Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANHAJ AQLI DAN PERBEDAAN DENGAN EPISTIMOLOI


BARAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Deden Saeful Ridhwan, MZ, M.A

Disusun Oleh :

1. Antika Sridewi NIM : 1620020001


2. Rizki Indah Febriyanti NIM : 1920020014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH ISLAMIC VILLAGE TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Filsafat Pendidikan
Islam yang berjudul “Manhaj Aqli dan Perbedaan Dengan Epistimologi Barat”. Penyusunan
makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam mempelajari mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam. Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Deden
Saeful Ridhwan, MZ, M.A yang telah membimbing kami pada mata kuliah Fisafat Pendidikan
Islam

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Tangerang, 01 Desember 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manhaj Aqli ................................................................................................................. 2


B. Epistimologi Barat ....................................................................................................... 3
C. Perbedaan Manhaj Aqli Dan Epistimologi Barat ......................................................... 5

BAB II PENUTUPAN

B. Kesimpulan ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epistimologi selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji karena disinilah dasar-
dasar pengetahuan maupun teori pengetahuan yang diperoleh manusia menjadi bahan
pijakan. Konsep-konsep ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini berserta
aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya dapat dilacak akarnya pada struktur penetahuan
yang membentuknya. Dari epistimologi, juga filsafat dalam hal ini filsafat modern –
terpecah berbagai aliran yang cukup banyak, seperti rasionalisme, pragmatism,
positivisme maupun eksistensialisme dan lain-lain.
Epistimologi biasanya didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang
membahas ilmu pengetahuan secara menyeluruh dan mendasar. Secara ringkas
epistimologi disebut sebagai “theory of knowledge”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Manhaj Aqli?
2. Apa Epistimologi Barat ?
3. Perbedaan Manhaj Aqli dan epistimologi barat ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Manhaj Aqli
2. Mengetahui Epistimologi Barat
3. Mengetahui Perbedaan Manhaj Aqli dan epistimologi barat

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. MANHAJ AQLI
Manhaj yang berarti Metode sedangkan Aqli artinya akal atau nalar. Manhaj Aqli yang
berarti Metode Akal atau Nalar bisa juga disebut Metode Rasional. Jadi Pengertian Manhaj
Aqli atau Metode Rasional adalah metode yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan
dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa
diterima rasio. Metode ini sesuatu dianggap benar apabila bisa diterima oleh akal, Seperti
sepuluh lebih banyak dari lima. Tidak ada orang yang mampu menolak kebenaran contoh ini
berdasarkan penggunaan akal sehatnya, karena secara nasional sepuluh lebih banyak dari
lima adalah merupakan pernyataan yang tidak dibantahkan.1
Manhaj secara Istilah adalah metode yang mengantarkan kepada pengetahuan atas
hakikat berbagai ilmu melalui seperangkat kaidah umum, yang mengarahkan jalannya akal
dan menentukan proses-proses yang dilaluinya hingga sampai kepada hasil yang diketahui2
Dengan ungkapan lebih ringkas, manhaj adalah aturan atau kaidah yang mengatur studyi
ilmiah dalam berbagai bidang. Dengan demikian manhaj bisa berbeda sesuai dengan
perbedaan ilmu yang dikaji, karena setiap bidang ada manhaj yang sesuai. Dengan adanya
titik persamaan antar manhaj yang berbeda, maka pada umumnya sekelompok manhaj saling
membantu untuk membahas dan mengenai satu bidang ilmu.3
Metode ini dipakai dalam mencapai pengetahuan pendidikan islam. Akal memberi
penjelasan-penjelasan yang logi terhadap suatu masalah. Penggunaan akal untuk mencapai
pengetahuan termasuk pengetahuan pendidikan islam mendapat pembenaran agama Islam.
Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang makin rasional dan logis sebagai media atau alat
untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an sebagai
sebagai cermin dari ajaran islam4
Ciri - ciri Manhaj Aqli yaitu :
1. Bergantung kepada kesimpulan yang bersifat nasional, logis, dan semula jadi.
1
Mujamil Qomar, Epistimologi Barat, Erlangga, (Jakarta : 2007) hlm. 271
2
Husain Risywan, Al-Ilmu Al-Bahtsu Al-Ilmi, hlm 143-145.
3
Samson Rahman, Wasathiyah Dalam Al-Qur'an, Pustaka Al-Kautsar (Jakarta Timur : Februari 2020) hlm. 237
4
Khaidir, Teori Filsafat Manajemen Pendidikan Islam, Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, (Aceh : 2021) hlm. 50

2
2. Cenderung kepada tahap pemikiran, mengukuhkan idea yang dicapai oleh mad'u karen
tidak mudah untuk mengubah idea dan pemikiran.
3. Menentang Golongan degil
4. Mempunyai hubungan manhaj emosi akan tetapi keupayaannya berbeda antara satu kaum
dengan kaum yang lain.5

