DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
KELAS: A
MAKASSAR
2022
i
KATA PENGANTAR
Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materiil dan spirtual.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
PENDAHULUAN..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran .....................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh
perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai
penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru-
niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala
dampak negatif yang diakibatkanya.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada
Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat,
puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda
1
Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim
laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya
keimanan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iptek
Definisi Iptek
3
1. Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
2. Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah
timbulnya permasalahan di tempat itu.
3. Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang ada.
4. Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya
pemanfaatan dan penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Visi dan Misi iptek dirumuskan sebagai paduan
untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem
Nasional Penelitiha, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang yelah berlaku sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran
dari visi dan misi Iptek sebagaimana termaksud dalam UUD 1945
Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah
beserta seluruh rakyat dengan sebaik baiknya. Selain itu pula
perkembangan iptek di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman
yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di
tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek,
sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam
menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
4
ilmu maka barangsiapa yang berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan
bagian yang banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu karena ia merupakan
kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yang terus-menerus sampai hari
kiamat.
Lihatlah peninggalan para ulama yang tak terhingga sampai saat ini masih
ada di hadapan kita sepanjang bulan sepanjang tahun. Peninggalan mereka dipuji
jalan mereka dituruti nama mereka ditinggikan dan usaha mereka disyukuri. Jika
mereka disebut dalam majlis-majlis orang-orang berdoa dan mengharapkan
rahmat Allah untuk mereka. Jika disebutkan amal kebajikan dan adab yg tinggi
maka ketahuilah merekalah panutan manusia dalam hal itu. Islam tidak
membiarkan umatnya dalam kebodohan apa pun bentuknya. Islam justru
menuntut umatnya untuk menjadi umat yang melandaskan segala pikiran
perbuatan dan tindak tanduknya di muka bumi ini dengan ilmu. Jadi adalah hal
yang tak terbantahkan kewajibannya menuntut ilmu bagi seorang muslim.
Orang yang berbuat tanpa ilmu pasti tersesat dan bahkan bisa
menyesatkan. Tidaklah mungkin akan sama antara orang yg berilmu dengan orang
yang tidak berilmu. Tidak mungkin sama orang yang berjalan digelapan dengan
cahaya di tangannya sebagai penerang jalan dengan orang yg berjalan di
kegelapan tanpa cahaya menerangi jalannya. Renungkanlah sejenak firman Allah
berikut yg artinya :
“Dan apakah orang yg telah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yg terang dengannya ia dapat berjalan di tengah-
5
tengah manusia serupa dgn orang yg berada dalam gelap gulita dan sama sekali
tidak dapat keluar darinya? Demikianlah orang-orang non muslim itu dijadikan
memandang baik apa yg telah mereka kerjakan.”
Kemunduran kita -kaum muslimin- dalam segala bidang saat ini tidak lain
merupakan akibat dari kebodohan dan keengganan kita menuntut ilmu atau sudah
menuntut ilmu namun jauh dari mengenalkan nya. Kadang kita tahu yg baik
namun kita berbuat sebaliknya. Kita tahu yg buruk namun kita enggan
meninggalkannya. Kita sudah berkubang lumpur namun tidak mau
membersihkannya. Masihkan kita tidak menyadari betapa kita saat ini hanya
menjadi korban permainan musuh-musuh kita hanya krn kita bodoh? Sudah
saatnya tiap kita merenung dan introspeksi diri kemudian bangkit memperbaiki
kesalahan dan saling bahu membahu dalam ketakwaan dan kebajikan.
Saatnya musuh kita menyadari bahwa singa telah bangun; bahwa kita tidak
lemah. Itu dapat kita lakukan dengan menjadi umat yg berilmu dan mengenalkan
nya. Kaum Muslimin rahimakumullah.
6
b. Kewajiban Mencari/menuntut Ilmu
Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah
kepada Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada
di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang
teguh dan sungguh-sungguh perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya
bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah
dan lainya)
Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri
cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam
hadist ini rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia.
Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.
7
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama
adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada
orang lain.”(HR. Ibnu Majah)
Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut
ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling
utama dibanding sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu,
khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang)
yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi
dapat dinikmati orang lain
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai
gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian
kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai
“al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-
Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-
A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama
baik dan gelar mulia lain.
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka
amat istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat
yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat
keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana
firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah
8
Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-
Baqarah: 159)
Amalkan ilmumu bila engkau ingin selamat dari adzab Allah. Dalam
mengenalkan ilmu kita harus memperhatikan hal-hal berikut,diantaranya :
9
ilmunya sedikit lalu diamalkan itu lebih baik dan berarti dari pada
memiliki ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan.
3. Janganlah menunggu masa tua dalam mengenalkan ilmu.
4. Jangan beranggapan ilmu itu bisa mengangkat derajat mu bila tanpa
diamalkan.
Nabi isa bersabda:“Orang yang mempelajari suatu ilmu tetapi tidak mau
mengenalkan nya,bagaikan seorang wanita yang berbuat zina ditempat
tersembunyi,lalu ia hamil dan perut wanita itu semakin besar,yang akhirnya
ketahuan dia hamil. Begitu juga dengan orang yang tidak mau mengenalkan
ilmunya,pada hari kiiamat nanti Allah akan memperlihatkan dia dihadapan semua
makhluk yang hadir di Makhsyar”
Ilmu dan kemudahan itu ibarat dua sahabat dan dua saudara sekandung.
Lihat para ulama,kehidupan mereka senang,dan berhubungan langsung dengan
mereka juga tidak sulit.Mereka memahami tujuan hidup,mereka mendapatkan apa
yang mereka cari.Dan,mereka telah menyelami dasar nilai kehidupan.Sedangkan
para pezuhud yang ilmunya dangkal,masuk katagori orang yang kehidupannya
sangat mengenaskan dan banyak tertekan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan IPTEK, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.
Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengenalkan ya dan tetap berpegang teguh
pada syari’at Islam.
B. Saran :
11
DAFTAR PUSTAKA
Hamamsite.blogspot.com
Saturday, september 22,2013
Waktu : 21:24
12