ISLAM
Dosen Pengampu Bapak Abdur Rozak Lc. M.Ag
Disusun oleh:
Puji syukur kepada Allah swt, yang telah memberikan rahmat, hidayah,
nikmatnya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudl
“KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM ISLAM” dapat diselesaikan dengan
baik. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah tercurahkan kepada nabi agung
nabi muhammad saw yang kelak kita nantikan syafaatnya.
Kami menyadari makalah ini tidak lepas dari kekurangan maka dari itu, saran
dan kritik pembaca sangat kami nantikan. Dan semoga makalah ini dapat membantu
menambah wawasan bagi pembaca.
II
DAFTAR ISI
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PEBDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 5
C. Tujuan penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN
hadist kepemimpinan dalam islam 6
Analisa sanad 6
Analisa mantan dan pembahasan hadist 6
Hadist yang mengakat tentang kepemimpinan Wanita 7
Mentaati pemimpin dan perintah bersabar terhadap pemimpin tak disenangi 8
mengaktualisasi hadist sesuai dengan problematika sekarang 9
kesimpulan 12
daftar Pustaka 13
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
dibandingkan dengan populasinya secara keseluruhan, lebih rendah
dibandingkan dengan presentasi laki-laki sebagai pemimpin.
B. Rumusan Masalah
1. Hadist kepemimpinan perempuan dalam islam?
2. Bagaimanakah mentaati pemimpin dan perintah bersabar ketika
menghadapi pemimpin yang tak disenangi?
3. Bagaimanakah aktualisasi yang ideal ketika perempuan menjadi pemimpin?
4. Bagaimanakah ketepatan mengaktualkan hadist sesuai dengan
probelemetikan yang terjadi sekarang?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat memahami hadist-hadist tentang kepemimpinan perempuan
dalam islam
2. Mengetahui tentang taat terhadap pemimpin dan perintah bersabar
menghadapi pemimpin yang tak disenangi
3. Agar bisa mendeskripsikan pemimpin ideal bagi perempuan
4. Agar mengetahui mengaktualisasi hadist sesuai dengan problematika yang
terjadi sekarang
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadist kepemimpinan perempuan dalam islam
A. Hadist kepemimpinan perempuan dalam islam
1
kepemimpinan perempuan dalam kajian hadits | nu online di akses pada 11 Maret 2023 pkl 08: 22 wib
2
download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=782369&val=12853&title=kepemimpinan
perempuan dalam islam#:~:text=secara umum jika dianalisa kualitas hadis riwayat al-
bukhârî%2c,bersifat tsiqah%2c dan terhindar dari syudzûdz dan ‘illah. Di akses pada 11 Maret 2023 pkl
08:45 wib
6
َولَّ ْوا أ َ ْم َرهُ ُم ا ْم َرأَةmerupakan respon nabi ketika mendengar raja Persia Kisra
Ibnu Barwiz meninggal dan digantikan oleh perempuannya. Hadist ini
memang tidak menggunakaan larangan. Tetapi menggunakan kalimat
pengingkaran atau peniadaan keuntungan atau keselamatan bagi suatu
kaum yang menjadikan perempuan sebagai pemimpinya.
Perlu diketahui juga bahwa perempuan masa kini berbeda
dengan saat datangnya hadist tersebut, juga ketika para ulama’
melarangnya jadi pemimpin. Letak kata kunci dari matan ini لَنْ يُ ْف ِل َح
Dimana “lan” memiliki fungsi sebagai huruf nafi lil-istiqbal, yang
menafikkan kemungkinan yang akan terjadi. Sementara “yuflib” yang
berasal dari fi’il madhi “aflaha” dalam kamus al-Munawir memiliki
arti berhasil baik terdiri dari fiil mudhari yang memberi pemaknaan akan
sebuah kesuksesan pada waktu itu dan atau diamsa depan. Kemudian
kalimat “wallau” yang memliki arti menguasai atau mempercayakan. 3
3
Jurnal kepemimpinan perempuan dalam islam di akses pada 13 maret 2023 pkl 12:54 wib
7
lakinya atas dasar dari ketamakan untuk menguasai kedudukan raja Persia.
Sehingga tidak ada pewaris laki-laki yang menjadi pewaris kerajaan. Mereka
juga tidak ingin kekuasaan jatuh kepada pihal lain maka dari itu mereka
mengangkat seorang wanita bernama Buran, anak Syaiwaraih cucu dari Kisra.
Mentaati pemimpin serta perintah bersabar terhadap pemimpin yang tak
disenangi
Didalam hadist pun disebut tentang mentaati pemimpin yang tak disukai dan
perintah bersabar.
