkan dengan 22,6 persen kejadian


kambuhnya apendisitis pada 1 tahun dan kemungkinan rawat inap yang lebih
lama di rumah sakit
PEMBAHASAN
▪ Tingkat operasi pada pasien yang tidak memiliki apendisitis pada histopatologi
sangat rendah dalam uji coba yang disertakan (sebagian besar di antara 3%, dan
15% dalam 1 menggunakan diagnosis klinis saja).
▪ Meskipun CT terbatas dalam membedakan apendisitis yang tidak rumit dari
apendisitis, ia memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam membedakan pasien
dengan, dan tanpa apendisitis, yang mengarah ke tingkat rendah dari
apendiktomi negatif di mana CT digunakan secara rutin.
▪ Faktor lain adalah bahwa ambang batas untuk diagnosis apendisitis berdasarkan
temuan histopatologis (tidak ditentukan dalam sebagian besar studi) mungkin
rendah atau sangat rendah.
PEMBAHASAN
▪ Keterbatasan utama beberapa penelitian berupa penyembunyian alokasi
(Blinding), dalam semua untuk penyumbatan, dan dalam banyak hal sehubungan
dengan mangkir.
▪ Ada juga masalah pelaporan yang memerlukan beberapa kesimpulan dalam
abstraksi data (misalnya tidak ada penelitian yang mengklasifikasikan komplikasi
berdasarkan tingkat keparahannya
▪ Semua penulis tidak berhasil melaporkan komplikasi terapi antibiotik (seperti
diare atau reaksi alergi) dan sebagian besar gagal melaporkan komplikasi
apendiktomi secara rinci pada pasien yang awalnya menerima antibiotik, tetapi
yang kemudian menjalani operasi apendiktomi untuk apendiktomi berulang
PEMBAHASAN
▪ Ada kemungkinan bahwa beberapa pasien lebih memilih untuk menghindari
operasi apendiktomi karena komplikasi potensial yang jarang, tetapi serius
disebkan oleh anestesi umum atau spinal
▪ Tetapi, juga karena kemungkinan rasa sakit jangka pendek dan jangka panjang
yang terkait dengan operasi, dengan penurunan kualitas hidup. Sayangnya,
peneliti tidak mengukur rasa sakit secara konsisten atau ketat, dan tidak
melaporkan kualitas hidup sama sekali.
PEMBAHASAN
▪ Terlepas dari keterbatasan penelitian yang tersedia, penelitian-penelitian tersebut
memberikan bukti berharga mengenai hasil antibiotik pertama dibandingkan
operasi segera untuk apendiktomi akut non-perforasi.
▪ Bila diberi pendekatan antibiotik-pertama – maka berpotensi
▪ 3 persen lebih sedikit komplikasi besar,
▪ 7 persen lebih sedikit komplikasi kecil
▪ Cuti sakit lebih pendek 4 hari
▪ 92 persen lebih sedikit apendiktomi pada bulan pertama
KESIMPULAN
▪ Walau demikian kerugian pemberian antbiotik berupa:
▪ Tingkat kekambuhan 23 persen dalam 1 tahun
▪ Tinggal di rumah sakit sedikit lebih lama (setengah hari).

▪ Pasien yang menolak operasi cenderung memilih percobaan awal antibiotik;


mereka yang menolak kemungkinan kambuh mungkin lebih memilih
apendisektomi segera.
▪ Memastikan bahwa keputusan itu konsisten dengan nilai dan preferensi pasien
membutuhkan Decion making bersama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai