Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Penunjang Pterygium

1. CT-Scan

Hasil CT Mata dengan menunjukkan sebuah densitas jaringan lunak di sebelah kiri preseptal.
Fitur klinis utama adalah evaluasi massa berwarna pink salmon di atas konjungtiva bulbar.
Diagnosis bandingnya adalah skleritis nodular, konjungtivitis folikel kronis, pterigium
fibrovaskular, tumor jinak seperti papilloma skuamosa, hiperplasia limfoid reaktif dan tumor
ganas seperti limfoma adneksa okular (OAL) dan melanoma amelanotik.

2. B-Scan
Foto segmen anterior menunjukkan pertumbuhan jaringan segitiga berwarna merah muda
pada nasal kornea, opacity paracentral kornea pada posisi jam 1, dan pupil oval vertikal. b
Gonioskopi dan USG biomikroskopi menunjukkan benda asing mirip logam yang sebagian
tertanam di iris perifer inferior pada posisi jam 6.

3. Probe Test
Probe test dapat dilakukan untuk membedakan Pterygium dengan Pseudopterygium.
Untuk mengidentifikasi pseudopterygium, cirinya tidak melekat pada limbus kornea. Probing
dengan muscle hook dapat dengan mudah melewati bagian bawah pseudopterygium pada
limbus, dimana hal ini tidak dapat dilakukan pada pterygium. Pada pseudopterygium tidak dapat
dibedakan antara head, cap dan body dan pseudopterygium cenderung keluar dari ruang fissura
interpalpebra yang berbeda dengan true pterygium.

4. Patologi Anatomi

Patofisiologi pterigium ditandai dengan degenerasi elastotik kolagen dan proliferasi


fibrovaskular, dengan permukaan yang menutupi epitel. Histopatologi kolagen abnormal pada
daerah degenerasi elastotik menunjukkan daerah basofilia bila dicat dengan hematoksin dan eosin.

Gambar 5. Histologi kornea pada pterigium


Pterigium memperlihatkan gambaran yang sama seperti pingekuela. Bedanya, pada
pterigium lapisan Bowman dirusak. Destruksi lapisan Bowman (panah 1) oleh jaringan fibrovaskular
menghasilkan sebuah luka di kornea. Terdapat juga formasi pannus (panah 2) dan inflamasi kronik
(panah 3).

5. Topografi Kornea

Topografi kornea dapat sangat berguna dalam menentukan derajat astigmatisme ireguler yang
disebabkan oleh pterigium. Topografi kornea dilakukan untuk mengukur perubahan
lengkungan pada kornea

6. Slit Lamp

Pinguecula

Pesudopterygium

Pterygium

pterygia dan pinguecula dapat didiagnosis melalui pemeriksaan menggunakan slit-


lamp . Perangkat ini memungkinkan dokter mata untuk memeriksa kornea mata, iris mata,
lensa dan ruang antara iris mata dan kornea mata. Dokter dapat memeriksa mata dengan
cermat dalam bagian-bagian kecil, membuatnya lebih mudah untuk melihat kelainan.
http://www.rutnin.com/en/eye_knowledge/detail.28.1.html

https://www.aao.org/topic-detail/pterygium-europe

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2765186/figure/F0001/

Indian J Radiol Imaging. 2009 May; 19(2): 109–115.

Anda mungkin juga menyukai