Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Struktur Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Disusun Oleh:
KELAS HES C
Puji Syukur kehadirat Allah Swt., yang atas berkah dan rahmat-Nya, Kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TEORI HUKUM DAN
SEJARAH HUKUM”.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan kepada penulis. Oleh karena itu, Kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini sampai selesai.
Selain itu, telah menjadi tekad Kami sejak awal untuk menyelasaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, Kami mengerjakan makalah ini dengan
sungguh-sungguh.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I.......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
2. Peran dan Fungsi pengetahuan dalam Islam Ditinjau Dari Segi Aksiologis ............................. 10
PENUTUP ................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu keistimewaan Islam adalah sikapnya terhadap akal dan menghargai
dinamikanya dalam pencapaian ilmu pengetahuan. Manusia yang diciptakan oleh Allah
swt mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Manusia
diciptakan begitu sempurna, yaitu dilengkapi dengan daya berpikir, dan dengan daya itu
pula manusia dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Berpikir adalah aktivitas
berdialog dengan diri sendiri dan dengan manifestasinya, yaitu mempertimbangkan,
merenungkan, menganalisis, menunjukkan alasan-alasan, membuktikan sesuatu,
menggolong-golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu
jalan pikiran, mencari kualitas dan lain sebagainya.
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian epistimologi.
2. Mengetahui sumber pengetahuan islam.
3. Mengetahui peran pengetahuan islam.
4. Mengetahui fungsi pengetahuan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Epistimologi
a) Empirisme merupakan aliran dalam filsafat yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat
diperoleh melalui pengalaman, observasi atau pengindraan.
b) Rasionalisme, menyebutkan bahwa sumber satu-satunya dari pengetahuan manusia
adalah rasionya ( pikiran manusia ).
c) Intuisionisme, merupakan metode yang tidak terikat pada penalaran tetapi kepada intuisi
manusia.
d) Wahyu Allah, adalah pengetahuan yang disampaikan Tuhan kepada para Nabi-Nya yang
terkandung di dalam kitab suci seperti : Taurat, Injil, Zabur dan Alquran.
A. Wahyu
Wahyu sebagai sumber asli seluruh pengetahuan memberi kekuatan yang sangat
besar terhadap bangunan pengetahuan bila mampu mentransformasikan berbagai
bentuk ajaran normatif menjadi teori-teori yang bisa diandalkan. Disamping itu,
wahyu memberikan bantuan intelektual yang tidak terjangkau oleh kekuatan
rasional dan empiris, sehingga pengetahuan yang berdasarkan wahyu memiliki
khazanah intelektual yang lebih lengkap dari pada sains. Wahyu bisa dijadikan
rujukan pencarian pengetahuan kapan saja dibutuhkan, baik bersifat inspiratif
maupun terkadang ada juga yang bersifat eksplisit. Dengan begitu, pengetahuan
yang bersumber dari wahyu memilki sambungan vertikal, yakni Allah sebagai
pemilik ilmu di seluruh alam ini.
B. Al Quran
1Harun Nasution.Op.Cit.,h.25
membaca, sesuatu yang dibaca. Membaca yang dimaksud adalah huruf-huruf dan
kata-kata antara satu dengan yang lainnya.Sedangkan secara istilah al Quran
didefinisikan dalam ragam pandangan yang dilatarbelakangi oleh bidang ilmu
masing-masing. Salah satunya al quran yaitu wahyu Allah yang diturunkan kepada
nabi Muhammas saw, yang ditulis dalam bentuk mushaf berdasarkan penulisan
secara mutawatir.Wahyu Allah yang sudah ditulis dan ditrunkan kepada Nabi
Muhammad saw adalah al Quran. Wahyu Allah yang tidak tertulis bukan Al
Quran. Demikian pula wahyu Allah yang turun kepada nabi-nabi lain bukanlah Al
Quran. Demikian juga, wahyu Allah yang turun kepada makhluk lainnya tidak juga
disebut dengan Al Quran.
