Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGENALKAN ILMU


PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

HERA FIRNA (D1B122056 )

PUTRI ALTAPUNISSA (D1B122043)

KELAS: A

UNIVERSITAS MEGA REZKY

MAKASSAR

2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman.

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan segala rahmat,hidayah,inayah-Nya. Sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah dengan judul “Kewajiban menuntut ilmu dan mengenalkan


IPTEK” sebagai tugas mata kuliah Agama.

Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan


dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ,kami tidak lupa
mngucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnnya kepada:

Bapak selaku dosen mata kuliah agama.

Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materiil dan spirtual.

Teman-teman kami di Akbid citra medika surakarta

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa


Akbid citra medika khususnya kelas IA. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Maka kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk meyempurnakan makalah ini.

Dengan makalah ini,kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat


dan berguna bagi kami serta pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

PENDAHULUAN..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

1. Pengertian Iptek ......................................................................................3


2. Iptek Menurut Islam ...............................................................................4
a. Kewajiban Menuntut Ilmu dan Mengenalkan nya ...........................4
b. Kewajiban Mencari/menuntut Ilmu ..................................................7
c. Keutamaan orang yang berilmu.........................................................8
d. Kewajiban mengenalkan ilmu..........................................................9
e. Semua menjadi mudah dengan ilmu................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................11

A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran .....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kewajiban menuntut ilmu dan mengenalkan Ilmu Pengeetahuan


dan Teknologi tidak lepas dari kaidahislam yang berlaku. Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah
fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi
segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir
dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat
Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada
sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,
didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat
Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam.
Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak
boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh
perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai
penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru-
niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala
dampak negatif yang diakibatkanya.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada
Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat,
puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda

1
Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim
laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya
keimanan

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknology ?


2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menurut islam ?
3. Apa saja kewajiban dalam menuntut ilmu ?
4. Beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu ?
5. Apakah wajib dalam menuntut ilmu ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui arti dari ilmu pengetahuan dan technology


2. Mengetahui teknologi menurut islam
3. Mengetahui kewajiban dalam menuntut ilmu
4. Untuk mengetahui keutamaan dalam menuntut ilmu
5. Untuk mengetahui kewajiban dalam menuntut ilmu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Iptek

Definisi Iptek

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat


dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu
memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide.
Adapun teknoogi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan
dalam hasil nyata yg lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk
berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa
dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan
digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-
keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.Menurut penngertian lain
ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh
melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method).Sedang teknologi
adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.Perkembangan Iptek adalah
hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,memperdalam,dan
mengembangkan Iptek.

Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk


mendapatkan pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikarenakan tingginy biaya
pendidikan yang harus mereka tanggung. Makadari itu pemerintah perlu
menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat
bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada. Perkrmbangan IPTEK disamping
bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya
seminimal mungkin antara lain:

3
1. Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
2. Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah
timbulnya permasalahan di tempat itu.
3. Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang ada.
4. Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya
pemanfaatan dan penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Visi dan Misi iptek dirumuskan sebagai paduan
untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem
Nasional Penelitiha, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang yelah berlaku sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran
dari visi dan misi Iptek sebagaimana termaksud dalam UUD 1945
Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah
beserta seluruh rakyat dengan sebaik baiknya. Selain itu pula
perkembangan iptek di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman
yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di
tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek,
sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam
menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.

2. Iptek Menurut Islam

a. Kewajiban Menuntut Ilmu dan Mengenalkan nya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah!Marilah kita semua bertakwa


kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pelajarilah hukum-hukum syariat-Nya
dengan menuntut ilmu yang bermanfaat. Sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan
petunjuk sedangkan kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. Pelajarilah apa
yang telah Allah turunkan kepada rasul-Nya yaitu Alquran. Belajarlah dari para
ulama krn ulama sesungguhnya adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi
tidak mewariskan harta benda dinar ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan

4
ilmu maka barangsiapa yang berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan
bagian yang banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu karena ia merupakan
kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yang terus-menerus sampai hari
kiamat.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11 yang artinya:

“Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di


antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yang tidak akan putus
pahalanya dari seorang muslim yang telah meninggal sekalipun adalah ilmu yang
bermanfaat. Kaum Muslimin rahimakumullah!

Lihatlah peninggalan para ulama yang tak terhingga sampai saat ini masih
ada di hadapan kita sepanjang bulan sepanjang tahun. Peninggalan mereka dipuji
jalan mereka dituruti nama mereka ditinggikan dan usaha mereka disyukuri. Jika
mereka disebut dalam majlis-majlis orang-orang berdoa dan mengharapkan
rahmat Allah untuk mereka. Jika disebutkan amal kebajikan dan adab yg tinggi
maka ketahuilah merekalah panutan manusia dalam hal itu. Islam tidak
membiarkan umatnya dalam kebodohan apa pun bentuknya. Islam justru
menuntut umatnya untuk menjadi umat yang melandaskan segala pikiran
perbuatan dan tindak tanduknya di muka bumi ini dengan ilmu. Jadi adalah hal
yang tak terbantahkan kewajibannya menuntut ilmu bagi seorang muslim.

Orang yang berbuat tanpa ilmu pasti tersesat dan bahkan bisa
menyesatkan. Tidaklah mungkin akan sama antara orang yg berilmu dengan orang
yang tidak berilmu. Tidak mungkin sama orang yang berjalan digelapan dengan
cahaya di tangannya sebagai penerang jalan dengan orang yg berjalan di
kegelapan tanpa cahaya menerangi jalannya. Renungkanlah sejenak firman Allah
berikut yg artinya :

“Dan apakah orang yg telah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yg terang dengannya ia dapat berjalan di tengah-

5
tengah manusia serupa dgn orang yg berada dalam gelap gulita dan sama sekali
tidak dapat keluar darinya? Demikianlah orang-orang non muslim itu dijadikan
memandang baik apa yg telah mereka kerjakan.”

Kebodohan akan membuat orang yg memilikinya memandang baik segala


yg diperbuatnya. Itu karena ia tidak memiliki ilmu yg dapat membedakan baik
dan buruknya sesuatu. Kebodohan hanya akan menghantarkan pemiliknya kepada
jurang kehancuran dan kehinaan.

Menyadari kebodohan adl suatu keberuntungan. Tidak menyadari


kebodohan adalah suatu kebodohan di atas kebodohan. Kaum Muslimin
rahimakumullah.

Kemunduran kita -kaum muslimin- dalam segala bidang saat ini tidak lain
merupakan akibat dari kebodohan dan keengganan kita menuntut ilmu atau sudah
menuntut ilmu namun jauh dari mengenalkan nya. Kadang kita tahu yg baik
namun kita berbuat sebaliknya. Kita tahu yg buruk namun kita enggan
meninggalkannya. Kita sudah berkubang lumpur namun tidak mau
membersihkannya. Masihkan kita tidak menyadari betapa kita saat ini hanya
menjadi korban permainan musuh-musuh kita hanya krn kita bodoh? Sudah
saatnya tiap kita merenung dan introspeksi diri kemudian bangkit memperbaiki
kesalahan dan saling bahu membahu dalam ketakwaan dan kebajikan.

Saatnya musuh kita menyadari bahwa singa telah bangun; bahwa kita tidak
lemah. Itu dapat kita lakukan dengan menjadi umat yg berilmu dan mengenalkan
nya. Kaum Muslimin rahimakumullah.

Ketahuilah bahwa ilmu tidak didapat dengan berkhayal dan berangan-


angan tapi dengan perjuangan dan kesungguhan serta pengorbanan. Namun hasil
yg akan didapatkan pasti lebih manis dari yg dibayangkan. Maka janganlah putus
harapan teruskan perjuangan dan tawakkallah kepada Allah semata kepada-
Nyalah minta pertolongan. Allah adalah sebaik-baik Penolong bagi kita.

6
b. Kewajiban Mencari/menuntut Ilmu

Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah
kepada Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada
di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang
teguh dan sungguh-sungguh perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang


muslim ada 3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga
ilmu tersebut adalah ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang
menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-hadist yang menegakkan) dan
faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh yang adil)

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya
bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah
dan lainya)

Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri
cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam
hadist ini rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia.
Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.

Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib


dituntut trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti
digunakan dal diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid
dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari
ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lainya.

Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih


mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang
yang buta agama dan menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal
ini orang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya
mempelajari ilmu-ilmu umum.

7
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama
adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada
orang lain.”(HR. Ibnu Majah)

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut
ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling
utama dibanding sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu,
khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang)
yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi
dapat dinikmati orang lain

c. Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai
gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian
kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai
“al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-
Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-
A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama
baik dan gelar mulia lain.

Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka
amat istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat
yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat
keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana
firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah

8
Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-
Baqarah: 159)

Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu,


akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api
neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh Al-
Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih) Jadi
setiap orang yang berilmu harus mengenalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh
dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengenalkan
pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.

d. Kewajiban mengenalkan ilmu

Banyak orang menuntut ilmu yang tidak diamalkan,ilmunya menjadi sia-


sia hanya digunakan untuk menunjukan kehebatan dan keutamaan dirinya,serta
untuk tujuan yang berbau keduniaan.

Amalkan ilmumu bila engkau ingin selamat dari adzab Allah. Dalam
mengenalkan ilmu kita harus memperhatikan hal-hal berikut,diantaranya :

1. Jangan melihat tempat dan waktu dalam mengenalkan ilmu


2. Meskipun sedikit amalkan ilmumu,
Dikisahkan ,sesungguhnya Al – Junaid setelah meninggal dunia ada
seorang yang bermimpi bertemu dia,lalu ia bertanya kepada Al – junaid :
“Wahai Abu Qasim (imam junaid), bagaimana keadaanmu setelah
meninggal? ,Al – Junaid menjawab,”Aduh … kebaikan yang aku lakukan
hilang semuanya,dan seluruh isyarah amal-amal itu juga hilang tidak ada
manfa’atnya sedikitpun ,kecuali beberapa rakaat yang aku lakukan di
tengah malam”. Keterangan Al- Junaid membuktikan bahwa derajat
seseorang disisi Allah itu tidak dilihat dari banyaknya ilmu yang
dipelajari dan dikuasai,melainkan dilihat dari pengamalannya. Meskipun

9
ilmunya sedikit lalu diamalkan itu lebih baik dan berarti dari pada
memiliki ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan.
3. Janganlah menunggu masa tua dalam mengenalkan ilmu.
4. Jangan beranggapan ilmu itu bisa mengangkat derajat mu bila tanpa
diamalkan.

Ali ra berkata : “Barangsiapa menyangka bahwa tanpa jerih payah


beribadah dirinya bisa mencapai derajat yang tinggi,itu berarti dia mengharapkan
perkara yang sulit datangnya. Barangsiapa menyangka bahwa dengan
menyepelekan ibadah dirinya bisa mencapai derajat tinggi,itu menunjukan
kesombongan dirinya (ia sudah merasa cukup amal ibadahnya)

Al Hasan berkata : “Mencari surga tanpa beramal adalah suatu dosa,dari


jenis dosa-dosa yang lain

Nabi isa bersabda:“Orang yang mempelajari suatu ilmu tetapi tidak mau
mengenalkan nya,bagaikan seorang wanita yang berbuat zina ditempat
tersembunyi,lalu ia hamil dan perut wanita itu semakin besar,yang akhirnya
ketahuan dia hamil. Begitu juga dengan orang yang tidak mau mengenalkan
ilmunya,pada hari kiiamat nanti Allah akan memperlihatkan dia dihadapan semua
makhluk yang hadir di Makhsyar”

Beramalah selagi engkau masih bisa bernafas sebelum ajal menjemput.

e. Semua menjadi mudah dengan ilmu

Ilmu dan kemudahan itu ibarat dua sahabat dan dua saudara sekandung.
Lihat para ulama,kehidupan mereka senang,dan berhubungan langsung dengan
mereka juga tidak sulit.Mereka memahami tujuan hidup,mereka mendapatkan apa
yang mereka cari.Dan,mereka telah menyelami dasar nilai kehidupan.Sedangkan
para pezuhud yang ilmunya dangkal,masuk katagori orang yang kehidupannya
sangat mengenaskan dan banyak tertekan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewajiban menuntut dan mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi


tidak lepas dari individunya yang berperan secaara aktif, bahwa peran yang utama
dalam dalam menuntut dan mengenalkan ilmu secara konsep islam setidaknya
ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma kewajiban dan
mengenalkan IPTEK. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar
penggunaan IPTEK. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat
(utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan IPTEK.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan IPTEK, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.
Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengenalkan ya dan tetap berpegang teguh
pada syari’at Islam.

B. Saran :

Untuk menuntut dan mengenalkan IPTEK.harus kita dasar dengan


keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan jaminan
kemaslahatan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Samantho, Y.Ahmad.IPTEK dari Sudut Pandang


Islam.http://ahmadsamantho.wordpress.com
Taher, Tarmizi.Ummatan Wasathan.www.republika.co.id
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/
Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
http://www.dakwahkeadilan.blogspot.com
http://www.kispa.org
http://www.eramuslim.com
http://www.pk-sejahtera.org
http://www.akhwatumar.blogspot.com
Diposkan oleh fadjaer di rabu.september waktu 22.35

Hamamsite.blogspot.com
Saturday, september 22,2013
Waktu : 21:24

Al Qur’an dan terjemahan Al Aliyy – Diponegoro


Kamis ,9/26/13 .11:25 am

Wasiat Remaja,Haqiqi Alif – lintas media jombang


Kamis ,9/26/13 .11:25 am

Jangan Bersedih (Intisari La Tahzan),DR.Aidh AL –Qarni - lintas media jombang


Kamis ,9/26/13 .11:25 am

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


sumber file al_islam.chm

12

Anda mungkin juga menyukai