Dosen Pembimbing
( STAIN MADINA )
PANYABUNGAN
T.A 2021-2022
أ
Kata Pengantar
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1
A. Pengertian Epistemologi............................................................................2
B. Objek dan tujuan Epistemologi.................................................................3
C. Landasan Epistemologi..............................................................................4
D. Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran Filsafat
Dunia.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani klasik epistēmē yang berarti
"pengetahuan" dan akhiran -logi, yang berarti "wacana" (berasal dari kata
yunani logos yang berarti "wacana"). J. F. Ferrier menciptakan epistemologi dalam
model 'ontologi', untuk menetapkan bahwa epistemologi merupakan cabang filsafat
yang bertujuan untuk menemukan makna dari pengetahuan, dan menyebutnya 'awal
yang sesungguhnya' dari filsafat. Kata ini setara dengan konsep Wissenschaftslehre,
yang digunakan oleh filsuf jerman Johann Fichte dan Bernard Bolzano untuk proyek-
proyek yang berbeda sebelum digunakan kembali oleh Husserl. Para filsuf Prancis
kemudian memberi istilah épistémologie makna yang sempit sebagai 'teori
pengetahuan [théorie de la connaissance].' di antaranya, Émile Meyerson yang
membuka karyanya Identitas dan Realitas, yang ditulis pada tahun 1908, dengan catatan
bahwa kata 'kemenjadian' setara dengan 'filsafat ilmu pengetahuan'.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Epistemologi.
B. Objek dan tujuan Epistemologi.
C. Landasan Epistemologi.
D. Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran Filsafat Dunia.
C. TUJUAN
A. Untuk Mengetahui Pengertian Epistemologi.
B. Untuk Mengetahui Objek dan tujuan Epistemologi.
C. Untuk Mengetahui Landasan Epistemologi.
D. Untuk Mengetahui Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran
Filsafat Dunia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemologi.
2
seseorang mengetahui sesuatu? dan pertanyaan yang mendasar, Bagaimana
kita tahu bahwa kita tahu?
3
sedangkan tujuan hamper sama dengan harapan. Meskipun berbeda, tetapi antara
objek dan tujuan memiliki hubungan yang berkesinambungan, sebab objeklah yang
mengantarkan tercapainya tujuan.
Sebagai sub sistem filsafat, epistemology atau teori pengetahuan yang untuk
pertama kali digagas oleh Plato ini memiliki objek tertentu. Objek epistemology ini
menurut Jujun S. Suria suamantri berupa“ segenap proses yang terlibat dalam usaha
kita untuk memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperolehn pengetahuan
inilah yang mejadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan
tercapainya tujuan, sebab sasaran itu merupakan suatu tahap perantara yang harus
dilalui dalam mewujudkan tujan. Tanpa suatu sasaran, mustahil tujuan bisa
terealisir, sebaliknya tanpa suatu tujuan, maka sasaran menjadi tidak terarah sama
sekali.
C. Landasan Epistemologi.
Landasan epistemology ilmu disebut metode ilmiah, yaitu cara yang
dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan
prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang di dapatkan lewat metode ilmiah.Tidak
semua pengetahuan disebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara
mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu yakni tercantum dalam metode
ilmiah.
4
Pribadi Idealisme adalah pribadi yang peka terhadap realitas di sekitarnya,
sehingga tidak Satu pun kejadian yang dilihat dan didengarnya luput dari pikirannya.
Sedemikian rupa hingga memunculkan kepribadian yang cermat dan tangkas
dalam mencerna keseluruhan realitas yang terbangun dari ruang idenya.
2. Epistemologi Realisme.
Epistemologi pendidikan dalam realisme adalah proses ilmiah yang
ditujukan pada hal-hal yang beraneka ragam persoalan pendidikan seperti mengenai
realitas peserta didik, pendidik, dan isi pendidikan, strategi dan lain sebagainya
yang dapat digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai dasar utama
dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
5
3. Epistemologi Pragmatisme.
6
4. Epistemologi Eksistensialisme.
3. H. Burhanudin Salam. Filsafat Ilmu Pengetahuan, ( Jakarta : PT Kineka Cipta, 1997), Hal 8
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Epistemologi