Anda di halaman 1dari 4

B III.

PERAN PESANTREN DALAM DAKWAH ISLAM DI INDONESIA dilakukan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, baik secara
konvensional maupun sudah mengalami sentuhan metode modern.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang
memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Peran pondok Menurut Agus Sunyoto di dalam buku Atlas Walisanga; usaha dakwah
pesantren tidak dapat dipisahkan dari dakwah Walisanga melalui proses Islam yang dijalankan Walisanga melalui pendidikan mengalami proses akulturasi
pendidikan sampai generasi ulama berikutnya yang berjuang meraih dengan budaya dan agama sebelumnya. Pola dakwah tersebut adalah melalui
kemerdekaan. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki peranan yang pengembangan model dukuh yang semula merupakan lembaga pendidikan
sangat penting, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun terhadap bangsa dan Hindu-Buddha serta padepokan yang merupakan lembaga pendidikan Kapitayan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (tempat bermukim para cantrik) yang diformat sesuai ajaran Islam menjadi
lembaga pondok pesantren.
Bentuk pendidikannya mengalami perubahan sejalan dengan situasi
dan kondisi bangsa. Saat ini, sebagian besar pondok pesantren mengembangkan Sebuah pondok pesantren mempunyai komponen pokok yang
pendidikan formal dengan berpedoman pada kurikulum nasional tanpa menjadi ciri khas tersendiri.
meninggalkan pendidikan Islam sebagai ciri khasnya. Pesantren mampu
menyesuaikan diri secara bertahap dan penuh kehati-hatian dengan prinsip “al Pertama, kiai (sebagai komponen sentral dalam suatu pesantren).
muhafadlah ala al qadim al shalih, wa al akdz bi al jadid al aslah”. Hal ini
merupakan langkah yang cerdas dan bijaksana. Pesantren sebagai lembaga Kedua, santri (peserta didik atau anak dalam keadaan berkembang dalam
pendidikan berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat secara pendidikan di pondok pesantren).
maksimal.
Ketiga, masjid/mushala (sarana fisik sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan di
Sebagai institusi pendidikan, pesantren diharapkan mampu menjadi dalam pondok pesantren),
penyeimbang ataupun alternatif bagi institusi pendidikan formal. Pondok
Keempat, pondok/asrama (sarana fisik sebagai tempat tinggal para santri).
pesantren dituntut memberikan pelayanan pendidikan yang integratif, yaitu
terpadu antara ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan iman dan takwa
Kelima, kitab kuning (materi pokok dalam kurikulum pendidikan pesantren).
(IMTAQ). Atau, dengan kata lain keterpaduan antara pendidikan sekolah dengan
pendidikan pesantren Keenam, metode pengajaran sorogan, bandongan, dan al-ijnul ijazah serta model
pembelajaran “utawi iki iku” (yakni pola belajar di mana santri bisa mengetahui
1. Pondok Pesantren Pendidikan Keislaman dan Keaslian Indonesia
makna, kedudukan, dan fungsi masing-masing kalimat).
Pondok pesantren termasuk lembaga pendidikan yang sudah sangat
Kiai mempunyai berbagai fungsi, di antaranya sebagai figur pimpinan
lama ada di Indonesia sehingga begitu mengakar dengan budaya bangsa serta
pondok pesantren. sehingga kewibawaan, kepribadian, penguasaan ilmu agama,
mampu mempertahankan eksistensinya dari berbagai ujian. Pesantren memiliki
serta pengalaman kiai memberikan warna pada budaya dan lingkungan
tata nilai yang akhirnya dapat membentuk sistem pendidikan dan mampu
masyarakatnya.
menyerap nilai-nilai edukatif lama yang telah ada dan membudaya sekaligus
berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa harus Kiai sebagai guru mengaji mempunyai banyak murid. Melalui murid
kehilangan jati dirinya. Pondok pesantren memiliki karakter tersendiri, yaitu (santri) itulah tersebar karisma kiai di bidang keagamaan sekaligus budi luhur
keislaman dan keaslian Indonesia. Maksudnya, sebagai lembaga pendidikan yang yang dituturkannya. Kiai juga memberi ilham kepada masyarakat sekitarnya
identik dengan keislaman sekaligus orisinal (asli berasal dari Indonesia) dengan dalam memecahkan persoalan. Biasanya, seorang anak kiai sangat dihormati oleh
ciri khas memiliki padepokan atau asrama untuk tempat tinggal peserta didik yang para santri dan masyarakat sekitar sebagaimana tampak dari panggilan “Gus”
biasa disebut santri. (singkatan dari “gusti” atau “bagus”). Sebutan ini mengandung tafa’ul atau
harapan agar ia menjadi orang yang bagus dan mulia. Oleh karena itu, anak kiai
Pondok berasal dari kosakata bahasa Arab funduk yang memiliki
(“Gus”) mempunyai kesempatan yang luas untuk memimpin sebuah pondok
makna asrama atau tempat di mana peserta didik tinggal. Adapun pesantren
pesantren.
berasal dari kosakata lokal, yaitu cantrik yang bermakna siswa atau peserta didik.
Dengan demikian pondok pesantren merupakan perpaduan kosakata bahasa Arab Dalam bahasa-bahasa simbol pesantren, status kiai bisa diperoleh
dan lokal. Secara istilah, pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan di atau terjadi karena karomah (suatu kemuliaan dari Allah) dan barakah (suatu
mana peserta didik tinggal di asrama selama 24 jam untuk melaksanakan proses kebaikan rohani yang dapat dilimpahkan kepada orang lain, terutama anaknya
belajar-mengajar baik pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) maupun dan santrinya). Status kiai dapat pula diperoleh melalui nasab (garis keturunan).
keterampilan dan kecakapan hidup Istilah “santri” pada dasarnya muncul bersamaan dengan berdirinya pesantren di
Indonesia. Santri yang dikenal sebagai penghuni pesantren bila dikaji tentu tidak
2. Pendidikan Pesantren sebagai Sarana Dakwah
akan lepas dari figur seorang kiai yang membentuk kepribadian dan karakternya
serta sebagai lingkungan kehidupannya selama menjadi santri.
Pendidikan pondok pesantren merupakan serangkaian proses belajar-
mengajar berasrama yang berlangsung selama 24 jam dengan tujuan menyiapkan
3. Pesantren sebagai Pencetak Para Da’i
secara sadar peranan peserta didik di masa yang akan datang. Hal tersebut
Pesantren selain sebagai sarana dakwah, juga memiliki peran lain yaitu pencetak Pesantren Banyuanyar. Di pondok inilah Kiai Itsbat mengasuh para santrinya
para pendakwah atau da’i. Sebagian besar da’i di Indonesia adalah lulusan dengan penuh istiqamah dan kesabaran. Padahal, sarana dan fasilitas yang ada
pesantren. Para da’i lulusan pesantren turut serta menyebarkan ajaran-ajaran ketika itu tentunya jauh dari kecukupan atau memadai.
Islam dengan berbagai cara. Sebagian dari mereka menyebarkan ajaran Islam
melalui media sosial, berceramah dari panggung ke panggung dan lain sebaginya. 5) Pondok Tremas
Cara lain yang dilakukan oleh para da’i untuk menyebarkan ajaran Islam adalah
mendirikan pesantren, sehingga banyak pesantren yang tersebar di seluruh Pondok ini didirikan oleh K.H. Abdul Manan pada tahun 1830 setelah
wilayah Indonesia menyelesaikan masa belajarnya di Pondok Tegalsari, Ponorogo. Awalnya, pondok
ini berada di daerah Semanten, yakni sekitar 2 kilometer arah utara Kota Pacitan.
a. Pendidikan Pesantren di Berbagai Wilayah di Indonesi Pada waktu itu, pondok masih dalam taraf permulaan sehingga santrinya juga
belum sebanyak periode sesudahnya. Oleh karena itu, kitab-kitab yang dipelajari
Data dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2006 waktu itu juga masih dalam tingkatan dasar.
menunjukkan ada 14.067 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
Persebaran pondok pesantren terbanyak berada di pulau Jawa, kemudian disusul 6) Pondok Pesantren al-Huda
Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Berikut adalah profil ringkas beberapa
pondok pesantren penting yang hingga kini masih berdiri tegak di tanah air. Pesantren ini dirintis pada tahun 1801 oleh K.H. Abdurrahman di atas
tanah seluas 3.650 m2. Lokasinya berada di Desa Kutosari, Kelurahan Kebumen,
1) Pondok Pesantren Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur Kecamatan Kebumen. K.H. Abdurrahman merupakan mursyid (guru) Thariqah
Naqsyabandiyah. Semula, al-Huda adalah nama untuk mushala yang berada di
Pondok pesantren ini termasuk salah satu yang paling bersejarah di kompleks pondok. Tatkala meletus Agresi Militer Belanda I, kiai dan para santri
Indonesia. Pesantren Tegalsari didirikan oleh Kiai Ageng Hasan Basari pada abad serta para pejuang muslim Kebumen berjuang melawan tentara Belanda. Begitu
ke-18. Pesantren ini mempunyai ribuan santri yang berasal dari seluruh wilayah pula agitasi PKI tahun 1960-an kembali membangkitkan suasana perjuangan di
Indonesia. Di antara sekian banyak santrinya yang terkenal adalah Pakubuwono II kalangan santri dan kiai. Saat itu, Pondok Pesantren al-Huda menjadi ajang
yang merupakan penguasa Kerajaan Kartasura, Raden Ngabehi Ronggowarsito pelatihan bagi anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna).
(seorang pujangga Jawa yang masyhur), serta tokoh pergerakan nasional H.O.S.
Cokroaminoto. 7) Pondok Pesantren Buntet

2) Pesantren Al-Hamdaniyah Pesantren ini didirikan oleh Mbah atau Kiai Muqoyyim. Beliau
merupakan putra Kiai Abdul Hadi yang merupakan keturunan bangsawan dari
Pesantren ini didirikan oleh K.H. Hamdani pada tahun 1787. Lokasi Kesultanan Cirebon. Karena kepintaran dalam menulis buku tentang tauhid, fiqh,
pesantren terletak di Desa Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Pondok dan tasawuf, Kiai Muqoyyim diangkat menjadi Mufti oleh Keraton Kanoman
ini memiliki bentuk bangunan yang masih asli dan unik, yakni berdinding Cirebon Akan tetapi, karena ada perbedaan sikap antara dirinya dengan pihak
anyaman bambu dan diberi jendela pada setiap kamarnya. Bangunan asrama keraton, yakni saat keraton mulai terlihat tunduk terhadap Belanda, akhirnya Kiai
santri disangga dengan kaki-kaki beton sehingga membuatnya tampak seperti Muqoyyim mengundurkan diri meninggalkan Keraton Kanoman. Beliau
rumah joglo. Pondok pesantren ini telah banyak melahirkan ulama-ulama kemudian mendirikan Pesantren Buntet yang terletak sekitar 12 kilometer dari
terkemuka. Salah satu yang pernah menjadi santri adalah pendiri Nahdlatul Keraton Kanoman (Kota Cirebon) pada tahun 1750.
Ulama, K.H. Hasyim Asy'ari
8) Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat
3) Pondok Pesantren Sidogiri
Lokasi pesantren ini berada di Desa Sayurmaincat, Kecamatan
Pesantren ini berdiri pada tahun 1718. Pendirinya bernama Sayyid Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Usia pesantren telah
Sulaiman yang secara silsilah masih bersambung sampai ke Rasulullah Saw. Pada mencapai hampir satu abad. Pesantren ini juga berjasa dalam mengusir penjajah
awalnya, Sidogiri adalah area hutan yang belum terjamah manusia di Pasuruan, Belanda dari bumi Sumatra. Pada masa kemerdekaan, pesantren ini dijadikan
Jawa Timur. Sayyid Sulaiman dengan dibantu oleh santri sekaligus menantunya, basis perlawanan rakyat, yakni dijadikan markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
yaitu Kiai Aminullah, melakukan babat alas selama 40 hari untuk mendirikan Beberapa saat setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pesantren
pondok pesantren kembali dijadikan sebagai markas TKR. Pada tahun 1949, pesantren ini kembali
dibuka sebagai lembaga pendidikan (sekolah) oleh H. Fahruddin Arjun Lubis
4) Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar
9) Pondok Pesantren Darussalam Martapura
Pesantren ini bermula dari sebuah langgar (mushala) kecil yang
didirikan oleh Kiai Itsbat Bin Ishaq sekitar tahun 1787. Beliau adalah salah sosok Pondok pesantren ini berlokasi di kawasan Pasayangan, Martapura,
ulama karismatik yang terkenal zuhud, tawadhu, dan arif. Nama Banyuanyar Banjar, Kalimantan Selatan. Pesantren ini didirikan pada tahun 1914 oleh K.H.
