Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN ANTENATAL

Dosen Pengajar :

Suryaningsih, S.SiT.,M.Keb

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Kartika Dwi Puspita Sari (P27824320011)

Mesia Dini Nola Lingga (P27824320014)

Nur Rohma Dewi Febrianti (P27824320016)

Fairus Nur Aizah (P27824320023)

Natasha Elista P (P27824320027)

Nurhana Alvianti Wn (P27824320030)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

PRODI D3 KEBIDANAN KAMPUS BANGKALAN

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuandalam proses perkuliahan, dan penulisan makalah yang berjudul “STANDAR
PELAYANAN KEBIDANAN ANTENATAL”, yang merupakan suatu kajian yang disusun untuk
melengkapi tugas kelompok dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Dalam penyusunan
makalah ini kami mengharapkan saran, masukkan bahkan kritik yang membangun untuk makalah ini,
sehingga bisa digunakan sebagai referensi dalam mata kuliah ini. Kami menyampaikan terima kasih
kepada dosen pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas yang telah membantu dan
memotivasi penulis dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai seperti yang diharapkan.

Bangkalan, 29 Januari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Standar Pelayanan Kebidanan
2.2 Antenatal Care…………………………………………………………………………..4

2.3 Standar Pelayanan Antenatal…………………………………………………………….5

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatanrutin bagi
ibu hamil untuk deteksi dini komplikasi dan pemberian informasitentang gaya hidup,
kehamilan dan persalinan (Backe, et al, 2015).Pelayanan ANC bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil dalammendapatkan pelayanan yang berkualitas
sehingga mampu menjalanikehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yangsehat (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan ANC memiliki manfaat
agar ibumendapatkan pelayanan terkait dengan upaya memastikan tidak adanya hal-
hal yang dapat menyulitkan selama kehamilan dan persalinan(Prawirahardjo, 2013).
Kunjungan ANC yang dianjurkan adalah minimal 4 kali selama
masakehamilan, yaitu satu kali selama trimester I, satu kali selama trimester IIdan dua
kali selama trimester III (Kemenkes RI, 2014). Pada tahun 2016World Health
Organization (WHO) merekomendasikan standar pelayananANC yang diberikan
kepada ibu hamil, meliputi (1) intervensi nutrisi sepertipengaturan diet, pemberian
suplemen besi, asam folat, vitamin A, kalsiumdan zinc, (2) Penilaian kondisi ibu dan
janin, yaitu menilai faktor risikopada ibu dan pemeriksaan kesejahteraan janin, (3)
Tindakan pencegahandengan pemberian vaksin, (4) Intervensi untuk gejala psikologis
umum danpenanganan mual muntah, kram kaki, nyeri pinggang serta keluhan dalam
kehamilan lainnya, dan (5) Intervensi sistem kesehatan dalam meningkatkankualitas
pelayanan ANC.
Pelayanan ANC dikatakan berkualitas jika bidan memberikanpelayanan yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan pelayanantersebut mendekati hasil
yang diinginkan serta mengurangi risiko yang tidakdiharapkan (Imbalo, 2006).
Setelah ditetapkan dan diimplementasikanberkali-kali dengan praktik berbasis bukti,
ANC terbukti dapatmeningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil. Ibu dengan riwayat
ANC yang teratur dan berkualitas akan menciptakan fondasi yang kuat terhadap
kesehatan ibu dan anak (WHO, 2016). Oleh karena itu, pelayanan ANCharus
dilakukan secara rutin, sesuai dengan standar yang ditetapkan danterpadu untuk
pelayanan yang berkualitas agar kehamilan sehat (KemenkesRI, 2015).
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana standar pelayanan kebidanan pada standar pelayanan antenal?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui standar pelayanan kebidanan pada standar pelayanan antenal


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Standar Pelayanan Kebidanan


a. Pengertian Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau
nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah
ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat.

b. Manfaat Standar Pelayanan Kebidanan


- Memandu, mendorong dan mengarahkan kinerja klinik dalam
upaya menampilkan asuhan kebidanan yang bermutu.
- Sebagai parameter/tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan
kebidanan yang diberikan.
- Merupakan alat penilaian diri sendiri bagi bidan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya,
- Mempertahankan profesionalisme bidan sebagai praktisi klinis.
- Meningkatkan efektifitas dan efisien asuhan kebidanan.
- Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan.
- Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
timbulnya gugatan hukum

c. Ruang Lingkup Standar Pelayanan Kebidanan


Ruang lingkup SPK meliputi 24 standar , yang dikelompokan menjadi 5
bagian besar :
- Standar Pelayanan Umum (2 standar)
- Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)
- Standar Pelayanan Persalinan (4 standar)
-  Standar Pelayanan Nifas (3 standar)
- Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-neonatal (9
standar)
2.2 Antenatal Care
a. Pengertian Antenatal Care
Asuhan kehamilan atau yang biasa disebut Antenatal Care (ANC)adalah upaya
preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untukoptimalisasi luaran
maternal dan neonatal melalui serangkaiankegiatan pemantauan rutin setiap bulan.
Pengawasan wanita hamilsecara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas
dan mortalitasibu dan bayi.

b. Tujuan Antenatal Care


Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatalkomprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.
- Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperolehpelayanan antenatal yang
berkualitas sehingga mampu menjalanikehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat dan melahirkan bayiyang sehat dan berkualitas.

- Tujuan Khusus
1) Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif danberkualitas,
termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,konseling KB dan
pemberian ASI.
2) Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalammendapatkan
pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, danberkualitas.
3) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang dideritaibu
hamil.
4) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan padaibu hamil
sedini mungkin.
5) Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuaidengan
sistem rujukan yang ada

c. Kebijakan Pelayanan Antenatal Care


Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkinsegera setelah
seorang wanita merasa dirinya hamil. Dalampemeriksaan kehamilan perlu
diperhatikan kualitas pemeriksaan dankuantitas (jumlah kunjungan). Kebijakan
program pelayanan antenatalyang menetapkan frekuensi kunjungan antenatal
minimal empat kaliyaitu :
1) Minimal satu kali pada trimester pertama = K1 (0-12 minggu)
2) Minimal satu kali pada trimester kedua = K2 (>12 minggu -24minggu)
3) Minimal dua kali pada trimester ketiga = K3 & K4 (>24-36minggu)

Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untukmemberikan perlindungan


kepada ibu hamil dengan cara deteksi dinifaktor risiko pencegahan dan
penanganan komplikasi. Apabilaterdapat kelainan atau penyakit atau penyulit
kehamilan seperti mual,muntah, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain maka
frekuensipemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
Pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar meliputianamneses, pemeriksaan
fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaanrutin dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalampemeriksaan).

d. Cakupan Pelayanan Antenatal Care


Cakupan akses pelayanan antenatal (K1) adalah cakupan ibuhamil yang pertama
kali mendapatkan pelayanan antenatal disuatuwilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang dilakukan oleh tenagakesehatan. Cakupan pelayanan ibu hamil (K4)
adalah cakupan ibuhamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
standar yaitupaling sedikit empat kali (satu kali pada trimester ke-satu, satu
kalipada trimester ke-dua dan dua kali pada trimester ke-tiga) disuatuwilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayananantenatal; sesuai
standar paling sedikit empat kali selamakehamilannya dengan distribusi
pemberian pelayanan yang dianjurkanadalah minimal satu kali pada trimester satu,
satu kali pada trimesterkedua, dan dua kali pada trimester ketiga.

2.3 Standar Pelayanan Antenatal


a. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkalauntuk memberikan penyuluhan dan motifasi ibu,suami dan anggota
keluarganya agarmendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini
dan secara teratur.
Adapun tujuan yang diharapkan dari penerapan standar ini adalah mengenali
danmemotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. Kegiatan yang
dapat dilakukan bidan untuk mengidentifikasi ibu hamil contohnyasebagai berikut
:
1) Bidan melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan secara teratur
2) Bersama kader bidan memotifasi ibu hamil
3) Lakukan komunikasi dua arah dengan masyarakat untuk membahas
manfaat pemeriksaankehamilan.
Hasil yang diharapkan dari standar ini adalah ibu dapat memahami tanda dan
gejalakehamilan.Ibu,suami, masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan
kehamilan secara dini danteratur.meningkatkan cakupan ibu hamil yang
memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.
Adapun prasyarat yang diperlukan adalah bidan bekerjasama dengan instansi
dan kader untuk meningkatan cakupan pelayanan, bidan dapat memberikan
penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada ibu dan petugas dapat
berkomunikasi dengan baik.
Proses yang perlu dilakukan adalah bidan mengidentifikasi klien dengan
menanyakan nama, tanggal lahir atau alamat. Petugas juga bersama kader
melakukan penyuluhan serta memotivasi ibu hamil untuk rutin memeriksakan
kehamilannya

b. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal


Bidan hendaknya paling sedikit memberikan 4 kali
pelayananantenatal.Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan
janin dengan seksamauntuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal.bidan juga harus bisa mengenalikehamilan dengan risti/kelainan ,
khususnya anemia , kurang gizi , hipertensi , PMS/infeksiHIV; memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkaitlainnya
yang diberikan oleh puskesmas.
Tujuan yang diharapkan dari standar ini adalah bidan mampu memberikan
pelayananantenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan.
Adapun hasil yang diharapkan yaitu ibu hamil mendapatkan pelayanan
antenatal minimal 4 kali selama kehamilan. Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan
oleh masyarakat.Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan. Ibu hamil,
suami, keluargadan masyarakat mengenali tanda bahaya kehamilan dan tahu apa
yang harus dilakukan. Dan mengurus transportasi rujukan ,jika sewaktu-waktu
dibutuhkan.
Adapun prasyarat yang harus dipenuhi adalah bidan harus sudah dididik dan
dilatih dalam pelayanan kebidanan, bidan dapat berkomunikasi dengan baik, bidan
dapat mengenali kehamilan dengan resiko tinggi dan dapat memberikan
penyuluhan kesehatan dengan baik.
Pada standar ini proses yang perlu dilakukan oleh bidan yaitu
- melakukan anamnesa kepada klien dengan menanyakan keluhan,hari pertama
haid terakhir (HPHT), riwayat haid, riwayat persalinan, riwayat KB, riwayat
imunisasi TT, riwayat penyakit kronis dan riwayat alergi obat
- melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi dan
respirasi),ukur lingkar lengan, timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
- melakukan pemeriksaan fisik ibu dari kepala ,leher, pemeriksaan abdomen
(melihat adanya bekas operasi atau tidak, palpasi dan auskultasi), pemeriksaan
ekstremitas ibu
- menegakan diagnose dan menyusun rencana layanan medis berupa rawat
jalan,konsultasi kepoli umum, poli gigi dan gizi serta melakukan pemeriksaan
penunjang berupa darah rutin,darah lengkap, golongan darah, rapid test
hepatitis B, HIV dan malaria.
- memberikan pelayanan imunisasi TT bila diperlukan

c. Standar 5 : Palpasi Abdominal


Bidan harus melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan
palpasiuntuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah ,
memeriksa posisi,bagian terendah, masuknya kepala janin kedalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan danuntuk merujuk tepat waktu.
Tujuan dari dilakukannya standar ini adalah memperkirakan usia kehamilan,
pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dibagian bawah janin.
Hasil yang diharapkan yaitu bidan dapat memperkirakan usia kehamilan ,
diagnosisdini kelainan letak, dan merujuk sesuai kebutuhan. Mendiagnosisi dini
kehamilan ganda dankelainan, serta merujuk sesuai dengan kebutuhan.
Adapun prasyarat yang diperlukan untuk standar ini adalah bidan harus bisa
melakukan periksa raba pada abdomen klien untuk mendeteksi dan
memperkirakan usia kehamilan klien, posisi dan letak janin serta pemantauan
pertumbuhan janin
Proses yang dilakukan pada standar ini yaitu bidan melakukan palpasi leopold
I, leopold II, leopold III dan leopold IV. Dilanjutkan dengan pemeriksaan
mengukur TFU dan memeriksa DJJ menggunakan funandoskop.

d. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan anemia , penemuan , penanganan dan
rujukansemua kasus anemia pada kehamialan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Tujuan dari standar ini adalah bidan mampu menemukan anemia pada
kehamilan secaradini, melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi
anemia sebelum persalinanberlangsung.
Tindakan yang bisa dilakukan bidan contohnya , memeriksakan kadar Hb
semua ibuhamil pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. Memberikan tablet
Fe pada semua ibu hamilsedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut.
penyuluhan gizi dan pentingnya konsumsimakanan yang mengandung zat besi,
dll.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan standar ini yaitu jika ada ibu hamil
dengan anemia berat dapat segera dirujuk, penurunan jumlah ibu melahirkan
dengan anemia, penurunanajumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR.
Prasyarat untuk standar ini adalah bidan harus bisa melakukan pemeriksaan
laboratorium sederhana untuk memeriksa kadar Hb pada pasien dan bidan harus
mengetahui bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan serta mengetahui cara untuk
penatalaksanaan pada anemia.
Proses yang harus dilakukan bidan dalam standar ini adalah bidan melakukan
pemeriksaan Hb kepada klien guna mendeteksi apakah klien anemia atau tidak
sekurang-kurangnya 2 kali dalam kehamilan. Bidan juga memberikan tablet Fe
pada ibu hamil normal untuk mencegah anemia sebanyak 90 tablet. Bidan juga
memberikan penyuluhan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi.

e. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
danmengenali tanda gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat danmerujuknnya.
Tujuan dari dilakukannya standar ini yaitu bidan dapat mengenali dan
menemukansecara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan tindakan yang
diperlukan.
Adapuntindakan yang dapat dilakukan bidan yaitu rutin memeriksa
tekanandarah ibu dan mencatatnya.Jika terdapat tekanan darah diatas 140/90
mmHg lakukan tindakan yangdiperlukan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan standar ini adalah ibu hamil dengan
tandapreeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu. Penurunan
angka kesakitandan kematian akibat eklampsia.
Adapun prasyarat yang diperlukan adalah bidan harus mampu mendeteksi
tanda dan gejala preeklampsia. Bidan juga harus bisa mengitung ROT dan MAP
pada ibu hamil untuk mendeteksi apakah ibu ada resiko preeklampsia atau tidak.
Bidan harus bisa melakukan pemeriksaan test laboratorium sederhana untuk
mendeteksi protein dalam urin yang menandakan adanya preeklampsia. Bidan
harus bisa melakukan penatalaksaan pada preeklampsia
Proses yang perlu dilakukan adalah bidan harus selalu melakukan pemeriksaan
tekanan darah setiap kali ibu melakukan kunjungan ANC, bidan juga memeriksa
lab sederhana berupa pemeriksaan protein urine. Dan jika ditemukan hal yang
mengarah ke preeklampsia bidan segera memberikan penatalaksanaan dengan
tepat.

f. Standar 8 : Persiapan Persalinan


Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami atau keluarga
padatrimester III memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan
suasanamenyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan
transportasi dan biayauntuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat.
Bidan mengusahakan untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ibu hamil
untuk hal ini.
Tujuan dari dilakukannya standar ini adalah untuk memastikan bahwa
persalinandirencanakan dalam lingkungan yang aman dan memadai dengan
pertolongan bidan terampil.
Hasil yang diharapkan adalah ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk
merencanakan persalinan yang bersih dan aman.Persalinan direncanakan di
tempat yang amandan memadai dengan pertolongan bidan terampil. Adanya
persiapan sarana transportasi untukmerujuk ibu bersalin,jika perlu. Rujukan tepat
waktu telah dipersiapkan bila diperkirakan.
Prasyarat yang diperlukan adalah persiapan pasien dan keluarga, bidan yang
mampu menyakinkan pasien dan keluarga bahwa persalinan merupakan hal yang
menyenangkan. Bidan bersama kader dan keluarga bekerjasama untuk selalu siap
siaga bila tiba-tiba terjadi kegawatdaruratan. Bidan harus terampil dalam
menolong persalinan
Proses pada standar ini meliputi bidan memastikan kepada pasien dan keluarga
bahwa persalinan akan aman dan nyaman, bidan memberitahukan kepada keluarga
untuk menyiapkan transportasi , biaya dan pendonor darah bila tiba-tiba ada
kegawatdaruratan. Persalinan harus ditolong oleh bidan yang terampil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatanrutin bagi
ibu hamil untuk deteksi dini komplikasi dan pemberian informasitentang gaya hidup,
kehamilan dan persalinan. Pelayanan ANC bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu
hamil dalammendapatkan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu
menjalanikehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi
yangsehat.
TujuanumumyaituUntuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperolehpelayanan antenatal yang berkualitas.

Terdapat 6 Standar Pelayanan Antenatal


1. Standar 3 :Identifikasi Ibu Hamil
2. Standar 4 :Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
3.Standar 5 :Palpasi Abdominal
4. Standar 6 :Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
5. tandar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan
6. Standar 8 :Persiapan Persalinan
DAFTAR ISI

http://nafieun.wordpress.com/2013/04/10/24-standar-asuhan-pelayanan-kebidanan/
http://amandaaffuan.blogspot.com/p/standar-pelayanan-kebidanan.html
https://akbidypsdmi.ac.id/Forum/layanan-kebidanan/

Anda mungkin juga menyukai