Anda di halaman 1dari 8

Mata Wanita, Wali Bagi Laki-Laki

Penulis: Ainu Habibi

Sebagai insan yang mulia, wanita merupakan tiang suatu negara, artinya kemuliaan suatu
negara dapat dilihat dari segi kemuliaan seorang wanita. Sosok mereka sangat berpengaruh
terhadap nilai-nilai moral dalam suatu negara, apabila mereka baik akhlaqnya, maka baik juga
negaranya dan sebaliknya bila mereka bobrok maka ikut bobroklah martabat negara di mata
dunia.
Buktinya terdapat wanita yang tidak bisa dihilangkan dalam pikiran kita sebagai seorang
anak yaitu Ibu. Namun Siapa sangka bahwa sosok seorang wanita tidaklah terpaku pada doktrin-
doktrin orang terdahulu, dimana wanita dibatasi akan kebebasannya dalam melakukan
aktivitasnya sehingga minim dari mereka tidak dapat meninggikan derajat pendidikannya karna
keterbatasan mereka.
Berbicara tentang wanita ataukah perempuan, manakah istilah yang lebih baik. Meneliti
sejarah para pendahulu menyebutnya wanita, berasal dari bahasa jawa “wanito” ( wani ditoto )
Yakni bahwa wanita ialah pribadi yang harus selalu ditata baik hatinya, sikapnya serta
kehormatannya, namun sejak salah seorang pejuang wanita yang mengikrarkan bahwa dia
merasa terhina beranggap bahwa wanita tidak selalu kehidupannya terus dipantau, dia
membuktikan bahwa wanita bisa menjadi kekuatan juga dalam memperjuangkan kemerdekaan
saat itu.
Maka kemudian dari situlah istilah kata perempuan mulai muncul, berasal dari kata
bahasa sanskerta “empu” yang berarti yang dimulyakan dan dari KBBI “puan” yang berarti
nyonya. Entah kita menyebutnya wanita atau perempuan intinya dua istilah tersebut mempunyai
maknanya masing-masing.
Membahas tentang wanita, tentu penulis menepi tentang emansipasi dan apakah yang
dinamakan emansipasi wanita? jawabannya adalah pengertian emansipasi wanita secara harfiah
yaitu kesetaraan dan gender juga bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menuntut persamaan
hak kaum wanita terhadap kaum pria dalam segala aspek kehidupan. Namun, penulis disini tidak
akan membahas tentang kesetaraan tersebut, melainkan mendefinisikannya sebagai kebebasan
seorang perempuan untuk berkehendak sesuai apa yang mereka inginkan
Akan tetapi dari masa ke masa, perempuan masih mendapat perlakuan yang tidak
selayaknya. Seperti halnya kurangnya wanita-wanita mulya yang diangkat dan diperkenalkan
pada khalayak umum. Maksudnya nama-nama mereka jarang terlibat dalam penyampaian kajian-
kajian umum sehingga pengetahuan ataupun ilmu mereka kurang bisa diterima di kalangan
masyarakat.
Disamping itu, terlihat bagaimana perkembangan dunia sekarang tidaklah sama dengan
tingkah wanita apalagi seorang remaja yang serta merta menjadi dirinya sebagai bahan pemuas
kalangan pria, bagaimana tidak maraknya budaya-budaya eropa yang masih mengakar bahkan
menjadi keterbiasaan mereka akan kenikmatan yang haram sehingga martabat seorang wanita
menjadi titik yang sangat fatal akan pandangan mereka di kalangan dunia.
Hingga saat ini, mulailah dikenal sebuah qosidah yang berjudul saduna yang
mendefinisikan kemuliaan dan keagungan para wanita mulia. Qosidah tersebut menjadi viral
ketika Almaghfurlah KH. Maimoen Zubair wafat dan semua orang begitu rindu dan
mengisakkan tangis bilamana qosidah tersebut di senandungkan karena qosidah tersebut
merupakan qosidah yang disukai dan disayangi oleh beliau.
Dengan mengacu pada latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka tulisan ini
bertujuan untuk mengintepretasikan pesan-pesan emansipasi wanita yang terkandung dalam
qosidah Sa’duna.

