Anda di halaman 1dari 13

Pengertian, Dasar Hukum,

Tujuan Dan Hikmah


Pernikahan Serta Syarat
Dan Rukun Pernikahan
 
kelompok:
1. cyndie laura raffael
2. bintang satria
Pengertian Pernikahan
● Secara bahasa nikah adalah hubungan intim dan mengumpuli.

● Sedangkan arti nikah menurut istilah adalah melakukan suatu akad atau
perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dengan seorang wanita
untuk menghalalkan suatu hubungan kelamin antara keduanya sebagai dasar
suka rela atau keridhaan hidup keluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan
ketentraman dengan cara yang diridhai Allah SWT.
Dasar Hukum Pernikahan
Terdapat 5 macam hukum nikah yang harus diketahui setiap umat islam sebelum
melaksanakannya, yaitu :
● Sunnah yang ditujukan pada seseorang yang mempunyai biaya untuk memberikan
nafkah kepada istri serta kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
● Wajib bagi seseorang yang mampu melaksanakannya.
● Makruh merupakan hukum nikah bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan
suatu pernikahan.
● Haram, merupakan seseorang yang hendak berniat tidak baik dalam pernikahannya.
● Mubah yaitu hukum nikah bagi seseorang yang tidak terdesak oleh suatu hal yang
mengharuskan ia untuk segera menikah.
Tujuan Pernikahan

1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi


2. Untuk Membentengi Ahlak Yang Luhur
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami
4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
5. Untuk Mencari Keturunan Yang Shalih
Hikmah Pernikahan

● Mampu menjaga kelangsungan hidup manusia dengan jalan berkembang biak dan berketurunan.
● Mampu
● menjaga suami istri terjerumus dalam perbuatan nista dan mampu mengekang syahwat seta
menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan.
● Mampu menenangkan dan menentramkan jiwa denagn cara duduk-duduk dan bencrengkramah
dengan pacarannya.
● Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat kewanitaan yang
diciptakan.
Syarat perkawinan (calon suami)

Minimal berusia 19
01 islam 02 tahun

Adalah orang yang


03 Baligh 04 bukan haram di nikahi
Syarat perkawinan (calon istri)
01 islam 04 Bukan seorang
khunsa

Bukan dalam
02 baligh 05 ihram haji atau
umrah

Bukan perempuan
03 mahram dengan
calon suami 06 Tidak dalam iddah
07 Bukan istri orang

08 dalam pasal 7 uup calon istri


minimal 16 tahun
Syarat wali
1. Islam, bukan kafir dan murtad
2. Lelaki
3. Baligh
4. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
5. Bukan dalam ihram haji atau unrah
6. Tidak fasik
7. Tidak cacat akal pikiran
8. Merdeka
9. Adil
Syarat saksi
• Sekurang-kurangnya dua orang
• Islam
• Berakal
• Baligh
• Laki-laki
• Memahami kandungan lafal ijab dan qabul
• Dapat melihat, mendengar dan bercakap
• Adil
• Merdeka
Syarat ijab

1. Pernikahan ini hendaklah tepat


2. Tidak boleh menggunakan sindiran
3. Diucapkan wali atau wakilnya
4. Tidak dikatakan dengan tempo waktu seperti mut’ah (nikah
kontrak)
5. Tidak dikatakan taklit (tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab
dilafadzkan)
6. Harus dilafalkan dengan jelas
Syarat kabul
1. Ucapan mestilah seperti ucapan ijab
2. Diucapkan setelah ijab tanpa terputus sesaat
pun.
3. Tidak berkata sindiran
4. Dilafalkan oleh calon suaminya
5. Tidak dikatakan dengan tempo waktu seperti
mut’ah
6. Tidak dikatakan taklit (tiada sebutan
prasyaratsewaktu ijab dilafadzkan
7. Menyebut nama calon isteri
8. Harus dilafalkan dengan jelas
Rukun pernikahan
1. Kedua mempelai

2. Wali

3. Dua orang saksi

4. Sighat (ijab qabul)

Anda mungkin juga menyukai