ين فِى ِ ِشيَاط ُ ُسيَقُومُ فِي ِه ْم ِر َجا ٌل قُلُوبُ ُه ْم قُل
َّ وب ال َ َيَكُو ُن بَ ْعدِى أَئِ َّمةٌ الَ يَ ْهتَد ُونَ بِ ُهد
َ اى َوالَ يَ ْستَنُّونَ بِسُنَّتِى َو
ِ َّللا إِ ْن أَد َْر ْكتُ ذَلِكَ قَا َل « ت َ ْس َم ُع َوتُطِ ي ُع ِلل َم
ِير َوإِ ْن ِ َّ َْف أَصْ نَ ُع يَا َرسُول َ قَا َل قُ ْلتُ َكي.» ان ِإ ْن ٍس ِ ُجثْ َم
ظ ْه ُركَ َوأُخِ ذَ َمالُكَ فَا ْس َم ْع َوأَطِ ْع
َ ب
َ ض ُِر
Artinya : nanti setelan aku aka nada seorang pemimpin yang tidak mendapat
petunjukku (dalam ilmu) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam
amal). Nanti akan ada ditengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya
adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “ aku berkata, “
wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika menemui zaman seperti
itu? “ nabi saw bersabda, “ dengarkanlah dan taat kepada pemimpinmu,
walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu.
Tetaplah mendengar dan taat kepada mereka . ( H.R Muslim)
Menurut Ibnu Abi ‘Izz, hukum mentaati ulil Amri adalah wajib walaupun mereka
berbuat dzalim.karena kalau keluar dari ketaatan kepada mereka akan menimbulkan
kerusakan yang berlipat ganda dibanding dengan kezaliman penguasa itu sendiri.
Bahkan bersabar terhadap kezaliman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat
gandakan pahala. 4
Perempuan yang ideal menjadi pemimpin
- Menjadi pemimpin dengan profesional
- Tidak perlu menghilangkan feminine trait
- Memiliki kerja sama yang baik dengan keluarga atau pasangan
- Menyisihkan waktu untuk berkembang5
4
Taat Pada Pemimpin Yang Zalim - Rumaysho.Com di akses pada 14 maret 2023 pkl 14:17 wib
5
4 Cara Jadi Pemimpin Perempuan Yang Sukses Dan Dinamis (Popmama.Com) diakses pada tanggal
14 maret 2023 pkl 15:12 wib
8
mengaktualisasi hadist sesuai dengan problematika sekarang
terjadinya kontroversi pro dan kontra dalam kepemimpinan perempuan
dalam islam berasal dari perbedaan ulama yang menafsiri sejumlah ayat
dan hadist nabi. Sebagian besar ulama klasik dan kontemporer,
memandang Wanita memiliki hak politik yang seperti dengan laki-laki,
kecuali memegang pucuk pemerintahan (presiden) dengan alasan
pertama, bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam islam. Kedua pendapat ulama tentang kepemimpinan
perempuan bermuara pada pemahaman surah an-nisa ayat 43. Yang
menyatakan “laki-laki adalah “qawwam” atas perempuan, dikarenakan
Allah telah melebihkan sebgaian mereka yang lain dan karena mereka
(laki-laki) memberikan nafkah dari harta mereka.
1. Pendapat ulama klasik
a. imam ahmad, imam malik, dan imam syafi’i berpendapat bahwa
wanita tidak berhak menjadi pemimpin, meski dalam lingkup
yang lebih terbatas. sebab, bagaimanapun juga, menjadi
pemimpin, baik dengan kekuasaan luas maupun terbatas, pada
hakikatnya sama. yang membedakan hanyalah wilayah
kekuasaannya semata. padahal rasulullâh jelas-jelas melarang
seorang wanita menjadi pemimpin. sedangkan abu hanifah,
seorang perempuan dibolehkan menjadi hakim, tetapi tidak
boleh menjadi hakim dalam perkara pidana.
b. menurut al-khatthâbî hadis ini mengisyaratkan perempuan tidak
boleh menjadi seorang pemimpin atau seorang hakim. ini
sebagai konsekuensi dia (perempuan) tidak bisa menikahkan
dirinya sebagaimana dia tidak bisa menikahkan perempuan lain
c. Imam Al Baghowi berpendapat bahwa seorang perempuan tidak
patut menjadi imam, kepala negara dan qodli. Dengan alasan
seorang imam wajib baginya ke luar dari istana untuk mengatur
dan melaksanakan jihad. Sedangkanqodli harus ke luar rumah
dalam memutuskan perkara. Padahal dalam hal ini perempuan
dianggap aurot yang mana pekerjaan semacam itu tidak pas,
layak dan patut baginya karena perempuan lemah dalam
beberapa pekerjaan.
9
d. Menurut Al-Khaththabi, sebagaimana dikutip al Asqalani,
berkata,”dalam hadis ini terdapat keterangan bahwa wanita tidak
dapat diangkat menjadi pemimpin maupun hakim, ini juga
menjelaskan bahwa dia tidak dapat menikahkan dirinya, dan
tidak berhak menikahkan selainnya.
e. Menurut Said Hawa alasan tidak sahnya perempuan dalam
memimpin suatu negara adalah karena tabiat wanita tidak
memungkinkannya memegang kepemimpinan negara, yang
menuntutnya untuk bekerja secara kontinu, memimpin tentara
dan memanaj segala urusan, tugas-tugas ini tentunya sangat
berat dan melela bagi Wanita.
f. al-Thabari mengatakan kepemimpinan laki-laki atas perempuan
bukan hanya pada kekuatas fisik, akan tetapi pendidikan dan
tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban yang ditentukan
Allah yaitu kewajiban membayar mahar, nafkah dan kifayah.62
g. az-Zamakhsyari juga berpendapat kelebihan laki-laki atas
perempuan meliputi: akal/pengetahuan (al-‘aql), ketegasan (al
hazm), tekadnya yang kuat(al-‘azm), kekuatan fisik (al-qudrah),
secara umum memiliki kemampuan menulis (al-kitabah) dan
keberanian (al-furusiyah wa ar- ramyu.63
h. Menurut ar-Razi kelebihan laki-laki meliputi dua hal: sifat
hakiki dan hukum syariat, sifat hakiki meliputi ilmu
pengetahuan (al-‘ilm) dan kemampuan fisik (al-qudrah),
menurutnya akal dan pengetahuan laki-laki lebih sempurna dari
pada perempuan. Sedangkan hukum syariat adalah kewajiban
membayar mahar dan memberi nafkah.6
2. Pendapat ulama kontremprer
a. Ali Jumah Muhammad Abdul Wahab, mufti Mesir termasuk di
antara ulama berpengaruh yang membolehkan wanita menjadi
kepala negara dan jabatan tinggi apapun seperti hakim, menteri,
anggota DPR, dan lain-lain. Namun, ia sepakat dengan Yusuf
Qardhawi bahwa kedudukan al-Imāmah al-`Udzma yang
6
Jurnal kepemimpinan perempuan dalam islam di akses pada 13 maret 2023 pkl 12:54 wib
10
membawahi seluruh umat Islam dunia harus dipegang oleh laki-
laki karena salah satu tugasnya adalah menjadi imam shalat.
b. Yusuf al-Qordhawi memperbolehkan wanita dalam berpolitik.
Beliau menjelaskankan bahwa penafsiran terhadap surat an-Nisa
ayat 34 bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi wanita dalam
lingkup keluarga atau rumah tangga. Jika ditinjau tafsir surat an-
Nisa ayat 34 bahwa laki-laki adalah pemimpin wanita, bertindak
sebagai orang dewasa terhadapnya yang menguasainya, dan
pendidiknya tatkala dia melakukan penyimpangan. “Karena
Allah telah mengunggulkan sebagian mereka atas sebagian yang
lain. Yakni, karena kaum laki-laki itu lebih unggul dan lebih baik
daripada wanita. Oleh karena itu kenabian hanya diberikan
kepada kaum laki-laki.
c. al-Ghazali berpendapat bahwa perempuan tidak boleh menjadi
khlaifah kenegaraan dan kehakiman dengan hujjah hadis yang
diriwayatkan oleh Abi Bakrah diatas, penganut pendapat ini
beranggapan bahwa kondisi psikis perempuan membuatnya
lemah dalam mengambil keputusan dan kurangnya keleluasaan
perempuan untuk beraktifitas kenegaraan, mengingat adanya
peran kodrati perempuan sebagai ibu.
Dan masih banyak lagi para ulama lainya seperti Al-Thabari,
Quraisy Shihab, Ibnu Jarir At-Tobari dan lain-lain.
KESIMPULAN
Dari Analisa diatas dapat kita simpulkan bahwa kepempinan perempuan dalam islam
itu tergantung pada penafsiran para ulama’ karna Sebagian ulama banyak menyatakan
tidak boleh namun bukan berarti seorang perempuan tidak boleh menjadi ia bisa
11
menjadi pemimpin di perusahan , di tempat bisnis, baik politik maupun social. Maka
dari itu ketika perempuan menjadi seorang pemimpin ia harus siap dengan segala resiko
dan tidak terlalu melibatkan perasaan. Seorang pemimpin harus selalu professional
dengan tanggung jawabnya untuk menjadi seoraang pemimpin pun bukanlah hal yang
main-main melainkan menajdi suatu tanggung jawab yang besar meskipun sampai saat
ini kesetaraan gender masih terus di perjuangkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan perempuan dalam kajian hadits | nu online di akses pada 11 Maret 2023 pkl 08: 22 wib
download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=782369&val=12853&title=kepemimpinan
perempuan dalam islam#:~:text=secara umum jika dianalisa kualitas hadis riwayat al-
bukhârî%2c,bersifat tsiqah%2c dan terhindar dari syudzûdz dan ‘illah. Di akses pada 11 Maret 2023 pkl
08:45 wib
Jurnal kepemimpinan perempuan dalam islam di akses pada 13 maret 2023 pkl 12:54 wib
Taat Pada Pemimpin Yang Zalim - Rumaysho.Com di akses pada 14 maret 2023 pkl 14:17 wib
4 Cara Jadi Pemimpin Perempuan Yang Sukses Dan Dinamis (Popmama.Com) diakses pada tanggal 14
maret 2023 pkl 15:12 wib
13