Anda di halaman 1dari 13

Anatomi dan

Fisiologi
Ovarium
NAMA KELOMPOK
1.Alfiatun Nuril Aulia
2.Eny Sri Rahayu
3.Fairus Nur A
4.Ina Nurlaily
5.Oxana Fajrin M
6.Sabrina Natasya
Pengertian Ovarium
Ovarium merupakan sepasang kelenjar yang
berbentuk dan berukuran seperti almond,
menghasilkan folikel yang akan berkembang
menjadi matang untuk pembuahan dan
menghasilkan hormon seperti progesteron,
esterogen, inhibin, dan relaksin
Ada beberapa ligamen yang menyokong ovarium
yaitu broad ligament, ovarian ligament, dan
suspensory ligament.

Ovarium terdiri dari 3 lapisan utama yaitu:


a. Bagian Permukaan, yaitu bagian terluar
ovarium yang disusun oleh epitel kuboid selapis
atau epitel germinal.
 
b. Korteks, yaitu bagian yang terletak setelah
bagian permukaan. Sebagian besar korteks
disusun oleh jaringan ikat. Korteks merupakan
tempat ditemukan sel folikel dan oosit.

c. Medulla, yaitu bagian terdalam dari ovarium


yang disusun oleh jaringan neurovaskular.
.
Secara histologi, ovarium dilapisi oleh epitel
selapis kuboid atau germinal ephitelium,
tunika al buginea merupakan jaringan ikat
padat yang terletak lebih dalam dari germinal
ephitelium.

Setelah tunika al buginea terdapat dua


lapisan korteks dan medula. Korteks
merupakan jaringan ikat longgar dan terdapat
folikel-folikel.

Bagian inernal ovarium adalah medula yang


terdiri dari jaringan ikat longgar dan pembuluh
darah yang masuk melalui hilum. Folikel
ovarium yang terdapat pada korteks dan
berisi oosit yang sedang berkembang dan
mengalami perubahan menjadi follicle de
Graaf dan korpus luteum merupakan folikel
matur setelah ovulasi yang memproduksi
hormon reproduksi
Fungsi Ovarium

1. Mengeluarkan hormon esterogen dan progesteron.

2. Mengeluarkan telur setiap bulan.

3. Pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum.

4. Ovulasi.

5. Sintesis dan sekresi hormon steroid.

6. Berhubungan dengan pars infundibulum Tuba Falopi melalui perekatan fimbriae.


Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
•Ukuran ovarium:
2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1.5 cm dan beratnya 4-
5 gram.
•Terletak pada dinding lateral panggul dalam
sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica
Waldeyeri.
• Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medulla). Pada korteks terdapat
folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap
bulan satu folikel akan matang dan keluar,
kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan,
folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf.
Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat
saraf, dan pembuluh lympha.
Fisiologi Ovarium (indung telur)

Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan


dengan uterus oleh ligamen ovarii propium
dan dihubungkan dengan dinding panggul
dengan perantara ligamen infundibulo
pelvicum, disini terdapat pembuluh darah
untuk ovarium
Fungsi Ovarium sebagai kelenjar endokrin
Selain berperan dalam memproduksi ovum atau sel telur, ovarium berfungsi sebagai kelenjar endokrin.
Ovarium dapat menghasilkan 2 (dua) hormon, dimana kedua hormon tersebut memiliki fungsi utama
untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesuburan. Hormon tersebut adalah hormon estrogen
dan hormon progesteron.

a. Hormon Estrogen
Hormon estrogen asalah hormon seks yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi.
Secara kimia, estron mengacu pada hormon yang terdiri dari estrone, estradiol dan estriol. Fungsi
hormon estrogen bagi wanita, diantaranya yaitu:

1. Merangsang perkembangan organ seks sekunder seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan
dan ketiak.
2. Mengatur siklus menstruasi dan mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama masa
menstruasi.
3. Berperan dalam pembentukan tulang serta pembekuan darah.
4. Dapat mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir dan otot panggul.
b. Hormon Progesteron

Hormon progesteron adalah hormon golongan steroid memiliki fungsi utama yang berhubungan
dengan siklus menstruasi, kehamilan dan perkembangan embrio. Fungsi progesteron, diantaranya
yaitu:
Mengubah dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan
janin.

1. Menurunkan respon kekebalan tubuh wanita selama terjadinya proses pembuahan untuk
mempersiapkan kehamilan.
2. Bekerja sama dengan hormon prolaktin untuk mematangkan payudara agar bisa memproduksi asi.
3. Meningkatkan gairah seksual pada wanita.
4. Membantu perkembangan saraf otak dan berperan dalam melindungi serta pemulihan cedera
jaringan otak dari kerusakan.
Fungsi Ovarium Sebagai Organ Reproduksi

Pada setiap ovarium akan terjadi perkembangan sel telur. Pada proses tersebut, sel telur akan
disertai sekelompok sel yang disebut sel folikel, yaitu sel yang berisi cairan tempat
tumbuhnya sel telur. Perkembangan sel folikel tersebutakan dirangsang oleh hormon Follicle
Stimulating Hormone (FSH). Dari masa embrio, sudah terjadi perkembangan oogonium
menjadi oosit, sedangkan oosit tidak akan berkembang menjadi sel ovum matang hingga
dimulainya masa pubertas.
Setelah mulai memasuki masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan sel folikel
dan dikeluarkan ovarium ke uterus (rahim). Sel ovum atau sel telur siap dibuahi sel sperma
pria. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka seorang wanita akan mengalami masa
mestruasi, yaitu luruhnya dinding endometrium bersama dengan sel ovum yang tidak
dibuahi. Sedangkan jika sel telur/ovum berhasil dibuahi sel sperma, maka hasil pertemuan
keduanya atau hasil fertilisasi (pembuahan) akan tumbuh dan berkembang di uterus (rahim)
menjadi embrio.
Pengaruh Usia Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Ovarium (Indung Telur)

Saat wanita lahir terdapat 1-2 juta oosit pada


ovariumnya, namun hanya sekitar 500 yang
akan mengalami ovulasi, sisanya tidak bisa
digunakan atau mati dengan sendirinya.
Seiring bertambahnya usia seseorang maka
oosit ini jumlahnya akan semakin sedikit.
Karena pada masa menstruasi sel yang tidak
dibuahi akan keluar dari tubuh. Jika sel
tersebut habis, maka seorang wanita akan
memasuki masa menopause, yaitu masa
dimana tidak lagi mengalami menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai