Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MENJAGA KEHORMATAN PEREMPUAN DAN BATASAN LAKI LAKI


BERGAUL DENGAN PEREMPUAN

DISUSUN OLEH :

MUH. FAHRIEL

KELAS X.4

SEKOLAH ISLAM ATHIRAH

MAKASSAR

2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, karena atas perkenaan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini kami buat, karena untuk menjelaskan dengan jelas. Tak lupa, kami
ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu Guru. Dengan ijin dan bimbingan dari-
nya serta kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait, membuat segala tantangan dan
rintangan dalam makalah ini dapat dilalui. Untuk itu kami menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung makalah ini.

Kami menyadari, dalam penulisan dan penyusunan laporan makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan serta saran yang sifatnya
membangun, khususnya dari Dosen kami sendiri, dan para pembaca guna menjadi acuan
dalam bekal bagi pengalaman kami untuk menulis lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Semoga hasil laporan makalah ini, memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya siswa kelas X.4

Makassar, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah dan Tujuan................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Wanita Menjaga Diri ..............................................................................3

B. Laki – Laki Menahan pergaulan terhadap wanita ..................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Assalamualaikum wr wb
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillaahi robbil aalamiin, wassolaatuwassalaamualaa asrofil anbiyaa ii wal
mursaliin sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihiaj’main, Amma ba’du.
Sebenarnya tidak ada satu pun agama langit atau agama bumi, kecuali Islam, yang
memuliakan wanita, memberikan haknya, dan menyayanginya. Islam memuliakan
wanita, memberikan haknya, dan memeliharanya sebagai manusia. Islam memuliakan
wanita, memberikan haknya, dan memeliharanya sebagai anak perempuan, istri, ibu dan
anggota masyarakat.
Islam memuliakan wanita sebagai manusia yang diberi tugas (taklif) dan tanggung
jawab yang utuh seperti halnya laki-laki, yang kelak akan mendapatkan pahala atau siksa
sebagai balasannya. Tugas yang mula-mula diberikan Allah kepada manusia bukan
khusus untuk laki-laki, tetapi juga untuk perempuan, yakni Adam dan istrinya (surat al-
Baqarah: 35) Aturan Pergaulan Sebenarnya pertemuan antara laki-laki dengan perempuan
tidak haram, melainkan jaiz (boleh). Bahkan, hal itu kadang-kadang dituntut apabila
bertujuan untuk kebaikan, seperti dalam urusan ilmu yang bermanfaat, amal saleh,
kebajikan, perjuangan, atau lain-lain yang memerlukan banyak tenaga, baik dari laki-laki
maupun perempuan.
Namun, kebolehan itu tidak berarti bahwa batas-batas diantara keduanya menjadi
lebur dan ikatan-ikatan syar`iyah yang baku dilupakan. Kita tidak perlu menganggap diri
kita sebagai malaikat yang suci yang dikhawatirkan melakukan pelanggaran, dan kita pun
tidak perlu memindahkan budaya Barat kepada kita. Yang harus kita lakukan ialah
bekerja sama dalam kebaikan serta tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam
batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam. Batas-batas hukum tersebut antara
lain
B. Rumusan Masalah dan Tujuan.
Untuk mengetahui bagaimana menjaga kehormatan perempuan dan batasan laki laki
bergaul dengan perempuan yang sudah diatur dalam alquran dan Rasulullah Saw.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wanita menjaga diri
Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat.
Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika
kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum
wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut. Maka, engkaulah
wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat
ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa
menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia
menjalankan sunnah rasul-Nya.
1. Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
‫س ِإالَّلِيَ ْعبُد ُْو ِن‬ ِ ُ‫اخلَ ْقت‬
َ ‫الجنَّ َو اِإل ْن‬ َ ‫َو َم‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki
dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada
Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya
masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian
mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain. Keduanya
memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka
memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-
masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan
naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing. Allah mentakdirkan bahwa laki-
laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan,
postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
َّ ‫س‬
‫الذ َك ُر َكاأل ْنثَى‬ َ ‫َولَ ْي‬
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
2
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum
syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar,
keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-
hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya
bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan
kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada
perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan
dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan
wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam
rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya. Mujahid meriwayatkan
bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah,
mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak,
dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?”
Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa
yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa': 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-
Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya) Saudariku, maka
hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan
perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang
sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
2. Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab
Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap
wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap
wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab
syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan
yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini
sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
َّ‫َوال يُ ْب ِدينَ ِزينَتَ ُهن‬
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)
Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh
wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya.
3
Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri
pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu
meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam
masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang
berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita
sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan
tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan
bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita
muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung,
akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup
kepala.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Semoga Alloh
merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-
Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk
kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas
mereka.” Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan
keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban
atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang
membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah
bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini. Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi
mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka
sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-
Ahzab: 36)
Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
4
1) Menjaga kehormatan.
2) Membersihkan hati.
3) Melahirkan akhlaq yang mulia.
4) Tanda kesucian.
5) Menjaga rasa malu.
6) Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7) Menjaga ghirah.
8) Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat
pada artikel-artikel sebelumnya.

3. Kembalilah ke Rumahmu
َّ‫َوقَ ْرنَ فِ ْي بُيُ ْوتِ ُكن‬
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka
untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah
Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari
beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum
laki-laki, diantaranya:
a) Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan
shalat jama’ah.
b) Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan
mahram yang menyertainya.
c) Wanita tidak berkewajiban berjihad.
Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan)
yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita
muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau
memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita
jahiliyah. Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi
kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan
mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan
laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang
5
menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka
akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
a) Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi
manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya
yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan
laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
b) Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah
masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki
komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki
memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
c) Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya
dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.
Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan
fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan
bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan
sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang
mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah,
merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama,
yaitu: ‘Rumah’.
4. Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah
Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di
depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini
tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan
menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat
umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non
mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang
ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model
jahiliyah.
Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah
dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang
demikian. Allah berfirman:
6
‫َوقَ ْرنَ فِي بُيُوتِ ُكنَّ َوال تَبَ َّر ْجنَ تَبَ ُّر َج ا ْل َجا ِهلِيَّ ِة اُأْلولَى‬
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian
berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya
orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab:
33)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka
yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang
memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk
manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang,
mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta
yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium
aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan
sekian.” (HR. Muslim) Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah
diantaranya:
a) Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non
mahram.
b) Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
c) Berjalan dengan dibuat-buat.
d) Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
e) Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang
tersembunyi.
5. Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita
Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup
orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-
hamba-Nya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara
kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika
mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32) Pernikahan merupakan sarana untuk
7
menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan.
Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa
(zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta
kehormatannya. Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita
untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa
gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam
kehinaan. Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
a) Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
b) Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
c) Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan
melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.
Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap
muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan
dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan.
Allahu A’lam.
6. Manfaat berjilbab/berhijab bagi kesehatan
Dalam ceramah Maulid Nabi, Habib Luthfi menerangkan tentang
manfaat jilbab bagi kesehatan, bahwa,”anatomi tubuh wanita sangat
sensitif dibanding pria. Kantong-kantong tempat ASI dijadikan sebabnya
Rizki bagi putra-putrinya. Proses sirkulasi datangnya haidh, dan darah
haidh itu sendiri sirkulasi pada waktu melahirkan yang sebenarnya
menjadi darah haidh menjadi ASI. Prosesnya dari rahim sebelah kanan
yang menghubungkan payudara sebelah kiri, dan rahim sebelah kanan
menghubungkan payudara sebelah kiri.ASI yang dihasilkan para ibu itu
mengandung Vitamin dan vaksinasi. ASI tersebut dilindungi oleh ENZYM
dari mulai ubun-ubun kaum ibu sampai telapak kaki. Agar ENZYM
tersebut tidak pecah maka kaum ibu dilindungi oleh jilbab yang mana di
situ terdapat antibody dan antibiotik yang berguna bagi kesehatan wanita.”
Selain itu Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya
perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau
8
transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di
sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri
yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris
melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta,
diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan
semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.
Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang
dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang
setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak
sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas.
Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah
melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan
mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir
Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:
“Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an)
adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit
atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan
dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-
ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat
dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang
panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai
orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka
kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan
kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan
berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja,
kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar
mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan
di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha),
dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