B. EPISTIMOLOGI BARAT
Epistimologi adalah sebuah cabang kajian dalam fisafat, membahas tentang
karakteristik, asal usul, dan batasan-batasan pengetahuan manusia6
Epistimologi sebagai sebuah cabang kajian dalam filsafat, membahas tentang
karakteristik, asal usul, dan batasan-batasan pengetahuan manusia. Termin ‘epistemologi’
berasal dari bahasa Yunani, yaitu epistēmē atau "pengetahuan" dan logos yang berarti "nalar"
atau “ide”, sehingga epistemologi secara konseptual dapat dipahami sebagai teori ilmu
pengetahuan.
Epistemologi pengetahuan barat lebih bercorak rasional empirik dan memisahkan diri
dari hal- hal yang rasional dan non rasional. Aliran-aliran filsafat Yunani Kuno sangat
berpengaruh pada pembentukan corak epistemologi ini. Hampir-hampir bisa dikatakan
bahwa pembentukan epistemologi Barat modern sepenuhnya berakar pada ide-ide filsafat
yang berkembang tanpa ada sentuhan corak keagamaan sama sekali. Dalam kaitannya
dengan agama dan kehidupan spiritual rohaniah, Epistemologi Barat menampakkan diri
sebagai epistemologi yang tidak seimbang. Tidak seimbang antara aspek jasmaniah dengan
rohaniah, antara material dengan immaterial, antara dunia dengan akhirat, antara rasio
dengan jiwa. Demikian juga dalam masalah-masalah agama, epistemologi Barat berusaha
menjauhkan diri dari pengaruh dan keterlibatan agama dalam upaya mengembangkan dan
menghasilkan pengetahuan.
Epistimologi Barat telah melahirkan imperialisme ke seluruh dunia dengan pendekatan-
pendekatannya yang meniadakan aspek teologi. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain
pendekatan skeptis, rasional-empiris, dikotomik, positif-objektif dan anti metafisika.
1. Pendekatan Skeptis

5
https://id.scribd.com
6
Daniel Rusyad, Epistemologi Sebagai Cabang Kajian Filsafat, hal 25 thn 2020

3
Ciri skeptis adalah keragu-raguan (kesangsian) tampaknya menjadi warna dasar bagi
epistemologi barat. Skeptisisme pertama kali dipekenalkan oleh Rene Descartes.

2. Pendekatan Rasional-Empiris
Sebenarnya dalam metode skeptis tidak bisa dilepaskan dari metode rasional,
Rasional adalah sesuatu yang masuk akal dan tidak melanggar hukum alam. Dalam
mekanisme kerja epistemologi Barat, penggunaan rasio menjadi mutlak dibutuhkan.
Sedangkan lawan dari rasional adalah empiris, empiris adalah sesuatu yang bisa
dirasakan oleh panca indra. Pendekatan Dikotomik

3. Pendekatan Positif-Objektif
Ciri positif dari epistemologi Barat adalah dipengaruhi oleh positivisme, suatu
ajaran yang digagas oleh Comte. Positivism telah memainkan peranan penting dalam
mewarnai corak penetahuan yang berkembang sekarang ini sehingga pengetahuan Barat
yang mendominasi seluruh dunia ini serba empiris, material, kuasal, kuantitatif, dualistic,
reduksionis, proporsional, verifikatif dan bebas nilai.
Pendekatan objektif dalam realitanya memberikan banyak manfaat. Pendekatan ini
senantiasa menumbuhkan kejujuran intelektual dan keterbukaan. Pendekatan ini
sesungguhnya adalah pendekatan yang dipakai ilmuwan untuk menyatakan fakta secara
apa adanya, tanpa adanya paksaan atau tekanan tertentu. Oleh karena itu, pendekatan
objektif ini menghasilkan konsekuensi tertentu, seperti kontinuitas kritik.

4. Pendekatan Anti Metafisika


Dalam hal ini juga terjadi penolakan terhadap realitas dan keberadaan Tuhan. Hal
itu tercermin dalam metode-metode epistemologinya yaitu rasionalisme logis, empirisme
logis dan lain-lain. Bahkan model pemikiran mereka masih menjemur sampai sekarang
yaitu menempatkan manusia pada posisi yang menentukan segala-gelanya..7

C. PERBEDAAN MANHAJ AQLI DAN EPISTIMOLOGI BARAT

7
Muljamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik, (Jakarta: Erlangga,
2005), h. 58-86

4
5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manhaj Aqli atau Metode Rasional adalah metode yang dipakai untuk memperoleh
pengetahuan dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria
kebenaran yang bisa diterima rasio.
pembentukan epistemologi Barat modern sepenuhnya berakar pada ide-ide filsafat yang
berkembang tanpa ada sentuhan corak keagamaan sama sekali. Dalam kaitannya dengan
agama dan kehidupan spiritual rohaniah, Epistemologi Barat menampakkan diri sebagai
epistemologi yang tidak seimbang.

6
DAFTAR PUSTAKA
Muljamil Qomar.2005. Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode
Kritik. Jakarta

Mujamil Qomar. 2007. Epistimologi Barat. Jakarta


Husain Risywan. Al-Ilmu Al-Bahtsu Al-Ilmi
Samson Rahman. 2020. Wasathiyah Dalam Al-Qur'an, Pustaka Al-Kautsar. Jakarta Timur
Khaidir. 2021. Teori Filsafat Manajemen Pendidikan Islam, Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini. Aceh
https://id.scribd.com
Daniel Rusyad. 2020. Epistemologi Sebagai Cabang Kajian Filsafat
Muljamil Qomar. 2005 Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode
Kritik. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai