Anda di halaman 1dari 10

EPISTIMOLOGI ILMU-ILMU KEISLAMAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Moh. Muchlish Huda, M.Pd.I.

Disusun oleh :
Muhimmatun Ni’mah (201220222)
Nabila Roikhana Azzahro (201220225)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Epistimologi Ilmu-Ilmu Keislaman”.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh.


Muchlish Huda, M.Pd.I. selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Studi Islam yang
telah membantu penulis mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
karya ilmiah ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
kritik dan saran senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan
bagi kita semua.

Ponorogo, 02 September 2022

Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................. 2
A. Pengertian Epistemologi Ilmu-ilmu Keislaman ......................... 2
B. Model Epistemologi Dalam Islam ............................................ 3
BAB III : PENUTUP.......................................................................... 5
A. Kesimpulan .............................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epistemologi yang menjadi prinsip dasarnya dalam Islam merupakan


cabang dari ilmu filsafat yang secara khusus membahas teori ilmu pengetahuan,
yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter, dan jenis pengetahuan. Epistomologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu episme, yang berarti pengetahuan dan logos
adalah ilmu. Pengertian islam sendiri terdapat dalam bahasa Arab, yaitu dari kata
salima yang berarti selamat, sentosa atau damai, dari kata salima selanjutnya
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam
kedamaian.

Menurut terminologi, Islam merupakan ajaran-ajaran yang diwahyukan oleh


Allah Swt. kepada nabi Muhammad Saw. Oleh karenanya, Epistemologi Islam
berdasarkan pemikiran akal manusia, yaitu dengan membahas tentang
permasalahan-permasalahan yang membentang luas jangkauan metafisika, selain
itu juga terkait pada hal yang sangat abstrak jarang dijadikan permasalahan ilmiah
di dalam kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Epistemologi Ilmu-ilmu Keislaman?
2. Apa saja model Epistemologi dalam Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Epistemologi Ilmu-ilmu Keislaman.
2. Untuk mengetahui model Epistemologi Ilmu-ilmu Keislaman.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epistemologi Ilmu-ilmu Keislaman

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme dan logos. Episteme


biasa diartikan pengetahuan atau kebenaran, sedangkan logos diartikan pikiran,
kata, atau teori. Secara etimologi epistemologi dapat diartikan bahwa teori
pengetahuan yang benar, dan lazimnya hanya disebut teori pengetahuan yang
dalam bahasa inggrisnya menjadi theori of knowledge.

Secara terminologi bahwa pengertian epistemologi, episteme berarti


pengetahuan dan epistemologi merupakan ilmu yang membahas tentang apa
pengetahuan, dan bagaimana memperoleh pengetahuan. Dalam versi
sederhananya bahwa epistemologi dapat dikatakan sebagai upaya, cara, atau
langkah langkah untuk mendapatkan pengetahuan.1

Pandangan Islam terhadap ilmu menjadi landasan bagi pengembangan


ilmu di sepanjang sejarah kehidupan umat Islam, sejak dari zaman klasik
hingga modern. Sejak kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan
yang begitu besar terhadap ilmu dan menawarkan cahaya untuk mengubah
jahiliyah menuju masyarakat yang berilmu dan beradab. Pandangan Islam
terhadap ilmu pengetahuan tak lain untuk menyelamatkan akidah yang sudah
dimulai sejak permulaan Islam hingga sekarang. Ayat-ayat yang dilahirkan
kepada Nabi Muhammad Saw. secara jelas menegaskan bahwa ilmu
pengetahuan bersumber dari Allah serta menekankan bahwa Dia adalah sumber

1
Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan Ideologi Dari
Arus Pemikiran Islam Dengan Berbagai Pendekatan Dan Cabang Ilmu Pengetahuan
Lainnya”(Sleman: DEEPUBLISH, cetakan pertama, 2019), 18-19

2
dan asal ilmu manusia. Dari situlah akidah menanamkan asal mula sumber
ilmu agar tidak terpaku dengan pemahaman yang bersifat relatif. 2

B. Model Epistemologi Dalam Islam


Dalam kajian pemikiran Islam terdapat juga berbagai aliran besar dalam
kaitannya dengan teori pengetahuan (epistemologi). Setidaknya ada tiga model
sistem berpikir dalam Islam, yakni bayani, irfani, dan burhani, yang masing-
masing mempunyai pandangan yang sama sekali berbeda tentang pengetahuan.
Berikut ini penjelasan menganai metode berpikir bayani, burhani, irfani.

