Pengertian santri dapat di perluas dengan latar belakang, asal muasal, dan siapa pun dia selagi
masih memiliki etika dan berakhul karimah muda atau tua untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
“Diutusnya Nabi Muhammad tidak lain tidak bukan, innama buitsu liutammima makarimal akhlaq,
sesungguhnya aku diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Yang kemudian
diguguh dan ditiru oleh kyai-kyai dengan mengupayakan dipraktikkan di pesantren dengan harapan agar
ditiru para santri. Bukan hanya di pesantren, mereka diharapkan mempraktikkan saat di luar pesantren.
Orang-orang yang memiliki akhlak yang mulai seperti, petani, pejabat, pengusaha juga layak di sebut
sebagai santri.
Santri identic dengan kalimat “Sami’na Wa Atho’na” sebagaimana telah tertulis dalam Qs. Al-
Baqarah 2, 285. Di dalam ayat tersebut menggambarkan orang-orang beriman yang bersama Rasullah
Saw, dimana mereka telah beriman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-kita-Nya dan kepada Rasul-Nya.
Ulama’ sebagai warasatul anbiya’ yang berarti ulama’ adalah pewaris para Nabi, kita sebagai seorang
santri dengan sikap ta’dzim kepada ulama’ dan kyai dengan harapan tabarukan atau ngalap barakah yai
(mengharap keberkahan dari kyai).
Pesantren – pesantren Indonesia yang pada umumnya di pegang oleh Kyai dan Habib, tentu
didalamnya memiliki karakter tersendiri, pondok salaf yang didirikan oleh kyai biasanya secara keilmuan
lebih matang ketimbang yang didirikan oleh Habib. tapi, pondok yang didirikan oleh kalangan Habib ini
secara keilmuan juga bagus dan lebih mengedepakan atas apa yang sudah dipelajari, mengamalkan
sedikit ilmu yang telah diperoleh. Kendati demikian semua berusaha dan perjuang bersama bahu
membahu untuk terus meneruskan apa yang sudah diperjuangkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam.