Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN PENYAKIT FRAKTUR FEMUR SINISTRA POST

OP DI RUANG MELATI III RSUD DR MOEWARDI

SURAKATA

A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : 14 Januari
2019 Jam : 11:00 WIB

1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 36 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirasuwasta
Suku / Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Karanganyar
Tanggal Masuk RS : 12-1-19 jam 13.45
No. RM : 0144xxxx
Diagnosa Medis : Faktur Femur Sinistra
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 34 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Karanganyar
Hubungan dengan Pasien : Istri Pasien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri post op
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien post operasi ORIF atas indikasi fraktur femur hari ke-1, sebelumnya
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri riwayat jatuh dari atap kurang lebih 3
meter sekitar jam 12 siang dan terdapat luka robek di kepala bagian belakang
dijahit kira-kira
7cm.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Diabetes Militus
atau Hipertensi
e. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, udara atau pun obat-obatan
f. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal : Garis Pernikahan

: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah

: Pasien : Garis keturunan

3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 20x/menit
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 20x/menit
b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x sehari
dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk.
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x
sehari hanya makan, makanan yang sudah di sediakan dari RS
saja dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk.
c. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur, total tidur
kurang lebih 8 jam perhari.
Selama Sakit : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena rasa nyeri saat post
op
d. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Sebelum Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8
gelas lebih suka air putih.
Selama Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8
gelas lebih suka air putih dan minum teh hangat yang
sudah disediaakan dari RS.
e. Nyeri
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada rasa nyeri pada kaki
Selama Sakit : pasien mengatakan sakit pada kaki kiri dan terlihat
meringis Menahan sakitnya, denagan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser Q = nyeri seperti di
sayat-sayat R = fraktur femur
kiri 1/3 tengah S = Skala 6
T = Kadadang-kadang terutama saat bergerak
f. Kebutuhan Mobilisasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan saat dirumah melakukan aktivitasnya

sendiri tanpa bantuan orang lain ataupun alat bantu berjalan dan
bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.
Selama Sakit : aktifitas pasien terbatas dan secara total memerlukan bantuan
orang lain karena kaki kiri terpasang drain.
g. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK 4x/hari warna kuning bening,
BAB 1x/hari warna kuning.
Selama Sakit : Pasien mengatakan BAK 1x warna kuning bening, belum
bisa BAB selama 2 hari.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis E=4 M=5 V=6
c. Vital Sign :
TD = 130/80 mmHg N = 80 X/menit
o
S = 36,9 C RR = 20 X/menit
d. Kepala : Kepala bersih,simetris, ada luka jahitan di occipital dextra
e. Berat Badan : Sebelum Sakit = 74
Selama Sakit = 74
Tinggi Badan = 168
IMT = 26,24
f. Wajah : simetris tidak ada pembengkakan
g. Mata : Simetris, tidak ada gangguan penglihatan, sklera bening
h. Hidung : Tidak ada polip, bersih
i. Mulut : Bibir kanan terdapat luka robek
j. Telingga : simetris, tidak ada serumen
k. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
l. Dada
Paru-paru I: Perkembangan dada leguler
P: suara paru sonor
A: suara paru vesikuler / tidak ada suara tambahan
Jantung I: perkembangan dada reguler, dada simetris
P: suara jantung redup
P: tidak ada krepitasi, faktur
A: bunyi jantung 1 dan 2, tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen I: bentuk abdomen
simetris A: Suara abdomen
tympani P: tidak ada
krepitasi
P: peristaltik usus 18 x/menit
m. Genetalia : Bersih, tidak terpasang katreter.
n. Ekstermitas : Terdapat infus RL 20 tpm di tangan kiri dan kaki sebelah kiri
terpasang drain

5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Penunjang Laborat 12-1-2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal Hematologi EDTA (B)
Darah Rutin (WB EDTA)
Lekosit 9.50 10^3/uL 3.8-10.6
Eritrosit L 3.22 10^3/uL 4.4-5.9
Hemoglobin L 9.70 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit L 28.80 % 40-52
MCV 89.40 fL 80-100
MCH 30.10 pg 26-34
MCHC 33.70 g/dL 32-36
Trombosit 227 10^3/uL 150-440
RDW 12.10 % 11.5-14.5
Diff count
Eosinofil Absolute 0.15 10^3/uL 0.045-0.44
Basofil Absolute 0.02 10^3/uL 0-0.2
Netrofil Absolute 6.38 10^3/uL 1.8-8
Limfosit Absolute 2.27 10^3/uL 0.9-5.2
Monosit Absolute 0.68 10^3/uL 0.166-1
Eosinofil L.1.60 % 2-4
Basofil 0.20 % 0-1
Neutrofil 67.10 % 50-70
Limfosit L 23.90 % 25-40
Monosit 72 % 2-8

b. Pemeriksaan Penunjang Laborat 12-1-2019


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi (EDTA)
CT + BT
Waktu Pembekuan 4'5” Menit 2-8
Waktu Pendarahan 2'30” Menit 1-3

c. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 12-1-2019


Foto Cranium AP lateral
-Tabula exsterna, interna serta diploe tampak normal
- tak tampak reaksi litik dan sklerotik
- vasculer dan digital marking tampak normal
-tak tampak garis fraktur
Kesan : Tak tampak garis fraktur

d. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 12-1-2019


X Foto femur kiri AP Lateral
- tampak discontinuitas (komunitif) femur 1/3 tengah
- Struktur tulang baik
Kesan : Fraktur femur 1/3 tengah

e. Pemeriksaan Penunjang EKG 12- 1-2018


1100 sinus rhythm
0102 ARTIFACT PRESENT
9110 ** normal ECG**

f. Therapy Medis
Parental : Infus RL 20 tpm
Injeksi : - Asam Traneksamat 3x1 amp
- Ketorolac 30 mg 2x1 amp
- Mecobalamin 1x1 amp
- Cefotaxim 1gr 2x1 amp
- Novellmycin 2gr 1x1 amp
Oral : KSR 2x1 tab

B. ANALISA DATA

No Hari / Tanggal Symptom Etiologi Problem


1. Senin, Ds : Pasien mengatakan Terputusnya Gangguan rasa
14-1-2019
nyeri pada kaki sebelah kiri kontinuitas nyaman nyeri
pasca op fragmen tulang
Do : Pasien nampak meringis
kesakitan saat bergerak.
Karakteristik nyeri:
P: Sakit saat bergerak /
bergeser
Q: Terasa nyeri
R: fraktur femur kiri 1/3
tengah
S: Skala 6
T:Kadadang-kadang terutama
saat bergerak
2

2 @

3 3
@
0A0 I8
PEM0AHASAN

A. Pada bab pembahasan ini akan menguraikan pelaksanaan u asuhan keperawatan


pada TN H dengan fraktur femur sinistra yang di lakukan pada tanggal 14-16
Januari 2019 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Dari aspek yang dikaji
muncul beberapa masala keperawatan yaitu Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas
fragmen tulang, Gangguan mobilitas fisik b.d fraktur, Gangguan pola tidur b.d
ketidak nyamanan.
Adapun uraian pembahasan masalah keperawatan tersebut adalah :
B. Diagnosa Keperawatan yang Pertama : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
terputusnya kontinuitas fragmen tulang.
Gangguan rasa nyaman nyeri adalah salah satu keadaan dimana seseorang
individu mengalami suatu ganggauan nyaman nyeri.
Gangguan rasa nyeri pada Tn H disebabkan karena adanya luka fraktur terbuka.
Hal tersebut didukung adanya tanda-ada yang muncul pada pasien seperti : pasien
mengeluh kesakitan pada daerah kaki yang terjadi fraktur.
Pada tahap perencanaanya penulis memperiotaskan diagnosa keperawatan
pertama, karena penulis melihat bahwa akibat adanya reaksi utama dari fraktur
menyebabkan terjadinya nyeri pada daerah fraktur. Adapun kriteria tujuan penulis
tetapkan adalah nyeri sudah tidak terasa atau berkurang, setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3x24 jam untuk pencapaian lebih jelas penulis
menetapkan beberapa kriteria hasil yang harus dicapai yaitu : klien sudah tidak
mengeluh nyeri, skla nyeri berkurang. Dengan memberikan tindakn mengkaji
tingkat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, memberikankondisi yang nyaman,
kolaborasi pemberian analgetik.
C. Diagnosa yang kedua gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka
neuromuskuler.
Kerusakan neuromuskuler adalah adanya salah satu rangka pada salah satu bagian
tubuh yang patah atau retak yang mengakibatkan adanya gangguan gerak.
Sedangkan pada Tn. H adanya luka fraktur di bagian kaki kiri 1/3 tengah yang
menyebabkan gangguan gerak. Untuk mengatasi ganggaun mobilitas fisik yang
terjadi pada Tn. H , penulis atau perawat memberikan beberapa tindakan kepada
pasien ,salah satunya menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam
melakukan aktifitas.
D. Diagnosa yang ketiga gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
BAB V
PENUTUP

Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran, disini penulis akan
menyimpulkan beberapa hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
dan memberikan saran sesuai kemampuan penulis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman hasil pembahasan dan tujuan dari penulis,
maka penulis dapat membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan penulis
tersebut.
Permasalahan yang muncul pada Tn.H dengan fraktur adalah gangguan
rasa nyaman nyeri. Penyusunan rencana tindakan dilakukan dengan tindakan
mandiri atau kolaborasi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. H
dengan fraktur antara lain: gangguan rasa nyaman nyeri dengan memberikan
kolaborasi pemberian analgetik. Gangguan mobilitas fisik dengan
menganjurkan pklien untuk melakukan aktivitas ringan yang dapat ditoleransi
serta menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan
pergerakan yng klien tidak bisa untuk melakukan. Gangguan pola istirahat
tidur dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, sesuai dengan respon
perkembangan Tn.H dengan fraktur, penulis menilai masalh keperawatan yang
teratasi seluruhnya adalah gangguan pola istirahat tidur dan hal ini didukung
oleh respon perkembangan klien yang memenuhi sebagian kriteria hasil.

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan sebagai msukan dalam
penatalaksanaan pasien fraktur, yaitu:
1. Saran untuk perawat/tenaga kesehtan
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur
harus memperhatikan terhadap pencegahan infeksi yang bersumber dar
lingkungan eksternal dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.
2. Saran untuk Rumah sakit
Rumah sakit sebaiknya menyediakan atau memberikan fasilitas alat-
alat pelaksanaan tindakan keperawatan, selain itu juga menyedikan ruang
yang bersih untuk mengurangi resiko infeksi.
3. Saran untuk mahasiswa praktikan.
Bagi mahasiswa yang sedang praktik agar dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat dibangku perkuliahan untuk mengelola pasien fraktur
secara profesional, tanpa harus mengesampingkan pentingnya proteksi diri
4. Saran bagi keluarga
Keluarga hendaknya mengetahui tentang penyakit fraktur dan
bagaimana cara proses penyembuhan.
5. Saran bagi pasien
Bagi pasien agar lebih berhati-hati dan lebih mengontrol kondisi
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai