Pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar. Pemimpin yang baik ialah
yang mampu mengorganisasi dan mengorganisir anggotanya ataupun lebih luas
lagi masyarakatnya menjadi para agen perubahan. Kemampuan ini seperti yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad pada masa kepemimpinannya. Beliau mampu
menggerakkan para sahabat untuk terus menuju pada optimalisasi potensi diri.
Sehingga ditemui sosok negarawan besar seperti sahabat Umar bin Khattab,
jendral perang yang gagah dan berani serta di takuti dunia seperti sahabat Khalid
bin Walid, dan masih banyak lagi sahabat yang mengukir sejarah membuat
peradaban yang gemilang pada masanya.
Dalam hal ini lebih rinci penulis merangkum dari tafsir kemenag perihal
kepemimpinan perempuan. Kepemimpinan perempuan dibagi menjadi beberapa
sektor dilihat dari yang paling sempit.
ٞيِف ٱۡل ِعۡل ِم َوٱۡل ِج ۡس ِۖم َوٱلَّلُه ُيۡؤ يِت ُمۡل َك ۥُه َم ن َيَش ٓاُۚء َوٱلَّلُه َٰو ِس ٌع َعِليم
Dan nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Ṭālūt menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Taluṭ
memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas
kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?"
(Nabi) menjawab, "Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan
memberinya kelebihan ilmu dan fisik." Allah memberikan kerajaan-Nya
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas,
Maha Mengetahui.
Pemimpin harus memiliki kompetensi dalam beberapa bidang.
Diantaranya, memiliki keluasan pengetahuan dan kesehatan jasmani untuk
menunjang keberhasilan kepemimpinannya.
Sumber: