KONSEP DASAR
2. Jalan udara
a. Melewati hidung
* faring (udara di hangatkan dan di ambil uap udaranya)
* laring
* trakea
* bronchus / bronciale
* alveoli
b. Udara yang dihirup
* nitrogen 79%
* oksigen 20%
* karbon dioksida 0-0.4%
Udara yang masuk ke alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer
c. Udara yang di hembuskan
* nitrogen 79%
* oksigen 16%
* karbon dioksida 0-0,4%
Udara yang di hembuskan jenuh dengan uap air, mempuyai suhu yang sama
Dengan badan.
d. Kebutuhan O2 dalam otak
* otak normal : 3,3 cc / 100 gram otak /menit
* ganguan mental : > 2,5cc / 100 gram otak/menit
* coma : < 2cc / 100 gram otak/menit
3. Istilah pernafasan
* kupra : pernafasan normal
* hyperpnoe : pernafasan yang jauh lebih cepat dari normal
* oligopnoe : pernafasan yang lebih lambat
* apnoe : pernafasan terhenti karena gangguan jalan nafas (3-10 dtik)
* olispnoe : pernafsan sukar ( sesak nafan )
* otrhopnoe : pernafasan yang sangat sesak
PARU - PARU
* Merupakan organ utama dalam sistem pernafasan. Paru terletak dalam rongga toraks
setinggi tulang selangka sampai diafragma. Paru terdiri dari 5 lobus 2 kiri dan 3 kanan
yang diseliputi oleh pleura parietalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan.
* Paru memiliki jaringa elastis, berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida.
PERFUNGSI PARU
* Perfungsi : gerarakan adalah yang melewati sirkulasi paru untuk di oksigenisasi diman
pada sirkulasi paru adalah darah dioksigenisasi yangvmengalir dalam arteri
pulmonalis dari ventrikel kanan jantung.
* Daerah ini memperfungsi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses prtukaran
oksigen dan karbindioksida dikaplier dan alveolus
* Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung
* Sirkulis paru bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume darah yang
besar sehingga dapat dipergunakan jika sewaktu waktu terjadu penurunan volume
atau tekanan daerah sistematik
PROAREA OKSIGENASI
* Proses pembunuhan keb oksigen terdiri dari :
1. Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer
Kedalam alveoli/ dari alveoli ke atmosfer.
Proses ventilasi dipengaruhi oleh :
* perbedaan tekanan atmosfer dengan paru dimana semakin tinggi
Tempat maka tekanan udara semakin rendah dan seterusnya.
* kemampuan torak dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
Ekspansi.
* kepatenan jalan nafas dari hidung sampai alveoli dimna terdiri dari
Berbagai otot polos yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem saraf
Otonom dimna terjadi rangsangan saraf simpatis terjadi relaksasi
Sehingga terjadi vasolidatasi/penyempitan(reflek batuk,muntah).
* adanya peran mukus siliaris sebagai barier/pangkal benfda asing
Yang memgandumg interveron dan mengikat virus.
PENGARUH LAINNYA
~ Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang dan di pengaruhi
Oleh beberapa faktor yaitu cairan surfaktan yang terdapat pada
Lapisan alveoli berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan
Adanya sisa udara yang menyebabkan tidak terjadi kolaps dan
gangguan torak. Surfaktan di produksi saat terjadi peregsangan
Saluran alveoli dan di sekresi saat kita menarik.
~ Recoil yaitu kemampuan mengeluarkan CO2 atau kontraksi penyempitan paru.
~ Pusat pernafasan pada medulla oblongara dan pons dapat mempengaruhi proses
ventilasi dimana CO2 memiliki kemampuan merangsang pusat
pernafasan dalam batas 60 mmHg dan bl pCO2 kurang dari 80 mmHg
dapat menyebabkan depresi pernafasan.
2. Difusi gas merupakan pertukaran oksigen dialveoli dan kapiler parudan CO2
dikapiler dan alveoli. Hal ini dapat di pengaruhi oleh luas permukaan paru,
tabal membran respirasi/permeabilitas keduanya dapat mempengaruhi proses
difusi apabila terjadi penebalan, perbedaan penebalan dan konsentrasi oksigen.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN O2
1. Saraf otonom : Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom dapat memngaruhi kemampuan untuk dilatasi dan
konstriksi. Hal ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan baik oleh simpatis maupun parasimpatis.
2. Hormon dan obat : - semua hormon termasuk devirat katekolamin yang dapat melebarkan
saluran pernapasan.
- obat yang tergolong parasimpatis (sulfas atropin dan ekstrak belladona)
Dapat melebarkan sel nafas.
Alergi pada saluran pernafasan : - Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain
debu, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan
dan lain-lain.
- batuk dan bersin bila kena saluran pernafasan bagian atas
- bronchokonstriksi bila asma bronchiale dan rhintis bila terdapat
Pada saluran pernafasan bagian bawah.
3. Perkembangan : - Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi
karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.
4. Lingkungan : -Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor
alergi, ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi kemampuan
Adaptasi.
5. Faktor perilaku : - obesitas, aktivitas, perokok dll
1. Hipoksia merupakan kondisi tidak terpenuhinya oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen dan peningkatan penggunaan
oksigen dalam tingkat sel. Ditandai sianosis. Secara umum terjadinya hipoksia disebabkan oleh menurunnya kadar Hb,
menurunnya difusi O2 dari alveoli kedalam darah, menurunnya perfusi jaringan, atau gangguan ventilasi yang dapat
menurunkan konsentrasi oksigen.
2. Perubahan pola makanan : * tachypnea merupakan pernafasan Proses yang memiliki frekwensi lebih dari 24x/m ini terjadi karna
paru dalam keadaan etelektasis.
* Bredypnea yaitu pernafasan kurang dari 10X/m. Ditemukan pada pangkatan TIK disertai narkotik atau sedatif.
* hiperventilasi cara tubuh dalam paru agar pernafasan lrebih cpat dan Dalam, hiperventalitas bisa menyebabkan hipokapnea,
yaitu berkurangnnya CO2 tubuh dibawah batas normal, sebagai rangsangan terhadap pusat pernafasan menurun.
* Kusmual yaitu pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat di temukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.
* Hipoventilas yaitu merupakan upaya tubuh mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang di lakukan pada saat ventilasi
alveolar serta tidakl cukupnya penggunaan oksigen.
* Orthopnea yaitu kesulitan bernafas kecuali dalam posisiu duduk atau berdiri dan pola ini di temukan pada seseorang yang
mengalami kongestif paru.
* Cheyne stokers yairu siklus pernafasan yang amplitudonya mula mula naik turun, berhrnti dan kemudian mulai dari siklus
baru.
* Pernafasan paradoksial yaitu pernafasan yang di tandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan
normal, dan sering di temukan pada keadaan atelektasis.
* Biot merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur, pola ini
sekarang di jumpai pada rangsangan selaput otak. TIK meningkat, trauma kepala dll.
* Stridor merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan. Pola ini di temukan pada
kasus spasme trakea atau obstruksi laring.
3. Bunyi napas
Vesikuler : terdengar hampir disemua permukaan paru, kenyaringan rendah, ekspirasi
lembut dan pendek
Bronkovesilkuler : terdengar didaerah bronkus dan sebelah kanan paru paoterior,
kenyaringan sedang, ekspirasi sebanding dengan inspirasi
Bronkial : hanya terdengar diatas trakea, kenyaringan tinggi, ekspirasi bising dan panjang
4. Pola napas
Takipnea
Bradipnea
Apnea
Hiperpnea
Hipoventilasi
Hiperventilasi
Pernapasan kussmaul
Pernapasan cheyne stokes
Pernapasan biot
B. DIAGNOSA/MASALAH KEBIDANAN
Bersihkan jalan napas tidak efektif
Pola napas tidak efektif
Kerusakan pertukarean gas
Gangguan perfusi jaringan
C. RENCANA ASUHAN
Mempertahankan jalan napas agar efektif
Mempertahankan pola pernapasan agar kembali efektif
Mempertahankan pertukaran gas
Memperbaiki perfusi jaringan
D. TINDAKAN ASKEB
1. Latihan napas. Bertujuan untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasis, mengangkat efisiensi batuk dan mengurangi stres
2. Latihan batuk efektif. Bertujuan untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara
efektif, dengan tujuanmembersihkan laring, trakea dan bronkiolus dari benda asing dijalan napas
3. Pemberian oksigen. Bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.
Dilakukan dengan 3 cara yaitu kanula, nasal dan cateter
ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN OKSIGEN
1. Nasal kanul (rebreathing mask dan non rebereathing mask)
2. Selang oksigen
3. Humidifier yang telah diisi aquadest
4. Flowmeter
5. Sumber oksigen
6. Sentral/tabung
TINDAKAN
1. Pemberian oksigen dapat menggunakan
Kateter nasal
Kanula nasal
Masker oksigen