Tentang menentukan siapa akan jodoh, maka perempuan berhak atas dirinya.
ّ ‫عن ابن عباس قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم الثيب اح‬
‫ والبكر تستاذن واذنها‬،‫ق بنفسها من وليها‬
‫صماتها‬.
“Dari pada Abdullah bin Abbas R.A: “Berkata Rasullah SAW perempuan yang telah
janda lebih berhak atas dirinya, dari pada walinya, dan perempuan yang masih perawan
diminta izin dari dirinya, dan izinnya ialah diamnya.” (Hadist ini dirawikan oleh An-
Nassiy, At-Tharmizi, Imam Ahmad, Muslim dan lain-lain).
Hak wanita mendapatkan pendidikan dan pengajaran (sampai ke tingkat yang bisa
membantunya menunaikan tanggung jawab). Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah saw.
Bersabda:
‫من يلى من هذه البنات شيئافأحسن إليهن كن له ستر من النار‬
“Barang siapa yang diuji dalam urusan anak-anak perempuan ini, lalu dia berbuat ihsan (baik)
kepada mereka, maka mereka akan menjadi tirai baginya dari neraka.”
(HR Bukhari dan muslim) 1
Perbuatan ihsan yang mana yang lebih besar nilainya untuk anak-anak wanita
dibandingkan dengan mengajar da mendidik mereka? Abu Burdah, dari ayahnya, berkata bahwa
Rasullah saw. bersabda:
‫أجران‬
ِ ‫ ث ّم أعتقها وتزوّجها فله‬،‫رجل كانت عنده وليدة فعلمهافأحسن تعليمها وأ ّدبها فأحسن تأديبها‬
ٍ ‫أينما‬
“Barang siapa yang mempumyai budak perempuan, lalu dia mengajarnya dengan baik
dan mendidiknya dengan baik kemudian memerdekakannya dan mengawininya dua ganjaran”
(HR Bukhari)2
Jika seorang muslim dihimbau untuk mengajar dan memdidik budak perempuannya
dengan baik, maka mengajar dan mendidik putrinya sendiri dengan baik tentu lebih wajib dan
lebih utama. Sebaik-baik hal yang dijadikan bekal hidup adalah akhlak yang baik dan ilmu yang
bermanfaat. Dari waktu ke waktu, jika akhlak yang baik sudah merupakan sesuatu yang tetap dan
baku, dikatakan bahwa ilmu yang bermanfaat akan mengalami perbedaan jenis dan kadarnya.
Ibnu Juraij, dari Atha dan dari Jabir bin Abdullah, berkata: “Nabi saw. berdiri pada hari
raya fitri, lalu shalat. Dimulai dengan shalat, setelah itu baru khutbah. Selesai berkhutbah beliau
turun, kemudian mandatangi jamaah wanita. Sambal bersandar pada tanga bilal, beliau
menyampaikan nasihat kepada kaum wanita. Sementara Bilal menggelar membentangkan
kainnya, lantas kaum wanita menjatuhkan sedekah mereka ke atas kain tersebut. Menurut satu
riwayat3 dari Ibnu abbas, beliau(Nabi saw.) merasa belum memperdengarkan kepada kaum
1
Bukhari, Kitab: Adab, Bab: menyayangi anak, mencium dan merangkulnya, jilid 13, hlm. 33. Muslim, kitab:
Kebajikan, hubungan kekeluargaan dan etika, Bab: keutamaan berbuat baik kepada anak-anak perempuan, jilid 8,
hlm. 38.
2
Bukhari, Kitab: Nikah, Bab: Mengambil budak-budak perempuan dan orang yang memerdekakan budak
perempuan lalu mengawininya, jilid 11, hlm. 28.
3
Bukhari, Kitab: Ilmu, Bab: Imam memberikan nasihat dan pelajaran kepada kaum wanita, jilid 1, hlm.203. Muslim,
Kitab: shalat dua hari raya, jilid 3, hlm.18.
wanita (nasihat yang beliau sampaikan), maka beliau pergi kepada kaum wanita untuk memberi
mereka nasihat dan menyuruh mereka bersedekah. Ibnu Juraij berkata: “Apakah seorang imam
(pada masa sekarang ini) mereka berhak melakukan demikian itu dalam memberikan peringatan
kepada kaum wanita? “ Atha berkata: “Hal itu adalah hak mereka jadi mengapa mereka tidak
boleh melakukannya?” (HR Bukhari)4
Perempuan juga Dimuliakan
‫وا هَّللا َ الَّ ِذي‬zzُ‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء ۚ َواتَّق‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬
‫انَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬zzzzz‫ ا َم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َك‬zzzzz‫ ِه َواَأْلرْ َح‬zzzzzِ‫ا َءلُونَ ب‬zzzzz‫ت ََس‬

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.
Inilah salah satu ayat di dalam Al qur’an, ayat yang pertama daripada Surat An Nisa
(Surat dari hal wanita). Di dalam ayat ini diterangkan bahwasanya asal-usul kejadian manusia itu
adalah satu. Tafsir dari satu itu ada dua macam. Pertama tafsir yang biasa bahwasanya pada
mulanya Allah hanya menjadikan satu diri saja, yaitu Adam. Kemudian daripada diri yang satu
itulah diambilkan tuhan buat menjadi istrinya. Itulah Hawa. Di dalam sebuah Hadist (Mauquf
Shahabi) dari Ibnu Abbas diterangkan bahwa bagian diri Adam yang dijadikan untuk tubuh
istrinya Hawa itu ialah satu dari tulung rusuknya.5
Dapatlah dibayangkan sendiri bagaimana perasaan kaum perempuan Arab seketika ayat
ini mulai diturunkan. Dia mendapat kembali harga diri. Dia tidak lagi ditunggu kelahirannya,
buat dikuburkan hidup-hidup sebagaimana kebiasaan zaman jahiliyah. Dunia ini tidak lengkap
kalua hanya laki-laki saja.
Orang laki-laki dan perempuan, sama-sama dianjurkan oleh Nabi SAW, supaya banyak-
banyak membaca Al-qur’an dan memahamkan isinya. Tidak ada bagi orang lain yang akan

4
Bukhari, Kitab: Dua hari raya, Bab: Nasihat imam kepada kaum wanita pada hari raya, jilid 3, hlm. 203. Muslim,
Kitab: Shalat dua hari raya, jilid 3, hlm. 81.
5
Hamka, Kedudukan Perempuan dalam Islam, Kardera Putra Grafika, Jakarta, 1983, hlm. 1.
menghambat kum perempuan buat berhubungan langsung dengan Al Qur’an dan memahamkan
isinya, apalah lagi Al Qur’an itu diturunkan dalam bahasa mereka sendiri.
Ayat ke-1, daripada Surat An-Nisaa ini hanyalah satu saja di antara banyak ayat yang
mengistimewakan sebutan terhadap kaum perempuan.6 Telah panjang lebar kita terangkan
bagaimana kedudukan perempuan dalam hukum Islam, dalam pergaulan rumah tangga dalam
perlakuan kepadanya sebagai ibu, isteri, saudara perempuan, anak perempuan dan sebagainya,
dan kita kemukakan pula sikap-sikap yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW terhadap
wanita.
Dan lebih jelas lagi mereka mendapatkan bagian waris, sebagai laki-laki juga. Padahal di
zaman jahiliyah Arabia, perempuan tidak ada dalam daftar yang menerima waris, malah
perempuan sebaliknya itu sendirilah yang dijadikan” Barang waris”. Dan dalam masyarkat
modern pun masih ada perempuan yang belum mempunyai hak atas hartanya sendiri.
Tetapi untuk mengetahui peraturan Agama secara ilmiah, tidaklah akan dapat kecuali di
salami dalam lubuk islam itu sendiri.7
Banyaknya latar belakang emansipasi ini terbentuk seperti minimnya kesempatan belajar.
Mayoritas dari kalangan pemudi yang ingin melanjutkan studinya sampai S1 tidak tercapai salah
satunya karena ketetapan ataupun kepercayaan generasi ke generasi bahwa perempuan cukup
bersekolah sampai SD pun tak masalah karna mereka beranggapan bahwa perempuan harus
mahir masalah rumah tangga dan tanggung jawabnya sudah ada pada tanggung jawab sang
suami.
Namun seiring berputarnya masa, anggapan ini kian mengerucut pada satu hal yakni
akankah perempuan dapat membimbing anaknya yang masih dini untuk bisa bersekolah lebih
tinggi sedangkan sang ibu hanya sebatas lulusan sekolah dasar?. Kondisi saat ini sudah
terjawab, banyak dari mereka bahkan mendominasi berkembang pesatnya pendidikan khususnya
dalam pendidikan anak-anak. Sebab itu perempuan memliki peran yang absolut dalam
mengembangkan mental dan psikologis sang anak agar mereka dapat menerima dan menghadapi
masalah di lingkungan mereka. Sedangkan tugas seorang pria itu sendiri ialah bertanggung
jawab atas segala aspek yang ada dalam lingkungan keluarga maupun di lingkungan sosial.
6
Hamka, Kedudukan Perempuan dalam Islam, Kardera Putra Grafika, Jakarta, 1983, hlm. 3.

7
Hamka, Kedudukan Perempuan dalam Islam, Kardera Putra Grafika, Jakarta, 1983, hlm. 84.
KHADIJAH BINTI KHUAWALID ISTRI RASULLAH SAW
Ali bin Abu Thalib berkata bahwa Rasullah saw. Bersabda:
ُ‫خَ ْي ُرنِ َساِئهَا َمرْ يَ ُم ا ْبنَةُ ِع ْم َرانَ َو َخ ْي َر نِ َساِئهَاخَ ِد ْي َجة‬

Sangat Cerdas dan Tawakal


Lalu Malaikat Jibril a.s. datang berkata: ‘Bacalah!’ Beliau menjawab: ‘Aku tidak bisa
membaca.’ Beliau berkata:’ ‘Lalu malaikat itu memeluk dan mendekapku erat-erat sehingga aku
merasa kepayahan.’ Lalu ia melepaskanku seraya berkata: ‘bacalah!’ Aku menjawab: ‘Aku tidak
bisa membaca.’ Dia memeluk dan mendekapku kedua kali hingga aku merasa kepayahan.
Kemudian dia melepaskanku sambil berkata: ‘bacalah!’ Aku menjawab: ‘Aku tidak bisa
membaca.’ Dia memeluk dan mendekapku ketiga kalinya sehingga aku merasa kepayahan.
‘Lalu Dia melepaskanku dan berkata: bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mullah yang
paling pemurah. ‘Rasullah saw. pulang membawa ayat tersebut, sementara hati beliau gemetar
sekali, sehingga beliau masuk ke rumah Khadijah binti Khawalid r.a. seraya berkata: ‘selimutilah
aku, selimutilah aku.’ Lalu dia menyelimuti Nabi saw. sehingga hilang rasa takut beliau.
Kemudian beliau menceritakan apa-apa yang telah beliau alami kepada Khadijah seraya
berkata:’ Aku sungguh khawatir sekali akan keselamatan diriku.’ Khadijah berkata: Jangan
begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak mengecewakanmu selamanya. Sesungguhnya
engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau suka memikul beban orang lain, engkau
suka memenuhi kebutuhan orang tak punya, engkau suka memuliakan tamu, dan engkau
senantiasa membela kebenaran.8
Melahirkan Keturunan yang Shaleh
Aisyah berkata: “Terkadang aku berkata kepada Rasullah saw: ‘seolah-olah tidak ada di
dunia ini wanita selain Khadijah?’ Beliau berkata: ‘Sesungguhnya dia (adalah wanita yang
utama) dan dia (dan dia adalah wanita yang bijaksana) dan dari dialah aku mendapatkan anak.”
(HR Bukhari)9

