DISUSUN OLEH :
Aulia Shalsabilla
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang Asuhan Keperawatan dalam Penyakit
Jantung Kongenital, seperti, Paten Duktus Arteriosus (PDA dengan melakukan
pendekatan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, menentukan diagnose,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ini, bertujuan untuk mempelajari kelainan
tersebut. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
hal itu dikarenakan kemampuan penyusun yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan
dorongan serta bimbingan dari ibu/bapa dosen mata kuliah Keperawatan Anak serta
berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun berharap dengan penulisan makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi para pembaca umumnya serta
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi
di masa yang akan datang.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................................2
b. Tujuan Khusus..........................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI......................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................36
PENGKAJIAN.......................................................................................................................36
Diagnosa Keperewatan...........................................................................................................40
Rencana Intervensi..................................................................................................................41
Evaluasi...................................................................................................................................48
BAB IV..........................................................................................................................................50
PENUTUP..................................................................................................................................50
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................51
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Penyakit jantung kongenital merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat kelainan dalam
perkembangan jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat mengganggu dalam fungsi jantung dan
sirkulasi darah jantung atau yang dapat mengakibatkan sianosis dan asianosis. Penyakit jantung
kongenital secara umum terdiri atas dua kelompok yakni sianosis dan asianosis. Pada kelompok
sianosis tidak terjadi percampuran darah yang teroksigenasi dalam sirkulasi sistemik dan pada yang
asianosis terjadi percampuran sirkulasi pulmoner dan sistemik. Secara umum penyakit jantung
sianotik seperti tetralofifallot dan penyakit jantung nonsianotik seperti cacat sekat ventrikel ,patent
ductus arteriosus (PDA),stenosis aorta, stenosis pulmonal, dan koartasio aorta. Di bawah ini
beberapa macam kelainan jantung bawaan yang sering di jumpai pada anak
Penyakit jantung congenital atau penyakit jantung bawaan (pjb) terjadi pada sekitar 8 dari
1000 kelahiran hidup.Insiden lebih tinggi pada yang lahir mati (2%), abortus (10-25%), dan bayi
premature (sekitar 2% termasuk defek sekat ventrikel), tetapi tidak termasuk duktus anteriosus
paten sementara (PDA). Insiden menyeluruh ini tidak termasuk prolaps katup mitral, PDA pada
bayi premature dan katup aorta bicuspid (ada sekitar 0,9% seri dewasa). Pada bayi-bayi dengan
defek jantung congenital, ada spectrum keparahan yang lebar, sekitar 2-3 dari 1000 bayi neonatus
1
total akan bergejala penyakit jantung pada usia 1 tahun pertama. Diagnosis ditegakkan pada umur 1
minggu pada 40-50% penderita dengan penyakit jantung congenital dan pada umur 1 bulan pada
50-60% penderita. Sejak pembedahan paliatif atau korektif berkembang, jumlah anak yang hidup
dengan penyakit jantung kongenitalbertambah secara dramatis.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa/i dapat memahami materi Kelainan Jantung Kongenital pada mata kuliah
Keperawatan Anak , diantaranya Paten Duktus Arteriosus (PDA), dapat mengaplikasiakan
langsung dalam proses keperawatan dalam pembelajaran ataupun saat praktek di lapangan.
b. Tujuan Khusus
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada makalah ini yaitu dengan
mencari sumber referensi baik dari buku sumber maupun internet dalam menunjang penyusunan
makalah
2
2Penyakit Patent Duktus
Arterious (PDA)
2.3.1 Pengertian
Faktor Prenatal :
3
Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
Ibu alkoholisme.
Umur ibu lebih dari 40 tahun.
Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang
memerlukan insulin.
Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
Faktor Genetik :
Paten duktus
arteriosus (PDA) adalah
tetap terbukanya duktus
arteriosus setelah lahir,
yang menyebabkan
mengalirnya darah
secara langsung dari
aorta (tekanan lebih
tinggi) ke dalam arteri
pulmonal (tekanan
lebih rendah). Aliran
kiri ke kanan ini menyebabkan resirkulasi darah beroksigen yang
jumlahnya semakin banyak dan mengalir ke dalam paru, serta menambah
beban jantung sebelah kiri. Usaha tambahan dari ventrikel kiri untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan ini menyebabkan pelebaran dan
hipertensi atrium kiri yang progresif. Efek jantung kumulatif
mengakibatkan peningkatan vena dan kapiler pulmonal, yang
menyebabkan terjadinya edema paru. Edema paru ini menimbulkan
penurunan difusi oksigen dan hipoksia, dan terjadi konstriksi arteriol
paru yang progresif.
6
Penutupan PDA terutama bergantung pada respons konstriktor dari
duktus terhadap tekanan oksigen dalam darah. Faktor lain yang
mempengaruhi penutupan duktus adalah kerja prostaglandin, tahanan
vaskular pulmonal dan sistemik, ukuran duktus, dan keadaan bayi
(prematur atau cukup bulan). PDA lebih sering terdapat pada bayi
prematur dan kurang dapat ditoleransi dengan baik oleh bayi karena
mekanisme kompensaisi jantungnya tidak berkembang baik dan piaru
kiri ke kanan itu cenderung lebih besar.
Defek sianosis
PDA
Hipoksia
pulmonary sistem
7
2.2.5 Pemeriksaan penunjang
2.2.6 Penatalaksanaan
a. penatalaksanaan medis
8
medikamentosa (yakni digoksin, furosemid Pemeriksaan
Penunjang
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan(murmur), edema tungkai, hepatomegali.
Kaji adanya hipoksia kronis : Clubbing finger
Kaji adanya hipertermi pada ujung jari
Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan
2.
besar.
Perdarahan
10
Berikan cairan dengan 50%-75% volume rumatan selama 24jam
pertama(1000 ml/m2; kemudian 1500 ml/m2)
2.4.8 Komplikasi
Hipoksia berat
Kematian mendadak dari disritmia
Komplikasi berikut dapat terjadi setelah anastomosis Blalock-Tausing :
Perdarahan, terutama terlihat jelas pada anak-anak dengan polisitemia
Emboli atau trombosis serebi, risiko lebih tinggi dari polisitemia, anemia
atau sepsis
Gagal jantung kongestif jika piraunya lebih besar
Oklusi dini pada pirau
Hemotoraks
Pirau kanan ke kiri persisten setinggi atrium, terutama pada bayi
Sianosis persisten
Kerusakan nervus prenikus
Efusi pleura
11
BAB III
PENGKAJIAN
a. Identitas klien
12