diambil dari bahasa Jawa yang artinya air baru. Hal itu didasarkan pada penemuan Jamaluddin. Pondok pesantren ini merupakan yang tertua di Kalimantan dan telah
sumber mata air (sumur) yang cukup besar oleh Kiai Itsbat. Sumber mata air melahirkan banyak ulama terkemuka. Bahkan, hampir seluruh silsilah murid-guru
tersebut tidak pernah surut sedikit pun. Bahkan, hingga kini mata air tersebut di Kalimantan Selatan bermuara di pesantren ini. Pesantren Darussalam memiliki
masih dapat difungsikan sebagai air minum bagi santri dan keluarga besar Pondok peran penting bagi sejarah perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Pesantren
ini dijadikan acuan bagi perkembangan pesantren- pesantren lain yang kemudian beliau juga berperan besar dalam membangun Masjid Agung Demak. Sunan
berdiri di provinsi tersebut. Keputusan K.H. Jamaluddin untuk mendirikan Ampel wafat pada tahun 1481. Jenazahnya dimakamkan di daerah Ampel.
pesantren dilandasi semangat dalam rangka pengembangan agama Islam di c. Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim)
wilayah Kalimantan Selatan. Selain itu, daerah ini dikenal memiliki tradisi Sunan Bonang adalah penyebar Islam di pesisir utara Jawa Timur. Beliau adalah
keagamaan yang sangat kuat. Bahkan, sejumlah ulama Indonesia terkemuka putra Sunan Ampel. Nama lain beliau adalah Maulana Makdum
berasal dari Kalimantan Selatan. Setelah K.H. Jamaluddin meninggal dunia, Ibrahim atau Raden Ibrahim. Ketika masih remaja, bersama dengan Raden Paku,
pimpinan pesantren digantikan oleh K.H. Hasan Ahmad Sunan Bonang dikirim oleh Sunan Ampel ke Pasai anakuntuk memperdalam ilmu
agama. Sepulang dari sana, beliau mulai berdakwah dengan cara menjadi guru
10) Pondok Pesantren As’adiyah Sulawesi Selatan dan mubalig. Beliau juga mendirikan pesantren di daerah Tuban, Jawa Timur.
Santri-santri yang menjadi muridnya berasal dari berbagai daerah di Nusantara
Pondok Pesantren As’adiyah adalah sebuah lembaga pendidikan Islam Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang selalu menyesuaikan diri
swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan da’wah Islam. Mulai dirintis pada dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa. Beliau dianggap sebagai pencipta
tahun 1928 M., Lembaga ini menjadi pesantren tertua di Sulawesi Selatan. Pada gending (lagu) pertama dalam rangka siar agama Islam. Sunan Bonang dan wali-
mulanya, Lembaga ini bernama Madrasatul Arrabitatul Islamiyah (MAI) yang wali lainnya, menggunakan wayang dan musik gamelan sebagai sarana dakwah
dirintis oleh Syekh Muhammad As’ad yang dikenal pula dengan panggilan Islam. Sunan Bonang sendiri menciptakan lagu-lagu untuk kegiatan dakwah yang
Anregurutta Pungngaji Sade atau Gurutta Aji Sade. Penamaan As’adiyah juga dikenal dengan nama Tembang Durma. Sunan Bonang wafat tahun 1525 dan
diambil dari pendirinya (KH. As’ad) yang merupakan seorang berdarah Bugis dimakamkan di Tuban, Jawa Timur.
Wajo. Dalam perkembangannya, pondok ini telah banyak menciptakan generasi d. Sunan Giri (Raden Paku)
para ulama hingga Wajo kemudian digelari sebagai kota santri. Keberadaan Sunan Giri adalah seorang ulama yang menyebarkan agama di daerah
Pondok Pesantren As’adiyah sebagai mesin pencetak para mubalig maupun Blambangan. Beliau adalah saudara Sunan Gunung Jati. Nama asli beliau
ulama, sudahlah sangat dikenal dimasyarakat. Selain melahirkan ulama, juga adalah Raden Paku, dikenal juga dengan nama Prabu Satmata. Ketika remaja
banyak alumninya yang kini telah menjadi ilmuwan. beliau belajaragama di Pondok Pesantren AmpelDenta yang dipimpin oleh
SunanAmpel. Bersama Sunan Bonang,beliau memperdalam ilmu agama diPasai.