9
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan
bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai
menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat
serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin
di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita
kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai
kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas
ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
(Media dakwah Islam, img: ontrusted). Selain itu juga wanita yang
berhijab juga terlindungi dari :
a) Radiasi matahari, Seperti yang telah diketahui, sinar ultraviolet
matahari dinilai berbahaya jika mengenai kulit dalam waktu tertentu.
Berbagai masalah kesehatan akibat sinar UV tersebut antara lain
adalah kulit keriput, kerusakan mata, hingga kanker kulit. Para ahli
kesehatan kemudian memperingatkan orang-orang untuk
menggunakan sunblock demi melindungi kulit mereka. Namun saran
terbaik sebenarnya adalahmemakai pakaian yang menutupi seluruh
tubuh. Sebagai informasi tambahan, pakaian yang terang dan gelap
cenderung mampu merefleksikan sinar UV daripada pakaian yang
berwarna pastel.
b) Udara panas, Hampir sama seperti matahari, udara panas juga
membawa dampak buruk bagikesehatan, khususnya pada otak. Jadi
ketika udara sedang sangat panas dan seseorang harus keluar rumah,
ahli kesehatan menyarankan untuk memakai pakaian yang bisa
melindungi diri. Terutama pada bagian mata, kepala, dan leher untuk
mengurangi risiko kesehatan yang menyerang otak.
c) Udara dingin, Tubuh yang terkena suhu dingin terlalu lama akan
membuat seseorang menderita demam, flu, rasa ngilu, dan gemetaran
pada tubuh. Tes kesehatan kemudian membuktikan bahwa 40-60
persen panas tubuh menurun akibat udara yang terlalu dingin. Sehinga

10
orang-orang disarankan menutup kepala dan tubuhnya dengan
pakaian tebal demi menjaga panas tubuh tersebut.
d) Higienis, Sementara itu, untuk pekerjaan tertentu, ada peraturan
menutup kepala demi menjaga kebersihan di lingkungan pekerjaan.
Misalnya perawat, pekerja di restoran cepat saji, klinik, dan yang
lainnya. Penutup kepala diharapkan bisa mencegah kontaminasi dan
penyebaran virus maupun infeksi.
Itulah berbagai manfaat kesehatan dari memakai hijab. Jika Anda juga
salah seorang yang menggunakannya, sebaiknya jaga kesehatan rambut
meskipun sepanjang hari kepala selalu tertutup dengan hijab.
7. Manfaat Berhijab Bagi Wanita
1) Menjaga kehormatan; Hijab adalah benteng syar’i untuk menjaga
kehormatan wanita dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang akan
menimbulkan fitnah.
2) Membersihkan hati pemakainya dan kaum laki-laki.
3) Hijab melahirkan akhlak mulai dalam diri pemakainya seperti: rasa
malu, selalu menjaga kesucian, ghirah(rasa cemburu).
4) Hijab adalah tanda kesucian dan kehormatan bagi seorang wanita.
5) Menutup segala pintu setan yang selalu mengajak manusia kepada
perbuatan keji dan mungkar.
6) Menghindarkan wanita dari budaya tabarruj, sufur dan ikhtilath yang
sangat marak di masyarakat.
7) Hijab adalah benteng terkokoh dari perbuatan zina dan kehidupan
yang serba bebas.
8) Menjaga rasa malu yang merupakan ciri khas seorang wanita.
9) Wanita adalah aurat dan hijab adalah penutupnya.
10) Menjaga ghirah.