8
ibid
9
Bukhari, Kitab: Manaqib orang Anshar, Bab: Perkawinan Nabi saw. dengan Khadijah dan keutamaan Khadijah, jilid
8, hlm. 137.
Di dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa Nabi saw. Berkata: “Allah mengaruniaiku
anak darinya ketika Dia tidak memberiku anak dari isteri-isteriku yang lain.10
“sebaik-baik wanita (pada zaman)nya adalah Maryam putri Imran dan sebaik-baik wanita
(dari umat)nya adalah Khadijah.” (HR. Bukhari dan Muslim)11
Rasullah saw. Memuliakan Khadijah r.a.
Aisyah Berkata: “Nabi saw. Tidak mengawini selain Khadijah sampai dia (Khadijah)
meninggal dunia.” (HR Muslim)12
Allah Memuliakan Khadijah r.a.
Abu Hurairah berkata: “Jibril datang kepada Nabi saw. dan berkata: ‘Wahai Rasullah, ini
Khadijah datang kepadamu dengan membawa bejana berisikan lauk pauk atau makanan atau
minuman. Apabila dia datang kepadamu, maka sampaikanlah kepadanya salam dari Tuhannya
dan dariku dan beri kabar gembiralah kepadanya tentang sebuah rumah di dalam surge yang
terbuat dari mutiara di mana didalamnya tidak ada keributan dan kesusahan.” (HR Bukhari dan
Muslim)13

FATIMAH AZ-ZAHRA PUTRI RASULLAH SAW.


Penuh Perhatian terhadap Ayah
Tentang cerita masa kecilnya, Abdullah berkata:”suatu ketika Rasullah saw. tengah
melaksanakan shalat di dekat Ka’bah dan di sana ada sekumpulan orang Quraisy sedang duduk-
duduk. Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata: ‘Apakah kalian tidak melihat orang yang
cari muka itu? Siapa di antara kalian yang mau pergi ke tempat unta keluarga si fulan, lalu
mengambil kotoran, darah, dan ari-ari (hewan tersebut yang telah mereka potong sebelumnya)?
Bawa semua kotoran itu ke sini dan tunggu sebentar.
Apabila dia telah sujud, maka letakkanlah kotoran tersebut di atas pundaknya. Maka
berangkatlah orang yang paling celaka di antara mereka (yaitu Uqbah bin Abi Mu’ith) untuk
mengambil kotoran tersebut. Tatkala Rasullah saw. sedang sujud, dia meletakkan kotoran

10
Disadur dari Fathul Bari, jilid 8, hlm. 137.
11
Bukhari, Kitab: Hadist-hadist para nabi, Bab:”Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam,
sesungguhnya Allah telah memilih kamu.., jilid 7, hlm. 281-282. Muslim, Kitab: Keutamaan-keutamaan para
sahabat, Bab: Keutamaan-keutamaan Khadijah Ummul Mukminin, jilid 7, hlm. 132.
12
Ibid
13
Bukhari, Kitab: Manaqib orang Anshar, Bab: Perkawinan Nabi saw. Dengan Khadijah dan keutamaan Khadijah, jilid
8, hlm. 138. Muslim, Kitab: Keutamaan-keutamaan para sahabat, Bab: Keutamaan-keutamaan Khadijah Ummul
Mukminin, jilid 7, hlm. 133.
tersebut ke atas pundak Nabi saw. Nabi saw. Tetap sujud, sementara mereka tertawa terbahak-
bahak sampai mereka miring satu sama lainnya. Lalu ada seseorang yang berangkat untuk
memberangkat untuk memberitahu Fatimah. Fatimah ketika itu sudah gadis remaja. Dia segera
berlari ke tempat Nabi saw. shalat. Beliau masih tetap dalam keadaan sujud hingga Fathimah
memaki-maki orang-orang Quraisy tersebut. “(HR Bukhari dan Muslim)14

14
Bukhari, Kitab: Shalat,Bab: Seorang wanita membuang dari mushalla sesuatu yang bisa mengganggu, jilid 2, hlm.
141. Muslim, Kitab: Jihad dan peperangan, Bab: Gangguan yang diterima Nabi saw. dari orang-orang musyrik dan
munafik, jilid 5, hlm. 179.

Anda mungkin juga menyukai