Laki-laki
Khitbah bertemu
(peminangan) Perempuan
Proses
Pendekatan
Akad Nikah
Kehidupan
Rumah Tangga
?
Walimah/
Jamuan
01
Ta’aruf : tahapan
pengenalan dalam Islam
Pengertian Ta’aruf
Taaruf merupakan satu di antara istilah yang kerap dibahas
oleh kalangan pemuda pemudi Islam ketika menapaki usia
remaja hingga dewasa.
Lalu, sebenernya apa yang dimaksud dengan taaruf? Taaruf
berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu, yang berarti saling
mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taaruf adalah
perkenalan. Kemudian, dalam konteks pernikahan, taaruf yang
dimaksud ialah perkenalan dengan lawan jenis.
Secara sederhana, taaruf merupakan proses perkenalan yang
dilakukan oleh seorang laki-laki dengan perempuan Islam
dengan didampingi pihak ketiga.
Tujuan Taaruf
Arti taaruf berarti proses mengenal antara laki-laki dan
perempuan untuk mencari kecocokan sebelum proses
pernikahan.
Pada prinsipnya, tujuan taaruf yaitu mencari jodoh yang
sesuai, sekufu, dan diridai Allah Swt. Tidak boleh ada niatan
mencoba-coba dalam hal perjodohan.
Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui data valid sesuai
syariat Islam misalnya data perilaku, pengalaman, sikap, cara
hidup sehari-hari, dan lain-lainnya dari si calon suami/istri.
Manfaat Taaruf
1. Terhindar dari zina
Jadi dalam prosesnya, ada larangan bagi perempuan dan laki-
laki untuk berduaan tanpa adanya pengawasan dari
mahramnya. Selain itu, lebih dapat memastikan kepastian
proses berlangsung.
2. Lebih adil
Dalam hal ini semua bebas bertanya dan harus dijawab
sejujurnya tanpa harus ditutupi karena ini proses membangun
keterbukaan dalam pertukaran informasi.
3. Lebih efektif
Proses taaruf adalah proses cepat dan sesuai kesepakatan
bersama. Jadi, tidak membuang buang waktu dalam proses
perkenalannya. Jika cocok maka dilanjutkan ke jenjang yang
serius.
• Memandang dalam proses taaruf. Dalam taaruf,
memandang memang diperbolehkan untuk mengetahui
orang yang ingin di kenalnya
• Memandang ketika sudah khitbah justru disunahkan.
• Taaruf tidak memperbolehkan siapa pun
memperlihatkan aurat kepada orang lain.
• Saat melakukan pertemuan untuk taaruf, tidak
dilakukan berdua saja, tetapi harus ada muhrim yang
menemani.
• Salat istikharah adalah bagian dari cara untuk
meminta petunjuk pada Allah setelah taaruf dilakukan.
• Perbanyak ketakwaan kepada Allah dan pasrah. Jika
taaruf sudah dilakukan dan hati telah mantap, segera
khitbah. Setelah khitbah, barulah lakukan persiapan
untuk pernikahan. Tentu dengan pertimbangan-
pertimbangan dan restu keluarga.
Tahapan Taaruf
- Datangi Kedua Orang Tuanya
- Menjalin Komunikasi
- Tidak Berduaan
- Tundukkan Pandangan
- Salat Istikharah
- Tentukan Waktu Khitbah (Lamaran)
01
Khitbah : Lamaran dalam
Islam
Macam-Macam Khitbah
Dari segi bahasa, khitbah memiliki arti meminta, melamar, atau meminang seorang
perempuan untuk dijadikan sebagai seorang istri. Dari secara istilah, khitbah adalah
sebuah upaya untuk menuju ke arah terwujudnya perjodohan antara laki-laki dan
perempuan. Di dalam Islam, dikenal dua jenis khitbah yang berlaku yaitu Khitbah bit
Tashrih dan Khitbah bi Ta’ridh.
Dampak buruk dari khitbah adalah ketika lamaran ditolak karena suatu alasan,
hal ini akan sangat mungkin merusak hubungan antara kedua belah pihak, dan
lagi ada juga dampak dimana satu pihak tidak terima dan berefek pada
kondisinya baik mental maupun fisik.
Syarat dan Tata Cara Khitbah
Syarat Khitbah
Kosong dari perkawinan atau iddah laki-laki lain.
Syarat wajib yang tidak boleh dilanggar
Ditentukan wanitanya.
Tidak ada hubungan mahram antara calon suami dengan calon istrinya
Mahram artinya keluarga dan saudara dekat yang tidak boleh dinikahi
Wanitanya beragama Islam atau kafir kitabi yang asli
Kafir kitabi adalah kafir yang masih merujuk ke macam” kitab di islam (bukan agnostik, atheist, dll.)
a. Wali Hakim
Yaitu wali yang berhak menikahkan apabila dari kedelapan tadi
tidak ada, atau ada , namun tidak memenuhi Sayarat
Hukum Pernikahan dalam Islam
Mubah
Hukum asal pernikahan adalah Jaiz atau Boleh.
Wajib
Pernikahan Az Zawaj Al Wajib ialah pernikahan yang harus dilakukan oleh individu yang
memiliki kemampuan untuk melakukan pernikahan (berumah tangga), serta memiliki nafsu
biologis (nafsu syahwat) dan khawatir melakukan zina.