11
B. Laki – Laki menahan pergaulan terhadap wanita
1. Menahan Pandangan dari kedua belah pihak.
Menahan pandangan dari kedua belah pihak. Artinya, tidak boleh melihat
aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat, tidak berlama-lama
memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:
`Katakanlah ke pada orang laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat.` Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya(an-Nur: 30-31)
ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk menundukkan pandangannya,
sebagaimana firman- NYA; Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:
Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.
(an-Nuur: 30)
Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman,
ALLAH berfirman; Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (an-Nuur: 31)

2. Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai


mahram.
Banyak hadits sahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, `Karena
yang ketiga adalah setan.`
Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri. Sehubungan
dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:
`Jangan kamu masuk ke tempat wanita.` Mereka (sahabat) bertanya,
`Bagaimana dengan ipar wanita.` Beliau menjawab, `Ipar wanita itu
membahayakan.` (HR Bukhari)
Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan
kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama hingga menimbulkan
fitnah.

12
Pertemuan itu sebatas keperluan yang dikehendaki untuk bekerja sama,
tidak berlebih-lebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri
kewanitaannya, menimbulkan fitnah, atau melalaikannya dari kewajiban
sucinya mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.
a. Menutup Aurat
Kita tahu bahwa semua bagian tubuh yang tidak boleh
dinampakkan, adalah aurat. Oleh karena itu dia harus menutupinya dan
haram dibuka. Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki
lain atau perempuan yang tidak seagama, yaitu seluruh badannya,
kecuali muka dan dua tapak tangan. Demikian menurut pendapat yang
lebih kuat.
Karena dibolehkannya membuka kedua anggota tersebut –seperti
kata ar-Razi– adalah karena ada suatu kepentingan untuk bekerja,
mengambil dan memberi. Oleh karena itu orang perempuan diperintah
untuk menutupi anggota yang tidak harus dibuka dan diberi rukhsah
untuk membuka anggota yang biasa terbuka dan mengharuskan dibuka,
justru syariat Islam adalah suatu syariat yang toleran. Ar-Razi
selanjutnya berkata: `Oleh karena membuka muka dan kedua tapak
tangan itu hampir suatu keharusan, maka tidak salah kalau para ulama
juga bersepakat, bahwa kedua anggota tersebut bukan aurat.`
b. Kholwah
Kholwah adalah bersendirian dengan seorang perempuan lain
(ajnabiyah). Yang dimaksud perempuan lain, yaitu: bukan isteri, bukan
salah satu kerabat yang haram dikawin untuk selama-lamanya, seperti
ibu, saudara, bibi dan sebagainya.
Ini bukan berarti menghilangkan kepercayaan kedua belah pihak
atau salah satunya, tetapi demi menjaga kedua insan tersebut dari
perasaan-perasaan yang tidak baik yang biasa bergelora dalam hati
ketika bertemunya dua jenis itu, tanpa ada orang ketiganya. Dalam hal
ini Rasulullah bersabda sebagai berikut :

13
`Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan
sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak
bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.` (Riwayat
Ahmad)
`Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu menyendiri
dengan seorang perempuan, kecuali bersama mahramnya.` Melihat
Jenis Lain dengan Bersyahwat Di antara sesuatu yang diharamkan
Islam dalam hubungannya dengan masalah gharizah, yaitu pandangan
seorang laki-laki kepada perempuan dan seorang, perempuan
memandang laki-laki. Mata adalah kuncinya hati, dan pandangan
adalah jalan yang membawa fitnah dan sampai kepada perbuatan zina.
`Katakanlah kepada orang-orang mu`min laki-laki: hendaklah
mereka itu menundukkan sebagian pandangannya dan menjaga
kemaluannya (an-Nur: 30-31)
c. Menundukkan Pandangan
Yang dimaksud menundukkan pandangan itu bukan berarti
memejamkan mata dan menundukkan kepala ke tanah. Bukan ini yang
dimaksud dan ini satu hal yang tidak mungkin. Hal ini sama dengan
menundukkan suara seperti yang disebutkan dalam al-Quran dan
tundukkanlah sebagian suaramu (Luqman 19). Di sini tidak berarti kita
harus membungkam mulut sehingga tidak berbicara.
Tetapi apa yang dimaksud menundukkan pandangan, yaitu:
menjaga pandangan, tidak dilepaskan begitu saja tanpa kendali
sehingga dapat menelan perempuan-perempuan atau laki-laki yang
beraksi.
Pandangan yang terpelihara, apabila memandang kepada jenis lain
tidak mengamat-amati kecantikannya dan tidak lama menoleh
kepadanya serta tidak melekatkan pandangannya kepada yang
dilihatnya itu.
Oleh karena itu pesan Rasulullah kepada Sayyidina Ali :

14
`Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti
pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama,
adapun yang berikutnya tidak boleh.` (Riwayat Ahmad, Abu Daud dan
Tarmizi)
Rasulullah s.a.w. menganggap pandangan liar dan menjurus kepada
lain jenis, sebagai suatu perbuatan zina mata. Sabda beliau : `Dua mata
itu bisa berzina, dan zinanya ialah melihat.` (Riwayat Bukhari)
d. Tabarruj
Tabarruj ini mempunyai bentuk dan corak yang bermacam-macam
yang sudah dikenal oleh orang-orang banyak sejak zaman dahulu
sampai sekarang. Ahli-ahli tafsir dalam menafsirkan ayat yang
mengatakan :
`Dan tinggallah kamu (hai isteri-isteri Nabi) di rumah-rumah kamu
dan jangan kamu menampak-nampakkan perhiasanmu seperti orang
jahiliah dahulu.` (Ahzab: 33) sebagai berikut:
- Mujahid berkata: Perempuan ke luar dan berjalan di hadapan laki-laki.
- Qatadah berkata: Perempuan yang cara berjalannya dibikin-bikin dan
menunjuk-nunjukkan.
- Muqatil berkata: Yang dimaksud tabarruj, yaitu melepas kudung dari
kepala dan tidak diikatnya, sehingga kalung, kriul dan lehernya tampak
semua.
Cara-cara di atas adalah macam-macam daripada tabarruj di zaman
jahiliah dahulu, yaitu: bercampur bebas dengan laki-laki, berjalan
dengan melenggang, kudung dan sebagainya tetapi dengan suatu mode
yang dapat tampak keelokan tubuh dan perhiasannya.
Jahiliah pada zaman kita sekarang ini ada beberapa bentuk dan
macam tabarruj yang kalau diukur dengan tabarruj jahiliah, maka
tabarruj jahiliah itu masih dianggap sebagai suatu macam pemeliharaan.

e. Suara Wanita
15
Ada pendapat yang mengatakan bahwa suara wanita itu aurat,
karenanya tidak boleh wanita berkata-kata kepada laki-laki selain suami
atau mahramnya. Sebab, suara wanita dengan tabiatnya yang merdu
dapat menimbulkan fitnah dan membangkitkan syahwat. Namun bila
ditanyakan dalil yang dapat dijadikan acuan dan sandaran, sebenarnya
tidak ada.
Sebaliknya Al-Qur`an juga menceritakan kepada kita percakapan
yang terjadi antara Nabi Sulaiman a.s. dengan Ratu Saba, serta
percakapan sang Ratu dengan kaumnya yang laki-laki. Begitu pula
peraturan (syariat) bagi nabi-nabi sebelum kita menjadi peraturan kita
selama peraturan kita tidak menghapuskannya, sebagaimana pendapat
yang terpilih.
Yang dilarang bagi wanita ialah melunakkan pembicaraan untuk
menarik laki-laki, yang oleh Al-Qur`an diistilahkan dengan al-khudhu
bil-qaul (tunduk / lunak / memikat dalam berbicara).
f. Pria Memandang Wanita dan Sebaliknya
Pandangan pertama (secara tiba-tiba) adalah tidak dapat dihindari
sehingga dapat dihukumi sebagai darurat. Adapun pandangan
berikutnya (kedua) diperselisihkan hukumnya oleh para ulama.
Yang dilarang dengan tidak ada keraguan lagi ialah melihat dengan
menikmati (taladzdzudz) dan bersyahwat, karena ini merupakan pintu
bahaya dan penyulut api. Sebab itu, ada ungkapan, `memandang
merupakan pengantar perzinaan.` Dan bagus sekali apa yang dikatakan
oleh Syauki ihwal memandang yang dilarang ini, yakni: `Memandang
(berpandangan) lalu tersenyum, lantas mengucapkan salam, lalu
bercakap-cakap, kemudian berjanji, akhirnya bertemu.`
Adapun melihat perhiasan (bagian tubuh) yang tidak biasa tampak,
seperti rambut, leher, punggung, betis, lengan (bahu), dan sebagainya,
adalah tidak diperbolehkan bagi selain mahram, menurut ijma. Ada dua
kaidah yang menjadi acuan masalah ini beserta masalah-masalah yang
berhubungan dengannya.
16
Pertama, bahwa sesuatu yang dilarang itu diperbolehkan ketika
darurat atau ketika dalam kondisi membutuhkan, seperti kebutuhan
berobat, melahirkan, dan sebagainya, pembuktikan tindak pidana, dan
lain-lainnya yang diperlukan dan menjadi keharusan, baik untuk
perseorangan maupun masyarakat.
Kedua, bahwa apa yang diperbolehkan itu menjadi terlarang
apabila dikhawatirkan terjadinya fitnah, baik kekhawatiran itu terhadap
laki-laki maupun perempuan. Dan hal ini apabila terdapat
petunjukpetunjuk yang jelas, tidak sekadar perasaan dan khayalan
sebagian orang-orang yang takut dan ragu-ragu terhadap setiap orang
dan setiap persoalan.
Karena itu, Nabi saw. pernah memalingkan muka anak pamannya
yang bernama al-Fadhl bin Abbas, dari melihat wanita Khats`amiyah
pada waktu haji, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama
memandang wanita itu. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-
Fadhl bertanya kepada Rasulullah saw., `Mengapa engkau palingkan
muka anak pamanmu?` Beliau saw. menjawab, `Saya melihat seorang
pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan
gangguan setan terhadap mereka.`
Kekhawatiran akan terjadinya fitnah itu kembali kepada hati nurani
si muslim, yang wajib mendengar dan menerima fatwa, baik dari hati
nuraninya sendiri maupun orang lain. Artinya, fitnah itu tidak
dikhawatirkan terjadi jika hati dalam kondisi sehat, tidak dikotori
syahwat, tidak dirusak syubhat (kesamaran), dan tidak menjadi sarang
pikiran-pikiran yang yimpang.

BAB III
PENYUTUP
17
A. KESIMPULAN
Itulah berbagai manfaat kesehatan dari memakai hijab. Jika Anda juga
salah seorang yang menggunakannya, sebaiknya jaga kesehatan rambut
meskipun sepanjang hari kepala selalu tertutup dengan hijab. Dan untuk yang
sudah berhijab mari dilanjutkan tahapan selanjutnya, dan untuk yang belum
berhijab segeralah bertaubat karena hari akhir tidaklah menunggu kamu untuk
berubah, tapi kamulah yang harus merubah diri di setiap detiknya
B. SARAN
Jadi Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap
muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan
tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu
A’lam bisawab.. dan Alhamdulilah, pertemuan kita pada kesempatan ini telah
selesai Kakak berharap apa yang kakak sampaikan dapat bermanfaat untuk
kita semua. Amin. Wassalam.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://muslimatul-husna.blogspot.com/2008/10/adab-adab-pergaulan-dalam-
islam.html
http://halaqah.net/v10/index.php?topic=1305.0
http://www.ipislam.edu.my/index.php/artikel/read/1078/Adab-Pergaulan-
Menurut-Dalil-Al-Quran-Dan-Al-Sunnah-
http://www.anneahira.com/pergaulan-dalam-islam.htm

19

Anda mungkin juga menyukai