Anda di halaman 1dari 28

Pengertian

Nikah adalah akad / ikatan perjanjian yang


menghalalkan hubungan antara seorang laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrimnya untuk membentuk
rumah tangga sebagai suami istri menurut ketentuan
agama Islam sesuai dengan syarat dan rukunnya.
.

1
Kedua Ijab Kabul
Mempelai

2 Saksi
Wali

2
Syarat-syarat calon suami dan calon istri :
Adanya Calon  Beragama Islam
Suami Dan  Jelas orangnya dan bukan muhrim
Istri
 Dapat dimintai persetujuan
 Tidak ada halangan untuk menikah

Syarat
Dan
Rukun
Nikah
Syarat- syarat sebagai wali nikah
 beragama Islam
 laki-laki
 Sudah baligh
Adanya Wali Nikah  Berakal
 Tidak sedang ihram atau umroh
 Tidak dicabut hak walinya
 Tidak dipaksa

3
Syarat-syarat sebagai saksi :
 Beragama Islam
 laki-laki
Adanya Dua  Baligh dan berakal
Orang Saksi
 Mengerti maksud ijab dan kabul
 Hadir dalam majelis
 Adil

Syarat
Dan
Rukun Syarat- syarat ijab kabul :
 menunjukan lafal nikah
Nikah  diucapkan wali dan dijawab
calon suami
 antara ijab dan kabul tidak ada
Adanya Ijab Kabul batas waktu
 dapat didengan oleh saksi
 antara ijab kabul harus ada
kesesuaian

4
1. Ayah kandung.
2. Datuk (kakek) yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan.
3. Saudara laki-laki yang seibu dan sebapak.
4. Saudara laki-laki yang sebapak saja.
5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu dan sebapak.
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak.
7. Paman laki-laki (saudara bapak yang laki-laki)
8. Anaknya laki-laki pemannya laki-laki yang dari pihak laki-laki.
9. Hakim.

5
6
Wajib
1. Mampu secara finansial
2. Sangat beresiko jatuh ke dalam
perzinaan

7
Sunnah
1. Telah memenuhi syarat-syarat
pernikahan

2. Memiliki tanggung jawab


terhadap rumah tangga
3. Mampu secara finansial
4. Tidak terlalu beresiko jatuh
ke dalam perzinaan

8
Mubah
1. Hukum asli pernikahan adalah mubah

2. Telah memenuhi syarat-syarat tertentu boleh


menikah dengan calon pasangannya

3. Allah SWT menciptakan manusia lengkap


dengan kebutuhan biologisnya dengan menikah
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi

4. Tidak beresiko jatuh ke dalam


perzinaan

9
Makruh
1. Belum mampu secara finansial

2. Belum berkeinginan untuk


menikah
3. Khawatir setelah menikah nanti
tidak bertanggung jawab atas rumah
tangganya

10
Haram
1. Tidak mampu secara finansial
2. Tidak mampu melakukan hubungan seksual

3. Atau menularkan penyakit yang


membahayakan
4. Atau tidak memenuhi syarat sah nikah
5. Ingin menyakiti atau balas dendam
terhadap pasangannya

11
A. Yang Haram Dinikahi Karena Keturunan

1. Ibu dan seterusnya ke atas ( Ibunya ibu, ibunya bapak)


2. Anak perempuan dan seterusnya kebawah (cucu, cicit)
3. Saudara Perempuan (sekandung, sebapak atau seibu)
4. Saudara perempuan dari ibu.
5. Saudara perempuan dari bapak.
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki dan seterusnya.
7. Anak Perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya.

12
Yang Haram Dinikahi Karena Sesusuan:

1. Ibu Yang Menyusui.


2. Saudara Perempuan Susuan.

13
Yang Haram Dinikahi Karena Hubungan Perkawinan:

1. Ibu dari istri (mertua).


2. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain).
3. Istri bapak (ibu tiri), baik sudah dicerai atau pun belum).
4. Istri dari anak laki-laki (menantu), baik sudah dicerai ataupun
belum.

14
Yang haram dinikahi karena mengumpulkan dua orang
perempuan yang antara keduanya bermuhrim, yaitu seperti dua
orang perempuan yang bersaudara (jadi haram mengawini
saudara perempuan dari istri). Tidak boleh dikumpulkan juga
antara seorang perempuan dengan bibinya (saudara perempuan
bapak dan saudara perempuan ibunya). Demikian pula tidak boleh
dikumpulkan antara seorang perempuan dengan anak perempuan
dari saudaranya dan seterusnya menurut pertalian muhrim di atas.
Ketentuan yang haram dinikahi tersebut berdasarkan nash (QS.
An-Nisa : 23)

15
1. Dapat menenteramkan jiwa

2. Menghindarkan diri dari maksiat

3. Melestarikan keturunan yang sah

4. Meningkatkan tanggung jawab

5. Mempererat ukhuwah (persaudaraan)

16
Talak (Perceraian)

Talak adalah melepaskan atau memutuskan ikatan pernikahan


dengan menggunakan lafal talak atau perkataan lain yang
senada dengan maksud talak.

17
• Bagi wanita yang diceraikan oleh suaminya baik cerai biasa atau cerai
karena ditinggal mati, tidak boleh terus kawin dengan laki-laki lain,
melainkan ia harus menunggu sementara waktu lebih dahuluDiadakan
Iddah ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah selama dalam masa
iddah itu wanita itu hamil atau tidak, dan apabila hamil maka anak
tersebut masih sebagai anak dari suami yang pertama.
• Wanita yang dicerai oleh suaminya kalau ia sudah mengandung
maka iddahnya sampai dengan lahirnya anak yang dikandungnya. .
(At-Talaq : 4)
• Apabila wanita ditinggal mati suaminya, sedangkan ia tidak
mengandung maka iddahnya 4 bulan sepuluh hari. (Al-
Baqarah : 234)

18
• Bagi wanita yang diceraikan oleh suaminya sedang ia masih datang haid
maka iddahnya tiga quru’ (tiga kali suci). Hal ini berdasarkan Q.S Al-
Baqarah : 228
• Tetapi bagi wanita yang tidak datang haid lagi karena masih kecil atau
sudah menopouse (usia lanjut) maka iddahnya adalah 3 bulan. (At-Talaq :
4)
• Wanita yang dicerai oleh suaminya sebelum dicampuri, maka
baginya tidak ada iddah.(al-Ahzab:46)

19
Rujuk

Rujuk adalah mengembalikan status hukum nikah secara penuh


setelah terjadi talak raj’i yang dilakukan oleh mantan suami
terhadap mantan istrinya yang masih dalam masa iddahnya
dengan cara-cara tertentu.

20
& Rukun Rujuk, adanya :
1. Suami
2. Isteri
3. Siqhot (ucapan rujuk)
4. Saksi

21
Hukum rujuk sangat tergantung pada situasi dan kondisi para
pelaku rujuk, diantaranya sebagai berikut :

1. Mubah
Mubah merupakan hukum asli dari rujuk, karena suami
mempunyai hak untuk kembali kepada isterinya
2. Sunnah
Jika diyakini bahwa rujuk akan mendatangkan kebaikan
bagi keduanya dan bagi anak-anaknya

3. Wajib
Khusus bagi suami yang berpoligami dan isteri yang
dicerai belum sempurna gilirannya. Suami wajib rujuk
kepada isterinya dan menyempurnakan gilirannya.

22
4. Haram
Jika diyakini bahwa rujuk akan mendatangkan
kemudaratan dan penderitaan bagi keduanya atau salah satu
dari keduanya, misalnya ada unsur balas dendam.
5. Makruh
Jika diyakini bahwa perceraian justru lebih baik bagi
keduanya, dibandingkan melakukan rujuk

23
1. Merajut kembali barang yang pecah
Didunia ini tidak ada orang yang sempurna semua memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Maka dengan kesadaran itu,
hendaknya dapat menjadikan kedua belah pihak menjadi intim
kembali agar dapat menyelamatkan segala hal yang selama ini
menjadi cita-cita bersama
2. Menemukan cinta kasih yang baru
Dengan rujuk diharapkan mereka dapat menemukan kembali
mahkota kasih sayang yang sempat hilang akibat perceraian

24
3. Menyelamatkan aset keluarga
Aset yang paling berharga dalam suatu keluarga adalah
anak-anak, maka hendaknya mereka diselamatkan oleh
kedua orang tuanya. Rujuk merupakan upaya positif yang mesti
dilakukan untuk menyelamatkan aset penting tersebut

25
Peraturan Pernikahan

Menurut Undang-undang Nomor 1


Menurut Al-Qur’an
Tahun 1974

QS. Ar Ruum : 21 BAB II Pasal 4

QS. At Talaq : 1 BAB VII Pasal 39

26
Qs Ar Rum Ayat 21

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri


dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”

Qs At Thalak Ayat 1

27
Peraturan Perundang-undangan Indonesia
Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan

Bab II Pasal 2

‘Perkawinan adalah sah apabila dil;akukan menurut hukum masing-


masing agamanya dan kepercayaan itu”

Bab II Pasal 4

‘Pernikahan itu sah apabila dilaksanakan menurut hukum Islam”

Bab VII Pasal 39 Ayat 1

“ Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan


setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil
mendamaikan kedua belah pihak “

28

Anda mungkin juga menyukai