C. Sunnah
Sebagai sumber ilmu pengetahuan kedua, hadits atau sunnah telah menjadi
faktor pendukung utama kemajuan ilmu pendidikan. Banyak hadits yang berbicara
tentang ilmu terutama ilmu pengetahuan. Landasan hadits sebagai sumber ilmu
adalah firman Allah pada QS. An Najm ayat 3-4:
E. Panca Indra
Setelah memahami akal, sebagai alat aktif yang ada pada diri manusia panca
indra merupakan alat (lain) untuk memperoleh pengetahuan dan segala
kenikmatan Allah di dunia serta segala pengetahuan yang dapat diperoleh
manusia lewat kelima indranya (panca indra). Pengetahuan tersebut ialah
pengetahuan indra (naqli) atau pengetahuan empiris. Pengetahuan indra
terwujud sentuhan indrawi manusia dengan alam, dari sentuhan itu manusia
2. Peran dan Fungsi pengetahuan dalam Islam Ditinjau Dari Segi Aksiologis
Aksiologi berasal dari perkataan Yunani “axios” yang artinya nilai dan “logos”
yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai. Aksiologi adalah
suatu cabang filsafat yang pemikirannya tentang nilai-nilai termasuk nilai-nilai
tinggi dari Allah swt, misalnya nilai moral, nilai agama atau nilai estetika (
keindahan ). Aksiologi mengandung pengertian yang lebih luas dari etika.
Pengetahuan berasal dari bahasa arab yaitu ‘ilm. Dan pengetahuan itu sendiri
terdiri dari dua jenis yaitu: pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan Pengetahuan biasa diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya
kemanusiaan, seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pancaindera, untuk
mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan objek dan cara kegunaannya.
Pengetahuan ilmiah juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan
untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan memperhatikan objek yang ditelaah,
cara yang digunakan, dan kegunaan pengethuan tersebut. Pengetahuan ilmiah
memperhatikan objek ontologis, landasan epistemologis, dan landasan
epistemologi, dan landasan aksiologis dari pengetahuan itu sendiri.
5 Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarak, Metodologi Study Islam, Bandung: PT.Rosda Karya,
2000. h.18
6 Syed Muhammad Naqib Al Attas, Islam dan filsafat sains, terj. Saiful Muzanmi, Penerbit Mizan,
Bandung, 1995, h. 53-55
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan telah menciptakan berbagai
bentuk kemudahan bagi manusia dalam kehidupan, tidak ada satu pun makhluk
ciptaan Allah swt yang dapat mencapai kesempurnaan dan kematangan hidup
tanpa melalui sesuatu proses. Pendidikan adalah salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk membina dan mengembangkan pribadi muslim dari aspek
rohaniah dan jasmaniah.Sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, maka manfaat atau kegunaan dari pendidikan Islam
akan dapat dirasakan oleh pribadi manusia itu sendiri dalam rangka untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt dan kemaslahatan bagi sesama manusia
dalam hubungan kemasyarakatan
Alquran sebagai inspirasi dan wawasan serta pandangan hidup universal,
memberikan dorongan motivatif bagi manusia untuk selalu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan sistem pendidikan melalui rasio ( akal pikiran ). Dengan
ontologi, epistemologi dan aksiologi yang ada dalam pendidikan Islam,
diharapkan pendidikan Islam dapat mengantisipasi kebutuhan dan tantangan
untuk umat Islam di masa mendatang karena tanpa pendidikan manusia dapat
menjadi makhluk yang senatiasa didorong oleh nafsu jahat, ingkar dan kafir
kepada Tuhannya.
B. Saran
Kami hanyalah manusia biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan l, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Karena dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka selayaknya kami mengharapkan kritik
ataupun saran yang membangun kepada para pembaca agar kami bisa
memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya supaya bisa menjadi lebih
baik di masa yang akan datang.