Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

CREMONA. S. PATTIRUHU
YULIYANTI LASADJO
WA LINA
PENGERTIAN
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit
sampai jaringan di bawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
setempat (Hidayat, 2009)
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus
adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang,
yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki,
bahu, punggung dan kepala bagian belakang.
ETIOLOGY
Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari faktor ekstrinsik dan
intrinsik pada pasien.
1. Faktor Ekstrinsik
a. Tekanan
b. Gesekan dan pergesran
c. Kelembapan
d. Kebersihan tempat tidur
2. Faktor Intrinsik
e. Usia
f. Penurunan sensori presepsi
g. Penurunan kesadaran
h. Malnutrisi
i. Mobilitas dan aktivitas
j. Merokok
KLASIFIKASI
Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus
dekubitus dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya,
dekubitus dapat dibagi menjadi 3 :
a) Tipe normal
Mempunyai beda temperature sampai di bawah lebih kurang 2,5 derajat celcius
dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar
6minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan,
tetapi aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik.
b) Tipe asterioskelrosis
Mempunyai beda temperature kurang dari 1 derajat celcius aantara daerah ulkus
dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah
akibat penyakit pada pembuluh darah ikut berperan untuk terjadinya dekubitus
di samping faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini di harapkan sembuh
dalam 16 minggu
c) Tipe teminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.
PATOFISIOLOGY
Luka dekubitus merupakan dampak dari tekanan yang terlalu
lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan mengakibakan
berkurangnya sirkulasi darah pada area yang tertekan dan lama
kelamaan jaringan setempat mengalami iskemik, hipoksia dan
berkembang menjadi nekrosis. Tekanan yang normal pada kapiler
adalah 32 mmHg. Apabila tekanan kapiler melebihi dari tekanan
darah dan struktur pembuluh darah pada kulit, maka akan terjadi
kolaps.
Dengan terjadi kolaps akan menghalangi oksigenisasi dan nutrisi ke
jaringan, selain itu area yang tertekan menyebabkan terhambatnya
aliran darah. Dengan adanya peningkatan tekanan arteri kapiler
terjadi perpindahan cairan ke kapiler, ini akan menyokong untuk
terjadi edema dan konsekuensinya terjadi autolysis. Hal lain juga
bahwa aliran limpatik menurun, ini juga menyokong terjadinya
edema dan mengkontribusi untuk terjadi nekrosis pada jaringan.
MANIFESTASI KLINIK

a. Tanda cidera awal adalah kemerahan yang


tidak menghilang apabila di tekan ibu jari.
b. Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus
dikulit.
c. Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda
sistemik peradangan, termasuk demam dan
peningkatan hitung sel darah putih.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Kultur
Pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel
– sel jaringan.

 Albumin serum
Protein utama dalam plasma dan cairan serosa
lain.
Asuhan Keperawatan terhadap Tn. T dengan Dekubitus di RS tk
II Dr.J.A.Latumeten
PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. J
Umur : 62 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Gunung Nona
Identitas Keluarga
Nama : Ny. S
Hubungan dgn pasien : Istri
Alamat : Gunung Nona

Anda mungkin juga menyukai