Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Oleh:

Nama : ELIZABETH SIAHAYA

NIRM : 12114201190058

Kelas : B

Semester : II

Dosen : Ibu Nenny Parinussa

FAKULTAS KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2020
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
Suatu proses komunikasi atau proses berinteraksi dengan orang lain dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menurut Potter dan Perry
(2017) antara lain :
1. Perkembangan
Perkembangan seseorang mempengaruhi cara berkomunkasi. Anak dengan
perkembangan yang baik akan berbeda kemampuan berbahasa dan bicaranya
dibanding dengan anak yang mengalami gangguan perkembangan. Perawat
harus mengerti pengaruh perkembangan usia, baik dari sisi bahasa, maupun
proses berpikir dari orang tersebut agar komunikasi efektif. Karena cara
berkomunikasi dengan anak usia remaja dan anak usia balita sangatlah
berbeda.
Solusi : menurut saya, untuk dapat berkomunikasi secara efektif khususnya
pada anak-anak, perawat harus memahami pengaruh perkembangan bahasa
dan proses berpikir, karena hal ini mempengaruhi cara anak berkomunikasi
sehingga proses interaksi dapat berjalan baik. Bahkan perawat dapat
menggunakan sarana teknologi yang semakin berkembang pada masa ini
untuk dapat berkomunikasi dengan anak yang mengalami gangguan
perkembangan.
2. Persepsi
Adalah pandangan pribadi terhadap apa yang terjadi. Persepsi ini dibentuk
oleh harapan dan pengalaman. Perbedaan persepsi antar individu yang
berinteraksi mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
Solusi : saya sangat setuju dengan apa yang telah dikemukakan oleh Potter
dan Perry bahwa perbedaan persepsi dapat menjadi penghambat komunikasi,
sehingga kita sebagai perawat dimasa depan yang sebaiknya mempunyai
banyak pengalaman diluar agar dapat menyaktukan pengalaman dan harapan
kita sehingga terciptanya komunikasi yang baik.
3. Nilai
Adalah standar yang mempengaruhi perilaku dan interpretasi suatu pesan.
Klarifikasi nilai penting untuk membuat keputusan dan interaksi yang tepat
dengan seseorang. Nilai tersebut adalah apa yang dianggap penting oleh
individu dalam hidupnya dan pengaruh dari ekspresi pemikiran dan ide. Maka,
penting bagi seorang perawat untuk mengembangkan kepekaan terhadap nilai
tersebut.
Solusi : menurut saya, nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku
sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Dalam
hubungan profesionalnya diharapkan perawat tidak terpengaruh oleh nilai
4. Latar belakang

Budaya merupakan bentuk kondisi yang menunjukkan diri seseorang melalui


tingkah lakunya. Bahasa, nilai, pembawaan dan gaya komunikasi sangat
dipengaruhi oleh faktor budaya. Perbedaan ini dapat menghambat komunikasi.

Solusi : diharapkan perawat dapat belajar dan memahami budaya dimana


perawat ditempatkan sehingga mempermudah komunikasi, karena bahasa
sangat penting dalam komunikasi.

5. Emosi

Emosi adalah perasaan subyektif seseorang terhadap suatu kejadian atau


peristiwa tertentu. Cara seseorang bersosialisasi atau berinteraksi dengan
orang lain dipengaruhi oleh emosi. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk menerima suatu pesan dengan baik. Selain itu, emosi dapat
menyebabkan individu salah menginterpretasikan pesan yang diterima.

Solusi : emosi perawat saat sedih, senang, marah sangat penting dalam
berkomunikasi. Karena saat emosi perawat sedang tidak stabil maka bisa
dikatakan komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga solusi yang
dapat saya berikan yaitu perawat harus dapat mengontrol emosinya. Apapun
yang terjadi dirumah jangan sampai dibawa ke tempat kerja karena akan
menganggu komunikasi dengan pasien.
6. Jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi komunikasi. Pria dan wanita
mempunyai gaya komunikasi yang berbeda dan satu sama lain saling
mempengaruhi secara unik dalam proses komunikasi. Setiap jenis kelamin
mempunyai gaya komunikasi yang berbeda-beda, menurut Tarned (2010)
wanita menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan
perbedaan, serta membangun dan mendukung keintiman, sedangkan laki-laki
menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian.
Solusi : perempuan dan laki-laki mempunyai pola komunikasi yang berbeda
sehingga solusi yang dapat diberikan yaitu perawat perempuan atau laki-laki
dapat memahami pola komunikasi dari masing-masing mereka sehingga dapat
berkomunikasi dengan orang lain dengan baik. Hasil penelitian Novitasari
(2014) mengatakan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh dalam
komunikasi. Tetapi harus tetap memahami pola komunikasi masing-masing.
7. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang akan sangat berpengaruh dalam berinteraksi
dengan orang lain. Seseorang dengan tingkat pengetahuan yang rendah akan
sulit merespon pertanyaan yang menggunakan bahasa verbal dari orang yang
tingkat pengetahuannya tinggi. Pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas
bila kata-kata yang digunakan tidak dikenal pendengar atau penerima. Seorang
komunikator yang baik perlu mengetahui tingkat pengetahuan penerima pesan
agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik sehingga
interaksi dapat berjalan dengan baik
Solusi : solusi yang dapat saya berikan adalah sebagai perawat dapat
berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami
sehingga dapat mencapai tujuan dari komunikasi yang diinginkan. Contohnya
saat perawat memberikan pendidikan kesehatan diharapkan menggunakan
bahwa yang mudah dimengerti dan tidak menggunakan bahasa medis
sehingga orang lain yang tidak menempuh pendidikan di dunia kesehatan
dapat mengerti
8. Peran dan hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antara orang yang
berkomunikasi atau seseorang berkomunikasi dalam tatanan yang tepat
menurut peran dan hubungan mereka. Komunikasi akan menjadi lebih efektif
apabila masing-masing pihak tetap waspada terhadap peran mereka dalam
berkomunikasi.
Solusi : Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang
yang berkomunikasi. Cara komunikasi seorang perawat pada klien akan
berbeda tergantung perannya. Sehingga saran yang dapat diberikan yaitu
setiap perawat dapat mendalami peran yang sedang dilakukan.
9. Lingkungan
Lingkungan akan berpengaruh terhadap komunikasi yang efektif. Kebisingan
dan kurangnya kebebasan seseorang dapat menyebabkan ketidaknyamanan
dalam berkomunikasi. Untuk itu, ruangan atau lingkungan yang tenang,
nyaman, bebas dari kebisingan dan gangguan adalah yang terbaik untuk
berkomunikasi.
Solusi : solusi yang dapat saya berikan adalah ketika perawat ingin
berkomunikasi dengan pasien diharapkan perawat dapat melihat lingkungan
pasien dengan memberikan kenyamanan bagi pasien sehingga pasien nyaman
saat berkomunikasi dengan perawat.
10. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu seperti jarak personal
(20 cm sampai 120 cm) memberikan rasa aman bagi perawat dan klien dimana
perawat duduk bersama klien untuk mendiskusikan perasaan, pemikiran
maupun dalam melakukan wawancara. Dalam interaksi sosial, orang secara
sadar mempertahankan jarak antar mereka
Solusi : solusi yang dapat saya berikan yaitu jika penyakit yang diderita oleh
pasien bukan penyaki menular sebaiknya saat berkomunikasi perawat lebih
mendekat dengan pasien sehingga terciptanya rasa saling percaya antara
perawat dan pasien, dan apabila pasien pasien mempunya penyakit menular
sebaiknya jarak 20 cm sampai 120 cm diterapkan saat berkomunikasi dengan
pasien agar pasien juga tidak merasa canggung dengan perawat

Anda mungkin juga menyukai