1. Epistemologi Bayani

Secara etimologi, bayan berarti penjelasan. Al-Jabiri berdasarkan


beberapa makna yang diberikan kamus lisan Al-Arab mengartikan sebagai
Al-Fashl wa Infishal yaitu memisahkan dan terpisah, dalam kaitannya
dengan metodologi Danal Dhuhur wa Al-Idhar yaitu jelas dan penjelasan,
berkaitan dengan visi dari metode bayani. Secara terminologi bayan
memiliki dua arti yaitu sebagai aturan penafsiran wacana, dan sebagai
syarat-syarat memproduksi wacana. Bayani ialah metode pemikiran khas
arab yang menekankan otoritas teks (nash).

2. Epistemologi Burhani

Al-Burhani secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu aktivitas


berpikir untuk menetapkan kebenaran proposisi melalui pendekatan deduktif
dengan mengaitkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain yang
telah terbukti kebenarannya secara aksiomatis. Selanjutnya untuk
mendapatkan sebuah pengetahuan, Burhani menggunakan aturan silogisme.
Mengikuti Aristoteles, penarikan kesimpulan dengan silogisme ini harus
memenuhi beberapa syarat yaitu mengetahui latar belakang dari penyusunan

2
Dr. H. Mahfud Junaedi, M. Ag., Mirza Mahbub Wijaya, M.Pd. Pengembangan
Paradigma Keilmuan Perspektif Epitemologi Islam. (Rawamangun, Jakarta:KENCANA, cetakan
kesatu, 2019), 47

3
kesimpulan, dan kesimpulan yang diambil harus bersifat pasti dan benar,
sehingga tidak mungkin menimbulkan kebenaran atau kepastian lain.

3. Epistemologi Irfani

Kata Irfani adalah bentuk masdar disebut infinitif dari kata ‘Arafa
yang berarti ma’rifah yaitu ilmu pengetahuan dan kata ma’ruf yaitu
kebijakan. Kemudian. irfan lebih dikenal sebagai terminologi mistik yang
secara khusus berarti ma’rifah dalam pengertian “pengetahuan tentang
Tuhan”. Kalau ilmu (pengetahuan eksoterik), yakni pengetahuan yang
diperoleh indra dan intelek melalui istidlal, nazhar, dan burhan, maka irfan
(pengetahuan esoterik), yaitu pengetahuan yang diperoleh qalb melalui
kasyf, ilham, i’yan (persepsi langsung) dan isyra.3

3
Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan Ideologi Dari
Arus Pemikiran Islam Dengan Berbagai Pendekatan Dan Cabang Ilmu Pengetahuan
Lainnya”(Sleman: DEEPUBLISH, cetakan pertama, 2019), 20-24

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengertian Epistemologi Ilmu-imu Keislaman

Secara etimologi epistemologi dapat diartikan bahwa teori


pengetahuan yang benar, dan lazimnya hanya disebut teori pengetahuan
yang dalam bahasa inggrisnya menjadi theori of knowledge. Secara
terminologi epistemologi merupakan ilmu yang membahas tentang apa
pengetahuan, dan bagaimana memperoleh pengetahuan. Dalam versi
sederhananya bahwa epistemologi dapat dikatakan sebagai upaya, cara, atau
langkah langkah untuk mendapatkan pengetahuan.

2. Model Epistemologi Dalam Islam

a. Epistemologi Bayani

Bayani ialah metode pemikiran khas arab yang menekankan


otoritas teks (nash).

b. Epistemologi Burhani

Al-Burhani secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu aktivitas


berpikir untuk menetapkan kebenaran proposisi melalui pendekatan
deduktif dengan mengaitkan proposisi yang satu dengan proposisi yang
lain yang telah terbukti kebenarannya secara aksiomatis.

c. Epistemologi Irfani

Irfan lebih dikenal sebagai terminologi mistik yang secara khusus


berarti ma’rifah dalam pengertian “pengetahuan tentang Tuhan”. Maka,
irfan (pengetahuan esoterik), yaitu pengetahuan yang diperoleh qalb
melalui kasyf, ilham, i’yan (persepsi langsung) dan isyra.

5
B. Saran

Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas


masih terdapat banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Maka, penulis
berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Fadlan Kamali. Cet. ke-1 2019. Metodologi Studi Islam “Menyingkap
Persoalan Ideologi Dari Arus Pemikiran Islam Dengan Berbagai
Pendekatan Dan Cabang Ilmu Pengetahuan Lainnya”. Sleman.
DEEPUBLISH.

Junaedi, Mahfud, Wijaya, Mirza Mahbub. Cet. ke-1 2019. Pengembangan


Paradigma Keilmuan Perspektif Epitemologi Islam. Rawamangun, Jakarta.
KENCANA.

Anda mungkin juga menyukai