Anda di halaman 1dari 7

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

Pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis manusia.


Kebutuhan oksigen sangat berperan dalam peroses metabolise, masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah
utama dalam pemenuhan KDM.

 Proses pemenuhan dengan cara :


* Pemberian oksigen melalui saluran pernafasan
* Pembebasan jalan nafas
* Memulihkan dan memperbaiki organ nafas
 Tata cara / Prosedurnya :
* Pemberian O2 nasal / masker
* Fisioterapi dada
* suction
~ Oksigen sangatlah penting untuk kehidupan
Konsentrasi oksigen dalam darah yang optimal harus di pertahankan agar fungsi seluler bekerja terus.
~ Hipoksia merupakan keadaan dimana kandungan oksigen dalam darah arteri rendah
( perry dan potter, 1997 ).
~ Hipoksia adalah suatu keadaan dimana jumlah oksigen yang di perlukan oleh sel jaringan untuk memenuhi
kebutuhan suatu organ / jaringan tidak mencukupi.
~ Hipoksemia adalah suatu penurunan kandungan oksigen dalam darah

KONSEP DASAR

1. Proses pernafasan terdiri dari


* ventilasi pulmonal
* difusi gas (O2 dan CO2) pernafasan luar
* transportasi gas
* perfusi (pernafasan dalam)
* metabolisme penggunaan O2 pembuangan CO2 (pernafasan seluler)
~ Respirasi
* internal (semua proses pertukaran gas antara sel dengan cairan)
* external (absorbsi O2 dan pengeluaran CO2)
* inspirasi (paru paru berkembang)
* expirasi (paru paru menguncup)
Jadi satu kali pernafasan sama dengan satu kali inspirasi ditambah satu kali expirasi.

2. Jalan udara
a. Melewati hidung
* faring (udara di hangatkan dan di ambil uap udaranya)
* laring
* trakea
* bronchus / bronciale
* alveoli
b. Udara yang dihirup
* nitrogen 79%
* oksigen 20%
* karbon dioksida 0-0.4%
Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer
c. Udara yang di hembuskan
* nitrogen 79%
* oksigen 16%
* karbon dioksida 0-0,4%
Udara yang di hembuskan jenuh dengan uap air, mempuyai suhu yang sama
Dengan badan.
d. Kebutuhan O2 dalam otak
* otak normal : 3,3 cc / 100 gram otak /menit
* ganguan mental : > 2,5cc / 100 gram otak/menit
* coma : < 2cc / 100 gram otak/menit
3. Istilah pernafasan
* kupra : pernafasan normal
* hyperpnoe : pernafasan yang jauh lebih cepat dari normal
* oligopnoe : pernafasan yang lebih lambat
* apnoe : pernafasan terhenti karena gangguan jalan nafas (3-10 dtik)
* olispnoe : pernafsan sukar ( sesak nafan )
* otrhopnoe : pernafasan yang sangat sesak

SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM OKSIGENISASI


1. Saluran pernafasan bagian atas
2. Saluran pernafasan bagian bawah
3. Paru paru
4. Sistem kardiovaskuler

SALURAN PERNAFASAN BAGIAN ATAS


Dapat berfungsi menyaring , menghangatkan , melembabkan udara yang terhirup.
Saluran ini ter diridari :
a. Hidung : terdiri dari nares anteriot, salarun dalam lubang hidung yang memuat
Kelompok sebaseus dengan ditutupi bulu kasar dan bermuara ke
Rongga hidung dan dilapisi oleh selaput lendir yang mengundang
Pembulu darah proses oksigenisasi diawali oleh penyaringan bulu
Yang ada dalam vesti bulu ( bagian rongga hidung ) kemudian di
Hangatkan dan dilembabkan.
b. Varing merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak
Sampai esofabus dan terletak di belakang nasofaring di belakang mulut
( orofaring ) dan di belakang laring.
c. Laring tenggorokan terdiri dari atas bagian tulang rawan yang di ikat bersama
Ligamen dan membran, terdiri atas dua laminan yang bersambung di garis
tengah.
d. Epiglotis merupakan katup tulang rawan yang berfungsi membantu menutup
laring pada saat proses menelan.
SALURAN PERNAFASAN BAGIAN BAWAH
Berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan.
a. Trakea (batang tenggorokan) panjang + 9cm dimulai dari laring sampai kira-kira
ketinggian vertebra torakalis lima. Trakea tersusun enam belas sampai duapuluh
lingkaran berupa cicin, dilapisi selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia
yang dapat mengeluarkan debu atau benda asing.
b. Bronkus merupakan percabangan atau kelanjutan dari trakea terdiri 2 cabang
kanan dan kiri.bagian kiri memiliki 3 lobus (atas, tengah dan bawah) bronkus kiri
lebih panjang berjalan dari lobus atas dan bawah.
c. Bronchiolus percabangan setelah bronchus.

PARU - PARU
* Merupakan organ utama dalam sistem pernafasan. Paru terletak dalam rongga toraks
setinggi tulang selangka sampai diafragma. Paru terdiri dari 5 lobus 2 kiri dan 3 kanan
yang diseliputi oleh pleura parietalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan.
* Paru memiliki jaringa elastis, berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida.

PERFUNGSI PARU
* Perfungsi : gerarakan adalah yang melewati sirkulasi paru untuk di oksigenisasi diman
pada sirkulasi paru adalah darah dioksigenisasi yangvmengalir dalam arteri
pulmonalis dari ventrikel kanan jantung.
* Daerah ini memperfungsi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses prtukaran
oksigen dan karbindioksida dikaplier dan alveolus
* Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung
* Sirkulis paru bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume darah yang
besar sehingga dapat dipergunakan jika sewaktu waktu terjadu penurunan volume
atau tekanan daerah sistematik

PROAREA OKSIGENASI
* Proses pembunuhan keb oksigen terdiri dari :
1. Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer
Kedalam alveoli/ dari alveoli ke atmosfer.
Proses ventilasi dipengaruhi oleh :
* perbedaan tekanan atmosfer dengan paru dimana semakin tinggi
Tempat maka tekanan udara semakin rendah dan seterusnya.
* kemampuan torak dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
Ekspansi.
* kepatenan jalan nafas dari hidung sampai alveoli dimna terdiri dari
Berbagai otot polos yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem saraf
Otonom dimna terjadi rangsangan saraf simpatis terjadi relaksasi
Sehingga terjadi vasolidatasi/penyempitan(reflek batuk,muntah).
* adanya peran mukus siliaris sebagai barier/pangkal benfda asing
Yang memgandumg interveron dan mengikat virus.
PENGARUH LAINNYA
~ Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang dan di pengaruhi
Oleh beberapa faktor yaitu cairan surfaktan yang terdapat pada
Lapisan alveoli berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan
Adanya sisa udara yang menyebabkan tidak terjadi kolaps dan
gangguan torak. Surfaktan di produksi saat terjadi peregsangan
Saluran alveoli dan di sekresi saat kita menarik.
~ Recoil yaitu kemampuan mengeluarkan CO2 atau kontraksi penyempitan paru.
~ Pusat pernafasan pada medulla oblongara dan pons dapat mempengaruhi proses
ventilasi dimana CO2 memiliki kemampuan merangsang pusat
pernafasan dalam batas 60 mmHg dan bl pCO2 kurang dari 80 mmHg
dapat menyebabkan depresi pernafasan.

2. Difusi gas merupakan pertukaran oksigen dialveoli dan kapiler parudan CO2
dikapiler dan alveoli. Hal ini dapat di pengaruhi oleh luas permukaan paru,
tabal membran respirasi/permeabilitas keduanya dapat mempengaruhi proses
difusi apabila terjadi penebalan, perbedaan penebalan dan konsentrasi oksigen.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN O2
1. Saraf otonom : Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom dapat memngaruhi kemampuan untuk dilatasi dan
konstriksi. Hal ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan baik oleh simpatis maupun parasimpatis.
2. Hormon dan obat : - semua hormon termasuk devirat katekolamin yang dapat melebarkan
saluran pernapasan.
- obat yang tergolong parasimpatis (sulfas atropin dan ekstrak belladona)
Dapat melebarkan sel nafas.
Alergi pada saluran pernafasan : - Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain
debu, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan
dan lain-lain.
- batuk dan bersin bila kena saluran pernafasan bagian atas
- bronchokonstriksi bila asma bronchiale dan rhintis bila terdapat
Pada saluran pernafasan bagian bawah.
3. Perkembangan : - Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi
karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.
4. Lingkungan : -Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor
alergi, ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi kemampuan
Adaptasi.
5. Faktor perilaku : - obesitas, aktivitas, perokok dll

MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN

1. Hipoksia merupakan kondisi tidak terpenuhinya oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen dan peningkatan penggunaan
oksigen dalam tingkat sel. Ditandai sianosis. Secara umum terjadinya hipoksia disebabkan oleh menurunnya kadar Hb,
menurunnya difusi O2 dari alveoli kedalam darah, menurunnya perfusi jaringan, atau gangguan ventilasi yang dapat
menurunkan konsentrasi oksigen.

2. Perubahan pola makanan : * tachypnea merupakan pernafasan Proses yang memiliki frekwensi lebih dari 24x/m ini terjadi karna
paru dalam keadaan etelektasis.

* Bredypnea yaitu pernafasan kurang dari 10X/m. Ditemukan pada pangkatan TIK disertai narkotik atau sedatif.

* hiperventilasi cara tubuh dalam paru agar pernafasan lrebih cpat dan Dalam, hiperventalitas bisa menyebabkan hipokapnea,
yaitu berkurangnnya CO2 tubuh dibawah batas normal, sebagai rangsangan terhadap pusat pernafasan menurun.

* Kusmual yaitu pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat di temukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.

* Hipoventilas yaitu merupakan upaya tubuh mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang di lakukan pada saat ventilasi
alveolar serta tidakl cukupnya penggunaan oksigen.

* Dispenea yaitu perasaan sesak dan berat saat pernafasan.

* Orthopnea yaitu kesulitan bernafas kecuali dalam posisiu duduk atau berdiri dan pola ini di temukan pada seseorang yang
mengalami kongestif paru.

* Cheyne stokers yairu siklus pernafasan yang amplitudonya mula mula naik turun, berhrnti dan kemudian mulai dari siklus
baru.

* Pernafasan paradoksial yaitu pernafasan yang di tandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan
normal, dan sering di temukan pada keadaan atelektasis.

* Biot merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur, pola ini
sekarang di jumpai pada rangsangan selaput otak. TIK meningkat, trauma kepala dll.
* Stridor merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan. Pola ini di temukan pada
kasus spasme trakea atau obstruksi laring.

ASKEB KEBUTUHAN OKSIGENISASI


A. PENGKAJIAN
1. Faktor yang mempengaruhi respirasi
 Latihan
 Kecemasan
 Kesadaran diri
 Terapi obat
 Demam
 Posisi tubuh
 Jenis kelamin (pria memiliki kapasitas paru-paru lebih besar dari wanita)
 Usia
 Asidosis metabolic dan Asidosis respiratorik

2. Karakteristik umum respirasi


 Apakah klien bernapas dengan usaha?
 Bagaimana tingkat kesadaran klien?
 Auskultasi bunyi pernapasan
 Obs warna kulit dan kuku klien

3. Bunyi napas
 Vesikuler : terdengar hampir disemua permukaan paru, kenyaringan rendah, ekspirasi
lembut dan pendek
 Bronkovesilkuler : terdengar didaerah bronkus dan sebelah kanan paru paoterior,
kenyaringan sedang, ekspirasi sebanding dengan inspirasi
 Bronkial : hanya terdengar diatas trakea, kenyaringan tinggi, ekspirasi bising dan panjang

4. Pola napas
 Takipnea
 Bradipnea
 Apnea
 Hiperpnea
 Hipoventilasi
 Hiperventilasi
 Pernapasan kussmaul
 Pernapasan cheyne stokes
 Pernapasan biot

5. Bunyi suara tambahan


 Mengi (wheezing). Suara terus menerus akibat aliran udara melewati saluran sempit
 Mengi inspirasi audible (stridor). Menunjukkan obstruksi tinggi misepiglotis
 Mengi sonor (ronchi). Keras, rendah, bunyi kasar seperti menggorok.
 Friction rub pleural. Kering, bergesek, dan paling keras ppada atas permukaan anterior
lateral bawah
 Crackles. Mempunyai cirri bunyi tidak terus menerus terdengar

B. DIAGNOSA/MASALAH KEBIDANAN
 Bersihkan jalan napas tidak efektif
 Pola napas tidak efektif
 Kerusakan pertukarean gas
 Gangguan perfusi jaringan

C. RENCANA ASUHAN
 Mempertahankan jalan napas agar efektif
 Mempertahankan pola pernapasan agar kembali efektif
 Mempertahankan pertukaran gas
 Memperbaiki perfusi jaringan

D. TINDAKAN ASKEB
1. Latihan napas. Bertujuan untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasis, mengangkat efisiensi batuk dan mengurangi stres
2. Latihan batuk efektif. Bertujuan untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara
efektif, dengan tujuanmembersihkan laring, trakea dan bronkiolus dari benda asing dijalan napas
3. Pemberian oksigen. Bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.
Dilakukan dengan 3 cara yaitu kanula, nasal dan cateter
ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN OKSIGEN
1. Nasal kanul (rebreathing mask dan non rebereathing mask)
2. Selang oksigen
3. Humidifier yang telah diisi aquadest
4. Flowmeter
5. Sumber oksigen
6. Sentral/tabung

TINDAKAN
1. Pemberian oksigen dapat menggunakan
 Kateter nasal
 Kanula nasal
 Masker oksigen

Anda mungkin juga menyukai