Setelah kembali dari Pasai,Sunan Giri menyebarkan agama Islamlewat berbagai
Para Tokoh tokoh Penyebar Islam di Jawa cara. Beliaumendirikan pesantren di daerah Giri.Sunan Giri mengirim juru
dakwahterdidik ke berbagai daerah di luarPulau Jawa, antara lain
Wali Songo Madura,Bawean, Kangean, Ternate, danTidore. Sunan Giri mendidik anakuntuk
Di pulau Jawa terdapat sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan anak melalui berbagai permainan yang berjiwa agamis, misalnya
Islam. Mereka adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan melaluipermainan Jelungan, Jamuran, Gendi Ferit, Gula Ganti, Cublak-
Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan cublakSuweng, dan Ilir-ilir.
Gunung Jati. Mereka lebih populer dengan sebutan Wali Songo. Selain aktif menyebarkan agama, beliau juga menjadi pemimpin masyarakat di
a. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) daerah Giri. Daerah yang dipimpinnya kemudian berkembang menjadi kerajaan
Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Maulana kecil yang bernama Kerajaan Giri. Sebagai raja Giri, beliau bergelar Sultan Abdul
Magribi atau Syekh Magribi, dan Jumadil Kubra.Tapi masyarakatumum di Jawa Faqih. Beliau juga sangat berpengaruh dalam pemerintahan Kesultanan Demak.
lebih mengenalnya sebagai Sunan Gresik, karena beliaumenyiarkan agama Islam Setiap ada masalah penting yang harus diputuskan, para wali yang lain selalu
dan dimakamkan di Gresik.Sunan Gresik adalah pendiripondok pesantren menanti keputusan dan pertimbangannya. Sunan Giri wafat pada tahun 1506.
pertama di Indonesia. Beliau dimakamkan di Bukit Giri, Gresik.
Beliau menyebarkan agama Islam dengan bijaksana. Waktu itu penduduk di e. Sunan Drajat (Syarifuddin)
sekitar Gresik belum beragama Islam. Penyebaran agama yang dilakukan Sunan Sunan Drajat adalah penyebar agama Islam di daerah Sedayu, Gresik, Jawa Timur.
Gresik dapat diterima dengan cepat. Beliau wafat pada tahun 1419 dan Beliau putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang. Nama asli beliau
dimakamkan di Gresik. adalah Raden Kosim atau Syarifuddin. Namun, kebanyakan masyarakat
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat) mengenalnya sebagai Sunan Sedayu. Untuk melancarkan kegiatan dakwah, Sunan
Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau adalah putra Maulana Drajat menciptakan satu jenis lagu yang disebut gending pangkur. Beliau
Malik Ibrahim. Beliau dilahirkan di Campa, Aceh sekitar tahun 1401. Ketika menjadikan Sedayu
berumur 20 tahun, Sunan Ampel hijrah ke Pulau Jawa. Beliau meneruskan cita-cita sebagai wilayah penyebaran dakwahnya. Murid-muridnya berasal dari berbagai
dan perjuangan Maulana Malik Ibrahim. Sunan Ampel memulai kegiatan wilayah Nusantara. Bahkan, ada yang berasal dari Ternate dan Hitu Ambon.
dakwahnya dengan mendirikan dan mengasuh pesantren di Ampel Denta, dekat Sunan Drajat sangat menekankan sifat sosial sebagai pengamalan agama Islam.