Sunnah
Pernikahan ini dianjurkan kepada individu yang mampu untuk melakukan pernikahan dan memiliki
nafsu biologis tetapi dia merasa mampu untuk menghindarkan pribadinya dari kemungkinan
melakukan zina yang dosa
Haram
Yaitu Pernikahan yang di lakukan dengan Niat Buruk
Makruh
Bagi mereka yang melakukan Pernikahan , namun belum ada kemampuan baik dari segi mental atau
dari segi materi
Hal – Hal yang membatalkan pernikahan
1. Talak / Perceraian
Yaitu melepaskan ikatan Pernikahan dengan mengucapkan ucapan talak, baik dengan terang terangan
atau dengan ucapan Kiasan/Kinayah
Talak terbagi dua bagian
Talak Raj’I , Yaitu talak 1 – 2 yang di jatuhkan oleh seorang suami kepada Isterinya , dan suami
boleh Rujuk atau kembali kepada Isterinya selama masih dalam masa Iddah dengan tanpa akad
nikah baru
Talak Ba’in yaitu talak tiga yang di jatuhkan oleh suami kepada Isterinya , sehingga suami tidak
boleh Rujuk Kembali sebelum Isteri tersebut menikah kepada orang lain
2. Fasakh
Yaitu pembatalan pernikahan oleh sebab – sebab tertentu
Faskh di lakukan oleh hakim Agama atas dasar pengaduan Suami atau Isteri
3. Khulu
Yaitu talak yang di jatuhkan suami kepada Isterinya atas permintaan isteri dengan jalan tebusan dari
pihak Isteri
Hal – Hal yang membatalkan pernikahan
4. Li’an
Yaitu Sumpah seorang suami yang menuduh Isterinya berzinah tanpa menghadirkan saksi
5. ‘Illa
Yaitu sumpah suami untuk tidak menggauli Isterinya dalam waktu tertentu.
Dan apabila suami menggauli Isterinya sebelum jatuh tempo maka wajib membayar kifarat / Denda.
Dan apabila melampaui waktu yang sudah di tetapkan maka Hakim Agama kembali kepada Isterinya
dengan membayar Kifarat atau mentalak Isterinya
6. Zihar
Adalah ucapan suami yang menyerupakan Isterinya dengan Ibunya
Macam-Macam Pernikahan yang di larang Dalam
Islam
1. Pernikahan semahram
mahram adalah seorang perempuan yang haram di nikahi oleh seorang laki – laki .
Macam – macam Mahram :
Mahram karena keturunan, yaitu perempuan yang haram di nikahi laki – laki oleh
sebab keturunan , keharamannya berlaku untuk selamanya. Mereka adalah :
1. Ibu Kandung dan seterusnya ke atas ( Nenek dari Ibu atau dari ayah)
2. Anak kandung perempuan dan seterusnya ke bawah ( cucu )
3. Saudara perempuan seibu sebapak
4. Saudara Perempuan dari bapak
5. Saudara Perempuan dari Ibu
6. Anak perempuan dari saudara laki terus kebawah
7. Anak perempuan dari saudara perempuan terus kebawah
Mahram karena pernikahan , mereka adalah
1. Ibu dari Isteri ( Mertua )
2. Anak tiri bila Istri sudah berkumpul dengan suaminya
3. Ibu Tiri , bila sudah berkumpul dengan suaminya, baik sudah bercerai atau blm
4. Menantu , baik sudah bercerai atau belum
Macam-Macam Pernikahan yang di larang Dalam
Islam
2. Nikahan Sigar
Adalah pernikahan yang di lakukan seorang laki – laki secara silang dengan laki – laki lain
3. Nikah Tahlil
Adalah pernikahan seorang laki – laki dengan seorang perempuan secara Rekayasa, dengan
tujuan mantan suami dapat rujuk kembali
4. Nikah Mut’ah
Pernikahan yang di lakukan secara kontrak dan atau berdasarkan kesepakatan waktu tertentu
Kewajiban Isteri
6. Tunduk Patuh kepada Suami
7. Berhubungan baik dengan keluarga suami
8. Menjaga diri dan kehormatan keluarga
9. Melayani Suami kebutuhan dengan santun
10. Mengatur, mengelola rumah tangga dengan sebaik – baiknya
11. Menjaga, merawat serta mendidik anak anaknya
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung
nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani
lebih dari kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah:2/233)
Poligami Dalam Islam
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua,
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (nikahilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada
tidak berbuat aniaya.” (QS An Nisaa:4/3).
Ayat tersebut menjelaskan ketentuan poligami dalam Islam, dimana seorang laki-laki dapat
memiliki lebih dari 1 istri apabila dia bisa adil terhadap mereka, kalua tidak bisa maka
diharamkan baginya untuk mempunyai lebih dari 1 istri. Sedangkan istri hanya bisa memiliki 1
suami karena akan menjadi permasalahan pada hak waris anak jika ia memiliki 2 suami.
Sudah pasti jika seorang laki-laki mau melakukan poligami harus diberitahu ke istri dan dapet
persetujuannya, kalo gak ya namanya selingkuh dan dosa.
Poligami Dalam Islam
Berikut ini adalah beberapa syarat poligami dalam Islam :
1. Bersikap adil terhadap semua istri
Sesuai ayat tadi An Nisa ayat 3
2. Tidak boleh lalai dalam beribadah
Justru tambah taqwa, kalo yang terjadi sebaliknya, maka poligami hanya akan menjadi fitnah.
3. Menjaga kehormatan para istri
suami yang akan mengangkat atau menurunkan kehormatannya, dia juga harus memperhatikan
kebutuhan biologis para istri
4. Siap menafkahi Lahir dan Batin
aturan mutlak dan tidak bisa ditoleransi. Ditulis di Surat An-Nur ayat 33
5. Dilarang memilih wanita yang bersaudara
karena adanya hubungan darah yang jika dilanjutkan maka akan berpengaruh pada sistem bagi
waris ditulis di surat An-Nisa ayat 23
6. Maksimal 4 Orang Istri
Sesuai ayat tadi An Nisa ayat 3
04