Surabaya. Di pesantren inilah, Sunan Ampel mendidik para pemuda untuk Beliau memberi pertolongan kepada masyarakat umum dan menyantuni anak
menjadi dai-dai yang akan disebar ke seluruh Jawa. Murid- murid beliau yang yatim serta fakir miskin.
terkenal adalah Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (raja/sultan pertama f. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
kerajaan Demak), Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Syahid. Beliau juga mendapat
Drajat), dan Maulana Ishak. julukan Syek Malaya. Beliau adalah putra seorang bupati Tuban, yang bernama
Sunan Ampel merancang kerajaan Islam di Pulau Jawa, yaitu kerajaan Demak. Raden Sahur Tumenggung Wilatikta. Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali berjiwa
Beliau yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak. Selain itu, besar, berpikiran tajam, dan berpandangan jauh.
Beliau berdakwah sebagai mubalig dari satu daerah ke daerah lain. Karena
dakwahnya yang intelek, beliau dapat diterima di kalangan para bangsawan,
kaum cendikiawan, dan para penguasa. Beliau juga menjadi penasihat Kesultanan
Demak. Sunan Kalijaga memiliki pengetahuan luas dalam bidang kesenian dan
kebudayaan Jawa. Beliau menggunakan wayang dan gamelan sebagai sarana
dakwah. Sunan Kalijaga mengarang cerita wayang yang bernafaskan Islam. Selain
itu, beliau juga berjasa dalam mengembangkanseni ukir, seni busana, seni pahat,
dan kesusastraan. Salah satu karya beliau yang terkenal adalah lagu Ilir-ilir. Lagu
ini berisi ajakan untuk masuk Islam.
g. Sunan Kudus (Ja’far Sadiq)
Sunan Kudus adalah putera Raden Umar Haji, penyebar agama Islam di daerah
Jipang Panolan, Blora, Jawa Timur. Nama asli beliau adalah Ja’far Sadiq. Ketika
kecil beliau biasa dipanggil Raden Undung. Sunan Kudus menyiarkan agama
Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Selain menjadi pendakwah, Sunan Kudus
juga menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Beliau dipercaya untuk
mengendalikan pemerintahan di daerah Kudus. Di wilayah tersebut, beliau
menjadi pemimpin pemerintahan sekaligus pemimpin agama. Beliau dianggap
sebagai pendiri Masjid Raya Kudus. Masjid Kudus memiliki menara yang indah.
Oleh karena itu, masjid tersebut terkenal dengan nama Masjid Menara Kudus.
Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 dan dimakamkan di kota Kudus.
h. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Nama aslinya Raden Umar
Said. Beliau menjadi wali yang banyak berjasa dalam menyiarkan agamaIslam di
pedesaan pulau Jawa. Ciri khas Sunan Muria adalah menyiarkanagama Islam di
desa-desa terpencil. Beliau lebih suka menyendiri dantinggal di desa serta bergaul
dengan rakyat biasa. Beliau mendidik rakyatdi sekitar Gunung Muria. Cara beliau
menyiarkan agama Islam adalahdengan mengadakan kursus bagi kaum pedagang,
para nelayan, dan rakyatbiasa. Sebagai sarana dakwah beliau
menciptakan Tembang Sinom dan Kinanti.
i. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati adalah wali yang banyak berjasa dalam menyebarkan agama

Islam di daerah Jawa Barat. Beliau masih keturunan raja Pajajaran, Prabu
Siliwangi. Ibunya, Nyai Larang Santang, adalah putri Prabu Siliwangi. Sementara
ayahnya, Maulana Sultan Mahmud (Syarif Abdullah), adalah seorang bangsawan
Arab. Nama kecil beliau adalah Syarif Hidayatullah. Ketika dewasa, Syarif
Hidayatullah memilih berdakwah ke Jawa, daripada menetap di tanah
kelahirannya, Arab. Beliau menemui pamannya Raden Walangsungsang di
Cirebon. Setelah pamannya wafat, beliau menggantikan kedudukannya. Syarif
Hidayatullah berhasil meningkatkan Cirebon menjadi sebuah kesultanan.
Setelah Cirebon menjadi kerajaan Islam, Sunan Gunung Jati berusaha
mempengaruhi Kerajaan Pajajaran yang belum menganut Islam. Dari Cirebon
Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam ke daerah-daerah lain seperti
Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten. Beliau
meletakkan dasar bagi pengembangan dan perdaganan Islam di Banten. Ketika
beliau kembali ke Cirebon, Banten diserahkan kepada Putranya, Sultan Maulana
Hasanuddin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten. Sunan Gunung Jati
wafat pada tahun 1570. Beliau dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai